WAHYU Tiba dikantor nya jam sembilan pagi, Wahyu lalu langsung masuk ke dalam ruangan nya dan menghiraukan semua sapaan dari para karyawan nya.
Tiana sang asisten sekaligus sang sekertaris nya Wahyu pun merasakan ada yang aneh dari bos nya itu. lalu Tiana pun beranikan diri untuk bertanya akan keadaan bos nya didalam ruangan pribadi nya itu. ketukan pintu terdengar oleh Wahyu dan suara perempuan yang dikenali nya terdengar dari luar,
"permisi bos, ini saya Tiana." Wahyu lalu berseru menyuruh orang itu masuk.
"masuklah, pintu tak dikunci." lalu pintu terbuka dan nampaklah Tiana yang membawa map laporan itu masuk ke dalam ruangan kantor pribadi nya Wahyu.
"ada apa Tiana? apa kau mau memberikan laporan soal rapat kemarin?" Tiana tersenyum tawar dan mengangguk. lalu Tiana pun duduk dikursi depan meja nya Wahyu,
"benar bos, ini bos silahkan cek dulu." lalu Wahyu pun menerima laporan tersebut dan segera mengecek nya.
Tiana melihat wajah bos nya itu sedikit murung dan tepian mata nya nampak semburat merah,
"pasti bos Wahyu sudah menangis, terlihat dari tepian mata nya yang merah dan wajah nya sedikit pucat." ujar batin Tiana dan Wahyu lalu berkata,
"apa yang mereka katakan soal aku yang tak bisa menghadiri rapat kemarin itu, Tiana?"
"mereka menanyakan tentang mu mengapa bos tak bisa hadir, aku sudah mengatakan nya bahwa bos ada keperluan mendadak soal istri nya yang sedang hamil."
"lalu apa tanggapan mereka?"
"mereka memaklumi nya bos dan aku pun sudah melakukan apa yang bos perintahkan kemarin itu."
"hmm baguslah." ujar Wahyu datar saja, lalu Tiana beranikan bertanya.
"maaf bos jika aku lancang bertanya, mengapa wajah bos seperti orang yang sudah menangis? apa bos sedang mendapat musibah?" tanya Tiana dan Wahyu menggeragap sedikit ditanya seperti itu.
Wahyu segera bercermin dilayar ponsel nya dan mengusap wajah nya yang lesu itu.
"iya Tiana, aku saat ini sedang berkabung. istri ku meninggal dunia kemarin pagi dan hal itulah alasan ku tak bisa menghadiri rapat kemarin." Tiana memasang wajah kaget dan berkata,
"yang sabar ya bos, semoga bos bisa tabah menjalani semua cobaan ini."
"iya terima kasih Tiana." ujar Wahyu mencoba tersenyum.
Tiana pun membalas senyuman itu, agak lama mereka saling pandang. didalam mereka terbersit ucapan batin akan rasa suka diantara kedua nya,
"mau bagaimana pun keadaan nya, wajah bos Wahyu tetap tampan seperti biasa nya. ya tuhan, sampai kapan aku harus memendam perasaan suka ini terhadap bos Wahyu?" ucap batin Tiana dan Wahyu pun membatin juga,
"mengapa baru kali ini aku merasakan getaran hati ku ketika menatap wajah Tiana yang cantik itu, apakah aku mular merasakan jatuh cinta lagi kepada seorang perempuan? dipikir-pikir, Tiana ini masih muda dan umur nya tak jauh beda dengan ku. kecantikan dam lekukan tubuh nya mirip sekali dengan perawakan Lastri. hmm bagaimana ya cara nya aku mengungkapkan isi hati ini kepadanya? ah nanti saja! nanti aku dianggap seorang bos yang genit kepada asisten nya." begitulah ujaran hati Wahyu hingga Tiana berdehem dan berkata,
"ekhem maaf bos, apa laporan itu sudah bos Wahyu cek semua?"
"sudah kok Tiana, ini bawa lagi." lalu Wahyu pun memberikan map laporan tersebut dan Tiana pun pamit lagi.
"saya izin pamit lagi ya bos, tak enak dengan karyawan lain jika aku berlama-lama disini."
"iya silahkan, oh iya Tiana." ujar Wahyu memanggil Tiana yang hendak keluar ruangan.
"iya bos ada apa?"
"tolong jaga rahasia soal kematian istri ku ya Tiana."
"baik bos, aku akan merahasiakan nya. permisi bos Wahyu." Wahyu hanya mengangguk saja kepada Tiana yang sudah pamit keluar dari dalam ruangan itu.
Bayangan mesum mulai terlintas ketika Wahyu memandang pantat Tiana yang lumayan sekal itu. gejolak birahi nya seakan menuntut ingin meremas pantat sekal dan lumayan lebar itu.
"huft! mengapa disaat-saat seperti ini birahi ku malah memuncak!?" ujar Wahyu bingung dan tanpa ia sadari ternyata pikiran nya sedang dipengaruhi oleh sosok Genderuwo yang berada tak jauh dari diri nya. sosok Genderuwo itu selalu mengikuti kemana pergi nya Wahyu, karena itulah Pesugihan Genderuwo yang ia sepakati maka kemana pun ia pergi pasti ada yang mengikuti nya kemana pun ia pergi. sosok Genderuwo itu adalah anak buah nya Raja Genderuwo yang diperintahkan untuk mengikuti kemana pergi nya Wahyu. bukan hanya itu saja, sosok Genderuwo itu juga diperintahkan untuk menjaga Wahyu dari bahaya yang mengancam nyawa nya dan menghasut nya untuk selalu melakukan perbuatan maksiat.
Maka pikiran mesum kepada Tiana yang Wahyu rasakan itu, sebetul nya bukan keinginan hati dan pikiran Wahyu sendiri. melainkan dari hasutan sosok Genderuwo yang selalu mengikuti kemana pergi nya Wahyu. sore hari telah tiba dan seperti biasa jam bel pulang kantor telah berbunyi, para karyawan kantor semua nya segera membereskan pekerjaan mereka dan setelah itu pulang. Wahyu pun sudah siap-siap untuk pulang, malam itu ia akan pergi ke club malam. disamping untuk mencari hiburan, ia pun berniat ingin menyewa wanita penghibur untuk melampiaskan hasrat birahi nya yang tertunda itu.
Wahyu sudah berada didalam mobil nya, ia berniat ingin mengajak Tiana untuk pergi bersenang-senang ke club malam. tetapi tatapan nya mulai menangkap seseorang yang sedang ia tunggu itu. Tiana yang baru keluar kantor itu disambut oleh seorang lelaki berbadan tegap dan berwajah tampan. lelaki itu turun dari mobil cukup bagus dan berwarna putih mengkilat, Tiana dipeluk lelaki itu dan dicium pipi nya. Wahyu yang melihat hal itu didalam mobil nya merasakan jantung nya berdegup kencang dan wajah nya memerah.
Tanpa sadar ia telah cemburu melihat Tiana bermesraan dengan seorang lelaki tampan dan kini Tiana sudah pergi bersama lelaki tampan itu yang entah lelaki tampan itu siapa nya Tiana.
brakk!
"brengsek sekali! aku pikir dia masih belum mempunyai pasangan!" ujar Wahyu kesal dan ia tadi menggebrak setir mobil nya. Wahyu yang sudah kesal dan marah itu segera menyalakan mobil nya untuk pergi ke sebuah club malam. diperjalanan, pikiran nya nampak kalut. beberapa kali mobil yang dikendarai Wahyu hampir hilang kendali, untung nya Wahyu masih ingat akan kesadaran nya itu dan diperjalanan nya ia baik-baik saja sampai tiba didepan sebuah club malam.
Setelah Wahyu memarkirkan mobil nya, ia pun masuk ke dalam club malam tersebut. keadaan sore hari kala itu sudah senja dan sebentar lagi waktu malam akan tiba. sosok Genderuwo yang mengikuti Wahyu pun ikut masuk juga kedalam club malam itu. orang-orang yang ada diluar dan juga satpam penjaga pintu club malam itu tak ada yang bisa melihat mahluk gaib seperti sosok Genderuwo yang masuk kedalam club malam tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments