MISTERI Dusun Alas

MISTERI Dusun Alas

#1

Pagi ini, Tania bersiap akan berangkat KKN bersama teman-teman kelompoknya. KKN merupakan salah satu kegiatan yang wajib bagi semua mahasiswa tingkat akhir jika ingin menyelesaikan studinya.

Dalam satu kelompok Tania, ada dua belas orang. Di antaranya ialah: Tiwy, Ebot, Sekar, Aisyah dan Tania sendiri yang memang teman satu fakultas. Sementara teman yang lain ada: Abid, Vhie, Wulan, Vicky, Kevin, Riswanto, dan Saiful dari fakultas berbeda. Mereka sudah berkumpul di halaman kampus menunggu kendaraan yang akan mengantar mereka ke tempat KKN. Semua akomodasi telah disiapkan dari kampus. Tidak hanya mereka, tapi ada beberapa kelompok lain yang memang akan berangkat KKN hari ini juga.

“Kamu hati-hati ya selama di sana,” ucap Nathan penuh perhatian. Mereka juga sedang menunggu teman yang lain datang. Nathan sudah sejak subuh tadi datang ke kost dan memaksa ingin mengantar Tania ke kampus, karena hari ini Nathan sedang free.

“Iya, Nath. Doain aja semoga semuanya lancar,” jawab Tania dan Nathan hanya sedikit mengangguk dengan tatapan yang penuh arti.

Sejak sampai di kampus tadi, Nathan terlihat sering menatap Tania. Terlebih, saat Tania sedang mengobrol dengan temannya, Nathan diam-diam mencuri pandang ke Tania. Ada rasa khawatir dalam hati Nathan dan kekhawatirannya memang beralasan.

Tania sudah merasakan perasaan yang tidak nyaman saat setelah mendengar tempat yang akan dia dan teman-teman sekelompoknya kunjungi untuk tugas KKN. Tania telah membayangkan bagaimana keadaan tempat di sana dari cerita salah satu dosen pembimbingnya. Namun, Tania segera menepis pikiran-pikiran buruknya dan berusaha tetap berpikir positif.

Tania merasa kalau sikap Nathan semakin posesif akhir-akhir ini. Bahkan, Nathan sudah lebih dulu mencari tahu bagaimana keadaan tempat di sana semenjak Tania akan berangkat KKN hari ini.

Nathan juga memberi tahu keadaan tempat di sana beberapa hari yang lalu. “Di sana banyak hutan. Kamu harus selalu hati-hati dan jangan pernah pergi sendirian.”

Tania tidak begitu cemas dengan manusia. Tapi, dia cemas karena ada makhluk tak kasat mata!

Semenjak bersama Nathan, Tania mulai lebih merasa tenang dan bisa mengendalikan rasa ketakutannya. Itu karena Nathan selalu ada di dekatnya. Tapi kini, mereka berdua harus terpisah bermil-mil jauhnya untuk beberapa waktu.

Sebenarnya, hubungan Tania dengan Nathan saat ini masih tahap pendekatan. Tapi, sudah menjadi kebiasaan Nathan yang sering mengantar jemput Tania di saat dia sedang ada waktu dan kesempatan.

Bahkan, Tania selalu berpikir, apakah pantas hubungan seperti ini hanya sebatas teman saja? Dengan segala perhatian yang selalu Nathan berikan pada Tania? Entahlah, Tania tidak mengerti dan saat ini masih tidak ingin memikirkan tentang hubungan yang tidak jelas ini.

“Eh, itu mereka datang. Yuk, kita ke sana!” ajak Tania pada teman di sampingnya, kemudian menghampiri teman-temannya yang baru datang. Nathan berjalan mengikutinya dari belakang dengan membawakan koper milik Tania.

“Wah, makin lengket aja nih romeo and juliet?” sindir Tiwy yang baru datang sambil melirik ke arah Tania dan Nathan.

Tania tanpa aba-aba langsung menjitak Tiwy yang hobi menggodanya hingga Tiwy mengaduh.

“Aduh...aww! Sakit, anjir!”

“Rasain!”

“Libur lo, Nath?” tanya Aisyah sambil meneguk susu kotak full cream yang dibawanya.

“Iya, Syah, libur sehari. Tapi kalian malah mau pergi KKN,” jawab Nathan dengan ekspresi wajah pasrah yang seolah tidak rela kalau mereka pergi, atau ... Tania pergi?

“Bentar-bentar, otak gue tiba-tiba ngelag nih. Nggak tahu maksud ucapan lo barusan.”

“Iya, Syah. Libur sehari. Tapi malah Tania mau pergi KKN. Gitu maksud Nathan, Aisyaaah!” ucap Ebot yang menyela obrolan mereka dan langsung tertawa disusul dengan tawa teman-teman yang lain.

Ebot dan Tiwy memang pasangan kompak yang suka jahil terhadap hubungan Tania dan Nathan yang masih belum jelas di mana pun mereka berada.

“Sialan lo!” umpat Nathan yang langsung merangkul leher dan mengapit kepala Ebot dengan lengannya karena merasa malu oleh celotehan Ebot.

Tania hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku mereka. “Yang lain masih belum dateng ya?” tanya Tania pada Sekar yang sedang melihat papan pengumuman peserta KKN.

“Tahu tuh. Bentar lagi mungkin dateng, Tan,” jawab Sekar ngasal tanpa mengalihkan tatapannya dari papan pengumuman di depannya, kemudian memanggil Tania. “Eh, Tan. Lihat deh!”

“Paan?” Tania sambil menolehkan kepala melihat Sekar.

“Penggemar berat lo ngikut kelompok kita,” ucap Sekar sambil menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah sebuah nama yang sangat familiar.

“Siapa sih?” Tania mendekati Sekar dengan penasaran karena merasa tidak memiliki penggemar.

“Saiful Jamil, anak Hukum itu.” Belum sempat membaca nama yang ditunjuk, Sekar sudah menyebutkan nama itu.

Oh sial! batin Tania sambil menatap nama Saiful Jamil pada papan pengumuman itu.

“Uhuk, uhuk!” Tiba-tiba Nathan tersedak air mineral pemberian Aisyah.

Sedangkan Aisyah terkekeh geli sambil menepuk-nepuk punggung Nathan. “Makanya pelan-pelan minumnya, Nath.”

“Napa lo, Nath? Cieee, cemburu yeee?” ledek Tiwy yang selalu mengapit lengan Ebot kekasihnya.

“Paan sih lo?! Tenggorokan gue lagi sakit!” ucap Nathan sebagai alasan, dan tentu saja tidak ada yang percaya dengannya.

“Tenggorokan apa hati lo yang sakit?” ledek Ebot disusul dengan tawanya yang langsung meledak, kemudian berlari menjauh dari jangkauan Nathan yang sudah menatapnya dengan tatapan membunuh. Ebot takut dicekik lagi oleh Nathan.

“Lo tenang aja, Nath. Tania tuh nggak suka sama Saiful kok. Ntar gue bakal jagain Tania terus deh selama di sana, biar Saiful nggak deket-deket Tania,” sahut Sekar yang tumben sekali membela Nathan.

Nathan hanya diam dan kembali meneguk air mineralnya sampai habis.

“Setelah ini, kamu mau ke mana?” tanya Tania pada Nathan.

“Balik kos aja deh,” jawab Nathan datar.

“Nggak balik ke rumah mama sama papa kamu aja?” tanya Tania lagi.

“Nggak. Lagi males ke mana-mana,” jawab Nathan dengan wajah masam.

“Oh, gitu. Ya udah, nanti kamu jangan telat makan dan jangan tidur kemaleman,” nasehat Tania yang memang sudah hafal bagaimana kebiasaan Nathan. Sering telat makan kalau tidak diingatkan, dan juga suka begadang tiap malam hanya untuk bermain game yang membuatnya lupa waktu.

Raut wajah Nathan yang semula masam karena kesal saat mengetahui laki-laki yang katanya penggemar berat Tania satu kelompok dengan Tania, kini berubah menjadi senang setelah mendengar nasehat Tania. Namun, Nathan tidak memperlihatkan rasa senangnya.

“Makasih ya,” ucap Nathan menahan senyumnya. “Oh iya, hampir aja lupa. Kamu pakai ini ya. Ini aku dapet dari Mama sepulang umroh minggu lalu.” Nathan memberikan sebuah kalung perak berliontin Asma Allah pada Tania.

“Loh, kenapa dikasih ke aku?” tanya Tania dengan heran meski tidak menolak dan menunduk menatap kalung itu yang sudah berada di tangannya.

“Kamu lebih butuh. Semoga kalung ini selalu bisa jagain kamu selama di sana karena aku nggak bisa dateng setiap saat buat nengokin kamu di sana,” ucap Nathan yang seketika membuat jantung Tania berdegup kencang. “Sini, biar aku pakaikan,” ucap Nathan lagi sambil mengambil kalung itu dan memakaikannya di leher Tania sehingga membuat jantung Tania semakin berdetak cepat dan hampir melompat dari sarangnya.

“Makasih ya,” ucap Tania dengan tersenyum menahan rasa senangnya yang hampir melompat kegirangan.

Astaga, Nath! Kenapa sih, kamu selalu bikin aku baper gini? batin Tania.

Tak lama, peserta KKN yang lain pun mulai berdatangan.

“Udah komplit nih pesertanya. Yuk, kita berangkat sekarang aja!” seru Kevin memberi komando. Peserta KKN berjalan menuju mobil elf dan satu per satu naik ke dalam.

Tania menghentikan langkahnya dan menolehkan kepala menatap Nathan. “Aku berangkat dulu ya?” pamitnya pada Nathan, kemudian segera naik ke mobil elf. Tapi, sebelum Tania naik, tangannya diraih oleh Nathan, membuat Tania kembali menoleh dan menatapnya.

“Kamu hati-hati di sana ya? Kalau sempet, aku pasti bakal dateng ke sana,” ucap Nathan sambil menggenggam tangan Tania yang sudah hampir naik ke mobil elf.

“Iya, Nath. Ya udah, sampai ketemu lagi. Bye.” Tania segera masuk dan memilih kursi di dekat jendela tepat di samping Nathan yang sedang berdiri terus memperhatikannya.

Belum pergi aja gue udah ngerasa kangen. Eh, kenapa sih gue ini? Kok kangen? Sial! batin Nathan.

Ebot yang masih di luar mobil, mendekati Nathan. “Itu tuh yang namanya Saiful Jamil, saingan lo!” ucap Ebot sedikit berbisik sambil menunjuk ke arah Saiful Jamil yang sedang berjalan ke arah mobil dengan tas ransel di punggungnya.

Nathan menatap pada Saiful dengan tatapan tajam.

Tania yang sejak duduk di dalam mobil memperhatikan Nathan hanya tersenyum geli karena merasa lucu dengan reaksi Nathan yang ternyata mudah terpengaruh dengan kejahilan teman-temannya yang hobi menggoda dia.

“Titip Tania, Bot!” Nathan saat Ebot naik ke mobil elf.

“Siap, Komandan!” seru Ebot dengan hormat.

Semua peserta KKN telah naik ke mobil elf.

“Daaah, Nathan!” teriak teman-teman Tania yang duduk satu deretan dengannya saat mobil elf mulai berjalan.

Nathan melambaikan tangannya pada mereka dan tersenyum pada Tania.

“Jangan lupa kabarin aku, Tan!” teriak Nathan dan Tania hanya mengangguk sambil tersenyum menunjukkan jempolnya ke pada Nathan.

Mobil elf berjalan keluar dari halaman kampus dan semakin menjauh, membuat Nathan juga semakin tidak terlihat lagi.

“Tan, kenapa kalian nggak jadian aja sih?” tanya Aisyah yang duduk di samping Tania.

“Lah, dianya aja nggak nembak, gimana mau jadian?” Bagi Tania atau bahkan mungkin kebanyakan orang, suatu hubungan memang harus didasari dengan sebuah komitmen. Seperti mengungkapkan perasaan kepada seseorang yang disayanginya atau sering sekali disebut dengan istilah nembak. Istilah tersebut masih menjadi tradisi jika seseorang dikatakan sebagai kekasih orang tersebut.

“Padahal, udah keliatan banget kalo Nathan suka sama lo,” ucap Aisyah lagi.

“Tapi kan dia belum bilang apa pun ke gue, Syah. Masa iya harus gue yang nembak? Ogah banget!” Tania mengeluarkan ponselnya dan memasang earphone. Dia pun mulai mendengarkan musik.

......................

Terpopuler

Comments

Miss DK

Miss DK

Congrats udah menang lomba nulis novel horor season 2 ya, Kak. Saya datang mampir baca nih. Ceritanya ringan dan mengalir. Lanjut baca bab berikutnya ah! Penasaran dengan keseraman saat KKN di desa mistisnya.

2022-07-20

2

W

W

halo kak aku mampir

2022-07-17

1

Namgildaero

Namgildaero

Kirana mampir kk😊

2022-07-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!