Kring.....kring.....kring..... suara alarm HP Naura sudah berbunyi selama 5 menit, dengan mata yang masih terpejam Naura meraba-raba mencari HP nya. Setelah mendapatkannya iapun langsung mematikan alarm tersebut dan perlahan-lahan bangun dari tidurnya. Dengan rambut hitam dan panjang yang berantakan, Naura beranjak duduk di pinggir kasurnya.
‘ Ehmmm, sudah jam 05.00 rupanya. Kayaknya baru aja mataku terpejam. Uaaaahhhhh’ seru Naura sambil menutup mulutnya yang menguap lebar.
Dengan langkah yang gontai,ia berjalan menuju kamar mandi. Membasuh wajah dan mengambil wudhu untuk menunaikan shalat Subuh. Setelah berwudhu,seketika wajahnya kembali segar dan terhindar dari rasa kantuk. Ia pun bergegas melaksanakan kewajibannya dengan khusyuk.
Setelah selesai shalat, Naura langsung menanak nasi di mini ricecookernya. Kemudian ia pun mulai bersih-bersih. Mulai dari mencuci pakaian, menyapu dan mengepel kamarnya serta memanaskan kembali rendang daging buatan emaknya.
Pukul 06.30 Naura selesai dari aktivitas bersih-bersihnya. Dengan cepat iapun menelepon Dara untuk sarapan bersama.
Tut tut tut.. panggilan langsung terhubung.
“ Halo Ra, ada apa pagi-pagi menelepon?” tanya Dara
“ Kakak sudah selesai, Naura mau ngajak sarapan bareng kak.”
“ Oh ya sudah, ne kakak tinggal merias wajah saja. Datang aja kemari pintunya gak kakak kunci.”
“ Baiklah kak, Naura kesana.”
Tidak lama Naura sudah berada di kamar Dara dengan membawa nasi dan daging rendang.
“ Kakak berangkat jam berapa?”
“ Jam 07.15 Ra, kamu jadi hari ini ke kampus?”
“ Jadi kak, sekalian Naura mau lihat-lihat dan registrasi ulang kak.”
“ Jam berapa registrasinya”
“ Jam 11.00 sih kak. Nanti Naura nebeng kakak ya.”
“ Kakak sih gak masalah Ra, tapi gak papa kamu lama menunggu.”
“ Gak papa kak,Naura kan mau berkeliling dulu. Nanti pulangnya Naura naik angkot saja. Kan sudah kakak kasih tau.”
“ Ok lah, sekarang kamu siap-siap bentar lagi kita berangkat.”
“ Ok kak.”
Selesai sarapan, Naura bergegas meninggalkan kamar Dara. Ia pun mulai bersiap-siap, dengan memakai celana keper hitam yang dipadukan dengan kemeja baby pink bermotif daun-daun kecil dan memakai hijab pashmina dengan warna yang senada, Naura hanya memakai bedak dan lipstik yang tipis di wajahnya yang putih. Naura mengambil tas ransel dan memakai sepatu pansusnya.
‘ Bismillahirahmannirohim’ ucap Naura sambil mengunci pintu kamarnya dan sudah di tunggu oleh Dara.
Mereka pun berangkat dari kos, dengan waktu yang bersamaan para penghuni kos juga akan pergi untuk melaksanakan kegiatan masing-masing. Sepanjang jalan keluar, mereka saling bertegur sapa, dan tak lupa mereka juga berkenalan dengan Naura. Mereka sudah tahu sebelumnya bahwa akan ada penghuni kos yang baru. Jadi mereka tidak terlalu penasaran Naura.
Di depan pintu gerbang kos, mereka berpisah, ada yang naik motor, jalan kaki dan naik angkot. Dara dan Naura segera melaju dengan motor matic Dara menembus jalan raya menuju kampus terlebih dahulu. Selang 15 menit mereka tiba di depan pintu gerbang kampus yang megah dan luas tersebut.
“ Hati-hati ya Ra, dan setelah urusanmu selesai kamu langsung pulang ya.” Ucap Dara mengingatkan.
“ Iya kak, Naura akan langsung pulang. Terimakasih ya kak. Da dah...” balas Naura sambil melambaikan tangannya.
Setelah Dara tidak terlihat lagi, Naura segera memasuki area kampus. Karena masih pagi, suasana kampus masih sunyi bahkan lampu-lampu penerang di pinggir jalan masih ada yang menyala. Meskipun di kampus yang berada di tengah kota, tetapi udaranya masih terasa sejuk dan segar karena hampir di sepanjang dan penjuru kampus terdapat pohon-pohon yang rimbun. Karena banyaknya pohon-pohon kampus ini juga di sebut kampus hijau.
“ Wah..luas sekali kampus ini? Bangunannya juga megah dan cantik. Mumpung sunyi, aku selfi dulu ah. Biar kukirim ke Naya.” Ucap Naura sambil berfoto-foto ria. Setelah asik berselfi-selfi disetiap tempat yang menurutnya indah dan bagus Naura pun langsung mengirimkannya ke Naya.
“ Kalau jam segini, Naya masih bantu-bantu emak, belum sempat megang hp.” Gumam Naura. Kini Naura mulai berkeliling gedung-gedung kampus, ia menelusuri setiap gedung-gedung fakultas sembari mencari gedung fakultas FKIP untuk meregistrasi ulang.
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00, suasana kampus sudah mulai terlihat ramai, banyak para mahasiswa yang sudah berdatangan. Setelah hampir 2 jam Naura berkeliling, ia pun mencari taman untuk beristirahat, tidak jauh dari gedung fakultas FKIP terdapat taman mahasiswa yang cukup luas. Taman di kelilingi pepohonan,dan bunga-bunga yang disusun berbaris-baris sesuai jenisnya. Di tengah taman terdapat bangku yang telah disediakan. Naura bergegas menuju taman tersebut.
“ Hufft, capek juga ya, mengelilingi kampus ini. Untung sudah ketemu fakultas ku, jadi tidak bingung lagi deh.” Ucap Naura setelah duduk di taman sambil menyeka dahinya yang berkeringat. Sambil beristirahat Naura membaca buku yang telah di bawanya. Suasana taman juga ramai, banyak mahasiswa yang duduk di taman ada yang sekedar mengisi waktu senggang, ada yang beristirahat, dan ada yang menunggu untuk jadwal mata kuliah.
Di tengah asyik membaca, Naura dikejutkan oleh sebuah suara yang menyapanya.
“ Permisi mbak, boleh saya duduk di sini? Karena semua bangku taman sudah penuh.” Tanya seorang wanita berkacamata yang berambut hitam sebahu dan berwajah cantik dan putih.
“ Oh, silahkan. Ini kan bangku umum mbak, jadi tidak usah izin dan sungkan.” Jawab Naura sambil menutup bukunya.
“ Terima kasih mbak,” ucap wanita tersebut langsung mendaratkan bokongnya ke bangku.
“ Kalau boleh tahu, nama mbak siapa?jurusan apa dan semester berapa?” tanyanya
“ Nama saya Naura, saya mahasiswa baru mengambil jurusan keguruan. Dan saya menunggu untuk registrasi ulang mbak. Mbak sendiri gimana?”
“ Sama dong, saya juga mahasiswa baru,jurusan keguruan juga. Kalau gitu kenalkan nama saya Abel” ucapny sambil mengulurkan tangan yang disambut oleh Naura.
“ Wah syukurlah, saya ada temannya.” Ucap Naura “Ohya, kalau gitu jangan panggil mbak dong,panggil nama saja ya biar enak dan akrab.” Tawar Naura.
“ Ok Ra. Aku setuju. Kayaknya kamu orangnya asyik.”
“ Ah. Bisa aja kamu Bel.”
Sambil menunggu mereka pun bercerita bertukar pengalaman, memperkenalkan diri lebih dalam dan topik-topik yang ngalur ngidul. Bukan Naura namanya yang cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Karena sifatnya yang ramah,baik,ceria dan humoris. Dengan mudah iapun cepat mendapat seorang teman. Abel berasal dari kota ini dan dari keluarga yang menengah, kedua orangtuanya sama-sama PNS di kantor pemerintahan. Meskipun begitu Abel juga memiliki sifat yang baik dan sederhana. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.35. mereka pun bersiap-siap untuk ke fakultas FKIP guna meregistrasi ulang pendaftaran kuliah mereka.
“ Ayo Ra, kita pergi. Tidak terasa sudah 1,5 jam kita bercerita. Aku sudah membayangkan pasti hari ini sangat bosan karena sendirian, tidak tahunya aku bisa bertemu denganmu.”
“ Sama dong Bel, aku lagi dari desa pasti merasa minder kalau sok-sokan akrab dengan orang. Tidak tahunya, tidak semua orang kaya sombong.”
“ Ya elah Ra. Kenapa kamu beranggapan seperti itu?”
“ Ya habisnya,yang aku tahu orang kaya itu rata-rata sombong apalagi di kampungku. Wihh jangan tanya deh.”
“ Jangan disamakan dengan orang lain Ra. Tidak semua orang kaya tu sombong.”
“Iya Bel, maaf. Aku juga pertama kali sampai terminal sudah bertemu dengan tante yang kaya tapi beliau tidak sombong. Malah terkesan ramah dan sederhana. Ya seperti kamu ini lah. Hanya beda versi aj.”
“ Beda gimana Ra.”
“ Ya beda Bel, beliau sudah tante- tante dan sudah punya cucu lah kamu masih gadis bau jahe.”
“ Ih. Kamu ya Ra. Bisa aja, bau kencur kali Ra.”
“ Hehehe....ya bisa seperti itulah Bel, kan sama-sama bumbu dapur.” Ucap Naura nyengir.
“ Yeaaaahhh...kamu bisa aja..” mereka pun berjalan ke fakultas sambil tertawa dan mengobrol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Reza putra ramadhan
Lanjut
2022-07-01
0