Untukmu Yang Tak Kasat Mata

Untukmu Yang Tak Kasat Mata

Chapter 1. Pengunjung Di Malam Hari

Di hari yang biasa dan para penjaga telah bergantian shift mereka, semua orang tampak terlihat berbeda -di pagi hari mereka terlihat seperti anak muda yang proaktif sedangkan di malam hari semuanya terlihat tua dan bungkuk. Yah, itulah pekerjaan sangat menyebalkan jika di pikir-pikir, tapi apalah daya itu semua untuk mempertahankan hidup, keluarga, dan masa depan.

Vicktor yang hanya di bekali sejumput ilmu tentang merawat sang anak terlebih lagi dia harus menitipkan Amelia ke tetangga sebelah sekaligus teman sekolahnya, tentu Vicktor begitu berhutang budi terhadap tetangga serta bergelar ibu rumah tangga tersebut.

Sepuluh tahun telah berlalu dan masih saja memiliki harapan penuh terhadap istrinya yang menghilang, membuka surel elektronik di komputer yang berisi pesan dari petugas penyelidik bahwa wanita bernama Anastasya dinyatakan telah meninggal walaupun begitu Vicktor tetap saja tidak mempercayai jika dia belum melihat jasadnya secara langsung.

Hiruk pikuk dikota begitu ramai, jalan raya dan lampu-lampu apartemen telah bersinar menyambut malam yang hangat di ikuti kegaduhan yang di setel di radio mereka, tak sedikit pula orang yang mampir ke toko bar untuk melepas penat. Mereka itu adalah orang-orang yang masih bujang dan lajang yang hanya pusing mengurusi dirinya sendiri.

Amelia selalu menyambut kedatangan Ayahnya dengan ceria, terkadang dia harus menunggu lebih lama dari biasanya untuk menahan rindu dia suka sekali menonton drama televisi yang sangat konyol dan tidak beraturan alurnya paling tidak dia berusaha untuk menjadi gadis dewasa.

"Apa di rumah tidak ada makanan?" tanya Vicktor pada Amelia.

"Emangnya jika ada makanan Ayah bisa masak?" balik Tanya.

"Hahaha," sejenak dia tertawa kecil agak lama merasa bahwa ucapannya begitu menyentuh, "Baiklah mari kita pergi ke restoran favorit kita,"

"Apa perlu kita ajak Angelica dan ibunya?" wajahnya,lucunya dan rambut pirang itu menutupi muka terlihat sangat mempesona.

"Ahh ... Baiklah pergi sana pastikan kalau mereka belum makan malam. Lagi pula ayah emang perlu membalas budi padanya."

Angelica dan Amelia telah berteman baik sejak bayi bisa dibilang itu adalah teman masa kecil yang sesungguhnya, ibunya Angelica tidak bisa dibilang orang tua tunggal kenyataan pahitnya si suami adalah seorang Angkatan Darat butuh waktu bertahun-tahun untuk pulang ke rumah. Tidak bisa di sangka seberapa besar buruk sangka atau pikiran-pikiran negatif lainnya bermunculan.

Pada akhirnya mereka tetap pergi ke restoran bersama menikmati makan instant serta perasaan terselubung menyertai mereka, mengharapkan sedikit kebahagiaan arti dari makna makan bersama tersebut. Tak sedikit juga para pengamat berpikir mereka adalah pasangan yang serasi itu adalah hal yang paling mengejutkan dan ironi.

Vicktor hanya bisa bersyukur bahwa Amelia bisa tumbuh besar dan sehat tanpa adanya pilar kehidupan inti yaitu Anastasya, melihat tawa riangnya sudah bisa melelehkan hati.

Malam mulai berkabung dan angin sudah mulai menakuti bulu kuduk, sudah saatnya bagi mereka untuk pulang ke rumah masing-masing menggunakan mobil tua mini milik pegawai desainer tersebut cukup lihai berkendara di hutan yang lembab lagi gelap.

"Aku rasa tadi itu cukup berlebihan," Amelia berkomentar perihal mengemudi.

"Bukannya itu bagus, ayah terlihat sangat keren."

"Kau hanya ingin terlihat gagah di depan wanita lain, padahal kenyataan sangatlah buruk,"

"Eh! Segitu buruknya penampilan ayah?" berlagak kaget dan menganga depan pintu.

"Tidak, hanya bercanda, tadi itu lumayan keren kalau bisa bawa mobilnya sampe terguling."

"Itu pujian yang sangat buruk .... "

Bagaimana pun juga itu adalah malam yang cukup indah tak sedikit bintang di langit yang begitu terang seterang harapannya, Vicktor sosok fleksibel dan mudah berbaur namun begitu dia selalu waspada terhadap sekitar menyadari bahwa dia tinggal di pelosok pinggir hutan tak banyak penduduk berlalu lalang.

Amelia anak yang patuh dan taat tidur sebelum pukul sepuluh malam di kamar lantai dua, entah mengapa orang-orang yang mempunyai sedikit bumbu dalam keluarga adalah orang yang paling mengerti dan paham tentang segalanya dia tidak merengek seperti rengekan orang kaya manja pada umumnya.

Vicktor selalu tidur di ruang bawah di temani benda aneh kotak yang selalu menyiarkan berita tak jarang dia sulit tidur, dan satu-satunya obat tidur terbaik adalah dengan meminum bir kalengan.

Hilir malam yang seharusnya membawa Vicktor ke dunia fantasi di buat terjaga ketika pintu depan yang sejajar dengan kursi panjang dimana dia tidur tiba-tiba berbunyi. Suara ketukan itu semakin lama semakin meninggi terpaksa dia harus bangun dan menyambutnya, dia berpikir bahwa itu adalah tetangganya karena tidak ada lagi yang dia kenali di daerah tersebut.

Perlahan pintu di buka, dari sela-sela pintu terlihat seorang pria sendirian menggunakan jas hujan berwarna hitam menatap dengan sangat tajam.

"Oh halo, maaf malam-malam begini tuan Vicktor." dia mengeluarkan sebuah tanda pengenal yang di ikat di leher.

Vicktor membuka pintu lebar-lebar, lalu melihat lingkungan sekitar yang ternyata diluar sedang gerimis. "Aku penasaran, ada perlu apa dengan pria paruh baya sepertiku ini."

"Namaku Vincent, aku bekerja di toko antik lokal di depan jalan di sana itu," dia menunjukan dengan jarinya tempat bekerja.

"Masuklah cuaca hari ini tidak begitu mendukung," Vicktor mempersilahkan pria itu masuk tanpa curiga sedikit pun.

"Tidak masalah, aku hanya ingin menitipkan sebuah barang." Pria bernama Vincent yang bahkan wajahnya belum terekspos sama sekali mengeluarkan sebuah kotak kayu dan penuh ukiran kuno hingga terlihat sangat antik.

"Barang? Apa itu? Kenapa di titipkan kepadaku?" sebenarnya Vicktor tidak terlalu peduli soal itu karena rasa kantuknya masih menyerang dirinya.

"Yah, aku ingat anda bekerja sebagai desainer mungkin anda suka benda unik seperti ini dan juga kalau tidak salah istrimu ... saya turut berduka cita- dia sangat terpaku pada benda ini ketika berkunjung ke tokoku." jelasnya rinci dan masih penuh pertanyaan.

"Ohh," sedikit menarik masa lalu mengingat kejadian itu pernah terjadi. "Mungkin aku ingin melihatnya." seketika saat itu juga dia ingin melihat benda itu dengan jelas.

"Aku tidak akan lama, tapi tolong di ingat benda ini cukup berharga jangan gunakan atau di buka segelnya benda ini di kenal dengan 'Master Key'"

"Master Key? Sebuah kunci? Apa uniknya kunci ini, aku heran kenapa istriku tertarik dengan benda seperti ini." seakan membawa sebuah petunjuk untuk menciptakan harapan yang hampir tenggelam.

"Yah saya juga tidak tahu pasti, katanya kunci ini bisa membuka segala pintu, pintu apapun iya pintu apapun seperti itulah. Kalau begitu tuan Vicktor saya pamit, mungkin besok saya akan mengambilnya kembali."

Tamu pertama yang cukup aneh di bulan Juni ini, paling tidak orang itu membuka sedikit kenangan bagi pria yang setelah sepuluh tahun lamanya mengoyak hati, lelah menunggu kepastian dari sang penegak hukum bersusah payah bicara lihai depan pengadilan nyata tak membuahkan hasil menjadi lebih manis.

...****************...

Terpopuler

Comments

Anastasia

Anastasia

Udh tamat aja, pendek Thor? karya yang lain lanjutin juga donk Thor

2022-09-07

15

Hi Soka

Hi Soka

Mampir

2022-08-27

36

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!