Kuntilanak Pemakan Janin
episode 1
keguguran
malam ini, suasana begitu damai. namun suasana itu tak berlangsung lama, karena tiba-tiba menjadi kacau, saat suara mala memecahkan kesunyian. malam ini tepat malam jum'at kliwon.
"Bang..bang Roni.. kemari cepat!" teriak Mala dengan wajah meringis menahan sakit. Ia terduduk dilantai kamar. perutnya terasa keram, seolah-olah ada yang ingin melesak keluar dari rahimnya. sakit itu kian menjadi-jadi diikuti darah yang mengalir dari sela-sela selangkangannya.
"ada apa. dik?" tanya Roni kepada Mala, yang baru datang dari arah ruang tamu. kebetulan hari ini Ia sedang cuti bekerja.
"perut adik sakit sekali bang." rintih Mala seraya memegangi perutnya yang sedikit membuncit. mala saat ini sedang mengandung. usia kandungannya memasuki tiga bulan.
"ya Allah dik! ada darah dikakimu." balas Roni dengan berteriak. rasa panik merasukinya. Ia segera menggendong Mala, meletakkannya di ranjang tempat tidur.
"apa aku keguguran lagi ya bang?" isak mala kepada Roni. suaminya. isakannya semakin keras, Ia belum rela jika harus kehilangan janin dikandungannya. ini sudah yang ke enam kalinya. sudah lama Ia menginginkan kehadiran sang buah hati, namun selalu tak pernah beruntung. Ia akan terus keguguran, saat usia kandungannya berumur tiga bulan.
"kan, sudah abang bilang sama adik, jangan terlalu bekerja berat-berat." ucap Roni yang masih kebingungan. rasa cemas terhadap kondisi istrinya membuatnya sedikit panik.
"adik cuma cuci piring saja tadi bang. waktu adik kekamar tiba-tiba saja perut adik menjadi keram." ucap Mala dengan wajah menahan sakit.
"abang panggilkan si mbok dulu ya? buat nemenin kamu disini. setelah itu abang panggil bidan."ucap Roni kepada Mala. Ia bergegas keluar kamar. menuju rumah ibunya, yang kebetulan hanya berjarak seratus meter saja.
"cepat ya bang. adik sudah tidak tahan." teriak mala kepada Roni yang sudah menghilang dibalik pintu.
"sakit banget." ucap mala bermonolog. rintihannya kian kuat, saat perutnya seperti diremas-remas. Mala mencengkram kasur sekuatnya. mencoba menahan rasa sakit yang kian menjalar keseluruh tubuhnya.
keringat dingin bercucuran, matanya sayu. berharap suaminya segera kembali menbawa pertolongan.
wuuuuusss.. suara hembusan angin yang berasal dari bawah ranjang tidurnya, tiba-tiba saja datang. menyapa tubuhnya. aroma bunga kantil menyeruak keseluruh ruangan. tiba-tiba bulu kuduknya meremang. pori-pori dikulitnya bermunculan. mala melihat sekelabat bayangan menuju kearahnya.
"apa itu?" Mala berguman sendiri. rasa takut menghinggapinya. ia berharap si mbok segera datang menemuinya.
"maa..laaa..hii...hiii..hiii" terdengar samar-samar suara panggilan yang menyebut namanya. diiring suara tertawa cekikikan.
"mbok..mbok.. apa itu si mbok." panggil Mala pada pemilik suara yang didengarnya.
bersamaan debgan itu, Mala merasakan seperti ada yang menjilati darah yang berada diselangkanngannya. rasa sapuan jilatan dikulitnya itu membuatnya ketakutan. lalu perutnya mengalami kontraksi yang hebat.
semakin lama rasa kontraksi kian menyiksanya, lalu sesuatu meluncur dari rahimnya. seonggok daging kecil, berwana merah dengan bintik putih seperti cicak telah berada diselangkangannya.
darah mengucur deras dari rahimnya, dan rasa sakit itu kian mereda bersamaan telah keluarnya janin dari rahimnya.
sprei diranjang telah berubah warna, menjadi merah karena darah yang berasal dari rahim mala. bau amis kian menyeruak.
mala meraba selangkangannya, Ia mengambil janinnya, janin itu diletakkannya ditelapak tangannya. Mala memandanginya dengan hati yang begitu sakit, seperti sayatan-sayatan sembilu.
"mengapa kau begitu cepat pergi sayang? tidakkah kau ingin tumbuh besar bersama mama?" ucap Mala kepada janin yang hanya seonggok daging merah. matanya sembab, Ia menangis meratapi kepergian calon buah hatinya.
"ya Rabb? mengapa kau beri aku cobaan yang begitu sakit. mengapa tak kau ijinkan aku memiliki seorang anak? apa salahku? " rintihnya kian pilu.
wuuus.. desiran angin diseryai
toook..tokkk..tokk..suara ketukan pintu dari luar.
"siapa?" ucap Mala, yang tersadar dari lamunannya. ia mencoba menyeka air matanya.
"ini smbok. mala." ucap suara dari balik pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
范妮·廉姆
hahahhaha keren suara kuntil hehe
2024-05-19
0
范妮·廉姆
penasaran dengan yg horor
2024-05-19
0
Laila Zayn
ijin mampir ya, thor ☺
2024-05-03
0