BAB 5 Berita Kelulusan

Beberapa bulan kemudian

“ Alhamdulillah bapak, emak, Naura lulus dan diterima kuliah di kampus terfavorit dan bergengsi mak...” teriak Naura sambil berlari ke kebun belakang menghampiri bapak dan emak yang sedang menyiangi rumput. Setelah mendekat Naura langsung mencium punggung emak dan bapak. Sambil nafas yang masih naik turun, ia membawa kabar gembira. “ lihat mak,pak Naura berhasil masuk kuliah dengan nilai tertinggi pak. Dan Naura berhasil mendapatkan beasiswa di kampus tersebut.” Kata Naura girang sambil menunjukkan kertas hasil pengumumannya.

“Alhamdulillah ya Allah.” Jawab bapak dan emak serentak.

“tidak sia-sia usahamu nduk selama ini, bapak bangga nduk,semoga kamu berhasil lulus kuliah dan mendapatkan gelar sarjanamu nduk.” Kata bapak terharu sambil mengelus kepalaku.

“amin” aku dan emak mengaminkan.

Setelah melewati Ujian Akhir Sekolah dengan lancar, dan mengikuti ujian masuk ke perguruan tinggi, akhirnya aku bisa lulus. Dari 15 orang teman-temanku hanya 6 orang yang tidak lulus dalam mengikuti ujian masuk kuliah. Diantara 9 yang lulus ada yang masuk di Universitas negeri dengan jurusan yang berbeda-beda ada jurusan Akuntansi, manajemen, perbankan, dan lain-lainnya. Hanya aku saja yang mengambil jurusan keguruan di kampus swasta meskipun swasta tetapi kampus ini menerima beasiswa bagi siswa-siswa yang tidak mampu tapi berprestasi yang membuka kerjasama dengan sekolah-sekolah mengah atas,termasuk sekolahku.

“ kalau gitu, ayok kita pulang, bapak akan beli ikan mas untuk kita panggang dan merayakan kelulusan Naura mak.” Ajak bapak. Padahal hari masih siang,sekitar jam 13.30. Tetapi setelah mendengar kabar yang ku bawa, bapak dan emak bersemangat untuk merayakan kelulusanku walaupun secara sederhana.

“ ayok pak,mak” ucapku antusias sambil menggandeng tangan emak.

“yauda nanti emak dan bapak akan ke pasar, mumpung masih siang.”

“ iya pak,emak juga mau masak nasi kuning,biar afdol pak.” Jawab emak

Aku sangat senang melihat raut wajah bapak dan emak yang berseri-seri bahagia,aku bersyukur dalam hati bisa membahagiakan dan membanggakan kedua orangtuaku. Aku akan membuktikan omongan-omongan tetangga-tetanggaku yang bersifat mengejek dan merendahkan orangtuaku yang miskin. Meskipun aku dari desa dan keluarga yang miskin,aku tidak patah semangat untuk melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Bukan berarti aku egois tanpa memikirkan keadaan orangtuaku, tetapi aku yakin jika rezeki itu akan ada asalkan kita bersungguh-sungguh karena Allah tidak tidur dan akan selalu memudahkan hambanya yang bersungguh-sungguh.

“ kami pergi dulu ya Ra, Nay.” Pamit bapak dan emak. “ hati-hati pak,mak” jawabku dan Naya serentak. Bapak dan emak meningglkan halaman dengan motor bututnya menuju ke pasar.

“ Alhamdulillah ya kak, doa kita dikabulkan Allah. Kakak lulus sekolah dan masuk kuliah dengan nilai yang tinggi.” Ucap Naya bersyukur. Kami bercerita sambil meracik bumbu di dapur. “ iya Nay, kakak merasa bersyukur sekali bisa lulus, apalagi kata bu Desi kampus ini kampus swasta yang elit lho,dan mahasiswanya dari kalangan menengah ke atas semua.”

“ itu rezeki kak,tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini, apalagi untuk kita yang berasal dari desa.”

“ kamu juga, asalkan bersungguh-sungguh belajar Insya Allah bisa kuliah juga dengan mendapatkan beasiswa seperti kakak.”

“ iya kak,Naya akan berusaha akan mengikuti kakak.”

“ Ammiiinn”

***

“ Selamat ya bro, akhirnya kita semua lulus juga.” Kata Galih sambil merebahkan dirinya di sofa favoritnya, Ya mereka Arlan, Denis dan Galih sedang berada di bascampe tempat mereka berkumpul di kampus.

“ iya, aku gak nyangka lho, kau dan aku bisa lulus kuliah juga. Tinggal menunggu hari wisuda saja” Jawab Denis sambil menunjuk ke arah Galih.

“ kau pikir aku sebodoh itu Nis, sampai akan mendapat gelar mahasiswa abadi, dasar tengil kau ya.”ucap Galih sambil menimpuk Denis

“ lha, emang kenyataan gitu kan, kau hampir tiap malam pergi ke club, lalu kapan waktu mu untuk belajar.” Ejek Denis. Galih hanya nyengir kuda yang menampakkan deretan gigi putihnya sambil tersenyum pepsod*nt. Galih memang mempunyai kebiasaan menghabiskan malam ke club, tetapi ia tidak sampai melakukan perbuatan di luar batas, hanya sekedar minum-minum sambil bersenang-senang dengan wanita sekedar menghibur saja. Arlan yang diam saja hanya memperhatikan tingkah kedua sahabatnya. Ia lebih fokus untuk mencari info lebih dalam tentang kampus yang akan menjadi tempat menimba S2 nya.

“ sudah, kalian lebih fokus saja untuk rencana selanjutnya.” Arlan buka suara

“ ya sudah pasti dong, aku juga akan mengambil S2, itu sudah di siapkan oleh bokap,aku tinggal ikut aja.” Ucap Denis.

“ ehmm, aku juga sama. Dan aku nantinya tidak akan mau kalah sama kalian berdua tau,kita ini sudah di tempah untuk memikul tanggungjawab perusahaan.” Timpal Galih. “Ok lah kalau begitu, setelah wisuda kalian harus ikut aku ke club untuk bersenang-senang” ajak Galih dengan semangat.

“baiklah,untuk merayakan kelulusan kita dan perpisahan kita.” Ucap Arlan.

Denis dan Galih menatap heran Arlan sambil mengernyitkn kedua alis mereka.

“ Kok kau bicara gitu Lan,memangnya kau mau kemana?” tanya Galih

“ ya iyalah selama kita study S2,kita akan berpisah karena kampus kita tidak sama. Aku sudah tahu kalian akan study kemana?” jawab Arlan santai.

“ Emang kemana?” tanya Denis dan Galih bersamaan.

“ Ada deh, kalian juga akan tahu nanti dari bokap masing-masing”

“aaaahhh,payah kau Lan.” Dengus Galih kesal.

" Au ah, mau dimana pun itu yang penting sekarang aku mau santai.” Ucap Denis sambil meregangkan otot-otot tangan dan kakinya. Melihat hal itu, Galih semakin kesal. “ payah kau Den,kenapa tidak penasaran.” Denis hanya membalas dengan mengangkat kedua bahunya sambil berbaring di sofa yang cukup besar.

Ketiga sahabat tersebut akhirnya bisa istirahat setelah bertempur dengan skripsi-skripsi pengantar mereka untuk mendapatkan gelar sarjana, tidak seperti mahasiswa lainnya yang hanya membeli skripsi atau menempah skripsi dengan orang lain. Mereka bertiga memilih untuk mengerjakan skripsinya dengan usaha dan kemampuan mereka sendiri.

***

“ Eh mbakyu, apa benar Naura lulus ujian dan diterima di kampus yang elit?” tanya bik Warni kepada emak ketika emak baru sampai di lapak jualan mang Kasim.

“ Alhamdulillah iya War, Naura lulus ujian dan diterima di kampus itu.” Jawab emak sambil memilih sayuran yang akan dimasak untuk makan malam.

“ Apa mbakyu yakin,bisa mengkuliahkan Naura?secara itu kampus elit lho mbak, kampus untuk orang-orang kaya pasti biaya nya mahal gito lho.” Ucap bik Warni ketus. Ia bisa dibilang sekutunya bude Yati kalau ngomong asal ceplos saja.

“ Insya Allah bisa War, karena Naura juga mendapatkan beasiswa untuk siswa-siswa yang berprestasi, jadi selama masa kuliah biayanya ditanggung. Aku hanya membiayai keperluan hidup Naura saja selama tinggal di kota.” Jelas emak panjang lebar.

“ Asal betul aj mbak,karena setahu saya biaya di kota mahal-mahal banget lho, jangan nanti masih setengah jalan sudah k.o duluan dan yang lebih parahnya malah salah jalan lho” cibir bik Warni

Astagfirullahalazim, emak berusaha menahan emosi atas cibiran dan hinaan bik Warni, “ Insya Allah bisa War,” ucap emak tanpa menghiraukan bik Warni. “ ini berapa semuanya mang?” setelah selesai emak langsung membayar belanjaannya.

“ semuanya Rp57.000,- mpok.” Jawab mang Kasim sambil menerima uang dan memberikan belanjaan emak.

“ Sudah mpok, gak usah dengarkan omongan Warni, dia itu hanya iri aja, aku yakin Naura bisa menyelesaikan kuliahnya karena Naura anak yang baik.” Bela mang Kasim.

“ Is apa sih mang Kasim ini, siapa yang iri?apalagi iri sama mbak Tanti ini? Ogah lah.” Kata bik Warni tidak mau kalah. Emak dan mang Kasim hanya mengelus dada saja.

“ Ya sudah, aku duluan ya War, mari mang?” pamit emak yang di anggukkan mang Kasim sementara bik Warni hanya melengos saja tanpa melihat kearah emak.

Emak menghampiri bapak yang sudah menunggu di depan jalan keluar pasar. “ Kok lama Mak?” tanya bapak

“ Tadi di lapaknya mang Kasim emak jumpa sama Warni pak, biasalah dia langsung menyepelekan kita untuk mengkuliahkan Naura, bapakkan tahu dia kalau ngomong tu gak pernah di saring dulu asal ceplos saja” omel emak kesal.

“Ya sudah mak,jangan di dengarkan. Ayok kita pulang.” Ajak bapak. Motor bapak pun meninggalkan pasar.

Terpopuler

Comments

Ayu Indriani

Ayu Indriani

semngat kak,,,,💪
biar kita dpat menyelesaikan cerita kita ya...
mari kita saling sharing....
salam kenal ya kak!😊

2022-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keinginan Untuk Kuliah
2 BAB 2 Keluarga Kusuma
3 BAB 3 Bude Yati yang Julid
4 BAB 4 Keteguhan Hati
5 BAB 5 Berita Kelulusan
6 BAB 6 Selalu Ada Jalan
7 BAB 7 Hari Keberangkatan
8 BAB 8 Insiden di Terminal
9 BAB 9 Bertemu dengan Tante Nissa
10 BAB 10 Hari Pertama di Kos
11 BAB 11 Mendapat Teman Baru
12 BAB 12 Registrasi Ulang
13 BAB 13 Dituduh Mencuri
14 BAB 14 Kerja Paruh Waktu 1
15 BAB 15 Kerja Paruh Waktu 2
16 BAB 16 Pertemuan yang Tak Terduga
17 BAB 17
18 BAB 18 Kedatangan Tamu
19 BAB 19 Rasa Ini?
20 BAB 20 Make Over
21 BAB 21 Makan Malam 1
22 BAB 22 Makan Malam 2
23 BAB 23 Hari Pertama Kuliah
24 BAB 24 Cemburu
25 BAB 25 Dasar Jaelangkung
26 BAB 26 Kesal
27 BAB 27 Acara Api Unggun
28 BAB 28 Datang Bulan
29 BAB 29 Jatuh Pingsan
30 BAB 30 Sebelum Mimpi dilarang
31 BAB 31 Gosip 1
32 BAB 32 Gosip 2
33 BAB 33 Ancaman
34 BAB 34 Kegiatan Amal
35 BAB 35 Debaran
36 BAB 36 Adu Kekuatan
37 BAB 37 Baper
38 BAB 38 Mengghibah
39 BAB 39 Ke Toko Buku
40 BAB 39 Ke Toko Buku
41 BAB 40 Hukuman di Hari Pertama Kuliah
42 BAB 41 Asisten Dosen
43 BAB 42 Kejadian Yang Tak Terduga
44 BAB 43 Seperti Anak Sultan
45 BAN 44 Menjadi Asisten Dosen
46 BAB 45 Ujian menjadi Asisten Dosen
47 BAB 46 Senior yang Reseh
48 BAB 47 Kelinciku
49 BAB 48 Rangga Yudistira
50 BAB 49 Sosok Yang sangat Familiar
51 BAB 50 Bernostalgia
52 BAB 51 Tari Lagi Tari Lagi
53 BAB 52 Liburan Yang Tertunda
54 Pengumuman
55 BAB 53 Pesona Sang Tari
56 BAB 54 Lembur
57 BAB 55 Visual tokoh
58 BAB 56 Uang Lembur
59 BAB 57 Mengikuti Kegiatan Amal
60 BAB 58 Rekan Bisnis
61 BAB 59 Kelulusan Naya
62 BAB 60 Hari Pertama Magang
63 BAB 61 Menagih Janji
64 BAB 62 Membayar Utang
65 BAB 63 Taman Bermain
66 BAB 64 Kalah Taruhan
67 BAB 65 Personel Pengghibah
68 BAB 66 Kucing dan Tikus
69 BAB 67 Perkenalan Diri
70 BAB 68 Perkenalan
71 BAB 69 Galih vs Naya
72 BAB 70 Berkumpulnya Para Sahabat
73 BAB 71 Kekhawatiran Vixel
74 BAB 72 Menjadi Staf Pengganti
75 BAB 73 Pelayan Hotel
76 BAB 74 Ada Apa dengan Rasa Ini?
77 BAB 75 Nyuuutttt
78 BAB 76 Penyebar Gosip
79 BAB 77 Debu - Debu Gosip
80 BAB 78 Ulah Tari
81 BAB 79 Jangan Melihat dari Casingnya Saja
82 BAB 80 Meluruskan Kesalahpahaman
83 BAB 81 Kesalahpahaman Arlan
84 BAB 82 Penjelasan Arlan
85 BAB 83 Gosip Terbaru
86 BAB 84 Kebenaran Yang Terungkap
87 BAB 85 Maling Teriak Maling
88 BAB 86 Maling Yang Tertangkap
89 BAB 87 Termakan Ucapan Sendiri
90 BAB 88 Naura vs Carissa
91 BAB 89 Karir Carissa
92 BAB 90 Kehadiran Arlan
93 BAB 91 Persiapan Menghadiri Pesta
94 BAB 92 Make Over yang Kedua
95 BAB 93 Acara Peresmian Hotel
96 BAB 94 Pertemuan Yang Menegangkan
97 BAB 95 Reuni
98 BAB 96 Sebuah Kejutan
99 BAB 97 Lamaran
100 BAB 98 Mengantar Kepulangan Emak
101 BAB 99 Kepo Ya?
102 BAB 100 Merah Merona
103 BAB 101 Interogasi
104 BAB 102 Sidang Skripsi
105 103 Kelulusan Sidang Naura
106 BAB 104 Perayaan Kelulusan Naura
107 BAB 105 Panggilan Sayang
108 BAB 106 Hari Naura
109 BAB 107 Perasaan Naya
110 BAB 108 Memperkenalkan Calon Isteri
111 BAB 109 Calon Menantu
112 BAB 110 Menerima Lamaran Galih
113 BAB 111 Hari Wisuda Naura
114 BAB 112 Pertemuan Tiga Keluarga
115 BAB 113 Menunggu Calon Besan
116 BAB 114 Acara Seserahan Naura dan Lamaran Naya
117 BAB 115 Selangkah Menuju Halal
118 BAB 116 Saaah!
119 BAB 117 Segerombolan Tamu yang Rempong
120 BAB 118 Halal di Lihat
121 BAB 119 Kado Pernikahan
122 BAB 120 Honeymoon
123 BAB 121 First Kiss
124 BAB 122 Sikap Manja Naura
125 BAB 123p Memilikimu Seutuhnya
126 BAB 124 Kencan Bertiga
127 BAB 125 Ghibahan Kakak Beradik
128 BAB 126 Impian yang Terwujud ( Tamat )
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1 Keinginan Untuk Kuliah
2
BAB 2 Keluarga Kusuma
3
BAB 3 Bude Yati yang Julid
4
BAB 4 Keteguhan Hati
5
BAB 5 Berita Kelulusan
6
BAB 6 Selalu Ada Jalan
7
BAB 7 Hari Keberangkatan
8
BAB 8 Insiden di Terminal
9
BAB 9 Bertemu dengan Tante Nissa
10
BAB 10 Hari Pertama di Kos
11
BAB 11 Mendapat Teman Baru
12
BAB 12 Registrasi Ulang
13
BAB 13 Dituduh Mencuri
14
BAB 14 Kerja Paruh Waktu 1
15
BAB 15 Kerja Paruh Waktu 2
16
BAB 16 Pertemuan yang Tak Terduga
17
BAB 17
18
BAB 18 Kedatangan Tamu
19
BAB 19 Rasa Ini?
20
BAB 20 Make Over
21
BAB 21 Makan Malam 1
22
BAB 22 Makan Malam 2
23
BAB 23 Hari Pertama Kuliah
24
BAB 24 Cemburu
25
BAB 25 Dasar Jaelangkung
26
BAB 26 Kesal
27
BAB 27 Acara Api Unggun
28
BAB 28 Datang Bulan
29
BAB 29 Jatuh Pingsan
30
BAB 30 Sebelum Mimpi dilarang
31
BAB 31 Gosip 1
32
BAB 32 Gosip 2
33
BAB 33 Ancaman
34
BAB 34 Kegiatan Amal
35
BAB 35 Debaran
36
BAB 36 Adu Kekuatan
37
BAB 37 Baper
38
BAB 38 Mengghibah
39
BAB 39 Ke Toko Buku
40
BAB 39 Ke Toko Buku
41
BAB 40 Hukuman di Hari Pertama Kuliah
42
BAB 41 Asisten Dosen
43
BAB 42 Kejadian Yang Tak Terduga
44
BAB 43 Seperti Anak Sultan
45
BAN 44 Menjadi Asisten Dosen
46
BAB 45 Ujian menjadi Asisten Dosen
47
BAB 46 Senior yang Reseh
48
BAB 47 Kelinciku
49
BAB 48 Rangga Yudistira
50
BAB 49 Sosok Yang sangat Familiar
51
BAB 50 Bernostalgia
52
BAB 51 Tari Lagi Tari Lagi
53
BAB 52 Liburan Yang Tertunda
54
Pengumuman
55
BAB 53 Pesona Sang Tari
56
BAB 54 Lembur
57
BAB 55 Visual tokoh
58
BAB 56 Uang Lembur
59
BAB 57 Mengikuti Kegiatan Amal
60
BAB 58 Rekan Bisnis
61
BAB 59 Kelulusan Naya
62
BAB 60 Hari Pertama Magang
63
BAB 61 Menagih Janji
64
BAB 62 Membayar Utang
65
BAB 63 Taman Bermain
66
BAB 64 Kalah Taruhan
67
BAB 65 Personel Pengghibah
68
BAB 66 Kucing dan Tikus
69
BAB 67 Perkenalan Diri
70
BAB 68 Perkenalan
71
BAB 69 Galih vs Naya
72
BAB 70 Berkumpulnya Para Sahabat
73
BAB 71 Kekhawatiran Vixel
74
BAB 72 Menjadi Staf Pengganti
75
BAB 73 Pelayan Hotel
76
BAB 74 Ada Apa dengan Rasa Ini?
77
BAB 75 Nyuuutttt
78
BAB 76 Penyebar Gosip
79
BAB 77 Debu - Debu Gosip
80
BAB 78 Ulah Tari
81
BAB 79 Jangan Melihat dari Casingnya Saja
82
BAB 80 Meluruskan Kesalahpahaman
83
BAB 81 Kesalahpahaman Arlan
84
BAB 82 Penjelasan Arlan
85
BAB 83 Gosip Terbaru
86
BAB 84 Kebenaran Yang Terungkap
87
BAB 85 Maling Teriak Maling
88
BAB 86 Maling Yang Tertangkap
89
BAB 87 Termakan Ucapan Sendiri
90
BAB 88 Naura vs Carissa
91
BAB 89 Karir Carissa
92
BAB 90 Kehadiran Arlan
93
BAB 91 Persiapan Menghadiri Pesta
94
BAB 92 Make Over yang Kedua
95
BAB 93 Acara Peresmian Hotel
96
BAB 94 Pertemuan Yang Menegangkan
97
BAB 95 Reuni
98
BAB 96 Sebuah Kejutan
99
BAB 97 Lamaran
100
BAB 98 Mengantar Kepulangan Emak
101
BAB 99 Kepo Ya?
102
BAB 100 Merah Merona
103
BAB 101 Interogasi
104
BAB 102 Sidang Skripsi
105
103 Kelulusan Sidang Naura
106
BAB 104 Perayaan Kelulusan Naura
107
BAB 105 Panggilan Sayang
108
BAB 106 Hari Naura
109
BAB 107 Perasaan Naya
110
BAB 108 Memperkenalkan Calon Isteri
111
BAB 109 Calon Menantu
112
BAB 110 Menerima Lamaran Galih
113
BAB 111 Hari Wisuda Naura
114
BAB 112 Pertemuan Tiga Keluarga
115
BAB 113 Menunggu Calon Besan
116
BAB 114 Acara Seserahan Naura dan Lamaran Naya
117
BAB 115 Selangkah Menuju Halal
118
BAB 116 Saaah!
119
BAB 117 Segerombolan Tamu yang Rempong
120
BAB 118 Halal di Lihat
121
BAB 119 Kado Pernikahan
122
BAB 120 Honeymoon
123
BAB 121 First Kiss
124
BAB 122 Sikap Manja Naura
125
BAB 123p Memilikimu Seutuhnya
126
BAB 124 Kencan Bertiga
127
BAB 125 Ghibahan Kakak Beradik
128
BAB 126 Impian yang Terwujud ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!