Hari wisuda Arlan dan teman-temannya akan dimulai beberapa jam lagi, tepatnya pukul 08.30 wib. Suasana kampus terlihat berbeda dari sebelumnya wisuda hari ini terlihat sangat meriah dan mewah. Berhubung mahasiswa para bintang idola kampus elit negeri ini, akan segera lulus dan segera meninggalkan kampus ini. Hal ini meninggalkan banyak kekecewaan dari para fans mereka.
Gedung aula tempat di adakannya acara wisuda,sudah mulai di penuhi oleh para wisudawan/wati yang di dampingi oleh para keluarga mereka begitu juga dengan Arlan dan teman-temannya.
“ Hai mbakyu, apa kabar? Sudah lama tidak bertemu. Makin cantik saja nih.” Sapa nyonya Senja ibunya Dennis pada saat berada di samping nyonya Nissa sambil saling berpelukan.
“ Alhamdulillah, sehat jeng. Jeng juga makin cantik.”
“ Hahaha, bisa saja mbakyu ini.”
Selang beberapa menit, datang lah keluarga tuan Maulana yang langsung menempati kursi bagian depan. Yang disusul oleh Arlan dan teman-temannya.
“ Hai tante dan om yang cantik dan tampan.” Sapa Galih kepada keluarga tuan Kusuma dan tuan Wijaya.
“ Hai juga sayang, makin ganteng saja nih.” Balas nyonya Nissa dan nyonya Senja bersamaan.
Setelah tiga keluarga yang paling berpengaruh di kampus ini saling menyapa mereka pun langsung mengisi kursi VIP yang akan mengikuti sederetan acara wisuda kampus ini.
Acara wisuda berlangsung secara khidmat dan lancar, terlihat jelas suasana yang ceria menghiasi wajah-wajah para wisudawan/wisudawati yang segera lulus dan mendapat gelar yang bergengsi dari kampus ini.
\*\*\*
“ Pagi, semuanya.” Sapa Naura kepada kedua rekan kerjanya.
“ Pagi Ra.” Jawab Abel dan Nabila bersamaan.
“ Hari ini aku dengar di kampus sedang ada acara wisuda lho, sayang sekali karena pekerjaan ini tidak bisa kepo deh.” Seru Abel.
“ Memang apa hubungannya denganmu Bel.” Tanya Naura.
“ Ada dong, karena wisuda kali ini sangat istimewa karena kak Arlan dan teman-temannya akan lulus. Jadi tidak ada lagi deh cogan-cogan idol kampus ini.” Jawab Abel sambil berakting sedih.
“ Memangnya mereka siapa Bel?” tanya Nabila.
“ Mereka adalah cogan tiga serangkai yang merupakan dari keluarga konglomerat yang sangat berpengaruh di kampus ini. Selain ganteng, mereka juga jenius-jenius lho. Ehm, benar-benar calon suami idaman.” Puja Abel sambil berkhayal menjadi pacar salah satu diantara mereka.
Mendengar cerita Abel, Naura hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melanjutkan pekerjaannya. ‘ Ehm, mungkin kak Arlan yang ku kenal hanya memiliki kesamaan nama saja. Tidak mungkin Arlan seperti itu bisa bertemu denganku.’ Gumam Naura.
“ Ok guys, sekarang waktunya kita mulai bekerja.” Ajak Nabila yang segera menghentikan obrolan mereka.
“ Yuk, Gaes kan..” ucap Abel dan Naura bersamaan dan langsung melakukan pekerjaan mereka masing-masing.
“ Selamat ya adik-adikku yang ganteng-ganteng ini. Selesai juga studi kalian dengan hasil yang memuaskan.” Ucap Aran memberi selamat kepada Arlan, Dennis dan Galih sambil memeluk mereka satu persatu.
“ Terima kasih Mbak. Ini berkat do’a Mbak juga lho. Kita bisa menyelesaikan studi ini.” Kata Galih
Setelah saling mengucapkan selamat dan berfoto bersama antar tiga keluarga besar ini, mereka melanjutkan acara lanjutan setelah acara inti wisuda. Para orangtua mereka segera pergi meninggalkan aula gedung tersebut untuk melanjutkan urusan mereka masing-masing.
“ Ok lah, kalau begitu Mbak pamit duluan ya, jangan lupa kita lanjut acara makan malam nanti ya. Awas kalau telat, karena Mbak mengundang tamu yang sangat istimewa.” Pamit Aran sambil mengerlingkan matanya ke arah mereka bertiga.
Setelah kepergian Aran, mereka segera kembali ke kursi mereka masing-masing untuk mengikuti acara selanjutnya.
“ Memang siapa sih tamu istimewa tersebut? Dia wanita atau pria?” tanya Dennis penasaran yang disambut gelengan kepala Arlan sambil menaikkan kedua bahunya.
Di salah satu sudut ruangan kafe, terlihat seorang pria duduk sendiri melambaikan tangan memanggil seorang waiters, tak lama datanglah seorang wanita muda yang memakai seragam berwarna merah maroon dengan ramah menyapa pelanggannya.
“ Selamat siang tuan, mau pesan apa?”
Mendengar suara yang dikenalnya, pria itu langsung mengangkat wajahnya dan menatap wajah wanita muda tersebut. Setelah pandangan mereka beradu,sontak ia membulatkan mata.
“ Kak Arlan? Sedang apa disini?”
“ Ya makan dong, jadi mau apa lagi.”
“ Maaf kak, lupa.. soalnya kakak seperti hantu. Tiba-tiba muncul.”
“ Kenapa, apa kau lagi memikirkan aku?” goda Arlan.
“ Kenapa aku harus memikirkan kakak? Ah.. sudahlah, sekarang kakak mau pesan apa?” tanya Naura mengalihkan pembicaraan. Padahal wajahnya sudah terlihat memerah.
“ Pesan Orange jus dan stik ini saja.”
“ Baiklah kak, mohon ditunggu pesanannya.” Naura langsung meninggalkan Arlan, ia selalu di kejutkan oleh kedatangan Arlan yang selalu tiba-tiba dan anehnya pada saat itu ia sedang memikirkan Arlan.
Selang berapa lama, Naura datang membawa pesanan Arlan.
“ Silahkan kak. Selamat menikmati.” Ramah Naura.
“ Terima kasih. Jam berapa selesai kerjamu?” tanya Arlan tiba-tiba yang sontak membuat Naura terkejut.
“ Kenapa kak?”
“ Tidak apa-apa. Hanya tanya saja.”
“ Is...buat apa kalau nanya saja.”
“ Kenapa? Kau kesal?”
“ Tidak, siapa juga yang kesal. Baiklah biar kakak puas akan ku jawab, aku selesai jam 3 nanti.” Ucap Naura sambil meninggalkan Arlan dengan wajah yang cemberut. Entah kenapa hatinya menjadi kesal Karena terlalu berharap. Melihat hal itu, membuat Arlan ingin menyentuh bibir manyun milik Naura. Tanpa disadarinya ia tersenyum lebar.
“ Ok. Aku pulang duluan ya Kak.” Pamit Naura kepada temannya yang bernama Tiara untuk masuk shif selanjutnya.
“ Ok. Hati-hati Ra.” Balas Tiara yang di angguki oleh Naura.
Naura bergegas keluar kafe agar segera tiba di kos, ia harus mempersiapkan diri untuk menghadiri undanga makan malam keluarga tante Nissa.
Sambil bersenandung, Naura berjalan menuju halte bus. Sesampainya, tiba-tiba sebuah sepeda motor sport keluaran terbaru berhenti tepat di depan Naura. Dengan memicingkan matanya, Naura memperhatikan wajah seorang pemuda yang tertutup helm. Setelah helm terbuka, tak ayal membuat Naura terkejut.
“ Kak Arlan? Kenapa ada di sini?”
Bukannya menjawab, Arlan langsung memberikan helm ke Naura dan memerintahkan Naura untuk naik ke motornya.
“ Ayo cepat. Sudah panas nih.”
Dengan penuh tanda tanya Naura segera naik ke atas motor dengan sedikit usaha yang ekstra karena tingginya motor Arlan.
Seketika Arlan, langsung melajukan sepeda motornya dan berbaur dengan kendaraan lain di jalan raya.
“ Berpeganganlah agar tidak jatuh.”
Dengan rasa canggung dan berdebar, Naura memegang ujung jaket Arlan. Dengan senyuman yang terukir, Arlan menambah sedikit kecepatan motornya agar segera sampai ke kosnya Naura.
“ Istirahatlah, agar nanti malam tubuhmu kembali fresh.” Kata Arlan setelah Naura sudah sampai di kosnya.
“ I..ya kak.” Dengan wajah yang bingung Naura masih berdiri mematung hingga tersadar kembali pada saat Arlan sudah pergi.
‘ Astaghfirallahalazim, aku sampai lupa mengucapkan terimakasih. Selalu saja membuat orang bingung dan terkejut. Tiba-tiba muncul. Siapa sih kak Arlan itu? orang yang sangat misteriut. Huft..’ gumam Naura sambil menggaruk kepalanya yang tertutup hijab. Ia pun segera masuk ke dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments