BAB 14 Kerja Paruh Waktu 1

Setelah makan malam, keluarga Kusuma seperti biasa berkumpul di ruang keluarga untuk menghabiskan waktu bersama.

“ Lembur lagi suamimu Ran?” tanya Tuan Rahardi

“ Iya Yah, karena perusahaan akan memulai proyek kerja sama dengan Grup Gentara Yah. Jadi Mas Rozi harus mempersiapkan berkas-berkas yang di butuhkan.” Jawab Aran.

“ Ehm,, bagus lah. Semoga semuanya lancar.”

“ Amin.” Timpal Aran dan Nyonya Nissa. Sementara Arlan masih menyimak pembicaraan kedua orangtua dan kakaknya.

“ Ohya Ran, bagaimana hasilnya tadi? Apakah kamu sudah dapat alamat dan nomor teleponnya?” Tanya Nyonya Nissa.

“ Sudah dong Bun, benar dia mahasiswi baru jurusan keguruan Bun. Dan Aran sudah mendapatkan identitasnya.” Ucap Aran sambil menyerahkan beberapa lembar tentang informasi Naura kepada bundanya.

Dengan seksama Nyonya Nissa membaca setiap lembar identitas Naura.

“ Wah, hebat juga gadis ini. Bunda sangat menyukainya. Meskipun dari keluarga yang sederhana tetapi dia dan keluarganya benar-benar hebat.” Puji Nyonya Nissa.

“ Benarkan Bun, beruntung sekali kita bertemu dengannya.”

“ Jadi, kapan kita akan menemuinya secara langsung?”

“ Sabar dong Bun, rencana Aran setelah Arlan Wisuda saja. Kita undang dia makan malam di rumah.” Saran Aran

“ Wah,benar kamu Ran, bunda setuju. Sekalian kita merayakan kelulusan Arlan.” Ucap Nyonya Nissa berbinar - binar tidak sabar untuk bertemu dengan Naura kembali.

“ Sehebat apa sih gadis itu, sampai-sampai Mbak dan Bunda memujinya segala.” Kata Arlan yang tidak mengerti melihat sikap kakak dan bundanya yang berlebihan.

“ Tentu hebat dong Lan, Bunda benar-benar kagum dengan kepribadiannya baru kali ini bunda bertemu dengan seorang gadis seperti dirinya. Zaman sekarang sudah langka lho. Nih kalau kamu tidak percaya,baca sendiri aja.” Jawab Nyonya Nissa sambil menyodorkan kertas yang ia pegang kepada Arlan.

Arlan pun menerima kertas tersebut kemudian ia membaca satu persatu lembaran kertas tersebut. Pada saat membaca,ia terkejut melihat identitas beserta sebuah foto di lembaran tersebut. Sambil mengernyitkan dahi, ia pun bergumam. “ Jadi,wanita itu bernama Naura. Ehmm...menarik juga nih.”

Melihat Arlan senyum-senyum, Nyonya Nissa langsung menarik kembali kertas yang dipegang oleh Arlan.

“ Kamu kenapa, senyum-senyum sendiri?” Kata Nyonya Nissa

“ Siapa yang senyum Bun? Gak ada tuh.” Bela Arlan

“ Jangan bohong kamu Lan, mbak juga lihat lho kamu senyum-senyum sambil melihat foto gadis itu.” Timpal Aran

“ Jangan-jangan kamu tertarik ya dengan Naura?” Goda Nyonya Nissa

"Is bunda ini, siapa juga yang tertarik. Arlan cuma lucu aja melihat fotonya.” Elak Arlan

“ Elehhh,, pake ngeles segala kamu Lan, jangan sok gengsi deh, kalau tertarik ya gak masalah kok. Gaskeun kan aja, nanti kalau keduluan orang baru tau rasa.” Kata Aran sambil melirik ke arah bundanya.

“ Is mbak apaan sih, sama aja dengan bunda.”

“ Ya sudah, kalian ini selalu saja menggoda Arlan. Kalau dia tertarik, dia punya caranya sendiri. Gadis ini cukup manis, Ayah juga kagum dengan kepribadiaannya. Gadis yang sederhana dan natural.” Imbuh ayah

“ Benar sekali Yah.” Ucap bunda dan Aran kompak. Mereka senang Ayah berada dipihak mereka.

“ Ayah juga, kenapa malah membela bunda dan kakak sih.” Kesal Aran

Bukannya kasian,mereka semakin kompak untuk menggoda Arlan. Meskipun kesal, Arlan tidak marah sedikitpun dengan tingkah kedua orangtua dan kakaknya. Perbincangan tersebut terus berlangsung hingga terdengar suara tertawa mereka yang puas menggoda Arlan.

***

“ Kamu kapan mulai masuk kuliahnya Ra?” tanya Dara di sela-sela sarapannya bersama Naura.

“ Masih lama kak, tiga minggu lagi.” Jawab Naura sambil mengunyah makanannya.

“ Terus waktu luang kamu, mau buat apa?”

“ Kerja kak, kebetulan kemarin Naura dapat teman baru namanya Abel. Tadi malam kami chatingan, dia menawarkan kerja paruh waktu di kafe milik kakaknya. Kebetulan kakaknya, baru membuka kafe baru dan membutuhkan karyawan baru.”

“ Terus kalau kamu sudah masuk kuliah apa tidak terbentur waktunya.”

“ Mudah-mudahan tidak kak, karena Naura sudah mendapat jadwal kuliah. Sepulang kuliah, Naura masuk kerja jam 1.5.00 sampai jam 21.00 malam kak.”

“ Ehm, baguslah Ra. Kakak bangga dengan kamu, bisa kuliah sambil bekerja. Yang penting kamu jangan lupa jaga kesehatan kamu Ra.”

“ Assiiiaaapp.” Ucap Naura seraya memberi hormat kepada Naura.

“ Ok. Lah ayo siap-siap. Kakak mau berangkat sudah jam 06.45. kamu mau apa habis ini?”

“ Mau ke kafe kak, boleh tidak Naura nebeng kakak?kalau tidak salah kafenya melewati kampus di ujung jalan sana kak.”

“ Ok.” Ucap Dara sambil keluar dari kamar Naura.

Pukul 07.45, Naura tiba di sebuah kafe yang memiliki desain bangunan minimalis, yang mendominasi gaya anak-anak muda zaman sekarang memiliki warna yang cerah dan beragam. Agar menimbulkan suasana yang nyaman untuk hangout atau pun tempat nongkrong bagi anak-anak muda. Naura bergegas memasuki kafe yang terlihat masih baru. Ya, ini adalah kafe milik kakaknya Abel, yang akan beroperasi hari ini. Naura ditawarkan bekerja paruh waktu di kafe ini sebagai karyawan. Karena baru merintis, masih membutuhkan empat orang karyawan termasuk kakaknya Abel. Open house kafe ini akan di buka pukul 08.30.

“ Selamat datang Ra,” Sapa Abel ketika melihat Naura masuk.

“ Pagi Bel.”

“ Ayo Ra, kita bertemu dengan kakakku.”

Ajak Abel semangat sambil menarik tangan Naura kesebuah ruangan yang terletak di dekat dapur.

Tok tok tok. Abel mengetuk pintu ruangan kakaknya yang bertuliskan Owner di papan kecil di atas pintu. Setelah terdengar jawaban dari dalam, Abel dan Naura membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.

“ Pagi kak, ini Naura temanku yang kuceritakan itu kak.”

“ Pagi Bel,” jawab kakaknya Abel sambil mengangkat wajahnya ke depan dan bergegas berdiri menghampiri mereka.

“ Mari silahkan duduk.”

“ Ok kak.”

Mereka pun bergegas menuju sofa yang ada di pojok ruangan, Naura duduk berhadapan dengan kakaknya Abel. Sementara kakaknya Abel merasa terpana dn kagum pada saat bertemu dengan Naura namun ia bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya.

“ Nah, kak. Ini Naura, meskipun kami baru bertemu aku yakin Naura ini adalah orang yang jujur dan bertanggungjawab. Makanya aku merekomendasikan dia sebagai karyawan di sini.” Ucap Abel bangga.

“ Halo, Tuan. Nama saya Naura. Saya senang sekali bisa diterima bekerja di kafe ini.”

“ Salam kenal juga Naura. Nama saya Nizam. Panggil saja kakak, biar sama dengan Abel. Saya belum setua itu jika dipanggil tuan.” Terang Nizam.

“ Baiklah kak Nizam. Mohon bimbingannya ya kak.”

“ Baiklah, mulai sekarang kamu bisa langsung bekerja. Nanti apa tugasmu akan di jelaskan oleh Abel. Sekarang bersiap-siaplah, kafe akan segera kita buka.”

“ Baik kak.” Jawab Naura dan Abel serentak. Mereka pun berpamitan keluar dari ruangan Nizam.

Nizam baru saja menyelesaikan study S2 nya di LN. Setelah ia di terima bekerja di sebuah perusahaan ternama di kota ini, ia pun kembali ke negara kelahirannya dan mulai merintis usaha bisnis yang ia lakoni.

Di ruang ganti karyawan, sudah ada Abel, Naura dan Nabila. Selesai mereka memakai seragam, Abel menjelaskan tugas masing-masing yang akan di kerjakan oleh mereka. Di sini Abel di percaya sebagai asisten Nizam untuk membantu mengolah kafenya. Setelah selesai, mereka segera keluar dari ruangan dan langsung menuju ruangan yang berada di dekat dapur. Di sana sudah ada Nizam yang sedang menunggu. Setelah semua berkumpul Nizam memberi pengarahan kepada karyawannya. Dan tepat pukul 08.30 kafe secara resmi sudah di buka. Terlihat di luar kafe sudah ada beberapa orang yang mengantri untuk mencoba menu baru di kafe ini. Hal ini tidaklah sulit bagi Nizam dalam mempromosikan kafe barunya. Perlahan-lahan banyak anak-anak muda yang berdatangan ke kafe, meskipun hanya membeli segelas kopi. Ada yang sekalian untuk sarapan. Karena kafe baru, banyak anak-anak muda penasaran untuk mencobanya.

Melihat pelanggan yang begitu antusias, Naura, Abel dan Nabila bersemangat untuk bekerja. Meskipun suasana kafe menjadi ramai, dan mulai banyak pelanggan yang berdatangan, membuat semua meja sudah terisi penuh. Mereka bekerja dengan ramah, dan tak lupa selalu tersenyum pada setiap pelanggan.

Hari terus beranjak, tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam 12.00 siang. Naura, Abel dan Nabila beristirahat sambil memakan bekal mereka. Suasana kafe tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pelanggan yang masih betah berlama-lama di kafe ini. Selesai makan, Naura izin untuk melaksanakan shalat Dzuhur terlebih dahulu.

Sementara Abel dan Nabila sudah berada di posisi mereka. Karena sebentar lagi kafe akan ramai untuk makan siang.

Benar saja, tidak lama setelah itu, para pelanggan sudah mulai berdatangan. Diantara para pelanggan yang memasuki kafe, terlihat tiga orang pria yang memiliki paras di atas rata-rata. Tubuh yang atletis yang hanya di balut oleh kaus santai yang ketat dan celana jeans. Hal ini langsung menarik perhatian para pengunjung lainnya, terutama kaum hawa mereka hanya fokus menatap ketiga pria tersebut.

Melihat hal itu, Abel langsung terkejut melihat mereka. Meskipun Abel mahasiswa baru, ia sudah mengenal sosok ketiga pria tersebut. Ia tidak menyangka dapat bertemu dengan mereka secara langsung.

Ya, mereka adalah Arlan, Dennis dan Galih. Mereka merupakan mahasiswa populer di kampus yang berada di seberang jalan kafe ini. Selain memiliki paras yang tampan, mereka juga memiliki kemampuan yang di atas rata-rata dan dari kalangan keluarga yang berpengaruh di kota ini. Meskipun mereka dari keluarga yang kaya,tidak membuat mereka menjadi terlena dan memanfaatkan keluarga mereka untuk bertindak semena-mena terhadap mahasiswa lainnya. Hal ini membuat mereka di segani dan di kagumi. Meskipun mereka terlihat ramah tetapi mereka sulit untuk di dekati. Terutama Arlan, ia sangat cuek dan bersikap dingin kepada orang-orang yang dianggapnya tidak penting terutama bagi kaum hawa.

Meskipun ia, cuek dan dingin tidak membuat kaum hawa berhenti untuk mengaguminya. Mereka berharap suatu hari, sang idola mereka mau mengobrol ataupun tersenyum kepada mereka. Kaum hawa hanya bisa mengagumi Arlan dalam diam.

Episodes
1 Bab 1 Keinginan Untuk Kuliah
2 BAB 2 Keluarga Kusuma
3 BAB 3 Bude Yati yang Julid
4 BAB 4 Keteguhan Hati
5 BAB 5 Berita Kelulusan
6 BAB 6 Selalu Ada Jalan
7 BAB 7 Hari Keberangkatan
8 BAB 8 Insiden di Terminal
9 BAB 9 Bertemu dengan Tante Nissa
10 BAB 10 Hari Pertama di Kos
11 BAB 11 Mendapat Teman Baru
12 BAB 12 Registrasi Ulang
13 BAB 13 Dituduh Mencuri
14 BAB 14 Kerja Paruh Waktu 1
15 BAB 15 Kerja Paruh Waktu 2
16 BAB 16 Pertemuan yang Tak Terduga
17 BAB 17
18 BAB 18 Kedatangan Tamu
19 BAB 19 Rasa Ini?
20 BAB 20 Make Over
21 BAB 21 Makan Malam 1
22 BAB 22 Makan Malam 2
23 BAB 23 Hari Pertama Kuliah
24 BAB 24 Cemburu
25 BAB 25 Dasar Jaelangkung
26 BAB 26 Kesal
27 BAB 27 Acara Api Unggun
28 BAB 28 Datang Bulan
29 BAB 29 Jatuh Pingsan
30 BAB 30 Sebelum Mimpi dilarang
31 BAB 31 Gosip 1
32 BAB 32 Gosip 2
33 BAB 33 Ancaman
34 BAB 34 Kegiatan Amal
35 BAB 35 Debaran
36 BAB 36 Adu Kekuatan
37 BAB 37 Baper
38 BAB 38 Mengghibah
39 BAB 39 Ke Toko Buku
40 BAB 39 Ke Toko Buku
41 BAB 40 Hukuman di Hari Pertama Kuliah
42 BAB 41 Asisten Dosen
43 BAB 42 Kejadian Yang Tak Terduga
44 BAB 43 Seperti Anak Sultan
45 BAN 44 Menjadi Asisten Dosen
46 BAB 45 Ujian menjadi Asisten Dosen
47 BAB 46 Senior yang Reseh
48 BAB 47 Kelinciku
49 BAB 48 Rangga Yudistira
50 BAB 49 Sosok Yang sangat Familiar
51 BAB 50 Bernostalgia
52 BAB 51 Tari Lagi Tari Lagi
53 BAB 52 Liburan Yang Tertunda
54 Pengumuman
55 BAB 53 Pesona Sang Tari
56 BAB 54 Lembur
57 BAB 55 Visual tokoh
58 BAB 56 Uang Lembur
59 BAB 57 Mengikuti Kegiatan Amal
60 BAB 58 Rekan Bisnis
61 BAB 59 Kelulusan Naya
62 BAB 60 Hari Pertama Magang
63 BAB 61 Menagih Janji
64 BAB 62 Membayar Utang
65 BAB 63 Taman Bermain
66 BAB 64 Kalah Taruhan
67 BAB 65 Personel Pengghibah
68 BAB 66 Kucing dan Tikus
69 BAB 67 Perkenalan Diri
70 BAB 68 Perkenalan
71 BAB 69 Galih vs Naya
72 BAB 70 Berkumpulnya Para Sahabat
73 BAB 71 Kekhawatiran Vixel
74 BAB 72 Menjadi Staf Pengganti
75 BAB 73 Pelayan Hotel
76 BAB 74 Ada Apa dengan Rasa Ini?
77 BAB 75 Nyuuutttt
78 BAB 76 Penyebar Gosip
79 BAB 77 Debu - Debu Gosip
80 BAB 78 Ulah Tari
81 BAB 79 Jangan Melihat dari Casingnya Saja
82 BAB 80 Meluruskan Kesalahpahaman
83 BAB 81 Kesalahpahaman Arlan
84 BAB 82 Penjelasan Arlan
85 BAB 83 Gosip Terbaru
86 BAB 84 Kebenaran Yang Terungkap
87 BAB 85 Maling Teriak Maling
88 BAB 86 Maling Yang Tertangkap
89 BAB 87 Termakan Ucapan Sendiri
90 BAB 88 Naura vs Carissa
91 BAB 89 Karir Carissa
92 BAB 90 Kehadiran Arlan
93 BAB 91 Persiapan Menghadiri Pesta
94 BAB 92 Make Over yang Kedua
95 BAB 93 Acara Peresmian Hotel
96 BAB 94 Pertemuan Yang Menegangkan
97 BAB 95 Reuni
98 BAB 96 Sebuah Kejutan
99 BAB 97 Lamaran
100 BAB 98 Mengantar Kepulangan Emak
101 BAB 99 Kepo Ya?
102 BAB 100 Merah Merona
103 BAB 101 Interogasi
104 BAB 102 Sidang Skripsi
105 103 Kelulusan Sidang Naura
106 BAB 104 Perayaan Kelulusan Naura
107 BAB 105 Panggilan Sayang
108 BAB 106 Hari Naura
109 BAB 107 Perasaan Naya
110 BAB 108 Memperkenalkan Calon Isteri
111 BAB 109 Calon Menantu
112 BAB 110 Menerima Lamaran Galih
113 BAB 111 Hari Wisuda Naura
114 BAB 112 Pertemuan Tiga Keluarga
115 BAB 113 Menunggu Calon Besan
116 BAB 114 Acara Seserahan Naura dan Lamaran Naya
117 BAB 115 Selangkah Menuju Halal
118 BAB 116 Saaah!
119 BAB 117 Segerombolan Tamu yang Rempong
120 BAB 118 Halal di Lihat
121 BAB 119 Kado Pernikahan
122 BAB 120 Honeymoon
123 BAB 121 First Kiss
124 BAB 122 Sikap Manja Naura
125 BAB 123p Memilikimu Seutuhnya
126 BAB 124 Kencan Bertiga
127 BAB 125 Ghibahan Kakak Beradik
128 BAB 126 Impian yang Terwujud ( Tamat )
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1 Keinginan Untuk Kuliah
2
BAB 2 Keluarga Kusuma
3
BAB 3 Bude Yati yang Julid
4
BAB 4 Keteguhan Hati
5
BAB 5 Berita Kelulusan
6
BAB 6 Selalu Ada Jalan
7
BAB 7 Hari Keberangkatan
8
BAB 8 Insiden di Terminal
9
BAB 9 Bertemu dengan Tante Nissa
10
BAB 10 Hari Pertama di Kos
11
BAB 11 Mendapat Teman Baru
12
BAB 12 Registrasi Ulang
13
BAB 13 Dituduh Mencuri
14
BAB 14 Kerja Paruh Waktu 1
15
BAB 15 Kerja Paruh Waktu 2
16
BAB 16 Pertemuan yang Tak Terduga
17
BAB 17
18
BAB 18 Kedatangan Tamu
19
BAB 19 Rasa Ini?
20
BAB 20 Make Over
21
BAB 21 Makan Malam 1
22
BAB 22 Makan Malam 2
23
BAB 23 Hari Pertama Kuliah
24
BAB 24 Cemburu
25
BAB 25 Dasar Jaelangkung
26
BAB 26 Kesal
27
BAB 27 Acara Api Unggun
28
BAB 28 Datang Bulan
29
BAB 29 Jatuh Pingsan
30
BAB 30 Sebelum Mimpi dilarang
31
BAB 31 Gosip 1
32
BAB 32 Gosip 2
33
BAB 33 Ancaman
34
BAB 34 Kegiatan Amal
35
BAB 35 Debaran
36
BAB 36 Adu Kekuatan
37
BAB 37 Baper
38
BAB 38 Mengghibah
39
BAB 39 Ke Toko Buku
40
BAB 39 Ke Toko Buku
41
BAB 40 Hukuman di Hari Pertama Kuliah
42
BAB 41 Asisten Dosen
43
BAB 42 Kejadian Yang Tak Terduga
44
BAB 43 Seperti Anak Sultan
45
BAN 44 Menjadi Asisten Dosen
46
BAB 45 Ujian menjadi Asisten Dosen
47
BAB 46 Senior yang Reseh
48
BAB 47 Kelinciku
49
BAB 48 Rangga Yudistira
50
BAB 49 Sosok Yang sangat Familiar
51
BAB 50 Bernostalgia
52
BAB 51 Tari Lagi Tari Lagi
53
BAB 52 Liburan Yang Tertunda
54
Pengumuman
55
BAB 53 Pesona Sang Tari
56
BAB 54 Lembur
57
BAB 55 Visual tokoh
58
BAB 56 Uang Lembur
59
BAB 57 Mengikuti Kegiatan Amal
60
BAB 58 Rekan Bisnis
61
BAB 59 Kelulusan Naya
62
BAB 60 Hari Pertama Magang
63
BAB 61 Menagih Janji
64
BAB 62 Membayar Utang
65
BAB 63 Taman Bermain
66
BAB 64 Kalah Taruhan
67
BAB 65 Personel Pengghibah
68
BAB 66 Kucing dan Tikus
69
BAB 67 Perkenalan Diri
70
BAB 68 Perkenalan
71
BAB 69 Galih vs Naya
72
BAB 70 Berkumpulnya Para Sahabat
73
BAB 71 Kekhawatiran Vixel
74
BAB 72 Menjadi Staf Pengganti
75
BAB 73 Pelayan Hotel
76
BAB 74 Ada Apa dengan Rasa Ini?
77
BAB 75 Nyuuutttt
78
BAB 76 Penyebar Gosip
79
BAB 77 Debu - Debu Gosip
80
BAB 78 Ulah Tari
81
BAB 79 Jangan Melihat dari Casingnya Saja
82
BAB 80 Meluruskan Kesalahpahaman
83
BAB 81 Kesalahpahaman Arlan
84
BAB 82 Penjelasan Arlan
85
BAB 83 Gosip Terbaru
86
BAB 84 Kebenaran Yang Terungkap
87
BAB 85 Maling Teriak Maling
88
BAB 86 Maling Yang Tertangkap
89
BAB 87 Termakan Ucapan Sendiri
90
BAB 88 Naura vs Carissa
91
BAB 89 Karir Carissa
92
BAB 90 Kehadiran Arlan
93
BAB 91 Persiapan Menghadiri Pesta
94
BAB 92 Make Over yang Kedua
95
BAB 93 Acara Peresmian Hotel
96
BAB 94 Pertemuan Yang Menegangkan
97
BAB 95 Reuni
98
BAB 96 Sebuah Kejutan
99
BAB 97 Lamaran
100
BAB 98 Mengantar Kepulangan Emak
101
BAB 99 Kepo Ya?
102
BAB 100 Merah Merona
103
BAB 101 Interogasi
104
BAB 102 Sidang Skripsi
105
103 Kelulusan Sidang Naura
106
BAB 104 Perayaan Kelulusan Naura
107
BAB 105 Panggilan Sayang
108
BAB 106 Hari Naura
109
BAB 107 Perasaan Naya
110
BAB 108 Memperkenalkan Calon Isteri
111
BAB 109 Calon Menantu
112
BAB 110 Menerima Lamaran Galih
113
BAB 111 Hari Wisuda Naura
114
BAB 112 Pertemuan Tiga Keluarga
115
BAB 113 Menunggu Calon Besan
116
BAB 114 Acara Seserahan Naura dan Lamaran Naya
117
BAB 115 Selangkah Menuju Halal
118
BAB 116 Saaah!
119
BAB 117 Segerombolan Tamu yang Rempong
120
BAB 118 Halal di Lihat
121
BAB 119 Kado Pernikahan
122
BAB 120 Honeymoon
123
BAB 121 First Kiss
124
BAB 122 Sikap Manja Naura
125
BAB 123p Memilikimu Seutuhnya
126
BAB 124 Kencan Bertiga
127
BAB 125 Ghibahan Kakak Beradik
128
BAB 126 Impian yang Terwujud ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!