BAB 16 Pertemuan yang Tak Terduga

“ Huhh leganya..” gumam Naura sambil mencuci tangan dan wajahnya agar terlihat segar. Selesai dengan urusannya, ia pun segera keluar dari toilet.

Buggghhhh. Pada saat Naura akan keluar dari toilet, ia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita.

“ Auww... kalau jalan lihat-lihat dong.” Omel wanita tersebut.

“ Maaf kan saya mbak, tapi saya sudah hati-hati, mbaknya aja yang buru-buru jalannya.” Bela Naura.

“ Apa kau bilang.... kauuuu” ucapan wanita tersebut seketika berhenti dan langsung menunjuk wajah Naura dengan telunjuknya.

“ Kak Tari?” Pekik Naura terkejut.

“ Ternyata kau Ra, ngapai kamu disini? Aku dengar kamu akan kuliah ya?” ucap Tari sinis.

“ Iya kak, Naura sudah registrasi ulang,dan tiga minggu lagi sudah masuk kuliah kak.”

“ Oh,, jadi selagi belum masuk kamu cari kesempatan untuk bersenang-senang ya. Oh iya, kalau di kampung kan tidak ada tempat seperti ini. Ternyata kamu tega Ra, menghabiskan uang orangtuamu untuk berfoya-foya.”

“ Bukan begitu kak, Naura datang kesini diajak sama teman kak.”

“ Teman apa teman nih, sementara kamu masih baru tinggal di sini, kok sudah ada teman? Atau kamu sekalian cari sampingan ya?”

“ Apa maksud kakak? Kakak menuduh ku?”

“ Oh tidak, kalau dipikir-pikir orang udik seperti kamu apa mungkin langsung dapat teman. Atau sebaik sampai di sini sudah ada yang menawar kamu ya.”

“ Cukup kak, aku tidak seburuk itu.” Ucap Naura mengepal genggamannya sangat erat, ia berusaha mengontrol amarahnya.

“ Haahahaha, kenapa mesti marah Ra, ternyata keluguan kamu tu hanya sebuah modus.” Ucap Tari terus menerus sambil mencerca Naura.

Naura menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar. Dengan tenang ia,pun memperhatikan wajah dan penampilan Tari yang tepat berada di depannya.

Ia sedikit terkejut dengan penampilan Tari yang memakai pakaian minim dan ketat. Tari memakai dress selutut berwarna softblue yang menampilkan lekukan tubuhnya yang dipadukan dengan heel yang senada dan riasan yang sedikit menor.

“ Terus kakak sendiri,ngapai datang ke kota ini?bukankah kakak kuliahnya di kota M, sementara jarak ke sini membutuhkan waktu 1 jam.” Balas Naura ia tidak mau terlihat lemah di depan Tari

“ Kauuu...” Tari terkejut dengan sikap Naura,ia tidak menyangka Naura dengan berani membalas ucapannya. Dengan wajah yang memerah, Tari segera pergi meninggalkan Naura, namun baru beberapa langkah ia berbalik kembali dan tanpa aba-aba ia menumpahkan minuman yang ia pegang ke arah wajah Naura.

“ Ahh,,,” pekik Naura terkejut ia tidak dapat mengelak karena serangan yang tiba-tiba.

“ Awas saja kau kak.” Teriak Naura.

“ Ehmm, rasakan itu Ra,” ucap Tari sambil tersenyum puas.

“ Uh dasar, nenek lampir. Awas aja kalau ketemu lagi.” Dengus Naura kesal. Ia pun kembali lagi ke toilet untuk membersihkan wajah dan bajunya yang terkena jus milik Tari.

“ Yah, basah deh baju ku. Bagaimana ini, hijabku juga basah. Masa iya aku keluar dalam keadaan seperti ini?” gumam Naura.

Bugh...dalam kegalauannya, tiba-tiba Naura dikejutkan dengan sesuatu yang mendarat di atas kepalanya.

“ Pakai ini, untuk menutupi bajumu yang basah.” Terdengar suara bariton pria yang tidak asing di telinga Naura.

Naura pun mengambil jaket yang mendarat di atas kepalanya.

“ Anda..?” ucap Naura terkejut ketika melihat siapa pria yang ada dihadapannya. “ Kenapa bapak bisa ada di sini?”

“ Kenapa bisa? Ini tempat umum, jadi ya bisa sajakan aku di sini.”

“ Maksud saya, kenapa bapak tiba-tiba ada di toilet ini.”

“ ehm, itu tadi kebetulan saja aku lewat.” Ujar Arlan sambil berlalu.

“ Pak tunggu...” Naura pun bergegas mengejar Arlan keluar, tiba-tiba tubuhnya menabrak punggung Arlan.

Bugh, “ Auw,,, hidungku.” Rintih Naura mengusap-usap hidungnya.

“ Kalau mau berhenti jangan di sini dong pak!”

“ Itu salah kamu sendiri,kenapa lari-lari seperti anak kecil.”

“ Is, yang buat saya berlarikan bapak.” Desis Naura pelan namun terdengar oleh Arlan.

“ Arlan. Panggil aku Arlan jangan memanggiku bapak.”

“ Tapikan, anda lebih tua dari saya. Kalau di kampung saya,memanggil nama kepada orang yang lebih tua itu pamali.”

“ Terserah kau saja, dan satu lagi ini bukan di kampungmu tau.”

“ Baiklah, kalau begitu saya panggil kakak saja ya. Dan saya Naura kak.” Ucap Naura sambil mengulurkan tangannya,namun tidak di sambut oleh Arlan. Hal ini membuat Naura kesal sambil memanyunkan bibirnya.

“ Sudah tau.” Ucap Arlan asal.

“ Apanya yang sudah tau kak?” tanya Naura bingung. Melihat ekspresi Naura membuat Arlan ingin mencubit wajahnya.

“ Ayo.”

Tanpa menghiraukan ocehan Naura, Arlan terus berjalan dan Naura mengekor di belakangnya. Bagai di hipnotis, Naura terus mengikuti langkah Arlan. Di tengah jalan, Naura baru tersadar mengapa ia harus mengikuti Arlan.

“ Kak, kita mau kemana? Kenapa saya harus mengikuti kakak?”

" Memang kamu mau kemana?”

“ Kok malah balik nanya sih,”

“ Aku akan antarkan kau pulang.”

“ Lho kok, pulang?” Tanya Naura bingung.

“ Jadi, kau mau kemana?”

“ Saya sudah janji dengan teman-teman saya untuk menonton film dan mereka pasti sedang menunggu saya kak.”

“ Kamu mau bertemu dengan temanmu dalam keadaan seperti ini”

Dengan cepat, Naura langsung memperhatikan penampilannya. Ia baru sadar pakaiannya basah dan kotor karena perbuatan Tari tadi. Tanpa sadar Naura menepuk dahinya “ Ya ampun, iya kakak benar. Mereka pasti khawatir.”

“ Tapi kakak,tidak perlu repot-repot mengantarkan saya pulang.”

“ Baiklah tidak masalah, jika kau mau jadi pusat perhatian orang.”

“ Maksud kakak? Astaga, kakak benar lagi. Orang-orang akan berpikir yang tidak-tidak nanti. Kenapa aku bodoh sekali sih.” Ucap Naura sambil menepuk kepalanya berkali-kali. “ Tunggu kak, aku mau ngabari mereka dulu agar mereka tidak cemas.” Kata Naura sambil mengeluarkan HP nya dan langsung mengirim pesan ke nomornya Abel. Tidak menunggu lama, ia pun mendapat balasan. Abel tidak banyak bertanya, tetapi jika Bertemu langsung Naura harus menjelaskan semuanya.

Dengan rasa gugup, Naura mau tidak mau harus menerima tawaran Arlan. Arlan benar,jika ia bertemu dengan teman-temannya dalam keadaan kotor mereka pasti cemas. Apalagi harus berhadapan di depan orang banyak hal ini akan menimbulkan pusat perhatian. Ia bersyukur, disaat seperti ini, sosok Arlan muncul di hadapannya dan membantunya. Dengan memakai jaket Arlan yang kebesaran, Naura berjalan menundukkan kepalanya. Meskipun kebesaran, jaket Arlan dapat menutupi pakaiannya yang kotor.

“ Terima kasih ya kak. Sudah mau menolong ku.”

“ Ehm.”

“ Terus kenapa kakak mau menolongku? Kitakan belum saling kenal.”

“ Ehm, entahlah.. memangnya ada alasan untuk menolong seseorang?”

“ Begitu ya, kalau begitu sekali terima kasih ya kak.”

“ Ehm.”

Mendengar jawaban yang singkat, membuat Naura kesal. “ Irit sekali sih ngomongnya. Padahal waktu bertemu di kampus,malah banyak ngomong dan ngegas segala. Kayak bunglon aja suka berubah-ubah.” Gumam Naura. Hal ini masih terdengar oleh Arlan, tanpa sadar Arlan menyunggingkan senyum dan terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.

Sepanjang perjalanan, mereka hanya diam. Naura yang biasanya banyak bicara kali ini ia banyak diam. Karena ia masih bingung atas sikap Arlan yang terkesan cuek.

Sesampai di parkiran mall, tiba-tiba Arlan menghentikan langkahnya hal ini membuat Naura langsung menabrak punggungnya cukup keras.

“ Auw,, kenapa tiba-tiba berhenti kak?” Ucap Naura kesal sambil mengusap hidungnya untuk yang kedua kalinya.

Arlan masih bergeming di posisinya, ekor matanya menangkap dua insan yang saling bercumbu mesra di sebelah mobil. Hal ini membuat Naura bingung, ia pun maju ke depan untuk mensejajarkan posisinya di sebelah Arlan dan mengikuti arah pandang Arlan. Dengan ekspresi yang terkejut dan menutup mulutnya Naura memekik setelah melihat pemandangan yang tidak jauh dari posisi mereka.

“ Astaghfirullahalazim. Itu kan....” pekik Naura menutup mulutnya.

Terpopuler

Comments

Minhyungmork 99

Minhyungmork 99

Tari ya Thor,,,,ish ish ish,,,,

2022-07-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keinginan Untuk Kuliah
2 BAB 2 Keluarga Kusuma
3 BAB 3 Bude Yati yang Julid
4 BAB 4 Keteguhan Hati
5 BAB 5 Berita Kelulusan
6 BAB 6 Selalu Ada Jalan
7 BAB 7 Hari Keberangkatan
8 BAB 8 Insiden di Terminal
9 BAB 9 Bertemu dengan Tante Nissa
10 BAB 10 Hari Pertama di Kos
11 BAB 11 Mendapat Teman Baru
12 BAB 12 Registrasi Ulang
13 BAB 13 Dituduh Mencuri
14 BAB 14 Kerja Paruh Waktu 1
15 BAB 15 Kerja Paruh Waktu 2
16 BAB 16 Pertemuan yang Tak Terduga
17 BAB 17
18 BAB 18 Kedatangan Tamu
19 BAB 19 Rasa Ini?
20 BAB 20 Make Over
21 BAB 21 Makan Malam 1
22 BAB 22 Makan Malam 2
23 BAB 23 Hari Pertama Kuliah
24 BAB 24 Cemburu
25 BAB 25 Dasar Jaelangkung
26 BAB 26 Kesal
27 BAB 27 Acara Api Unggun
28 BAB 28 Datang Bulan
29 BAB 29 Jatuh Pingsan
30 BAB 30 Sebelum Mimpi dilarang
31 BAB 31 Gosip 1
32 BAB 32 Gosip 2
33 BAB 33 Ancaman
34 BAB 34 Kegiatan Amal
35 BAB 35 Debaran
36 BAB 36 Adu Kekuatan
37 BAB 37 Baper
38 BAB 38 Mengghibah
39 BAB 39 Ke Toko Buku
40 BAB 39 Ke Toko Buku
41 BAB 40 Hukuman di Hari Pertama Kuliah
42 BAB 41 Asisten Dosen
43 BAB 42 Kejadian Yang Tak Terduga
44 BAB 43 Seperti Anak Sultan
45 BAN 44 Menjadi Asisten Dosen
46 BAB 45 Ujian menjadi Asisten Dosen
47 BAB 46 Senior yang Reseh
48 BAB 47 Kelinciku
49 BAB 48 Rangga Yudistira
50 BAB 49 Sosok Yang sangat Familiar
51 BAB 50 Bernostalgia
52 BAB 51 Tari Lagi Tari Lagi
53 BAB 52 Liburan Yang Tertunda
54 Pengumuman
55 BAB 53 Pesona Sang Tari
56 BAB 54 Lembur
57 BAB 55 Visual tokoh
58 BAB 56 Uang Lembur
59 BAB 57 Mengikuti Kegiatan Amal
60 BAB 58 Rekan Bisnis
61 BAB 59 Kelulusan Naya
62 BAB 60 Hari Pertama Magang
63 BAB 61 Menagih Janji
64 BAB 62 Membayar Utang
65 BAB 63 Taman Bermain
66 BAB 64 Kalah Taruhan
67 BAB 65 Personel Pengghibah
68 BAB 66 Kucing dan Tikus
69 BAB 67 Perkenalan Diri
70 BAB 68 Perkenalan
71 BAB 69 Galih vs Naya
72 BAB 70 Berkumpulnya Para Sahabat
73 BAB 71 Kekhawatiran Vixel
74 BAB 72 Menjadi Staf Pengganti
75 BAB 73 Pelayan Hotel
76 BAB 74 Ada Apa dengan Rasa Ini?
77 BAB 75 Nyuuutttt
78 BAB 76 Penyebar Gosip
79 BAB 77 Debu - Debu Gosip
80 BAB 78 Ulah Tari
81 BAB 79 Jangan Melihat dari Casingnya Saja
82 BAB 80 Meluruskan Kesalahpahaman
83 BAB 81 Kesalahpahaman Arlan
84 BAB 82 Penjelasan Arlan
85 BAB 83 Gosip Terbaru
86 BAB 84 Kebenaran Yang Terungkap
87 BAB 85 Maling Teriak Maling
88 BAB 86 Maling Yang Tertangkap
89 BAB 87 Termakan Ucapan Sendiri
90 BAB 88 Naura vs Carissa
91 BAB 89 Karir Carissa
92 BAB 90 Kehadiran Arlan
93 BAB 91 Persiapan Menghadiri Pesta
94 BAB 92 Make Over yang Kedua
95 BAB 93 Acara Peresmian Hotel
96 BAB 94 Pertemuan Yang Menegangkan
97 BAB 95 Reuni
98 BAB 96 Sebuah Kejutan
99 BAB 97 Lamaran
100 BAB 98 Mengantar Kepulangan Emak
101 BAB 99 Kepo Ya?
102 BAB 100 Merah Merona
103 BAB 101 Interogasi
104 BAB 102 Sidang Skripsi
105 103 Kelulusan Sidang Naura
106 BAB 104 Perayaan Kelulusan Naura
107 BAB 105 Panggilan Sayang
108 BAB 106 Hari Naura
109 BAB 107 Perasaan Naya
110 BAB 108 Memperkenalkan Calon Isteri
111 BAB 109 Calon Menantu
112 BAB 110 Menerima Lamaran Galih
113 BAB 111 Hari Wisuda Naura
114 BAB 112 Pertemuan Tiga Keluarga
115 BAB 113 Menunggu Calon Besan
116 BAB 114 Acara Seserahan Naura dan Lamaran Naya
117 BAB 115 Selangkah Menuju Halal
118 BAB 116 Saaah!
119 BAB 117 Segerombolan Tamu yang Rempong
120 BAB 118 Halal di Lihat
121 BAB 119 Kado Pernikahan
122 BAB 120 Honeymoon
123 BAB 121 First Kiss
124 BAB 122 Sikap Manja Naura
125 BAB 123p Memilikimu Seutuhnya
126 BAB 124 Kencan Bertiga
127 BAB 125 Ghibahan Kakak Beradik
128 BAB 126 Impian yang Terwujud ( Tamat )
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1 Keinginan Untuk Kuliah
2
BAB 2 Keluarga Kusuma
3
BAB 3 Bude Yati yang Julid
4
BAB 4 Keteguhan Hati
5
BAB 5 Berita Kelulusan
6
BAB 6 Selalu Ada Jalan
7
BAB 7 Hari Keberangkatan
8
BAB 8 Insiden di Terminal
9
BAB 9 Bertemu dengan Tante Nissa
10
BAB 10 Hari Pertama di Kos
11
BAB 11 Mendapat Teman Baru
12
BAB 12 Registrasi Ulang
13
BAB 13 Dituduh Mencuri
14
BAB 14 Kerja Paruh Waktu 1
15
BAB 15 Kerja Paruh Waktu 2
16
BAB 16 Pertemuan yang Tak Terduga
17
BAB 17
18
BAB 18 Kedatangan Tamu
19
BAB 19 Rasa Ini?
20
BAB 20 Make Over
21
BAB 21 Makan Malam 1
22
BAB 22 Makan Malam 2
23
BAB 23 Hari Pertama Kuliah
24
BAB 24 Cemburu
25
BAB 25 Dasar Jaelangkung
26
BAB 26 Kesal
27
BAB 27 Acara Api Unggun
28
BAB 28 Datang Bulan
29
BAB 29 Jatuh Pingsan
30
BAB 30 Sebelum Mimpi dilarang
31
BAB 31 Gosip 1
32
BAB 32 Gosip 2
33
BAB 33 Ancaman
34
BAB 34 Kegiatan Amal
35
BAB 35 Debaran
36
BAB 36 Adu Kekuatan
37
BAB 37 Baper
38
BAB 38 Mengghibah
39
BAB 39 Ke Toko Buku
40
BAB 39 Ke Toko Buku
41
BAB 40 Hukuman di Hari Pertama Kuliah
42
BAB 41 Asisten Dosen
43
BAB 42 Kejadian Yang Tak Terduga
44
BAB 43 Seperti Anak Sultan
45
BAN 44 Menjadi Asisten Dosen
46
BAB 45 Ujian menjadi Asisten Dosen
47
BAB 46 Senior yang Reseh
48
BAB 47 Kelinciku
49
BAB 48 Rangga Yudistira
50
BAB 49 Sosok Yang sangat Familiar
51
BAB 50 Bernostalgia
52
BAB 51 Tari Lagi Tari Lagi
53
BAB 52 Liburan Yang Tertunda
54
Pengumuman
55
BAB 53 Pesona Sang Tari
56
BAB 54 Lembur
57
BAB 55 Visual tokoh
58
BAB 56 Uang Lembur
59
BAB 57 Mengikuti Kegiatan Amal
60
BAB 58 Rekan Bisnis
61
BAB 59 Kelulusan Naya
62
BAB 60 Hari Pertama Magang
63
BAB 61 Menagih Janji
64
BAB 62 Membayar Utang
65
BAB 63 Taman Bermain
66
BAB 64 Kalah Taruhan
67
BAB 65 Personel Pengghibah
68
BAB 66 Kucing dan Tikus
69
BAB 67 Perkenalan Diri
70
BAB 68 Perkenalan
71
BAB 69 Galih vs Naya
72
BAB 70 Berkumpulnya Para Sahabat
73
BAB 71 Kekhawatiran Vixel
74
BAB 72 Menjadi Staf Pengganti
75
BAB 73 Pelayan Hotel
76
BAB 74 Ada Apa dengan Rasa Ini?
77
BAB 75 Nyuuutttt
78
BAB 76 Penyebar Gosip
79
BAB 77 Debu - Debu Gosip
80
BAB 78 Ulah Tari
81
BAB 79 Jangan Melihat dari Casingnya Saja
82
BAB 80 Meluruskan Kesalahpahaman
83
BAB 81 Kesalahpahaman Arlan
84
BAB 82 Penjelasan Arlan
85
BAB 83 Gosip Terbaru
86
BAB 84 Kebenaran Yang Terungkap
87
BAB 85 Maling Teriak Maling
88
BAB 86 Maling Yang Tertangkap
89
BAB 87 Termakan Ucapan Sendiri
90
BAB 88 Naura vs Carissa
91
BAB 89 Karir Carissa
92
BAB 90 Kehadiran Arlan
93
BAB 91 Persiapan Menghadiri Pesta
94
BAB 92 Make Over yang Kedua
95
BAB 93 Acara Peresmian Hotel
96
BAB 94 Pertemuan Yang Menegangkan
97
BAB 95 Reuni
98
BAB 96 Sebuah Kejutan
99
BAB 97 Lamaran
100
BAB 98 Mengantar Kepulangan Emak
101
BAB 99 Kepo Ya?
102
BAB 100 Merah Merona
103
BAB 101 Interogasi
104
BAB 102 Sidang Skripsi
105
103 Kelulusan Sidang Naura
106
BAB 104 Perayaan Kelulusan Naura
107
BAB 105 Panggilan Sayang
108
BAB 106 Hari Naura
109
BAB 107 Perasaan Naya
110
BAB 108 Memperkenalkan Calon Isteri
111
BAB 109 Calon Menantu
112
BAB 110 Menerima Lamaran Galih
113
BAB 111 Hari Wisuda Naura
114
BAB 112 Pertemuan Tiga Keluarga
115
BAB 113 Menunggu Calon Besan
116
BAB 114 Acara Seserahan Naura dan Lamaran Naya
117
BAB 115 Selangkah Menuju Halal
118
BAB 116 Saaah!
119
BAB 117 Segerombolan Tamu yang Rempong
120
BAB 118 Halal di Lihat
121
BAB 119 Kado Pernikahan
122
BAB 120 Honeymoon
123
BAB 121 First Kiss
124
BAB 122 Sikap Manja Naura
125
BAB 123p Memilikimu Seutuhnya
126
BAB 124 Kencan Bertiga
127
BAB 125 Ghibahan Kakak Beradik
128
BAB 126 Impian yang Terwujud ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!