WAHYU Awal nya tak menemukan kemana pergi nya istri nya itu, ketika ia menatap ke arah tangga lantai tua. disana ia melihat istri nya sedang menaiki tangga dan kaki nya melangkah dengan sangat kaku sekali.
"Lastriiii! mau kemana kau....!?" teriak Wahyu dan ia segera naik ke lantai dua untuk menyusul istri nya. Lastri berjalan membelok menuju pintu teras lentai dua. ia segera membuka pintu yang terkunci itu dan berjalan ke arah tepian pagar.
Wahyu sudah tiba diteras lantai dua dan ia segera menarik lengan istri nya yang akan naik ken atas pagar itu.
"Lastri kau kenapa!? sadarlah!" teriak Wahyu berkali-kali sembari menggoyang-goyangkan tubuh istri nya. Lastri pun tersadar dan terperanjat dalam pelukan suami nya.
"sayang, aku takut sekali! hixhixhix." Lastri pun menangis dipelukan suami nya itu dan membuat Wahyu tak bisa berkata-kata lagi. Wahyu memeluk erat istri nya itu dan dalam hati nya ia membatin,
"apa yang sebenar nya sedang terjadi kepadaku tuhan!? apa dosa ku sampai-sampai aku dan istri ku ini mengalami hal-hal yang sangat janggal diluar nalar manusia???" saat itu nada dering ponsel Wahyu terdengar dan segera diambil dari balik kantung celana nya.
"halo Tiana!?"
"halo bos? sudah hampir jam sembilan bos belum datang kemari, apa bos sedang macet dijalan???" tanya suara seorang wanita.
"tidak, aku masih dirumah."
"oh begitu bos, apa bos sedang sakit???"
"tidak, aku baik-baik saja."
"lalu bos dirumah sedang apa? para klien yang ingin menghadiri rapat dengan bos sudah pada datang dan mereka menunggu kehadiran bos Wahyu." Wahyu lalu menatap wajah istri nya yang sudah tak menangis itu, tetapi wajah sedih terlihat nampak dan Lastri menggelengkan kepala tanda tak memperbolehkan suami nya pergi.
"maaf Tiana, tolong katakan kepada klien yang sudah datang bahwa aku tak bisa menghadiri acara rapat tersebut."
"tapi bos..."
"tolong gantikan aku sementara dalam menghadiri rapat itu, kau kan asisten ku. jelaskan saja visi misi kerja sama yang telah aku ceritakan itu kepada mu kepada mereka. bisakan kau melalukan nya???"
"sangat bisa bos, tetapi aku ingin tahu apa alasan bos tak bisa masuk ke kantor?"
"istri ku sedang sakit. tak ada yang merawat nya dan aku tak bisa jauh dari istri ku."
"hmm begitu, baiklah bos. aku akan berusaha semampu ku untuk menggantikan posisi mu bos."
"kau pasti bisa Tiana, nanti aku akan beri ku bonus."
"wah terima kasih banyak bos." ujar Tiana dan panggilan telepon pun berakhir.
Lastri menatap suami nya dan bertanya,
"siapa tadi yang menghubungi mu sayang?"
"oh itu asisten sekertaris ku dikantor sayang."
"perempuan kah?"
"iya dia perempuan."
"oh." ujar Lastri pendek.
"kenapa sayang? apa kau mencurigaiku lagi seperti yang sudah-sudah???"
"tidak sayang, aku hanya takut saja dirimu tergoda wanita lain." ujar Lastri bernada sendu.
"sudahlah sayang jangan membahas hal yang tak penting seperti itu. yang terpenting sekarang ayo kita berdua duduk disini sambil mengobrol, bukankah sudah lama kita tak berbincang ditempat ini bersama sayang?"
"iya sayang, sudah lama sekali." ujar Lastri pelan dan kini mereka duduk berdampingan di kursi sofa itu.
Kemudian Wahyu mulai bertanya soal keanehan yang terjadi kepada istri nya itu,
"tadi waktu aku akan berangkat bekerja, kamu sedang ada dimana sayang?"
"seingatku, tadi aku sedang menyiram tanaman bunga disana sayang." ujar Lastri seraya menunjuk ke arah taman bunga.
"lalu? mengapa ketika aku akan pamit kepada mu, kamu malah menerjang ku dan cuek saja ketika aku panggil-panggil? apa kamu tak mengingat nya lagi???"
"soal itu..., aku hanya ingat ketika aku Melihat sosok Penampakan perempuan berwajah pucat dengan rambut sepanjang pinggul nya sedang duduk diatas pagar itu sayang."
"sosok perempuan!? lalu apa yang terjadi selanjut nya?"
"aku awal nya mencium bau melati yang amat menyengat sekali sayang, ketika aku cari-cari. ternyata wewangian bunga itu berasal dari sosok Kuntilanak yang aku lihat itu. aku kaget dan ingin berteriak memanggil nama mu sayang, tetapi suara ku bagai tak keluar dan badan ku kaku. tiba-tiba saja sosok kuntilanak itu lenyap dari pandangan ku dan aku sudah tak ingat lagi setelah itu. tahu-tahu aku sudah ada disini dan..." ucapan Lastri langsung dipotong oleh suami nya.
"kau sudah dirasuki oleh sosok kuntilanak itu sayang."
"seperti nya memang benar sayang,..." Lastri merenung sebentar dan kemudian berkata,
"kenapa ya akhir-akhir ini aku seringkali merasakan kejanggalan aneh dirumah ini sayang? padahal sejak awal kita membeli rumah ini sampai hampir empat bulan lama nya kita tinggal dirumah ini, tak sekalipun kita merasakan hal aneh dan janggal bukan?" Wahyu pun mengangguk membenarkan,
"tetapi aneh nya, hal janggal itu malah seringkali dialami oleh para pembantu dan satpam penjaga rumah ini sampai mereka berhenti mengundurkan diri dari pekerjaan nya. bukankah awal nya kita tak mempercayai pengakuan dari mereka sayang???"
"iya sayang, sekarang kita yang merasakan apa yang telah dirasakan oleh para pembantu dan pak satpam itu."
"lalu kita harus bagaimana sayang? seperti nya rumah ini berhantu."
"aku juga berpikir sama seperti mu sayang, kemarin saja waktu aku mengantar mu pergi mencari daging burung gagak. aku awal nya tak merasa aneh dan janggal, karena aku pikir itu adalah pengaruh dari janin mu. tetapi semua itu terpatahkan ketika kamu tak mengingat apa-apa. bahkan, kau pun mengaku kita telah melakukan hubungan badan didalam kamar mandi. padahal waktu itu aku sedang tidur dalam kamar."
"lantas jika bukan dirimu, lalu siapa lagi yang ada dirumah kita? kau pun tahu sendiri dirumah ini hanya kita berdua saja yang tinggal bukan?"
"iya sayang, maka nya aku ingin mengajak mu mengobrol disini untuk membahas apa yang telah terjadi kepada kita itu."
"hmmm lalu, jika bukan dirimu. lalu siapa yang telah berhubungan badan dengan ku?"
"apa kau tak melihat wajah nya? atau bentuk fisik lain nya? coba kau ingat-ingat sayang, adakah persamaan dan perbedaan dengan raga asli ku ini???" Lastri menatap wajah suami nya, lalu merambat menatapi nya sampai ke jempol kaki nya.
Lastri merenung ketika ia menatap saku depan celana Wahyu, kemudian ia berkata.
"ada sih perbedaan nya, barang kelakian mu tak biasa nya sebesar itu. paling kalau sedang tegang, barang kelakian mu tak sampai sebesar apa yang aku pegang itu." Wahyu masih penasaran dan belum mau menebak soal jin yang bisa menyerupai manusia. ia lalu bertanya lagi,
"lalu apalagi selain itu???"
"semua nya mirip dengan diri mu sayang, kecuali barang kelakian nya saja yang berbeda. oh...!" sentak Lastri kaget dan membuat suami nya bertanya,
"kenapa kau!? apa kau melihat penampakan hantu lagi sayang???" pertanyaan Wahyu itu tak segera dijawab karena Lastri segera menaikan celana panjang Wahyu itu sampai ke betis nya.
...*...
...* *...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments