Gadis Bayaran Terjerat Cinta Tuan Muda
Gadis cantik yang bernama Sahara sedang menunggu kedatangan temannya. Sesekali, ia melihat jam yang menempel di tangan. Lama ia berada di sana, tapi temannya itu masih tak kunjung datang.
"Lama sekali sih," gerutunya. Ia dan temannya memang sudah berjanjian di sana, tak beselang lama, beberapa orang datang menghampirinya. Sahara sedikit terkejut saat kehadiran mereka.
"Apa Anda yang bernama Nona Sahara?" tanya orang itu yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Siapa yang tak mengenal Sahara? Gadis bayaran sebagai julukannya, apa saja ia lakukan demi mendapatkan uang.
"Ya, saya Sahara," jawabnya, Sahara melihat penampilan orang itu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Orang-orang itu berjumblah beberapa orang. Mengenakan baju yang terbilang cukup mahal, ia bisa menebak bahwa orang-orang itu bukan orang biasa.
"Saya ada pekerjaan untukmu," ucap orang itu.
Sahara mengerutkan kening, kenapa bisa kebetulan? Ia sendiri tengah berjanjian dengan temannya karena masalah pekerjaan.
"Pekerjaan apa?" tanya Sahara, karena memang sedang butuh uang untuk pengobatan neneknya, ia pun setuju dengan pekerjaan yang belum ia ketahui apa pekerjaannya. Sahara menerima pekerjaan apa pun asal mendapatkan uang banyak dalam sekejap. Tapi tidak untuk menjual diri.
"Anda ikut kami, kami akan memepertemukanmu dengan Bos kami," katanya.
Sahara mengangguk sebagai jawaban, untuk temannya, ia bisa menghubunginya lewat chat. Sepertinya ini bukan pekerjaan biasa, ia dapat mendapatkan uang lebih banyak dalam sekejap. Orang-orang itu mengajak Sahara untuk menemui bosnya. Dengan pikiran yang kalang kabut karena tidak tahu harus mencari uang kemana, kesehatan neneknya jauh lebih penting. Ia menghilangkan rasa ketakutan, takut orang-orang itu menawarkan pekerjaan yang buruk padanya.
Selama ini, ia dikenal sebagai gadis bayaran. Parasnya yang cantik membuat semua orang terpana. Sahara memang gadis bayaran, tapi bukan berarti dirinya seorang wanita panggilan untuk melayani lelaki hidung belang. Ia mengerjakan apa pun itu, selagi mendapatkan uang kenapa tidak? Pikirnya. Uang segalanya baginya, membahagiakan orang-orang yang ia sayangi itu lebih penting baginya.
Bermodalkan kecantikkan dan kepintarannya, ia bisa mendapatkan uang.
* * *
Sahara dan orang-orang itu sampai di tempat di mana orang yang akan memberinya pekerjaan. Sebuah rumah megah yang didatanginya begitu menyilaukan mata. Pikirannya mulai berkelana, apa pekerjaan itu? Dan kenapa orang itu menawarkan pekerjaan padanya? Pikir Sahara.
Seseorang berada di kursi, tengah duduk dalam keadaan membelakangi Sahara. Lalu kursi itu berputar ke arahnya. Nampak-lah seorang wanita paruh baya, namun masih terlihat cantik karena bantuan make up-nya. Wanita itu berdiri lalu menghampiri Sahara, meraih dagunya. Memutarkan wajah Sahara ke kanan dan ke kiri. Melihat kecantikkan Sahara yang paripurna membuatnya yakin bahwa pekerjaan ini bisa Sahara lakukan.
"Aku rasa kecantikkanmu mampu untuk mengalihkan pria itu," ucap wanita itu tiba-tiba. Ia mengenal siapa yang menjadi kekasih anaknya, seorang pria brengsek yang tak pantas menjadi menantunya. Akibat kesalahpahaman itu membuatnya tak lagi percaya. Terdengar beredar kabar bahwa lelaki yang menjadi kekasih anknya itu memiliki banyak simpanan, apa lagi ia pernah melihatnya sendiri. Lelaki itu tengah berpelukan dengan seorang perempuan yang sama sekali tak ia kenali. Dari situ ia tak memberikan restunya.
Sahara masih diam, ia ingin tahu apa yang akan dilakukan wanita itu padanya. Wanita yang bernama Sonia itu memutar tubuh Sahara untuk lebih detail melihat kecantikannya. Setelah puas, wanita itu kembali duduk. Mengambil sebuah amplop berwarna cokelat yang berisikan uang yang pasti nominalnya sangat pantastis. Lalu menyodorkan amplop itu di atas meja ke arah Sahara.
"Aku membeli kecantikkanmu, dan kau bekerja untukku mulai saat ini," ucapnya.
"Pekerjaan apa yang harus aku lakukan?" tanya Sahara, ia mulai penasaran akan pekerjaan itu. "Aku memang gadis bayaran, tapi Nyonya tau? Aku bukan wanita panggilan yang biasa pada umumnya," ujar Sahara jual mahal.
"Aku tidak peduli dengan pekerjaanmu, yang penting, apa yang aku perintahkan kamu lakukan dengan baik. Aku ingin anakku berpisah dengan kekasihnya, buat pria itu jatuh cinta padamu agar dia bisa melepaskan putriku," pinta Sonia. Wanita itu akan melakukan apa pun untuk memisahkan anaknya dengan kekasihnya. Yang ia tahu pria itu seorang playboy, ia tak ingin anaknya sakit hati oleh pria itu.
"Baik, aku setuju dengan pekerjaan itu. Selama tidak merugikanku aku akan melakukannya, apa Nyonya tahu berapa jumlah yang harus Anda bayar untuk menyewaku?" tanya Sahara. Mengingat apa yang ia lakukan, itu sangat mudah baginya. Dalam sekejap, ia mampu membuat lelaki itu bertekuk lutut padanya. Tak harus menjaul diri bukan jika hanya pekerjaan itu? Pikirnya. Tanpa ia ketahui, kejadian apa pun itu bisa menimpa siapa saja bukan?
"Aku rasa, uang ini cukup untuk melakukan pekerjaanmu. Kamu cukup buat anakku berpisah dengan pria itu, terserah apa yang akan kamu lakukan padanya," jawab Sonia, "bila berhasil akan aku berikan tambahan sebagai bonus."
Sahara berjalan menghampiri Sonia, mengambil amplop berwarna cokelat itu. Membuka amplop tersebut dan melihat nominalnya. Sahara tersenyum saat melihat jumlahnya, ia rasa ini cukup untuk pengobatan neneknya yang dirawat di rumah sakit. Tak berpikir panjang dengan resiko apa yang akan terjadi, terlebih, ia belum mengetahui siapa yang akan menjadi lawannya.
"Oke, aku setuju." Sahara mengulurkan tangan ke arah Sonia, sebagai kerja sama yang mereka sepakati, Sahara mengulurkan tangan ke arah Sonia. Tetapi, wanita tua itu tak sudi menjabat tangan Sahara. Karena Sonia tak kunjung mengulurkan tangannya, Sahara pergi dari sana. Ia harus segera pergi ke rumah sakit untuk menemui neneknya. Tidak ada yang menjaga wanita tua itu selain dirinya. Ia harus setiap hari menjenguk untuk memantau ke adaan neneknya.
* * *
Sahara segera membayar tagihan rumah sakit, sang nenek sudah lama dirawat di sana. Ia tak lagi memiliki siapa pun di dunia ini selain neneknya yang bernama Sahida. Ia juga tidak tahu siapa kedua orang tuanya.
Sahara melihat sang nenek terkulai lemas di brankar, lalu ia duduk di kursi sebelah pembaringan. Meraih tangan wanita tua itu, wanita yang sudah merawatnya sampai ia kini sudah dewasa. Tumbuh menjadi seorang wanita yang kuat.
"Nek," panggil Sahara. Wanita tua itu membuka mata, tersenyum melihat sang cucu yang datang untuk menjenguknya. "Cepatlah sembuh, aku merindukmu," tutur Sahara.
Sang nenek berwajah sendu, ia sudah merepotkan cucunya. Apa lagi jika mengingat berapa jumlah yang harus dibayar oleh Sahara selama pengobatannya. Sahara gadis baik, hanya doa yang mampu ia berikan untuk membalas ketulusan cucunya. Sahara merebahkan kepalanya di sisi brankar, lalu mengecup tangan yang mulai mengeriput itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ta..h
mantap biar pun baca nya dah tamat.
2024-01-12
1
mamae zaedan
mampir thor🫰
2023-10-07
0
AdindaRa
Haai kaaak. Salam kenal yaaa dari AdindaRa. Aku udan vote sama sawer iklan. Semangat berkaryaaa
2022-08-08
2