LANGIT Mendung di sore hari itu terlihat sangat gelap dan menakutkan sekali, seperti nya cuaca hari itu sudah tak bersahabat lagi dengan alam dan sudah pasti hujan deras sebentar lagi akan mengguyur bumi ini. dikala orang lain sedang berdiam diri didalam rumah nya, terlihat ada seorang pemuda sedang mengendarai motor nya dan ternyata ia tak sendirian, ia ternyata sedang membonceng istri nya yang sedang hamil muda. tiba didepan sebuah rumah komplek yang ada di perkotaan itu, sang suami segera menyuruh istri nya untuk membuka pintu gerbang.
"sayang cepat turun dan buka gerbang nya, hujan gerimis sebentar lagi akan berganti hujan lebat!"
"baik sayang, tunggu sebentar." ujar sang istri datar saja dan kini ia berjalan kaku dan tak terburu-buru sampai ia membuka gerbang rumah nya.
Saat itu angin kencang mulai berhembus dan membawa air hujan lebat ke arah sepasang suami istri itu.
"cepat sayang! mengapa kau lama sekali membuka pintu gerbang itu!?" teriak sang suami tak sabaran. dengan nada suara tetap datar dari dalam gerbang rumah nya, sang istri berseru dengan nada datar.
"sudah sayang." sang suami pun segera menancap gas motor nya kala mendengar seruan istri nya itu, begitu motor nya masuk ke dalam halaman pekarangan rumah nya. istri nya pun sudah tak nampak lagi,
"kemana pergi nya istri ku!? bukankah aku tadi melihat nya ia ada didekat pintu gerbang ini!?" ucap nya heran dan ia buru-buru memasukan sepeda motor nya ke dalam garasi mobil. cuaca gelap disore hari itu mulai berubah dengan guyuran air hujan yang amat deras.
"andai saja mobil ini tak mogok! tak akan aku rela-rela pergi mengantar istri ku yang ngidam itu untuk mencari makanan yang ia inginkan dengan memakai motor! untung saja hujan lebat baru saja turun setelah aku tiba dirumah bersama istri ku!" gerutu sang suami pelan dan ia segera masuk ke dalam rumah nya untuk menemui istri nya. ketika ia akan membuka pintu rumah itu memakai kunci yang ia bawa, ternyata pintu rumah itu sudah terbuka sedikit.
"lho!? bukankah pintu ini awal nya sudah ku kunci! seingat ku.., aku yang memegang kunci rumah ini!? lalu apakah istri ku masuk ke dalam rumah memakai kunci serep?" ujar sang suami semakin heran dan bingung, ia hanya bisa geleng-geleng kepala saja.
"ughhh! ada-ada saja orang yang sedang hamil itu ulah dan kemauan nya!" ucap nya sedikit kesal dan ia lalu masuk ke dalam rumah nya.
Tiba di dalam rumah, suasana sudah tak segelap di luar tadi. sang suami mencari-cari dimana istri nya seraya memanggil nama nya,
"Lastri sayaaaang. kamu dimanaaaaa sayaaang." teriakan bernada panggilan itu tetap tak ada jawaban dari istri nya.
"mungkin dia sedang dikamar mandi dan tak mendengar panggilan ku!" ujar sang suami dan ia lalu pergi ke dapur untuk mencari istri nya di dalam kamar mandi.
Tiba di dapur, ia mendengar keran air hidup didalam kamar mandi nya.
"pasti itu istri ku yang sedang menyalakan keran, ah sudahlah mungkin dia sedang buang air. aku pergi ke kamar saja untuk berganti pakaian." ujar sang suami dan segera pergi ke kamar nya. setelah berganti pakaian, ia segera teringat akan barang yang dibeli nya untuk istri nya itu.
"seingatku tadi istri ku ngidam ingin makan daging burung gagak? tapi aku segera menolak nya dan membelikan daging burung puyuh untuk nya. aneh sekali, mengapa istriku ngidam ingin makan daging burung gagak ya???" ujar nya masih bingung dan tanpa sadar ia akhir nya ketiduran dikasur.
Hujan deras masih mengguyur alam bumi ini, sore hari kini telah berganti dengan malam hari. Lastri memang masih berada didalam kamar mandi, tetapi ia tak menyalakan keran air melainkan menyala dengan sendiri nya. Lastri menatap datar ke arah cermin yang ada didalam kamar mandi itu, wajah nya nampak pucat dan sorot mata nya kosong. dibelakang Lastri, nampak membayang sesosok tinggi besar dan hitam. wajah nya nampak menyeramkan sekali, ditambah mata nya yang besar dan melotot merah. gigi-gigi nya runcing dan taring panjang menjuntai mirip taring babi.
Sosok itu tiba-tiba saja berubah wujud menjadi mirip suami nya Lastri yang bernama Wahyu.
"sayang, mengapa kamu melamun?" ucap sosok Genderuwo yang sudah menyerupai wujud suami nya Lastri. tiba-tiba saja Lastri tersentak kaget dan mendapati diri nya berada dikamar mandi dalam keadaan tanpa busana.
"sayang!? mengapa kita ada didalam kamar mandi???" tanya Lastri kaget menghadap suami nya.
"kau lupa sayang, bukankah kau yang menginginkan kita bermesraan didalam kamar mandi?"
"sejak kapan!? aku tak pernah mengatakan nya sayang?!" ujar Lastri nampak bingung dan saat itu suami nya Lastri langsung memeluk Lastri dan menciumi leher nya dengan ganas.
"sayang..hentikan sayang, oughhhh! ak...ak... sedang hamil sayang.."
"tak apa sayang, aku akan bermain pelan-pelan sayang." ujar Wahyu dengan napas memburu dan Lastri pun sudah tak menjawab lagi karena napsu nya sudah terbakar akibat permainan nakal suami nya itu.
Lastri berkali-kali digenjot oleh suami nya dan Lastri berkali-kali mengerang kesakitan. ia merasakan ada keanehan dikejantanan suami nya itu, ia tak habis pikir akan kejantanan suami nya yang berbeda dari ukuran biasa nya. tetapi Lastri tak banyak bertanya, ia hanya pasrah saja diperlakukan layak nya seekor kuda betina oleh suami nya itu sampai ia merasakan kenikmatan tiada tara setelah melakukan hubungan badan itu. jam sembilan malam terlihat di jam dinding kamar tempat Wahyu tertidur pulas. Lastri baru saja masuk ke dalam kamar itu dan hanya memakai handuk saja.
"lho!? sejak kapan dia ada disini!? bukankah tadi ia masih berada didalam kamar mandi? mengapa sekarang suami ku ada disini!?" keheranan Lastri itu segera ia sisihkan dulu.
Ia belum mau mempertimbangkan pikiran yang aneh-aneh soal apa yang telah dilakukan dengan suami nya dikamar mandi tadi.
"mungkin ketika aku mengambil handuk ke ruangan jemuran, suami ku langsung masuk ke kamar dan tidur karena kelelahan. ya seperti nya memang begitu." ujar Lastri dan ia segera memakai baju tidur, setelah itu ia berbaring didekat suami nya sambil menonton televisi. Wahyu yang masih pulas tertidur itu bermimpi, ia berada di dalam sebuah pondok kayu dan disana ia melihat dirinya sedang berbincang dengan seorang dukun.
"hah!? bukankah itu aku!? lalu apa yang aku lihat ini adalah kenyataan!?" ujar Wahyu di alam mimpi nya itu. ia lalu mendekati raga diri nya yang sedang berbincang dengan dukun berumur empat puluh tahunan itu.
Kehadiran Wahyu ditempat itu sama sekali tak mengganggu raga satu nya dan dukun yang sedang berbincang itu.
"aneh! mereka tak merasakan kehadiran ku! seperti nya aku sedang bermimpi!" gumam Wahyu dan ia lalu duduk didekat raga satu nya, karena ia penasaran akan obrolan yang sedang mereka perbincangkan itu.
OBROLAN Tersebut ternyata menyangkut soal diri Wahyu yang dulu pernah datang ke dukun itu. Wahyu segera mengingat-ingat apa yang telah ia lakukan terhadap dukun tersebut dahulu.
"mengapa aku tak mengingat nya sama sekali!? perasaan ku aku dulu pernah datang ke tempat ini, entah aku lupa untuk apa aku datang kemari!?" gumam nya dan kemudian ia mendengar suara bisikan gaib bernada berat dan besar.
"waktu mu tak akan lama lagi anak muda, bulan purnama sebentar lagi akan tiba dan kau harus segera menumbalkan salah satu anggota keluarga mu kepada ku."
"siapa kau!?" teriak Wahyu dalam tidur nya dan membuat istri nya yang sedang menonton televisi itu tersentak kaget.
"sayang?! kenapa kau!?" tanya sang istri yang kaget itu dan Wahyu pun segera dibangunkan oleh istri nya.
Wahyu segera membuka mata nya dan ia terperanjat kaget.
"dimana aku!?" lalu ia menatap istri nya yang ada disamping nya.
"kau ada dikamar sayang. kamu tadi tidur dan mengigau sayang."
"mengigau!? sejak kapan aku tertidur sayang!?"
"entahlah, setelah aku dan kau berhubungan badan di kamar mandi. kau langsung tertidur disini sayang."
"berhubungan badan!? sejak kapan kita melakukan nya?! aku merasa tak melakukan hal itu sehabis kita pulang dari pasar!?"
"ah sudahlah sayang mungkin kamu lupa karena kelelahan, ngomong-ngomong kamu pakai obat apa sampai barang kelakian mu itu lebih besar dari biasa nya sayang???" ujar sang istri tersenyum nakal dan membuat Wahyu semakin bingung dibuat nya.
Wahyu tak segera menjawab ucapan istri nya, ia masih mengingat-ingat apa yang telah terjadi di alam mimpi nya itu.
"kamu sedang memikirkan apa sayang?" tanya istri nya penasaran.
"tak ada kok sayang, oh iya aku lapar sayang. apa kamu sudah menyiapkan makanan untuk makan malam kita?"
"hehehe, maaf sayang aku lupa."
"memang nya sejak tadi kamu sedang apa dikamar mandi!? aku pikir kamu sedang mencuci daging burung yang sudah kita beli itu."
"hah!? sejak kapan kita beli daging burung!?"
"bukankah kau yang menginginkan daging burung itu!? kau pula yang memaksa ku untuk membeli daging burung gagak! untung aku hanya membelikan mu daging burung puyuh saja untuk kamu makan. aneh-aneh saja kau ini ngidam nya!" ujar sang suami kesal.
"sayang jangan mengada-ada deh, aku sama sekali tak meminta mu untuk membelikan ku daging burung itu. aku tak pernah ngidam hal yang aneh-aneh seperti itu sayang."
"lantas siapa yang tadi meminta hal yang aneh seperti itu!? setan apa dirimu yang sebenar nya meminta hal yang aneh itu???"
"kamu yang setan! sudah ah aku mau tidur! malas aku berdebat dengan mu!" ujar Lastri cemberut ngambek dan Wahyu hanya bisa terdiam dalam kebingungan nya itu.
Waktu di jam dinding itu sudah menunjukan jam setengah satu dini hari. semenjak ia mematikan siaran televisi nya, Wahyu belum bisa tertidur lagi. ia sejak tadi sedang memikirkan hal-hal aneh yang ia alami pada hari itu. sesekali ia menatap istri nya yang tidur membelakangi nya itu,
"sebenar nya apa yang telah terjadi kepada ku dan istri ku ini pada hari ini!? sejak tadi aku berpikir mencari jalan keluar dari permasalahan ini sama sekali tak mendapat petunjuk! apakah aku harus pergi ke dukun itu lagi ya!? mimpi yang sebelum nya ku alami itu seakan memberiku petunjuk agar aku pergi kesana. tapi dimana tempat dukun itu berada!? oh iya! bukankah si Erwin yang dulu pernah memberiku alamat dukun itu!? baiklah, nanti aku hubungi dia besok saja." lalu Wahyu pun segera tertidur dan memeluk istri nya dari belakang. bayangan hitam besar nampak membayang dibalik gordeng jendela kamar itu dan terlihat juga dua bola besar merah menyala menatap ke arah sepasang suami istri itu.
Pagi hari telah tiba, seperti biasa Lastri sudah bangun lebih pagi dari suami nya. ia sedang memasak sarapan pagi untuk suami nya dan menyiapkan pakaian seragam kantor suami nya yang sudah ia setrika. Lastri dan wahyu tinggal dirumah gedung cukup besar bertingkat dua dan mereka sama sekali tak mempekerjakan seorang pembantu dan satpam penjaga gerbang lagi. dulu semenjak mereka awal menikah, Wahyu dan istri nya telah mempekerjakan pembantu dan juga satpam penjaga gerbang di rumah itu.
Tetapi para pembantu dan penjaga satpam dirumah itu hanya mampu bertahan dalam kurun waktu dua bulan saja. mereka tak betah bukan lantaran Wahyu dan Lastri kejam dan suka menindas terhadap mereka, melainkan mereka seringkali di usili oleh mahluk-mahluk gaib yang ada dirumah itu. pernah kala itu ada kejadian seorang pembantu melihat seorang perempuan berpakaian putih dengan rambut panjang sepinggang sedang duduk di kursi taman bunga dihalaman rumah itu.
Kala itu waktu maghrib baru saja muncul dan pembantu tersebut mengira itu adalah istri majikan nya. maka ia pun mendekati nya dan ketika ia menegur sosok itu, tiba-tiba sosok itu memalingkan wajah nya yang rusak bernanah itu ke arah pembantu tersebut dan otomatis pembantu tersebut pun berteriak histeris sampai pingsan. ada lagi kejadian yang dialami oleh satpam penjaga rumah itu, kala itu waktu tengah malam hari dan posisi nya kala itu adalah malam jumat kliwon.
Satpam penjaga gerbang itu berada di pos tempat ia berjaga, semalaman suntuk itu ia sedang menonton siaran televisi pertandingan bola. waktu dini hari ia kebelet pipis dan ia pun pergi ke kamar mandi yang ada di luar samping pos penjaga itu. ketika ia hendak masuk ke dalam toilet itu, ia melihat sesosok pocong berdiri tak menapak tanah didalam toilet tersebut. warna pakaian putih kusam dan posisi wajah nya menghadap ke arah satpam itu. otomatis satpam itu langsung berteriak sampai ngompol dan pingsan ditempat ketika melihat wajah pocong yang hitam legam dan berbau busuk menyengat itu.
Lalu pembantu lain nya ketika ia berada didalam rumah, ketika pagi-pagi ia sedang membereskan kamar majikan nya. ia melihat bayangan sosok tinggi besar dibalik gordeng jendela kamar tersebut. awal nya ia tak memikirkan bayangan itu, karena posisi nya kala itu lampu sedang dimatikan. jadi keadaan dikamar itu tak terlihat terang maupun tak terlalu gelap. ketika pembantu itu hendak mengambil pakaian kotor dikeranjang yang disimpan dipojokan lemari pakaian, sosok yang ia anggap cuman bayangan benda saja menampakan diri nya langsung didepan nya dan otomatis pembantu itu berteriak histeris sambil menangis.
Tak hanya itu, masih banyak lagi kejadian-kejadian aneh, janggal dan horor yang pernah dialami oleh para pembantu dan satpam penjaga rumah yang lain nya. disitulah para pembantu dan satpam penjaga gerbang memutuskan untuk berhenti bekerja karena sudah tak kuat tinggal dan bekerja di Rumah Berhantu itu lagi. maka dari itu, dimasa kehamilan Lastri yang kelima bulan. tak ada satupun pembantu dan satpam penjaga yang bekerja dirumah itu lagi sampai saat ini.
...*...
...* *...
WAHYU Baru saja terbangun dari tidur nya. ia melihat jam dinding baru saja menunjukan pukul tujuh pagi. ia langsung bangun dan segera pergi ke kamar mandi. kala itu istri nya sedang memasak didapur, Wahyu mendekati istri nya dan memeluk nya dari belakang.
"pagi sayang? kamu sedang masak apa???"
"pagi juga sayang, aku sedang memasak opor burung puyuh."
"oh ini burung puyuh yang kita beli kemarin sore itu bukan?"
"seperti nya sayang, aku tadi menemukan nya tergeletak dilantai kamar mandi."
"bukankah kemarin sore kamu berada didalam kamar mandi untuk membersihkan daging burung puyuh ini sayang?"
"mana aku tahu sayang, aku tak mengingat nya sama sekali. membeli daging burung ini dengan mu pun aku sama sekali tak mengingat nya." Wahyu berkerut dahi dan memasang wajah kesal kepada istri nya.
"lalu apa saja yang sebenar nya kau ingat waktu kemarin itu!? jangan membuat ku kesal dan bingung deh!" tanya Wahyu kesal.
"aku hanya mengingat kita bermesraan didalam kamar mandi dan kamu telah menerbangkan ku sampai ke puncak kenikmatan dalam bercinta sayang. baru kali ini aku merasakan kau sedahsyat itu bercinta dengan ku sayang, hampir tiga jam loh kita melakukan hubungan badan itu." Wahyu yang mendengar celotehan istri nya itu segera melepas pelukan nya dan ia membatin,
"seperti nya ada yang tak beres di rumah ini!" lalu istri nya bertanya,
"oh iya sayang, pagi ini kamu mau pergi ke kantor kan sayang?"
"iya, kenapa memang nya sayang?"
"jangan pulang larut malam-malam sayang, aku takut jika sendirian sampai larut malam dirumah ini."
"iya sudah, nanti aku usahakan untuk pulang lebih awal."
"janji ya sayang?" tanya Lastri sanksi.
"janji sayang, demi kamu dan calon buah hati kita ini aku berjanji." lalu Wahyu dan Lastri berciuman sebentar dan kemudian Wahyu mengecup perut Lastri.
Setelah itu Wahyu segera pergi ke kamar mandi untuk mandi pagi dan Lastri lanjut memasak untuk sarapan suami nya itu. Lastri yang sedang memasak itu mendengar langkah kaki dari arah belakang nya, ia mengira itu mungkin langkah kaki suami nya yang tak jadi ke kamar mandi. Lastri tetap cuek saja, hingga ia merasakan bulu kuduk ditengkuk nya merinding.
"mengapa bulu kuduk ku merinding begini!?" ujar Lastri aneh dan ia segera membalikan badan nya belakang.
"tak ada apa-apa disini!? ah mungkin itu hanya hawa dingin saja yang kurasakan pagi ini!" ujar Lastri lagi dan ia langsung menyiapkan sarapan untuk suami nya.
Wahyu yang sedang ada dikamar mandi itu mencium bau anyir bercampur bau busuk. hidung nya mengendus-endus mencari-cari dimana bau itu berasal. ketika ia membuka tutup closet nya, ternyata didalam nya ada seonggok kotoran mirip daging burung puyuh utuh yang sudah digerogoti oleh belatung. sontak Wahyu mual dan muntah-muntah, ia langsung menutup kloset itu dan segera keluar dari kamar mandi.
"Lastriiii! kemari kau!" teriak Wahyu emosi dan wajah nya masih memasang wajah mual.
Lastri yang pada saat itu sedang menjemur pakaian pun mendengar teriakan suami nya,
"ada apa lagi sih!?" ujar Lastri heran seraya berjalan menuju dapur. tiba didapur rumah nya ia bertanya kepada suami nya,
"ada apa sih sayang teriak-teriak begitu!?"
"coba kau lihat didalam closet kamar mandi itu! hueeek!" Wahyu muntah mual lagi dan Lastri segera masuk ke dalam kamar mandi, ia lalu segera membuka tutup closet.
"mana!? tak ada apa-apa disini!?" ucap nya heran dan ia segera keluar untuk menemui suami nya lagi.
"mana tak ada apa-apa didalam closet itu sayang! kamu jangan mengada-ada deh sayang!" ujar Lastri seraya bertolak pinggang.
"yakin kau tak melihat ada daging puyuh yang sudah menjadi bangkai itu!?"
"lihat saja sendiri sayang! untuk apa sih aku berbohong!?" tegas sang istri dan Wahyu pun masih tak percaya ucapan istri nya.
Kemudian ia diajak masuk istri nya untuk melihat isi closet itu.
"lihat!? mana bangkai itu!? kamu terlalu berhalusinasi kali sayang jadi pikiran dan mata mu tak singkron!" ucap sang istri lagi dan membuat Wahyu terdiam dalam kebingungan nya.
"sudah buru kamu mandi sayang, nanti makanan sarapan untuk mu keburu dingin!"
"iya iya bawel!" ujar Wahyu dan ia lalu menyuruh istri nya untuk keluar dari kamar mandi.
Wahyu masih berdiam memikirkan apa yang ia lihat itu dan hati nya membatin.
"mengapa akhir-akhir ini aku seringkali merasakan kejanggalan dirumah ini ya!?" kemudian Wahyu pun segera membuka pakaian nya dan langsung mandi pagi. Lastri terlihat sedang berada ditaman halaman rumah nya, ia sedang menyiram tanaman hias yang sudah tumbuh bunga-bunga nya. sejurus kemudian tak ada yang aneh bagi Lastri, tetapi makin lama aroma bau kembang melati tercium sangat menyengat. Lastri mengendus-endus bunga-bunga yang ia tanam itu dan mencari dimana bau bumga melati menyengat itu berasal dari mana.
"aneh sekali! padahal aku sama sekali tak pernah menanam bunga melati di taman ini! lalu wangi aroma bunga melati ini berasal darimana???" Lastri masih mencari-cari dimana aroma melati itu berasal.
Dilantai dua rumah besar itu, ada teras tempat bersantai yang menjorok ke depan seperti teras pintu rumah utama nya yang ada dibawah. biasa nya Wahyu dan Lastri bersantai disana diwaktu-waktu tertentu, Lastri mendongakan kepala nya ke atas sana dan ia terkejut bukan main. disana nampak sesosok perempuan berpakaian kain putih menjuntai dan berambut panjang duduk dipagar tepian teras itu. aroma melati memang tercium kuat dari sosok perempuan yang seperti nya sosok Kuntilanak itu. Lastri tak bisa berteriak dan mulut nya mangap-mangap bagai orang yang bisu. ia ingin berteriak memanggil suami nya, tetapi tetap suara nya tak keluar. ia ingin berlari, tapi tubuh nya bagai kaku tak bisa digerakan.
Kuntilanak berwajah pucat itu mengikik lengking menatap tajam ke arah Lastri dan dalam sekejap sosok kuntilanak itu langsung merasuki Lastri. agak lama Lastri terdiam dan menunduk, kemudian ia berjalan menunduk menuju rumah nya dan berjalan nya pelan serta kaku. Wahyu pada saat itu sudah selesai mandi dan berpakaian rapi seragam kantoran. saat itu juga ia sudah menikmati sarapan pagi nya. ia makan dengan sangat lahap nya, padahal ketika ia akan makan opor daging burung puyuh buatan istri nya itu. awal nya Wahyu agak mual, karena ia teringat akan daging burung yang membusuk didalam closet kamar mandi nya. setelah Wahyu mencicipi masakan istri nya itu, ia pun ketagihan dan akhir nya makan dengan lahap nya.
Ketika Wahyu sudah selesai makan, ia segera bergegas pergi keluar rumah. akan tetapi ia berpas-pasan dengan istri nya yang baru masuk itu.
"sayang aku berangkat ke kantor dulu ya." ujar Wahyu seraya ingin memeluk Lastri. tetapi Lastri bagai cuek dan tetap berjalan menerabas Wahyu yang ada didepan nya itu.
"mengapa dia seperti itu!? tak biasa nya istri ku bersikap cuek seperti itu!?" gumam Wahyu dan ia segera menyusul istri nya yang pergi naik ke lantai dua.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!