The Prince & The Curse Of Granades
Di suatu malam yang temaram ketika bulan membulat sempurna dengan cahaya birunya yang menawan.
Angin berhembus dengan begitu kencang, menyapu dedaunan kering yang menyelimuti jalanan sebuah desa, menggoyangkan pepohonan dan menimbulkan suara gemerisik yang cukup menegangkan.
Anginnya yang begitu kencang membuat para penduduk harus mengunci rapat semua pintu dan jendela mereka yang terbuka-tertutup berulang kali akibat tiupan angin.
Tak terkecuali para penjaga istana yang harus menerobos hembusan angin kencang yang mengelilingi istana untuk menutup gerbang utama. Mereka harus mendorong pintu gerbang yang terbuat dari kayu-besi yang cukup berat dan berukuran besar juga tinggi itu.
Namun tiba-tiba secara perlahan kekacauan angin itu mereda bersama dengan sesuatu yang misterius bercahaya putih terjatuh dari langit di depan gerbang istana.
"Apa itu?" Para penjaga istana saling memandang dengan takut.
Pasalnya sosok itu terlihat seperti manusia tetapi pakaian dan rambutnya yang serba putih dan bercahaya membuat mereka harus waspada. Sosok itu terkulai lemas di tanah sambil terbatuk lirih.
"Tunggu, apakah dia adalah... umoya?"
Di sisi lain, seorang pria berjalan keluar dari istana dan tampak begitu marah. Kakinya melangkah dengan cepat melewati halaman istana yang mulai gelap menuju ke gerbang utama dimana para penjaga masih berusaha mencari tahu akan sosok misterius yang ada di depan mereka itu.
"Jangan mendekat!" Seru pria itu dingin.
Para penjaga memberi jalan untuk pria itu dan membungkukkan badan sejenak untuk menyambutnya. Pria itu berjalan mendekat dan terdiam menatap sosok putih yang masih tergeletak tak berdaya di tanah itu.
Makhluk itu terdengar merintih pelan selagi Ia berusaha bangkit, sementara pria tersebut sudah menyiapkan pedang mengkilat dibalik punggungnya.
Sosok putih itu mengangkat bahunya untuk duduk dengan kedua tangannya yang masih menyanggah di tanah dan masih enggan mengangkat wajahnya. Rambutnya cukup panjang tergerai berwarna putih keabuan, mantel dan baju yang dikenakannya pun berwarna putih dan tampak rapih, di kepalanya terdapat sebuah mahkota dari perak dengan batu permata bercahaya.
Jelas sekali bahwa sosok di depannya ini bukanlah manusia, melainkan salah satu makhluk dari bangsa umoya yang selama ini mereka incar.
"Siapa kau?" Tanya pria itu dengan lantang sembari mengacungkan pedang ke arahnya.
Makhluk itu perlahan mengangkat pandangannya menatap pria itu, sepasang mata silvernya berkilau tajam dan tampak muram penuh dengan dendam. Membuat pria itu terbungkam cukup lama.
Tatapan tajamnya perlahan melunak, mata silver itu mulai berair ketika menatap mata pria di depannya. Jemarinya terangkat menyentuh ujung pedang tersebut yang terasa begitu dingin. Para penjaga sudah siap dengan senjata mereka untuk melindungi pria itu setelah melihat pergerakan makhluk misterius tersebut.
Tak ada yang dilakukannya lebih dari sekedar menggenggam pedang itu dengan erat hingga otot-otot tangannya bermunculan dan pedang itu melukai telapak tangannya yang pucat.
"Itu k-kau...? Apa yang kau lakukan---"
Bibir pria itu tercekat, tak mampu berkata apapun lagi ketika melihat sosok putih itu menatapnya dengan lurus, jika dilihat lebih mendalam maka akan tampak semburat penyesalan di dalam sorot mata yang nampak dingin itu.
"Maafkan aku, Paman."
Makhluk itu berkata lirih dengan suaranya yang berat dan terdengar putus asa. Ia tertunduk dengan lemah dan tak berani menatapnya lagi.
Pedang itu terjatuh di tanah. Dan pria tersebut menekuk lututnya dengan lemah di hadapan sosok misterius itu.
Pria itu masih menatapnya dengan tidak percaya, "Bagaimana bisa--"
"Aku benar-benar minta maaf..."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai 😊
Salam Kenal, aku Rennydwip!
Selamat datang di cerita pertamaku yang berjudul The Prince & The Curse Of Granades.
Mohon dukungannya untuk cerita ini yaa :)
Kenalan dulu yuk dengan tokoh dalam novel ini.
*Gambar yang diilustrasikan dalam cerita ini bukan milik author
Jeeon Gogh Jerriel / Pangeran Jerriel
Merupakan putra pertama di keluarga Kerajaan Runthera, yang juga seorang kakak tertua dari tiga bersaudara yang dinobatkan sebagai Pangeran Mahkota. Karakternya yang tegas dan angkuh membuatnya disegani oleh semua orang di Kerajaan.
Vantero Keem Vincent / Pangeran Vins
Seorang putra ke dua di keluarga Kerajaan Runthera yang dipercaya sebagai 'perisai' Kerajaan. Karena keahliannya dalam semua bela diri, keberaniannya, kepandaiannya, dan sikapnya yang misterius menjadikannya salah satu Pangeran yang dikagumi banyak orang.
Parque Jeem Pearson / Pangeran Pears
Putra terakhir di keluarga Kerajaan Runthera, yang juga saudara kembarnya Pangeran Vins. Ketertarikannya pada seni membuatnya dianggap remeh oleh beberapa orang, selain itu kondisi tubuhnya yang tidak setangguh dua saudaranya membuatnya mudah berputus asa. Meskipun begitu kepribadian Pears yang lembut, murah hati, keceriaannya, dan kebaikan yang diturunkan sang Ayah padanya membuatnya menjadi salah satu pangeran yang dicintai banyak orang.
Putri Moon Ara
Ketulusan hati yang dimilikinya membuatnya harus diasingkan dari Kerajaannya sendiri. Dia adalah satu-satunya putri dari Granades yang dianggap pembangkang dan menentang setiap aturan yang dibuat oleh Ayahnya, Raja Umoya Granades.
Meskipun selalu ceroboh, polos, dan menyukai kebebasan, Moon Ara memiliki sebuah kekuatan abadi tiada tanding yang tak pernah Ia sadari dan mampu menghancurkan dirinya sendiri
Panglima Swain
Ia memilih untuk meninggalkan kehidupannya sebagai Pangeran yang selalu tersisihkan di masa lalu demi menjadi makhluk abadi, Umoya, dibawah kekuasaan Raja Umoya Shaga dari Pseudowinter. Meskipun selalu terlihat ceria, Swain masih menyimpan dendam di benaknya pada kehidupannya di masa lampau.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments