SOSOK Genderuwo yang selalu mengikuti Wahyu masih berada didalam mobil dikursi belakang. ia masih berdiam diri disana karena ia tak bisa masuk ke dalam rumah tersebut. ia melihat ada cahaya putih menyilaukan berada mengelilingi rumah itu dan sosok Genderuwo itu lebih bingung lagi ketika ia mencoba ingin masuk. diri nya terpental hingga membuat nya kini tak bisa mengikuti Wahyu masuk ke dalam rumah itu dan hanya bisa berdiam diri didalam mobil tersebut.
Ia mulai berpikir bahwa wanita yang kali ini bersama Wahyu bukan wanita sembarangan. ia telah salah menilai bahwa Ayu adalah wanita yang sudah kotor karena pekerjaan nya itu. tetapi ternyata dirumah nya Ayu ada semacam jimat yang mampu menghalau mahluk halus masuk ke dalam rumah itu dan membuat sosok Genderuwo itu ketar-ketir. ia berniat ingin melaporkan hal itu kepada Raja nya, karena wanita tersebut pasti bakal menjadi awal ancaman bagi Raja nya dan Ki Baron. kini sosok Genderuwo itu telah pergi ke alam nya untuk memberitahukan hal tersebut kepada Raja nya.
Wahyu sudah ada didalam kamar Ayu. ia sedang melihat Ayu mengemas semua barang nya karena Ayu diperintahkan oleh Wahyu untuk tinggal saja dirumah nya. Ayu pun sangat senang sekali setelah melihat rumah mewah bak istana milik Wahyu lewat poto diponsel nya Wahyu. ketika Ayu membuka laci meja rias nya, Wahyu melihat Ayu memegang kain putih membuntal yang menutupi sesuatu.
"apa yang kau pegang itu sayang?"
"oh ini jimat pemberian dari nenek ku."
"Jimat? seperti apa bentuk nya?" tanya Wahyu penasaran dan ingin melihat nya, kemudian Ayu memperlihatkan nya.
"bukankah itu Tusuk Konde?"
"iya ini memang tusuk konde, tetapi kata mendiang nenek ku ini adalah jimat bertuah."
"benarkah? coba aku ingin memegang nya." lalu Wahyu pun memegang nya dan tak merasakan keanehan sama sekali.
"tak ada yang aneh."
"memang, aku pun tak mengerti kenapa tusuk konde itu bisa dijadikan jimat oleh mendiang nenek ku. ia berkata agar aku menyimpan tusuk konde ini dirumah."
"lalu apa khasiat yang terkandung didalam tusuk konde itu sayang?"
"seingat ku, mendiang nenek ku hanya mengatakan bahwa tusuk konde ini berkhasiat untuk menjaga rumah dari orang yang jahat seperti mengirimkan santet atau sejenis nya." Wahyu pun manggut-manggut mendengar penjelasan dari Ayu tersebut.
Kemudian Ayu pun memasukan jimat tusuk konde yang ia buntal lagi memakai kain mori putih itu ke dalam koper baju nya.
"sayang kamar mandi nya dimana? aku ingin buang air kecil."
"oh disana sayang ada didapur."
"baiklah, aku pergi dulu."
"iya sayang." ujar Ayu seraya menatap kepergian Wahyu. sejurus Wahyu tak merasakan keanehan didalam kamar mandi itu. setelah ia merasa lega, ia pun keluar kamar mandi. didekat kompor untuk memasak, Wahyu melihat ada seorang nenek-nenek tua menatap nya.
Wahyu mengerutkan dahi nya karena nenek-nenek tua itu berkata kepada Wahyu dengan ucapan yang tak jelas.
"kau bicara apa nek?" tanya Wahyu tak sadar dan berjalan mendekati nenek-nenek tua itu.
"jangan sampai kau tumbalkan nyawa cucuku itu, dia tak tahu apa-apa soal perjanjian pesugihan mu itu anak muda. jika itu terjadi, sanak keluarga mu yang akan menanggung akibat nya!" hanya itu ucapan sang nenek yang didengar oleh Wahyu dan seketika itu juga Wahyu langsung memegang kepala nya seraya berteriak.
"tidak! tidaaaaak!" Wahyu pun jatuh terduduk meringis memegang kepala nya.
Ayu kaget mendengar teriakan Wahyu itu dan ia segera mencari nya ke dapur.
"sayang!? kau kenapa sayang???" tanya Ayu menggoncang-goncangkan tubuh Wahyu. seketika itu juga Wahyu menatap Ayu dengan bingung dan kepala nya celingak-celinguk mencari sesuatu.
"kemana nenek tua itu!?"
"nenek tua siapa sayang? kau bicara apa sih???" tanya Ayu bingung.
"tadi! tadi aku melihat seorang nenek-nenek tua disini!"
"dimana!? aku tak melihat nya sayang!?"
"tadi ada!" ujar Wahyu tetap ngotot dan Ayu segera menepis ucapan Wahyu.
"sudah sayang jangan mengada-ada, dirumah ini hanya aku saja yang mengisi nya. tak mungkin ada orang lain atau nenek-nenek yang tinggal disini." Wahyu pun akhir nya tak bisa membuat Ayu mempercayai ucapan nya.
Kemudian kedua orang itu segera keluar dari rumah itu setelah Wahyu membawakan barang-barang Ayu yang dimasukan ke dalam bagasi mobil nya. Ayu pergi dulu ke rumah sang pemilik rumah untuk memberikan kunci rumah sekaligus izin untuk berhenti menyewa rumah kontrakan itu. kala itu sang istri dari si pemilik rumah yang menerima izin Ayu tersebut dan setelah Ayu membayar pakai uang nya sendiri untuk melunasi biaya kontrakan pada bulan itu, ia pun kini kembali ke mobil nya Wahyu.
"sudah semua nya sayang?" tanya Wahyu.
"sudah sayang. sekarang kita akan kemana sayang?" tanya Ayu.
"kita pulang ke rumah ku saja, tadi nya aku mau mengajak mu jalan-jalan untuk makan siang. tetapi aku merasa kurang enak badan dan ingin beristirahat dulu dirumah."
"oh yasudah kalau begitu sayang."
"kamu bisa memasak kan sayang?"
"tentu saja bisa, perempuan itu wajib bisa memasak." Wahyu tersenyum seraya mengusap rambut Ayu.
"calon istri idaman."
"hehe mas bisa saja." ujar Ayu tersipu malu dan kini Wahyu segera mengemudikan mobil nya itu menuju rumah nya.
Didepan rumah kontrakan nya Ayu, terlihat seorang nenek-nenek tua bungkuk menatap kepergian mobil nya Wahyu dan seketika itu juga lenyap mengikuti arah pergi nya mobil Wahyu. satpam yang diperintahkan oleh pak Rehan itu telah mencatat plat nomor mobil nya Rehan dan telah memberikan kepada bos nya itu.
"hmm ternyata anak muda itu adalah pemilik perusahaan Pabrik Tekstil didaerah sini! pantas ia berani melabrak ku dan merebut barang berharga ku dari bisnisku ini!" ujar Pak Rehan yang sudah mencari tentang Wahyu melalui plat nomor mobil nya memakai komputer nya.
"memang nya pak bos akan merencanakan apa kepada anak muda itu???" tanya satpam club malam itu dan Pak Rehan pun menatap nya.
"nanti aku akan menyuruh orang untuk memata-matai anak muda itu, jika keadaan dirumah anak itu aman. orang suruhan itu akan aku buat mereka untuk mencuri berkas-berkas penting dan harta benda dirumah nya! aku akan membuat anak muda itu jatuh miskin karena telah berani menyombongkan dirinya didepan ku dan juga Ayu! lihat saja nanti, pasti Ayu akan aku rebut kembali!" ucap Pak Rehan berambisi dan membuat pak satpam itu hanya manggut-manggut saja.
Mobil yang dikendarai Wahyu sudah tiba didepan gerbang rumah nya. Ayu menatap takjub ke depan rumah besar yang tertutup gerbang itu dan Wahyu pada saat itu keluar dari mobil untuk membuka pintu gerbang terkunci. setelah pintu gerbang dibuka, Wahyu pun masuk lagi ke dalam mobil dan membawa mobil itu masuk ke dalam halaman rumah besar serta mewah nya itu.
...*...
...* *...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments