Ranjang Big Bos

Ranjang Big Bos

RBB 01 | Gara-gara Perawan

Disebuah kamar hotel, Gilbert tengah menatap lekat seorang wanita yang tengah melepas satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya. Sorot tajam matanya meneliti tubuh polos yang sudah menantang kejantanan. Sambil menggoyangkan gelas yang berisi alkohol Gilbert berkata, "Apakah aku harus percaya jika kau masih perawan?"

"I-iya. Aku masih pe-perawan."

Gilbert terus menatap lekat pada pemandangan didepannya. Entah apa yang diteliti, tetapi Gilbert yakin jika wanita itu sudah tidak perawan lagi.

"Kau tidak perawan lagi!" ujar Gilbert dengan malas.

Wanita itu tercengang tidak percaya lalu memungut kembali pakaiannya dengan rasa kesal.

"Meskipun aku tidak perawan lagi, setidaknya aku masih bisa memuaskan mu," ujarnya

"Keluar!"

Wanita itu semakin tidak percaya dengan ucapan Gilbert yang menyuruhnya untuk keluar padahal dia belum memberikan pelayanan untuknya.

"Apa maksudmu?"

"Apakah aku harus mengulangi kata-kata ku?"

"Ta-tapi ...."

Mata Gilbert memberi isyarat agar wanita itu segera keluar dari kamarnya.

"Dasar! Berani sekali mereka memberikan barang palsu untukku. Apakah mereka sudah tidak ingin bernapas lagi."

Rasa kesal akibat telah tertipu membuat Gilbert sudah tidak berselera lagi untuk berfantasi malam ini. Dengan perasaan amat kesal, Gilbert hanya menenggelamkan tubuhnya diatas tempat tidur.

Pukul 07.00 pagi.

Langkah tegap nan gagah membuat mata yang melihatnya tak ingin mengalihkan pandangannya. Dengan kecamatan hitam yang melekat didepan matanya, sosok Gilbert terlihat sangat sempurna di mata para wanita.

"Kim, sudah kau kerjakan tugas yang aku berikan tadi malam? Aku ingin melihat mereka menanggung akibatnya."

Kimi yang berada dibelakang Gilbert mengangguk sambil berkata, "Sudah, Tuan. Aku pastikan club mereka akan segera tutup."

"Bagus."

Mobil Gilbert melaju pelan membelah kepadatan jalan. Bersama dengan Kimi, Gilbert segera menuju ke kantor.

"Kimi, apakah kau juga sudah mendapatkan sekertaris baru?"

Kimi yang sedang mengemudi sekilas melirik tuannya dari kaca spion. Wajah yang berkharisma mampu memikat wanita kapan saja, membuat Kimi menghela napas beratnya.

"Maaf Tuan, aku belum belum bisa menemukan sekertaris baru untuk anda karena sangat sulit untuk menemukan wanita yang sesuai dengan kriteria anda."

Hidup di negara bebas bergaul akan sangat sulit untuk menemukan wanita yang benar-benar masih perawan.

Terkadang Kimi harus berusaha keras untuk mencari wanita sesuai dengan keinginan bosnya. Bukan hanya urusan ranjang saja yang harus perawan, melainkan urusan pekerjaan juga harus mendapatkan sekertaris yang masih perawan.

"Sudah satu minggu, tapi belum juga kau dapatkan. Sebenarnya kau bisa bekerja atau tidak?"

"Maaf Tuan, aku juga sedang berusaha. Jika bukan karena salah satu kriteria dari anda, mungkin aku sudah menemukan sosok sekertaris untuk anda. Apa bedanya coba antara perawan dan tidak perawan?" protes Kimi kesal.

"Sudah berani memprotes ya? Bagus!" sinis Gilbert.

"Ya Tuhan, makhluk macam apa bosku ini? Mengapa tugasku hanya terus untuk mencari wanita perawan. Apakah dia adalah seorang alien yang sedang haus perawan? Oh Tuhan ... bantu aku mendapatkan wanita perawan untuk tumbal bosku, agar aku bisa sedikit bernapas."

Kimi hanya bisa melirik kesal kepada bosnya yang selalu membuatnya gila hanya karena seorang wanita.

Sesampainya di kantor, Gilbert segera masuk kedalam ruangan untuk segera berlayar pada pekerjaan yang sudah menantinya.

Hidup dalam kesendirian, tak lantas membuatnya kesepian karena akan ada wanita malam yang akan menemani malam panjangnya. Namun, siapa yang menyangka jika pagi itu ada seorang wanita tua yang telah duduk di kursi kebesarannya. Dengan mata yang membulat, Gilbert segera menghampirinya.

"Oma ... apa yang kau lakukan disini?"

Wanita yang dipanggil Oma langsung berdiri dengan dengan pelan. Tatapan tajam tanpa suara, Oma segera melayangkan pukulan kecil menggunakan tongkatnya ke tubuh Gilbert.

"Dasar kau cucu tidak berguna. Kenapa dulu ayahmu membuatmu jika pada akhirnya kau hanya akan seperti ini!"

"Oma ... Oma ... ampun Oma! Sakit."

Gilbert berusaha untuk menghindar, tetapi sang Oma yang masih cekatan tidak bisa dilawannya. Bukan tidak bisa, tetapi Gilbert memang tidak berani.

"Katakan kau tidur dengan berapa banyak wanita untuk malam ini?" Oma masih memukulkan tongkatnya ke tubuh Gilbert.

"Ampun Oma. Gilbert tidak tidur dengan wanita, Oma. Sumpah, Oma."

Saat itu juga Oma menarik kasar napasnya dan menghentikan pukulannya.

"Apakah kau tidak takut jika kau terkena penyakit kelamin? Kau adalah satu-satunya aset yang Oma miliki. Jika bukan kau yang akan meneruskan perusahaan ini siapa lagi? Tidak mungkin aku membangunkan ayahmu di alam kubur sana untuk melanjutkan perusahaan ini jika Oma meninggal sudah nanti!"

Gilbert langsung memeluk erat wanita tua yang kulitnya pun sudah mulai mengkerut. Bahkan rambutnya saja sudah memutih. Jika bukan karena pola makan yang baik dan perawatan, mungkin omanya sudah sangat keriput.

"Maafkan Gil, Oma. Gil tidak seperti yang Oma tuduhkan. Selamanya Gil tidak akan pernah terkena penyakit menjijikan itu, karena Gil tidak pernah berhubungan dengan wanita malam, Oma."

"Dasar kau pembual! Kau pikir Oma tidak tahu apa yang sudah kau lakukan selama ini? Kau pikir Oma bodoh yang mudah kau tipu? Sudahlah, berdebat denganmu hanya akan membuat kadar gula ku meningkatkan, karena bibir manis mu. Oma kesini membawa sekertaris baru untukmu. Tapi bukan untuk menemani mu di ranjang. Awas saja jika kau berani menyentuhnya sedikitpun, akan aku cincang perkututmu!" ancam Oma dengan keras.

Gilbert menautkan alisnya lalu menertawaka sang Oma.

"Oma kau sudah tua dan seharusnya kau tidak udah ikut campur dengan pekerjaanku. Aku bisa mengatasinya sendiri."

Bug.

Satu pukulan keras mendarat lagi di kepala Gilbert. "Dasar kau cucu durhaka! Aku akan coret namamu dari anggota keluarga!" ancam Oma lagi.

"Oma ... Oma ... tunggu! Gil hanya bercanda, Oma. Kalau Gil dihapus dari anggota keluarga, lalu siapa yang akan meneruskan perusahaan Oma?"

"Gilbert ... Gilbert. Oma bisa mengangkat cucu bahkan anak sekaligus jika mau. Jika kau telah terhapus, maka Oma akan memilih Kimi untuk melanjutkan perusahaan. Lalu Oma akan menyuruhnya untuk menikah dan mempunyai anak. Anak-anak Kimi kelak akan menjadi penerus perusahaan."

Perdebatan antara dua generasi tidak akan ada habisnya jika Gilbert tidak memilih mengalah. Apapun keputusan wanita tua itu harus Gilbert terima jika ingin tetap menjadi penerus perusahaan.

...Bersambung...

NB : Ini adalah cerita pertamaku. Mohon bantuan dan dukungan ya ♥️ Salam hangat dari Author Nitta Siregar ♥️

Terpopuler

Comments

Ryan Jacob

Ryan Jacob

semangat Thor

2024-03-16

0

TE Sya Anggy

TE Sya Anggy

seruu

2023-10-06

0

Muh Nur

Muh Nur

mampir yaa langsung vote

2023-10-03

1

lihat semua
Episodes
1 RBB 01 | Gara-gara Perawan
2 RBB 02 | Sekertaris Baru
3 RBB 03 | Memaksa
4 RBB 04 | Kembali
5 RBB 05 | Dipecat
6 RBB 06 | Ketahuan
7 RBB 07 | Rencana Gilbert
8 RBB 08 | Kembali ke Kantor
9 RBB 09 | Sakit Jantung
10 RBB 10 | Mimpi Buruk
11 RBB 11 | Menjual Tubuh
12 RBB 12 : Malam Panas 1
13 RBB 13 : Gilbert Gila
14 RBB 14 : Pengakuan Rena
15 RBB 15 | Dua Pilihan
16 RBB 16 | Pria Pemaksa
17 RBB 17 | Wanita Kerbau
18 RBB 18 | Bertemu Dengan Oma
19 RBB 19 | Ruang Tersembunyi
20 RBB 20 | Rencana Pernikahan
21 RBB 21 | Menemui Jack
22 RBB 22 | Terbakar Api Cemburu
23 RBB 23 | Hanya Mual
24 RBB 24 | Kemarahan Gilbert
25 RBB 25 | Kepergian Gilbert
26 RBB 26 | Rencana Oma
27 RBB 27 | Sentuh Aku!
28 RBB 28 | Hamil
29 RBB 29 | Sedang Tidak Baik-Baik Saja
30 RBB 30 | Menuju Pelaminan
31 RBB 31 | Hari Pernikahan
32 RBB 32 | Kerbau Rakus
33 RBB 33 | Wanita Lain
34 RBB 34 | Kekhawatiran Gilbert
35 RBB 35 | Kedatangan Oma
36 RBB 36 | Dia Monica
37 RBB 37 | Kedatangan Monica
38 RBB 38 | Kedatangan Gilbert
39 RBB 39 | Bertemu Dengan Jack
40 RBB 40 | Mangga Muda
41 RBB 41| Durian Muda
42 RBB 42 | Aku Mencintaimu
43 RBB 43 | Di Culik
44 RBB 44 | Sebuah Tuduhan
45 RBB 45 | Bertemu Dengan Monica
46 BELENGGU PERNIKAHAN SEMU by : TEH IJO
47 RBB 46 | Operasi
48 Pesan Dari Mommy
49 RBB 47 | Menghukum Monica
50 Akulah Jodohmu by : teh ijo
51 RBB 48 | Membujuk Zela
52 RBB 49 | Berangkat Liburan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
RBB 01 | Gara-gara Perawan
2
RBB 02 | Sekertaris Baru
3
RBB 03 | Memaksa
4
RBB 04 | Kembali
5
RBB 05 | Dipecat
6
RBB 06 | Ketahuan
7
RBB 07 | Rencana Gilbert
8
RBB 08 | Kembali ke Kantor
9
RBB 09 | Sakit Jantung
10
RBB 10 | Mimpi Buruk
11
RBB 11 | Menjual Tubuh
12
RBB 12 : Malam Panas 1
13
RBB 13 : Gilbert Gila
14
RBB 14 : Pengakuan Rena
15
RBB 15 | Dua Pilihan
16
RBB 16 | Pria Pemaksa
17
RBB 17 | Wanita Kerbau
18
RBB 18 | Bertemu Dengan Oma
19
RBB 19 | Ruang Tersembunyi
20
RBB 20 | Rencana Pernikahan
21
RBB 21 | Menemui Jack
22
RBB 22 | Terbakar Api Cemburu
23
RBB 23 | Hanya Mual
24
RBB 24 | Kemarahan Gilbert
25
RBB 25 | Kepergian Gilbert
26
RBB 26 | Rencana Oma
27
RBB 27 | Sentuh Aku!
28
RBB 28 | Hamil
29
RBB 29 | Sedang Tidak Baik-Baik Saja
30
RBB 30 | Menuju Pelaminan
31
RBB 31 | Hari Pernikahan
32
RBB 32 | Kerbau Rakus
33
RBB 33 | Wanita Lain
34
RBB 34 | Kekhawatiran Gilbert
35
RBB 35 | Kedatangan Oma
36
RBB 36 | Dia Monica
37
RBB 37 | Kedatangan Monica
38
RBB 38 | Kedatangan Gilbert
39
RBB 39 | Bertemu Dengan Jack
40
RBB 40 | Mangga Muda
41
RBB 41| Durian Muda
42
RBB 42 | Aku Mencintaimu
43
RBB 43 | Di Culik
44
RBB 44 | Sebuah Tuduhan
45
RBB 45 | Bertemu Dengan Monica
46
BELENGGU PERNIKAHAN SEMU by : TEH IJO
47
RBB 46 | Operasi
48
Pesan Dari Mommy
49
RBB 47 | Menghukum Monica
50
Akulah Jodohmu by : teh ijo
51
RBB 48 | Membujuk Zela
52
RBB 49 | Berangkat Liburan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!