Tok tok tok, pintu kamar kos Naura diketuk beberapa kali oleh seorang gadis muda yang memakai pakaian setelan berwarna hitam dan rambut yang dikucir kuda. Selang beberapa lama, pintu terbuka dan membuat Naura terkejut dengan tamunya.
“ Selamat sore Nona Naura. Saya Keira, utusan nyonya Aran untuk menjemput nona.” Sapa Keira tanpa basa basi.
“ So..re...tapi inikan masih jam 5 mbak.” Tanya Naura bingung
“ Iya nona, sesuai perintah nyonya Aran sebelum nona pergi untuk acara makan malam, saya akan menemani nona untuk mempersiapkan semuanya?”
“ Maksudnya gimana mbak? Persiapan apa?”
“ Nanti akan saya jelaskan nona, sekarang mari ikut saya.”
Dengan sedikit keraguan, Naura mengikutinya juga. Tanpa polesan makeup dan pakaian rumahan yang sederhana, hanya bermodalkan tas selempang favoritnya ia mengikuti Keira dari belakang.
Sesampai di depan pintu gerbang, ia melihat sebuah mobil sedan hitam yang terkesan mewah telah terparkir di pinggir jalan. Naura tak lupa menyapa pak Bowo.
“ Assalamualaiku. Pak, saya permisi keluar ya, mbak ini adalah utusan nyonya Aran untuk menjemput saya ke rumahnya.” Sapa Naura ramah.
“ Walaikumsalam,iya Neng, bapak juga terkejut mbak ini keluar dari mobil itu langsung menanyai neng Naura. Bapak pikir ada apa, setelah dijelaskan bapak jadi lega. Hati-hati ya neng.
“ Iya pak. Kalau gitu saya permisi. Dan titip pesan untuk kak Dara ya pak. Assalamualaikum.”
“ Iya neng nanti bapak sampaikan. Walaikumsalam.”
“ Silahkan Non.” Ucap Keira membukakan pintu belakang mobil.
“ Iya Mbak. Terimakasih.”
Setelah masuk, mobilpun melaju meninggalkan kosan Naura. Dalam perjalanan Keira menjelaskan semuanya. Ia dan seorang supir sengaja di suruh untuk menjemput Naura agar tidak merepotkan Naura. Dan Aran juga akan memberikan sedikit kejutan buat Naura.
“ Kita mau kemana dulu mbak” Tanya Naura membuka suara terlebih dahulu.
“ Kita akan ke butik untuk memilih gaun Nona kemudian ke salon. Semuanya sudah di atur oleh Nyonya Aran.” Terang Keira.
“ OOOhhh..begitu ya mbak.” Kata Naura. Sepanjang perjalanan Naura juga mengajak Keira dan Pak Hari sang supir mengobrol agar mencairkan suasana.
Tidak terasa mereka sudah sampai di sebuah butik yang berada di tengah kota dengan gedung berlantai tiga. Naura begitu takjub melihat butik tersebut. Seketika ia ingat dengan cita-cita Naya adiknya yang ingin menjadi seorang desainer pakaian.
“ Silahkan Nona.” Ucap Keira sembari membukakan pintu masuk butik tersebut
“ Selamat datang Nona Keira. Mari ikuti saya.” Sapa seorang karyawan butik tersebut dengan ramah.
Ia pun memandu mereka menuju beberapa gaun muslimah untuk Naura.
“ Silahkan di pilih Nona.”
“ Ini gaun untuk saya mbak?”
“ Iya Non. Silahkan Nona Naura pilih.”
Naura sedikit ragu dan merasa tidak enak hati, tetapi ia tidak ingin menolak kebaikan Aran meskipun ini sangat berlebihan baginya. Ia pun memilih gaun-gaun muslimah yang ada di depannya. Selang beberapa lama, ia menjatuhkan pilihannya kepada gaun berwarna soft hijau tosca yang memiliki motif polos mix brokat tile mutiara dibagian atasannya. Kemudian Naura langsung memakainya.
“ Wah, Nona sangat cantik dengan gaun itu. Sangat pas di tubuh Nona.” Puji Keira.
“ Terima kasih Mbak.”
“ Baiklah, kami mengambil ini saja.” Ucap Keira kepada karyawan butik
“ Baik Nona. Sekarang mari ikut saya.”
Naura mengikuti langkah wanita cantik yang di depannya menuju sebuah ruangan yang di dalamnya sudah ada seorang wanita yang menunggu mereka.
“ Silahkan duduk di sini Nona.” Titah wanita tersebut. Dia adalah seorang tata rias artis yang sengaja di panggil oleh Aran untuk mendandani Naura.
Tanpa banyak bicara, Naura mengikuti perintah wanita tersebut. Dengan cekatan dan lihai,tangan wanita tersebut segera melakukan pekerjaannya di wajah Naura. Tidak membutuhkan waktu yang lama, mengmake over wajah Naura telah selesai dengan make up yang Natural tetapi terlihat sangat cantik dan anggun.
“ It’s beautyful. Hanya polesan makeup sedikit saja, kamu terlihat sangat cantik.” Puji wanita tersebut yang di angguki oleh Keira dan karyawan butik tersebut.
“ Benarkah ini wajahku?” tanya Naura ketika melihat pantulan wajahnya di cermin. Ia tidak percaya dengan perubahan wajahnya karena seumur hidupnya ia tidak pernah merias wajahnya.
“ Benar dong Nona. Anda sudah cantik alami,jadi hanya dipoles sedikit sudah menakjubkan.”
“ Ok ladys, sekarang Nona ini sudah siap untuk menjadi tamu istimewa Nyonya Aran.” Timpalnya yang makin membuat Naura terkejut. Ia menduga hanya undangan makan malam biasa,tetapi dengan persiapan yang begitu mewah ia mulai sedikit cemas acara makan malam yang seperti apa dan Tante Nissa itu orang yang seperti apa.
“ Baiklah. Terimakasih Miss Hani atas bantuan Anda.” Ucap Keira
“ No probalem Kei, ini sudah menjadi tugasku. Aku yakin mereka pasti terkejut dengan perubahan nona ini.” Timpal Hani dan mereka pun keluar dari ruangan tata rias tersebut.
Setelah semua persiapan telah selesai Keira dan Naura berpamitan dengan karyawan butik dan melanjutkan perjalanan mereka ke sebuah restoran tempat di adakannya acara makan malam keluarga Kusuma dan rekan-rekannya.
Naura melirik arloji di lengannya, jarum pendek sudah menunjukkan pukul 18.30, ia sangat berdebar untuk menghadiri acara ini. Melihat hal itu, Keira berusaha menenangkan Naura.
“ Nona tenang saja, jangan terlalu gugup. Mereka adalah orang-orang yang sangat baik dan bijaksana. Keluarga yang tanpa memandang status sosial. Jadi Nona tidak perlu merasa minder. Percaya dirilah itu akan menambah kecantikan Nona.” Ucap Keira sambil mengedipkan sebelah matanya.
“ Terima kasih Mbak.” Kata Naura tersenyum sambil menarik nafas dan membuangnya secara perlahan.
Mobil pun berhenti tepat di depan sebuah restoran yang mewah. Keira bergegas keluar dan membukakan pintu untuk Naura.
“ Terima kasih Mbak.”
“ Sama-sama Nona, Nona langsung masuk saja. Mereka sudah menunggu di dalam.” Ucap Keira yang langsung masuk ke dalam mobil.
Naura menarik nafasnya, Ia masih bingung dengan situasi ini, Keira pergi meninggalkannya begitu saja. Dengan perlahan Ia pun masuk ke dalam restoran tersebut.
‘ Bismilahirohmanirohim.’ Dengan mantap Naura melangkah terus, sesampai di depan pintu masuk, seorang pria yang berseragam membungkukkan tubuhnya dan menyapa Naura.
“ Selamat malam Nona. Dengan Nona Naura?” tanyanya
“ Iya Pak. Saya Naura”
“ Mari ikuti saya.”
Mereka pun menuju sebuah ruangan yang sudah di reservasi oleh keluarga Kusuma. Dengan langkah yang berdebar Naura terus mengikuti pramusaji, Naura memandang di sekeliling sudut restoran tersebut. Ia sangat takjub melihat desain-desain ruangannya sangat mewah tetapi mengapa restoran yang besar begini tidak ada pengunjung lainnya? Rasa penasaran tersebut hanya di simpan di dalam hatinya saja.
Mereka berhenti tepat di sebuah ruangan yang memiliki pintu yang kokoh dan besar berwarna silver.
“ Silahkan masuk Nona. Mereka sudah menunggu di dalam. Saya permisi.” Pamit pramusaji tersebut.
“ Terimakasih pak.”
Lagi-lagi Naura menarik nafas dan perlahan membuangnya. Dengan membaca doa ia memegang handle pintu dengan perlahan.
Kriek.....pintu terbuka dan Naura sedikit tercengang dengan situasi yang ada di dalam ruangan tersebut. Melihat hal itu Naura seketika mematung di depan pintu seakan kakinya terasa membeku yang sulit untuk melangkah dan pandangan semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut seakan terhipnotis akan aura yang dipancarkan dari sosok seorang Naura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Ayu Indriani
Terima kasih reader,,🙏
2022-10-12
0
Babang Afang
dan akhirnya Arlan jadi klepek2 di buat oleh Naura😊😊😊
2022-10-12
1