Bab 19 - Menjemput

Suara nyaring gelas yang terjatuh itu seolah memecah ketenangan di dalam rumah kaca malam itu.

Pears yang terkejut tak sengaja membuat seekor burung kenari di jarinya itu seketika terbang bebas mengelilingi langit-langit rumah kaca yang cukup besar dan temaram ini.

"Jerriel!"

Ia berlari menghampiri Jerriel yang sedang terduduk lemah memegangi kepalanya dan nampak kesakitan itu.

"Jerriel, kau kenapa? Kepalamu sakit lagi?" Tanya Pears khawatir.

Jerriel tidak menjawab, Ia hanya memejamkan mata dan meringis menahan sakit sembari meremas rambutnya sendiri.

Pears berusaha melepas genggaman erat jemari Jerriel di rambutnya sendiri supaya rasa sakit itu sedikit berkurang, namun Pears malah dibuat tertegun dengan helaian rambut merah menyala yang berada di bagian dalam rambut Jerriel. Yang sesekali nampak berkilau itu.

Hal itu membuat ingatan Pears berujung pada kejadian Nyonya Mada. Gejala yang ditunjukkan Jerriel saat ini mirip dengan apa yang dilihatnya setelah Jerriel meninggalkan rumah Nyonya Mada waktu itu.

"Jerriel, kau merasakan sesuatu?" Tanya Pears.

Griselda menyentuh bahu Jerriel dengan cemas, "Pangeran Jerriel, ada apa denganmu? Kenapa kau tiba-tiba sakit?"

"Astaga dia pucat sekali! Kau kenapa, Pangeran?!" Ujar Rosela tak kalah panik.

"Akan kupanggilkan penjaga!" Kata Minea yang nampak cemas.

Pandangan Griselda tertuju pada Minea yang baru saja menaruh nampan itu di pinggiran kolam kura-kura, lalu Griselda menahan lengannya dengan erat ketika Minea hendak berjalan keluar.

"Hey kau! Apa yang kau masukkan ke dalam minumannya?!" Griselda membentak dengan tatapan menyelidik.

Minea menggeleng, "Aku tidak memasukkan apapun--"

"Mengaku saja! Kau mencoba meracuni Jerriel kan?!" Sergahnya, menginterupsi Minea.

"Aku tidak mungkin melakukan itu. Atas dasar apa Putri bisa menuduhku seperti itu?" Tandas Minea dengan nada rendah.

Tak terima bahwa pelayan di depannya ini seolah menantangnya, Griselda menunjuk wajah Minea dan berkata, "Tapi Jerriel baik-baik saja sampai kau memberinya minuman itu!"

Pears menengok ke arah Griselda yang masih berusaha menyudutkan Minea itu, "Tidak. Bukan karena minumannya. Ini bukan kesalahan dia. Jerriel memang sering merasa pusing mendadak belakangan ini."

Tatapan tajam Griselda masih menghujami Minea yang semula merasa segan terhadapnya, namun kini sikap tidak sopan yang ditunjukkan Griselda telah membuatnya melupakan rasa segan itu seketika.

Pears mengenggam jemari Jerriel yang bergetar ketika lelaki itu menatapnya dengan sayu, "Pears.. kepalaku... sakit sekali.."

Pears yang begitu cemas sontak bangkit lalu mengedarkan pandangan di luar rumah kaca, kemudian Ia berseru dengan keras, "Penjaga!!Panggil yang lainnya!! Disini Jerriel sedang kesakitan!!"

......................

"Nah, Itu dia sudah kembali."

Seorang pria berjalan menghampiri kerumunan pengawal Leruviana yang sedang berkumpul di sisi halaman istana Runthera, dengan langkah cepat Ia mendekat ke arah sekumpulan pria yang mengenakan pakaian yang sama sepertinya itu.

"Hey, Tov! Kau darimana saja? Kemana anak baru itu?"

Tanya beberapa dari mereka yang merasa heran ketika melihat temannya itu sempat tertinggal oleh rombongan dengan satu temannya yang lain.

Lelaki itu tersenyum miring memandangi setiap wajah manusia di depannya, dan seketika Ia mendorong temannya dengan kasar hingga nyaris terpental seolah dihempaskan angin yang cukup besar.

"Kau gila ya?"

Pengawal lainnya yang merasa heran melihat kekerasan yang baru saja dilakukan pria yang disebut 'Tov' itu pun sontak memisahkan keduanya sebelum terjadi perkelahian di dalam Kerajaan lain ini.

Beberapa dari mereka berusaha mengunci tangan Tov namun pria itu memberontak dan membuat teman-temannya terhempas cukup keras dengan sekelebat asap merah di setiap gerakan tangannya yang begitu kuat.

Sepasang matanya semakin memerah dan seolah kian membara.

Setelah menjatuhkan para pengawal Leruviana, pria tersebut meninggalkan kerumunan dan berjalan dari arah samping menuju ke belakang istana yang nampak cukup gelap dan tak terlihat ada penjagaan itu.

Beberapa pengawal Leruviana tak ada yang menyadari kemana pria itu pergi karena langkah kakinya yang puluhan kali lebih cepat membuatnya seolah tiba-tiba menghilang ditelan kegelapan.

Dari kejauhan Ia bisa melihat beberapa orang baru saja keluar dari rumah kaca lalu menyebrangi halaman istana yang hanya diterangi jajaran obor.

Para penjaga istana itu sedang memapah seorang manusia, yang dari sudut pandangnya nampak begitu bercahaya.

Dialah yang sedang diincarnya. Sebut saja sebagai Okubam, sosok manusia yang telah memiliki setitik benih sihir Umoya yang akan terus mengalir di dalam darahnya dan menguasai sebagian besar dari dirinya.

Ketika dewasa, Ia akan menjadi incaran para Umoya yang selalu haus akan kekuatan yang abadi dan tak terkalahkan hanya dengan membawa jiwanya ke dimensi Umoya.

Pemuda itu telihat lemah dan sakit, namun asap merah yang seolah berkobar itu kian lebat mengelilingi tubuhnya dan semakin membuatnya tidak sabar untuk menangkap pemuda itu.

Aku akan mendapatkanmu.. Aku dapatkan kau lebih cepat.. sebelum yang lain mengambilmu...

Langkahnya yang cepat mulai mendekat, namun tiba-tiba salah seorang penjaga Runthera menahan tubuhnya dari depan.

"Kenapa kau masuk kesini? Disini bukan wilayah yang bisa kau masuki sembarangan!" Sergahnya.

Mata tajamnya menatap penjaga itu dengan dingin, Ia masih berusaha menyingkirkan penjaga Runthera yang mencegahnya untuk mendekati Pangeran.

Pears melihat sekilas ke arah pria tersebut lalu mengeratkan lengan Jerriel yang sedang dibantunya untuk berjalan, dan memperintahkan para penjaga untuk sedikit lebih cepat membawa Jerriel masuk ke istana.

Merasa terusik, Griselda berjalan mendekat dan berkata padanya dengan agak kasar, "Apa yang kau lakukan disini? Dasar pengawal bodoh! Jangan membuat kami malu, cepat kembali keluar!"

Sedetik setelah itu terdengar erangan keras dari pengawal yang menyusup ke dalam istana itu, diikuti jeritan nyaring oleh Griselda ketika pengawalnya itu menghempaskan kedua penjaga Runthera lalu mendorongnya hingga terjembab ke tanah.

"Astaga.. kakak!" Pekik Rosela.

Pears menengok ke arah mereka dan melihat pria itu hendak menyerang Griselda yang masih terduduk di tanah.

"Tolong antar Jerriel ke kamarnya segera ya!" Kata Pears kepada penjaga Runthera dan bergegas menghampiri dua putri Leruviana itu.

Ketika seorang pengawal itu nyaris mencekik leher Griselda dengan senyuman bengisnya, dengan sigap Pears menarik kerah baju pria itu dari belakang dan dengan cepat menghunuskan pedangnya untuk menghentikan tingkah mengerikan pengawal Leruviana itu.

"Lepaskan dia, dan mundurlah. Disini adalah wilayah Kerajaan Runthera, jangan berani macam-macam melakukan penyerangan di dalam istana kami." Tandas Pears tegas.

Mata Pears baru saja bertatapan dengan sepasang mata merah menyala itu yang seolah melemahkannya sejenak.

Pengawal itu menghempaskan Pears hingga terjatuh ke tanah bersama dengan pedangnya, dan Ia berusaha kembali menyerang Griselda dan Rosela.

Namun dengan cepat Pears mengunci leher pria itu sambil berteriak, "Kalian berdua cepat lari ke dalam istana!!"

Melihat dua putri itu berlari menjauh, pria itu nampak marah dan memberontak hingga Pears kembali terhempas.

Tapi Pears berusaha bangkit dengan cepat ketika melihat pria itu berjalan menuju istana, Pears mendorong punggung pria itu hingga tertelungkup di tanah lalu menahannya dengan tangan agar pria itu tidak bisa bangkit.

Sialnya lagi-lagi kekuatan pria itu mampu mengalahkan Pears, beberapa penjaga mendekat dan hendak menghentikan kegilaan pria itu yang berusaha mencelakai Pangeran Pears.

Namun mereka semua tak mampu menghalau kekuatan misterius yang dimilikinya, mereka juga terlempar hanya dengan sekali kibasan tangannya.

"AARRRRGHH!!!" Erangannya terdengar begitu menggema di halaman istana.

Diantara debu pasir yang melayang-layang di udara, Pears tercengang ketika melihat para prajurit Runthera yang berusaha melindunginya itu terhempas hingga tak sadarkan diri hanya karena sebuah kibasan tangan yang mampu menimbulkan pusaran angin yang cukup besar itu.

Detik itu Pears menyadari bahwa pria itu bukanlah manusia biasa.

Kerumunan pengawal Leruviana yang lain terlihat berhamburan ke halaman belakang istana dari lorong samping istana hingga membuat para penjaga Runthera lainnya mulai memasang diri untuk menghalau mereka yang diduga sedang melakukan penyerangan.

Tanpa diketahui bahwa para pengawal itu hanya ingin memberitahu bahwa ada yang tidak beres dengan salah satu temannya yang berhasil menyusup ke dalam istana tersebut.

Terjadi perkelahian dan adu pedang diantara mereka atas kesalahpahaman ini.

Kekacauan itu membuat pria tersebut mengalihkan perhatiannya kembali kepada Pears yang terkulai lemah di tanah karena hempasan tangannya.

Pears berusaha meraih pedangnya namun pria itu dengan sengaja menginjak lengan kanan Pears dengan kuat hingga Ia berteriak kesakitan.

Melihat Pears yang semakin tak berdaya, pria itu tertawa keras dan dengan seksama Ia menatap ke dalam mata Pears yang masih merintih kesakitan di bawah kakinya.

Samar-samar Ia bisa melihat asap merah yang seolah menyatu dengan aliran darah di dalam tubuh Pears.

Kau juga putra dari pria terkutuk itu.. aku bisa mencium sihir Granades yang mengalir juga di darahmu... jadi kau juga harus ikut denganku...

Seringaian lebar yang nampak mengerikan itu terukir di wajah si pengawal selagi kedua tangannya terulur hendak menyentuh leher Pears yang tak bisa berkutik.

Pasrah karena tak bisa bergerak untuk melawannya, Pears mengangkat sebelah lengannya untuk melindungi kepalanya dari serangan pria itu.

Namun tiba-tiba pria itu memekik keras dan seketika menjauhi tubuh Pears. Dengan heran Pears menatap ke arah pengawal Leruviana yang nampak terkejut dengan yang baru saja terjadi itu.

Tanpa disadarinya bahwa gelang pemberian Hugo bisa menyelamatkannya dari situasi itu.

Dengan susah payah Pears mencoba bangun meskipun lengan kanannya terasa sangat sakit, Ia berusaha meraih pedangnya yang tergeletak di tanah. Namun pria itu seketika menendang tangan Pears yang berusaha meraih pedangnya itu, dan membuat Pears kembali terkulai kesakitan di tanah.

Pria itu kembali menginjak lengan Pears untuk menahannya selagi dirinya berusaha mengambil energi dan jiwa Pears lewat sorot mata itu.

"Hentikan!" Teriak Pears lantang, selagi Ia merintih berusaha menyingkirkan kaki pengawal itu.

"Tatap mataku.." Gumamnya.

Pears memejamkan matanya dengan erat. Namun pria itu dengan cepat mencekik leher Pears dan memaksanya untuk membuka mata.

Sontak mata Pears terbuka, tatapannya terpaku pada sepasang mata merah menyala itu. Ia mulai kesulitan bernafas, Namun Ia tak mampu melakukan apapun. Membiarkan makhluk itu mengambil sedikt demi sedikit energinya.

Detik itu juga seseorang memukul kepala pria itu dengan keras dari arah belakang hingga tersungkur disamping Pears.

Dia adalah Vins dalam balutan baju penjaga yang sedang memegang balok kayu besar sebagai senjatanya.

Usai dipukul dengan keras pria itu tidak serta merta merasa kesakitan, Ia justru menengok ke arah Vins dengan dingin lalu bangkit untuk berbalik menyerang pemuda itu.

Pears yang masih lemas itu baru saja tersadar dari alam bawah sadar yang hampir membawanya akibat sorot mata berkilau merah itu.

Ia menemukan para prajurit berkelahi dengan beberapa pengawal Leruviana, lalu pandangannya berujung ke arah Vins yang sedang berusaha keras menahan tubuh pria itu dengan menggunakan balok kayu.

"Vins? Vins..." Gumam Pears panik, Ia beranjak untuk bangun namun kedua lengannya yang sakit tak mampu menahan tubuhnya untuk bangkit. "Aakh!"

Pears hanya bisa melihat pria itu terus maju mendorong Vins hingga membuatnya tersudut di sebuah pohon besar terdekat.

Vins menyentuh kepala pria itu hingga gelang di tangan kanannya menempel pada kulitnya, persis seperti yang dilakukannya di depan kedai bir itu.

Dan seketika pria itu menjerit keras di depan wajah Vins

Lalu perlahan kehilangan kesadarannya dan terjatuh di bawah kaki Vins.

Sekali lagi Vins tertegun melihat yang baru saja terjadi.

Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada orang-orang dari Leruviana?

Kenapa mereka bisa menggila seperti itu?

Dan hal apa yang tersimpan di dalam gelang pemberian Paman Hugo hingga membuat mereka seolah lenyap begitu saja?

Dari kejauhan sayup-sayup Ia mendengar suara Hugo.

"Pears!" Serunya sambil berlari menuruni tangga besar pintu belakang istana.

Perhatian Vins juga tertuju kepada Pears yang sedang merintih di tanah sambil menatapnya lirih.

Bersamaan Ia dan Hugo membantu Pears yang masih merintih kesakitan itu untuk bangkit.

Hugo sempat terheran ketika melihat Vins dalam pakaian penjaga dan bukannya mengenakan jas atau mantel kerajaan yang biasanya Ia kenakan itu, namun untuk saat ini Ia tidak ingin meributkan hal itu.

Hugo memerintahkan prajurit lain yang ikut bersamanya untuk menghentikan perkelahian di sebelah sana.

"Paman, apa yang terjadi?" Tanya Vins sembari mengatur nafas.

"Aku sedang mencari tahu," Hugo mengangkat pandangannya ke arah pengawal Leruviana yang tadi menyerang Pears dan Vins. Yang tubuhnya sedang tergeletak di tanah itu.

"Vins, kau Bawa Pears masuk ya."

Vins mengangguk cepat dan berusaha membangunkan saudaranya.

Ketika Vins berusaha memapahnya, Pears seketika berseru, "Aduh! Aku tidak bisa menggerakkan tanganku, Vins. Ini sakit sekali!"

"Baiklah, baiklah." Vins membopong tubuh Pears dan membawanya masuk ke istana.

Sepeninggal Vins dan Pears, perkelahian itu pun mereda. Mereka berhasil didamaikan dan prajurit Runthera memberi mereka kesempatan untuk menyampaikan sesuatu.

Hugo berjalan mendekati tubuh pengawal Leruviana yang berusaha mencelakai dua Pangeran tadi. Ia berlutut di depannya untuk melihat keadaan pria itu.

Hugo menaikkan sebelah kelopak mata pria itu yang terpejam dan menemukan sebuah keganjalan ketika melihat di bola matanya terdapat sisa asap merah, sosok yang Ia duga sebagai umoya itu seperti meninggalkan jejak setelah mengambil alih tubuh manusia.

Dan Hugo yakin meskipun makhluk itu kini sudah keluar dari tubuh pria itu, tapi dia masih berkeliaran di dalam Runthera karena tidak bisa menembus pelindung di perbatasan sebagai upaya melarikan diri.

Makhluk itu akan terus berkeliaran di dalam Runthera dan mungkin akan berpindah-pindah ke setiap tubuh manusia yang Ia ingin kendalikan agar bisa masuk ke istana dan melakukan penyerangan yang mampu membahayakan Keluarga Kerajaan.

......................

jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote yaa :)

Terpopuler

Comments

🌹*sekar*🌹

🌹*sekar*🌹

smngat 🆙 thor.., bgus critnya..👍

2022-10-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!