AYU Nampak berseri-seri takjub melihat taman bunga yang disana ada kolam ikan dan air mancur nya. Wahyu yang baru keluar dari dalam mobil itu mendekati Ayu yang sedang melihat keindahan taman bunga itu.
"taman bunga itu ditanam oleh mendiang istriku dan ia selalu merawat nya. setiap pagi dan sore ia selalu menyiram tanaman bunga itu." ucap Wahyu seakan ingin memberitahukan hal itu kepada Ayu.
Ayu tak berprasangka jelek, ia malah menatap Wahyu dengan senyuman memikat seraya berkata.
"kalau begitu, bolehkah aku yang ganti merawat taman bunga ini sayang?"
"silahkan sayang, semua yang ada disini pun kamu boleh merawat nya." Ayu hanya mengangguk dengan senyum ceria dan ia tak paham akan kata-kata dari Wahyu itu.
"ayo kita masuk, aku sudah lapar sayang."
"ayo sayang." ujar Ayu dan kini mereka masuk ke dalam rumah setelah Wahyu membuka pintu rumah tersebut.
Sosok pocong yang biasa berada dikamar mandi dan pos satpam itu melirik ke arah datang nya Ayu dan Wahyu, ia pun melirik ke arah bagasi mobil Wahyu yang terparkir itu. disana ia melihat cahaya putih menyilaukan dan belum berani mendekat karena hawa nya sangat panas. jimat tusuk konde yang ditaruh oleh Ayu didalam koper nya itu lupa dibawa oleh Wahyu dan Ayu. mereka masih mesra-mesra nya bercinta dan berkasih-kasihan sampai tak memikirkan keadaan sekitar nya. hantu-hantu yang mendiami rumah itu memperhatikan Wahyu dan Ayu yang berjalan bergandengan ke dalam kamar nya Wahyu.
Mereka bukan hantu yang usil, tetapi mereka sering kali penasaran dan ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh kedua orang itu didalam kamar tersebut. Ayu dan Wahyu berpelukan mesra dan berciuman mesra juga, tetapi hal itu tak berlangsung lama karena Wahyu sedang lapar.
"nanti saja kita bercinta nya sayang, buatkan aku sarapan dulu. aku mau mandi dan berganti pakaian."
"yasudah sayang." ujar Ayu tak mengelak dan kini Wahyu mengantar Ayu ke dalam ruangan dapur rumah itu.
"wahhh! kelihatan serba mahal sekali perabotan dapur ini sayang. ckckck." ujar Ayu hanya geleng-geleng kepala saja dan Wahyu mencubit nya seraya berkata,
"rumah ini sekarang milik mu juga sayang, jadi anggaplah rumah sendiri seperti kamu menganggapku sebagai milik mu juga."
"ichhh lebay sayang. sudah sana mandi sayang, biar aku buatkan sarapan yang lezat untuk pacar ku yang tampan ini."
"ahhh bisa saja sayang. cuppp." ujar Wahyu seraya mengecup bibir Ayu dan mereka berciuman lagi dengan mesra.
Kemudian Wahyu menarik diri untuk pergi ke dalam kamar mandi dan Ayu pun berniat ingin membuat nasi goreng untuk Wahyu serta untuk diri nya sendiri. suasana sepi dan lengang didalam rumah besar dan luas itu dirasa biasa saja oleh Ayu. padahal, banyak sekali mahluk-mahluk halus yang ada didalam rumah itu sedang memperhatikan nya. hanya saja, Ayu tak memiliki kemampuan untuk melihat mahluk gaib. jadi ia rasa hal tersebut ia anggap biasa saja. ketika Ayu sedang mengambil telur didalam kulkas, sosok kecil, pendek dan gundul melintas dibelakang nya dengan berlari.
Ayu mendengar langkah kaki kecil berlari dan seketika itu juga bulu kuduk nya merinding.
"aneh, mengapa tiba-tiba bulu kuduk ku merinding?" Ayu segera menoleh ke belakang nya dan tak ada apa-apa disana. Ayu lanjut memasak lagi dan tetap bersikap biasa saja, namun sikap biasa nya itu perlahan mulai merasakan curiga ketika ia tak sengaja menatap ke arah tangga lantai atas. disana ia melihat sekelebatan orang berambut panjang naik ke atas lewat tangga dan membuat Ayu merinding dibuat nya.
"siapa itu!? apakah itu perempuan simpanan nya mas Wahyu? ah aku rasa mas Wahyu takan mungkin memiliki simpanan, ia saja masih dalam posisi berkabung atas meninggal nya istri nya itu. apa jangan-jangan itu pembantu di rumah ini? seperti nya memang benar, karena mas Wahyu belum mengenalkan ku dengan pembantu di rumah ini." ucap batin Ayu berpikir positif dan tak sadar masakan nya tercium bau gosong.
"astaga! hampir saja aku lupa!" ucap Ayu tegang dan segera mematikan kompor nya. ia langsung mengaduk-aduk nasi goreng yang hampir gosong itu,
"untung cuman gosong sedikit nasi goreng untuk mas Wahyu itu! bisa-bisa aku dicap wanita tak becus memasak dan hanya di kira membual saja oleh mas Wahyu. duh! mengapa aku sampai melamun seperti tadi ya? tak biasa nya aku melamun seperti itu." ucap Ayu agak bingung juga dan ia lanjut menyiapkan sarapan untuk Wahyu dimeja makan.
Pada saat itu Wahyu sedang mandi dan tak ada yang membuat nya aneh. tetapi, dibelakang nya berdiri sosok perempuan berpakaian serba putih kusam. rambut nya nampak awut-awutan dan wajah nya nampak pucat pasi. Wahyu yang sedang mandi itu tak sengaja menatap cermin kamar mandi dan ia kaget melihat Lastri ada dibelakang nya.
"Lastri!?" ucap Wahyu tegang dan ia segera berbalik badan. ternyata, ia tak menemukan Lastri disana.
"aneh sskali! padahal tadi aku jelas sekali melihat Lastri sedang berdiri di sana, lalu mengapa menghilang begitu saja? apakah aku sedang berhalusinasi?" ujar pikiran Wahyu ragu dan ia pun segera buru-buru menyelesaikan mandi nya.
Bau singkong terbakar mulai tercium oleh Wahyu dan ia mengendus-endus bau itu berasal dari mana.
"apakah bau gosong ini berasal dari Ayu yang sedang memasak!? apa jangan-jangan dia memang tak bisa memasak dan hanya berpura-pura saja didepan ku!?" ujar Wahyu dalam hati nya dan ia langsung buru-buru menyelesaikan mandi nya. kala itu, Ayu sedang mencuci wajan bekas memasak nya. ia penasaran dengan panci tertutup yang ada didekat wastapel tempat cuci piring itu. ia penasaran dan kemudian membuka nya,
"masakan apa ini!? mengapa bau sekali! dan ada belatung nya? hueeek! hueek!" Ayu langsung menutup panci itu lagi dan mual-mual tapi tak sampai muntah.
Ayu segera duduk di meja makan dan minum air, napas nya ngos-ngosan dan mata nya berair. ia masih sedikit terbayang dengan apa yang ia lihat di dalam panci itu. ia melihat kuah coklat dan daging didalam panci itu dipenuhi belatung dan bau nya sangat busuk sekali. Ayu tak habis pikir dengan apa yang ia lihat itu hingga ia membatin,
"apakah dirumah ini tak ada pembantu nya? sampai-sampai masakan yang sudah tak layak dikonsumsi itu tak ada yang membuang nya dan dibiarkan sampai membusuk begitu!? aku harus segera melaporkan hal itu kepada Mas Wahyu!" ucap Ayu dan pada saat itu juga Wahyu keluar dari dalam kamar mandi, ia melihat wajah Ayu sedikit meringis dan membuat dahi Wahyu berkerut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments