SATPAM Itu mendekati Pak Rehan setelah para pelayan club malam itu disuruh keluar ruangan tersebut.
"catat plat nomor kendaraan yang dibawa bocah tengik itu!"
"baik pak Bos." lalu satpam itu pun buru-buru keluar dari dalam ruangan itu.
"tunggu saja nanti, kalian berdua akan aku buat menderita!" ucap pak Rehan yang kini segera menghubungi seseorang.
Sosok Genderuwo yang sejak tadi berada diruangan itu memang telah ikut campur dalam urusan Wahyu yang menghajar bos nya Ayu itu. sosok Genderuwo tersebut pun membisiki telinga pak Rehan,
"jika kau berniat mencelakakan anak itu, nyawa mu yang akan menjadi taruhan nya!" bisikan tersebut didengar oleh Pak Rehan dan ia celingak-celinguk mencari sesuatu.
"aku seperti mendengar suara orang yang membisiki ku? tapi apa maksud nya dia mengancam ku begitu?" ujar pak Rehan dan ia merasakan bulu kuduk nya merinding.
Sosok Genderuwo itu telah pergi dan menyusul Wahyu yang sudah ada didalam mobil bersama Ayu. sebelum pergi, memang Wahyu dicegat oleh kasir club malam itu untuk membayar uang sewa dan minuman diclub malam itu. setelah selesai ia langsung mengajak Ayu untuk pulang ke rumah nya, tetapi Ayu menolak dan ingin pulang ke kontrakan nya dulu dan Wahyu pun tak menolak nya. diperjalanan menuju kontrakan Ayu, mereka pun berbincang.
"mas aku takut sekali jika Pak Rehan berbuat hal yang tak di inginkan kepada kita."
"sudah kamu tak perlu takut sayang, kita sudah tak ada urusan lagi dengan nya bukan? hutang mu kepada nya pun sudah aku lunasi semua nya bukan???"
"memang sayang, tetapi Pak Rehan itu bukan orang yang bisa kita ajak damai."
"maksud mu bagaimana???" tanya Wahyu tak mengerti.
"ia akan mengincar kita berdua, entah itu dengan cara melukai kita atau membuat kita sengsara. karena dulu pernah ada karyawan seperti ku yang nekat berhenti bekerja lalu diancam akan dibuat menderita seumur hidup nya. padahal Pak Rehan tak akan memperbolehkan siapa pun karyawan nya berhenti bekerja tanpa ada alasan yang jelas."
"lalu mengapa rekan kerja mu itu nekat berhenti bekerja, mengapa ia tidak berhenti secara baik-baik dengan memberikan alasan yang masuk akal?"
"Pak Rehan itu bukan orang yang semudah itu mempercayai alasan orang lain sebelum ia melihat pembuktian nya sendiri."
"hmm pantas dia tak mempercayai ucapan ku, setelah aku buktikan bahwa aku mampu membeli club malam nya itu. ia hanya bisa terdiam melongo seperti orang yang bingung." ujar Wahyu disela menyetir mobil nya itu.
Kemudian ia bertanya lagi kepada Ayu,
"lalu kau sudah diapakan saja oleh si tua bangka itu?"
"maksud nya sayang???" tanya Ayu tak mengerti.
"maksudku, apa kau sering diminta untuk melayani napsu si tua bangka itu???"
"sering, dia sering memintaku untuk melayani gairah nya."
"lalu apa kau dibayar?"
"tidak, tapi dia mengajak ku jalan-jalan keluar kota dan membelikan ku pakaian."
"oh begitu, pelit sekali pak tua itu. ckckck. lalu apakah rekan kerja mu yang lain tak merasa iri kepada mu?"
"mereka sebenar nya banyak yang iri, tapi aku tetap tak menggubris nya. aku cenderung sabar dan tak pernah memperkarakan kesirikan mereka itu."
"baik sekali kau sayang, beruntung sekali jika aku mempunyai seorang istri seperti mu." Ayu pun tersenyum manis dan Wahyu pun mengusap pipi Ayu dengan lembut seraya berkata,
"sekarang, kau sudah bebas sayang. tak ada lagi orang yang memaksa mu untuk menjadi sapi perah bagi lelaki hidung belang."
"terima kasih sayang, aku pun beruntung sekali bisa bertemu dan mengenalmu. baru kali ini aku melayani seorang laki-laki yang punya rasa tulus belas kasihan dan kasih sayang kepada seorang Mucikari seperti ku."
"sudah jangan menganggap mu seperti Mucikari lagi, sekarang kau adalah calon istri ku yang amat aku sayangi." Wahyu semakin tersenyum bahagia dan mengecup pipi Wahyu seraya berkata berterima kasih.
Mobil yang dikendarai Wahyu sudah tiba didepan kontrakan nya Ayu. disana terlihat ada dua orang lelaki berpakaian jas motor serba hitam dan membawa motor gede. kedatangan mobil Wahyu itu membuat dua orang itu menatapbnya,
"siapa mereka itu?"
"mereka adalah orang nya rentenir yang bertugas untung menagih utang ku."
"oh memang nya berapa banyak jumlah utang mu? biar aku yang melunasi nya."
"memang nya tak apa-apa sayang? nanti uang mu habis bagaimana?"
"uang ku masih banyak sayang, tak perlu berpikir seperti itu."
"yasudah sayang aku tak mau mencegah mu." ujar Ayu pasrah dan kini mobil Wahyu sudah berhenti didepan sebuah rumah sedang yang saat itu sedang dikontrakan kepada Ayu.
Ayu turun lebih dulu dan kemudian disusul oleh wahyu. dua orang petugas rentenir itu mendekati Ayu yang sudah memakai jaket nya untuk menutupi tubuh seksi nya itu.
"mbak Ayu, setoran hari ini mana?" tanya salah satu rentenir itu.
"memang nya masih kurang berapa lagi?" tanya Ayu bertanya angkuh. lalu teman satu nya membuka buku catatan pinjaman, kemudian ia berkata.
"total semua nya masih delapan juta dan bunga tunggakan dua juta. jadi total sepuluh juta." lalu Ayu menatap Wahyu yang berkata seraya membuka dompet nya.
"biar aku yang melunasi nya." lalu wahyu memberikan uang yang ada didompet nya dan sudah ia totalkan semua nya sepuluh juta.
"bagaimana? pas bukan?" tanya Ayu lagi dan dua rentenir itu membenarkan nya.
"hutang mbak Ayu sudah lunas, kami permisi pergi lagi." ujar dua rentenir itu dan kini mereka sudah pergi dari hadapan Wahyu dan Ayu.
Ayu segera menggandeng Wahyu untuk masuk ke dalam rumah kontrakan nya itu dan Wahyu pun tak mengelak nya.
"jadi ini rumah kontrakan mu?" tanya Wahyu dan seketika itu juga ia teringat akan kisah hidup nya yang dulu susah dan pernah mengontrak rumah.
"iya sayang." ujar Ayu yang sedang membuka kunci rumah tersebut.
"berapa bayaran nya perbulan?"
"cuman satu juta lima ratus, itu pun aku seringkali nunggak."
"lalu apa kau tak pernah diusir?"
"tidak, mana mau bapak-bapak genit itu yang punya kontrakan ini mengusir ku."
"mengapa memang nya?"
"karena jika aku tak punya uang untuk bayar, maka bayaran nya adalah tubuh ku ini." ucap Ayu yang sudah tak sungkan-sungkan lagi membongkar aib nya didepan Wahyu.
Wahyu seketika itu mengerutkan dahi nya dan membatin,
"mengapa dia rela memberikan kehangatan tubuh nya kepada orang lain hanya karena ia tak bisa membayar hutang nya? apa jangan-jangan kepada dua orang rentenir itu pun dia memberikan kehangatan tubuh nya juga? kalau begitu murahan sekali wanita ini rupa nya, beda dengan Lastri yang selalu menjaga kehormatan diri nya dari laki-laki lain selain suami nya sendiri." Ayu yang sudah membuka pintu rumah nya itu menatap heran kepada Wahyu yang melamun itu.
"kau kenapa melamun begitu sayang?" tanya Ayu dan Wahyu pun sontak kaget seraya berkata,
"tak apa-apa sayang, aku hanya teringat saja dengan rumah kontrakan ini karena dulu aku pun pernah mengontrak seperti ini."
"oh begitukah?" tanya Ayu dan Wahyu mengangguk.
"berarti kita jodoh sayang, ayo kita masuk sayang." Wahyu pun lalu masuk bersama Ayu ke dalam rumah tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments