SEBENING PELANGI

SEBENING PELANGI

SEBENING PELANGI

BAB 1. Melihatmu

Pelangi menatap gedung perkantoran dihadapannya yang menjulang tinggi. Terlihat kokoh dan berkharisma. Di dominasi warna abu-abu dan hitam dengan aksen garis tegas berwarna biru dongker. YT group. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tekhnologi elektronik yang mengeluarkan berbagai macam benda yang dapat mendukung kecanggihan sebuah handphone atau televisi dan barang elektronik lainnya.

Sampai kapan aku akan bertahan bekerja di sini? Catatan khusus yang diberi Tuan Syailendra Rahardi kepadaku untuk bekerja di YT Group akan berlaku sampai kapan? Batin Pelangi.

Pelangi menggelengkan kepalanya. Yang terpenting saat ini adalah bekerja sebaik mungkin agar rekomendasi yang di dapatnya tidak mempermalukan diri sendiri.

Pelangi melangkahkan kakinya menuju ruangan Departemen pemasaran dan duduk manis di atas kursinya. Tanpa basa-basi lagi langsung melanjutkan pekerjaan kemaren yang belum selesai.

Tanpa terasa waktu makan siang sudah tiba, dan sebuah tangan mulus tiba-tiba muncul di atas kertas yang sedang dipelototi Pelangi. Tangan siapa lagi kalau bukan milik Indah teman sekantornya.

"Ayo makan, perutku sudah lengket. Pagi tadi sarapannya di totol ayam." rengeknya dengan wajah memelas.

Kebiasaan....

Tanpa berkata-kata Pelangi langsung berdiri menyetujui. Sebelum beranjak dari kursinya Pelangi menutup komputernya dan merapikan beberapa tumpukan file.

"Ayo.....mau pingsan nih..."

"Sabar dong.....'

Berdua mereka sesegera mungkin melangkah menuju cafetaria kantor. Semua pegawai dari manager paling atas sampai pegawai magang diwajibkan makan di cafetaria kantor. Entah itu makan siang atau malam bila lembur. Apabila ingin makan di luar, waktunya sangat terbatas. Dan tidak boleh terlambat kembali ke kantor. Apabila terlambat akan dipotong dari bonus bulanan

Pelangi dan Indah langsung menuju deretan makanan yang tersedia di balik lemari kaca yang memanjang.

"Menu andalannya apa Bu hari ini?" tanya Indah pada Ibu penjaga cafe.

"Semur daging kreni sama capcai brokoli. Paling top deh...."jawabnya sembari mangcungkan jempolnya.

Pelangi dan Indah langsung menyodorkan nampan mereka untuk diisi sepiring menu andalan.

"Menu yang gratisnya apa Bu? Jangan SOP lagi dong....bosen!"

"Soto, sama perkedel kentang....Mau?"

Indah menggeleng.

"Aku mau Bu," jawab Pelangi. Dengan senyum sumringah, Ibu penjaga cafe menyodorkan semangkuk soto dengan beberapa potong perkedel di atas piring kecil pada Pelangi.

Setelah menempati kursi favorit mereka di pinggir dekat jendela besar, langsung menyantap menu siang ini. Tentunya setelah membayar. Di cafe kantor memang menyediakan menu gratis. Disediakan terutama bagi karyawan yang tidak bergaji tinggi dan para magang. Namun karyawan lainnya pun boleh menikmati menu gratis tersebut. Selain yang gratis, ada menu lain namun harus membayar bila ingin menikmatinya.

"Hari ini menurut ketua team, Mas Wisnu, setelah makan siang akan ada pembagian tugas untuk iklan tv produk YT terbaru," kata Indah di sela-sela makannya. Pelangi mengangkat wajahnya dari mangkuk soto.

"Lagi...?

"Ya. Katanya biar cepat selesainya."

Pelangi menganggukkan kepalanya.

"Banyak produk yang baru ya? Jadi harus kejar tayang."

"Ya. Dan kitanya yang jadi tumbal. Kerja keras seperti kitiran. Nggak dikasih kesempatan istirahat "

"Tapi sukakan kalau dapat bonusnya?"

Indah tersenyum sembari mempertontonkan deretan giginya yang putih. Sapa coba yang tidak cinta bonus? Semua yang namanya bonus apalagi gratis, lope abis dah.

Beberapa saat kemudian ekor mata Pelangi menangkap beberapa manager memasuki. cafe dan makan di ruangan terpisah. Di cafe kantor, ruang makan memang terpisah antara karyawan biasa dengan para manager dan staf khusus.

Ruang makan di cafe di bagi menjadi 4 ruangan. Ruang makan terbesar untuk para karyawan biasa. Ruang Biru, begitu istilahnya karena bercat biru. Untuk para manager. Ruang Hijau untuk para karyawan dengan jabatan lebih tinggi. Seperti sekertaris khusus CEO, asisten dan pengawal CEO. Sedang ruang putih ruang makan khusus untuk CEO dan tamu-tamu kehormatan. Terkadang aspripun boleh makan di ruang putih.

"Enak ya jadi mereka," celetuk Indah. "Punya ruang khusus untuk makan."

"Jangan iri, toh menu yang mereka makan sama dengan kita," kata Pelangi mencoba menyenangkan hati bestynya.

Tak berapa lama kemudian, mereka juga melihat Tuan Abimanyu sang CEO dan Tuan Abyseka masuk ke ruang putih. Diikuti asisten mereka Tuan Zaki dan Rizky.

Kau terlihat sehat Mas Arjun. Bisik hati Pelangi. Cedera di kakimu kelihatannya sudah sembuh total. Langkahmu sudah tegap seperti semula.

Pelangi mengaduk makanannya perlahan. Ada rasa perih yang merambat ke dinding hatinya.

"Itu Tuan Abimanyukan?" pertanyaan Indah membuyarkan lamunan Pelangi.

"Bersama siapa beliau? Kau kenal?"

Pelangi menggelengkan kepalanya, " Tidak. Mungkin tamu kehormatan. Atau pemilik YT Group." Pelangi mengangkat pundaknya.

"Tuan Abimanyu.....aahhh...mengapa orang tampan selalu sudah ada yang memiliki?!" Indah menopang dagunya dengan kedua tangannya. Cemberut.

"Jangan ngarep yang nggak-nggak deh. Ngayal ketinggian kalau jatuh, babak belur bundas!"

"Dikitkan nggak masalah. Dikit doang....."

"Ati-ati....jadi pelakor....belepotan dosa noh!!"

"Udahan yuk. Masih banyak projek yang harus di kerjakan. Kelamaan bengong mupeng di sini dikira asistennya bu penjaga cafe."

"Siapa yang bengong mupeng disini?" tiba-tiba Emi dari departemen perencanaan dan Tata dari departemen keuangan muncul di belakang Pelangi dan Indah.Dua besty Pelangi dari departemen lain di perusahaan.

"Aku,"jawab Indah, "Gimana nggak mupeng liat wajah Tuan Abimanyu yang bikin meleleh"

"Aku juga tadi liat beliau,"Emi langsung duduk menopang dagunya dengan mata tertutup dan senyum lebar di bibirnya.

"Sama....qhiqhiqhi. Aku juga,"Tata menyusul. "Kamu nggak mupeng ,Pelangi?"

Buset.....perkumpulan trio mupeng!

Pelangi mengambil tasnya dan mendekatkan kepala kearah ketiga sahabatnya.

"Waktu makan hampir habis. Kalau tidak cepat kembali ke meja kalian. Siap-siap dapat potongan bonus."

Serentak trio mupeng kaget berdiri dan mengambil tas mereka lalu bergegas keluar dari cafe.

"Ayo...ayo... segera. Bonus adalah siraman dana wajib, buat skincare."

Pelangi tersenyum sembari mengikuti ketiga sahabatnya menuju ruang masing-masing.

Baru saja Pelangi mendarat di kursi kerjanya yang nyaman, meski tidak terlalu empuk. Ketua team Kak Wisnu Dari team pemasaran digital meminta perhatian dari anggotanya.

"Ok, kalian pasti sudah dengarkan apa yang akan kita bahas....."

Semua yang ada di ruangan menganggukkan kepala. Tanda kami semua mengerti.

"Aku akan membagi dua kelompok. Yang pertama..... team yang akan bekerja sama dengan bagian animasi. Karena iklan yang dibuat tidak menggunakan model. Team kedua akan bekerjasama dengan bagian produksi. Dimana semua aspek soal produk harus di kuasai, untuk bahan promosi." Kak Wisnu mengangkat beberapa berkas, "Petunjuk semua ada di sini."

Kak Wisnu memberikan berkas pada Surya ,karyawan yang duduk paling dekat dengannya,. " Bagikan...."

"Ok.... dengarkan.....Pelangi, Surya dan Felix team yang ke bagian produksi. Indah, Atalia dan Pras ke animasi. Team pertama secepatnya mendapatkan info dan spesifikasi produk. Berikan hasilnya padaku dan pada team kedua biar mereka bisa mengolah datanya dengan team animasi."

Kak Wisnu menepuk tangannya, "Ayo....semangat! Kerja....kerja...."

Setelah Kak Wisnu keluar dari ruangan, Pelangi langsung menuju meja Surya. Begitu juga dengan Felix.

"Sur, aku bereskan sisa kerjaan kemaren dulu ya. Setelah itu kita ke bagian produksi."

"Aku juga. Masih agak banyak itu,"kata Felix

"Ok. Besok aja kita ke bagian produksi. Aku juga masih ada beberapa editan. Bagaimana bila pulang nanti kita ke bagian produksi dan minta ijin manager mereka bila besok kita akan melihat produk keluaran barunya?"

Felix mengangguk menyetujui usul Surya.

"Puspa pulang agak terlambat nanti. Gimana?"tanya Felix

"Pulangnya bareng aku aja. Kitakan searah, tinggal belok sedikit." saut Surya. "Tidak apa-apakan Lani?"

Lani??? Felix mengangkat satu alisnya.

"Panggilan sayang aku ke Pelangi....."

"Sayang....sayang....pala peyang." Indah menimpali dari tempat duduknya. Surya pun tergelak senang. Berhasil menggombali Pelangi.

Pelangi dan Surya berasal dari Universitas yang sama. Bahkan jurusan yang sama. Namun masuk dalam lingkup YT Group, Surya lebih dahulu dua tahun dibanding dengan Pelangi. Tidak heran Surya merasa lebih akrab dengan Pelangi di bandingkan yang lain.

"Hati-hati, jangan sampai si rambut ikal dengar." kata Pelangi melipat tangannya kedepan," Kalau tidak....."

"Hop!....stop!...Lupakan panggilan sayang tadi....Hapus...hapus..."

"Nahkan......keder sendiri...."

"Kerja...kerja yok....!"

Pelangi tertawa ringan sambil mengibaskan tangannya kearah Surya. Kemudian kembali menenggelamkan dirinya kedalam tumpukan file di atas meja.

Pukul tujuh malam, bertiga Surya, Pelangi dan Felix sedang menuju bagian produksi yang ada di pinggir kota.

"Aku sudah menghubungi bagian produksi, bahkan sudah mengirim surat ijin, untuk melihat produk langsung dari pabriknya." kata Surya. "Kita di persilahkan langsung menemui managernya."

"Aku sudah siapkan alat perekam,"Pelangi menunjukkan alat perekam berbentuk USB, "Jadi semua pembicaraan kita dengan pihak produksi akan kurekam."

"Hebat juga idemu."puji Felix. "Ayo kita langsung masuk."

Surya langsung memimpin jalan masuk dan menemui manager produksi kemudian langsung di pertemukan dengan ketua team produksi.

Hampir semua spesifikasi produk terbaru di catat dan di amati oleh team pertama. Tanpa tertinggal satu itempun yang luput dari pengamatan mereka. Bahkan banyak mengajukan pertanyaan seputar produk.

Beberapa berkas file menumpuk di tangan Pelangi. Dengan segera di masukkan ya hasil rekaman kedalam tas. Jangan sampai tertinggal bahkan hilang. Maka sia-sialah kerja keras mereka.

Juan ketua team produksi melihat cara kerja dan ketelitian team Surya tersenyum puas. Ia tidak menyangka karyawan dari kota bisa sedetail itu mengamati hasil produksi. Di sangkanya para karyawan kantoran hanya bisa menulis berkas dan menghitung uang.

"Kalian mengamati ini dengan teliti atas petunjuk manager promosi?" tanya Juan.

"Inisiatif kami saja. Manager hanya memerintahkan mengamati dan mencatat spesifikasinya saja."

"Aku pikir kalian hanya bisa menulis dan menghitung uang...." Juan mengeluarkan senyum lebarnya sambil menggaruk tengkuknya.

"Waaahhhh....."protes Felix, "Pelanggaran ini."

"Pelanggan harus di hukum..."Surya tak mau kalah, "Harus traktir kita makan malam ini."

Berempat langsung mengurai tawa memenuhi ruangan.

"Ok. Siapa takut. Ayo, di depan pabrik ada rumahmakan Sop buntut yang enak sekali. Malam-malam begini enaknykan makan yang anget-anget."

"Boleh....yuk." bersamaan.

Berempat mereka langsung keluar ruangan menuju rumah makan yang di tuju. Pintu keluar pabrik yang harus melewati beberapa ruangan dan berbelok membuat Pelangi tidak melihat siapa yang juga melewati lorong itu. Alhasil ia bertabrakan dengan seseorang dan menyebabkan file yang berada di tangannya berhamburan.

"Akhh...!" Pelangi terjatuh. Rasanya seperti menabrak pintu besi.

"Bisa berjalan yang benar tidak?!"

Bentak seseorang yang tertabrak Pelangi dengan suara beratnya dan lantang menggelegar. Sambil mengibas-ngibaskan tangannya kepermukaan bajunya seolah-olah baru saja tertempel kuman beracun.

"Maaf....saya tidak melihat Tuan." Pelangi berusaha berdiri. Dengan sigap Felix langsung membantu Pelangi berdiri. Sedangkan Surya membantu mengumpulkan beberapa file yang tercecer.

"Huh...!!Menyebalkan..!"

Pelangi berusaha berdiri sambil mendongak melihat siapa yang telah ia tabrak.

Tuan Abyseka! Mampus Inyong......

"Pelangi...?" tegur Tuan Abimanyu, "Kamu tidak apa-apa?"

Pelangi tersenyum sambil berdiri di bantu oleh Felix.

"Tidak apa-apa Tuan. Hanya kaget saja....Maaf Tuan Abyseka." Pelangi membungkuk meminta maaf. Bagaimanapun juga ia tidak mau membuat masalah dengan pimpinan YT Group.

"Huhh...!!" Tuan Abyseka hanya mendengus dan melangkah meninggalkan kekacauan yang dibuatnya.

Tuan Abimanyu menyusul sambil tersenyum pada Pelangi. Pelangi pun membalasnya dengan membungkukkan badan dan tidak lupa tersenyum. Meskipun senyum getir, menahan sakit. Bagaimanapun juga tubuhnyalah yang terhempas ke lantai. Dan rasa sakit itu pastilah ada.

"Kamu tidak apa-apa?"tanya Juan. "Ada keseleo? Atau sakit?"

"Pasti sakitlah....secara, dia yang jatuh."kata Surya sedikit emosi.

"Minta maaf kek, tanya sakit nggak kek....kakekane tenan!" Felix juga ikut emosi

"Aku mewakili mereka minta maaf," kata Juan sedikit membungkukkan badan di hadapan Pelangi.

"Sudahlah ...tidak apa-apa, jangan berlebihan. Tidak ada yang luka. Hanya sakit sedikit... Ayo kita makan saja. Laperrr..." Pelangi melangkah dengan sedikit tertatih.

"Maaf ya....Tuan Abyseka memang orangnya begitu. Kaku dan samasekali tidak ramah.

"Apa dia tamu Tuan Abimanyu?" tanya Surya.

"Bukan....Jangan katakan kalau kalian tidak kenal Tuan Abyseka?"

"Siapa dia? Orang baru?"

"Ya...ampun!" Juan menepuk jidatnya, "Dia pemilik dan pewaris tunggal YT Group! Masa kalian tidak tahu?"

"Tidak..."

"Astaga...."

"Selama ini, yang kami tahu pemilik YT Group adalah Tuan Rahardi. Syailendra Rahardi."

"Betul juga ya....Tuan Abyseka itu putranya. Selama ini beliau sekolah di Jerman. Setelah kembali ke Indonesia Beliau lebih sering di Pabrik. Waktunya lebih banyak dihabiskan untuk meneliti dan membuat produk-baru dan canggih." jelas Juan panjang lebar." Tuan Abyseka juga tidak banyak bergaul dengan karyawan di sini. Bahkan hanya untuk bertegur sapa saja sangat jarang sekali."

"Produk yang di keluarkan oleh YT Group kebanyakan di ciptakan oleh Tuan Abyseka."

"Begitu ya.....Untung tadi aku tidak langsung emosi dan melabraknya," Felix menyeka wajahnya dengan kedua tangan. "Kalau tidak.....aduh-aduh. Apakah yang akan menimpa diriku yang tampan ini?"

"Pecat!....PHK!" Sambung Surya.

"Ngeriii....."Pelangi menimpali.

"Apalagi tanpa pesangon...gaji bulan ini juga tidak di bayar!"

"Kena tuntutan hukum pula. Kekerasan dan tindakan tidak menyenangkan!"

"Buseett!! Sudah jatuh ketimpa tangga, kejatuhan kelapa pula. Bonjrot dah gue!"

Berempat langsung melepas tawa. Mereka tidak tahu ada sepasang mata yang menatap mengawasi dan dengan pandangan dingin.

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

mrk bgtu kompak klhtan nya yaaa..c'weq nya cuma Pelangi...😊

2024-02-09

1

Mugiya is back

Mugiya is back

hadir

2022-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!