Personal Assistant

Personal Assistant

Prologue (Awal permasalahan)

"Kau urus bayi ini, setelah usianya tiga bulan kita buang dia ke luar negri" Ucap seorang wanita yang tersulut dendam. "Jangan sampai orang-orang tahu akulah yang sudah menculiknya"

"Satu lagi" Tambahnya masih tanpa ekspresi. "Jangan bawa bayi ini keluar rumah, mengerti"

Lawan bicaranya mengangguk paham.

Balas dendam adalah satu-satunya alasan dia melakukan penculikan di rumah sakit Family care. Dia akan membuang bayi itu ke Macau agar tak ada seorangpun yang bisa menemukannya.

Matanya tajam terarah ke bayi itu, dengan seringai jahat tersungging di sudut bibir. Sementara hatinya tertawa merayakan kepuasannya.

Tidak perlu membuang tenaga untuk membalaskan semua pesakitan yang ku rasakan atas ulah kalian. Karena balas dendam terunik adalah mencuri hartanya yang paling berharga.

Melalui Evelyn Stevanie, aku yakin seumur hidup kalian, hanya ada penderitaan yang akan mengisi hari-hari kalian. Sementara penderitaan kalian, adalah kepuasan bagiku.

Evelyn Stevanie, ku sematkan nama ibumu di belakang namamu. Jika suatu saat kita bertemu, aku akan langsung bisa mengenalimu lewat nama wanita yang sudah mengacaukan hidupku.

Sementara Family Care akan tercoreng dengan adanya berita ini. Itulah akibatnya jika berani menyaingi rumah sakitku dengan cara memanfaatkan keterpurukanku. (Mishella)

*******

Mentari di senja hari memancarkan cahaya yang mampu menembus jendela kaca.

Gadis dengan tubuh mungil dan langsing itu terbangun di sore hari ketika mendengar suara alarm.

Tubuhnya menggeliat berusaha mengumpulkan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul. Tidak lama setelah itu, Eve bangkit dari tidurnya, lalu duduk di tepian ranjang dengan mata masih setengah terpejam dan rambut yang berantakan.

Dia menghela napas selagi menguap. Menggulung rambutnya asal, detik berikutnya sepasang kakinya melangkah memasuki kamar mandi.

Malam ini Evelyn tidak akan datang ke seven eleven shop tempatnya bekerja, sebab dia telah menerima pekerjaan paruh waktu untuk melayani tamu undangan di sebuah pesta pernikahan anak dari anggota legislatif di kotanya.

****

Sebuah ketukan pintu membuyarkan fokusnya yang tengah menatap diri di hadapan cermin. Bukan penampilan menawan dan dress mewah yang ia suguhkan untuk menghadiri pesta konglomerat, karena dia hanya akan menjadi seorang pelayan di pesta itu. Dan seragam khas pelayan, sudah melekat di tubuhnya saat ini.

Meski hanya seorang pelayan bufet, namun ia memiliki wajah cantik dengan tubuh yang proporsional.

"Sudah siap?" Pertanyaan dari Oliv sesaat setelah dia membukakan pintu.

"Seperti yang kau lihat" jawab Eve dengan seulas senyum.

"Okey, lebih baik kita berangkat sekarang"

"Ayo" Eve menoleh ke samping kanan menatap wajah Pelita.

"Mah, Eve berangkat kerja dulu ya"

"Hati-hati nak"

Kedua gadis itu mengecup punggung tangan wanita yang sudah membesarkan Evelyn. Meski bukan ibu kandungnya, tetapi Pelita adalah sosok yang begitu menyayangi Eve layaknya anak kandung.

Selama dalam perjalanan, Eve dan Oliv terlibat perbincangan. Mereka membicarakan banyak hal termasuk saling memuji penampilan mereka masing-masing.

"Meskipun kau memakai pakaian seperti ini, tapi kau terlihat cantik" Puji Oliv sembari fokus menatap Eve.

"Apalagi kau Liv, jiwa veminim, di tambah dengan sikap baikmu benar-benar mampu menambah aura kecantikanmu"

"Tapi lebih cantik dirimu Ve, apalagi bodymu, ughh, bikin aku iri" 

Eve menahan senyum seraya melirik ke arah Oliv. Memang di banding dirinya, Oliv terlihat lebih gemuk dan lebih pendek, tapi wajahnya tetap cantik dan terkesan imut.

"Memangnya, kenapa dengan badanku?"

"Aku suka dengan badanmu Ve. Sudah tinggi, mungil dan berlekuk di tempat yang semestinya"

"Ahh, tapi sayangnya aku hanya seorang pelayan serabutan" Jawab Eve merendah.

Hening, mereka sama-sama tidak bersuara hingga sampai di tempat tujuan.

Evelyn mengedarkan pandangan ketika bis yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah gedung mewah bak istana lengkap dengan hiasan lampu-lampu indah nan megah. Gedung pribadi untuk melangsungkan pesta pernikahan anak Alvin yang merupakan salah satu anggota legislatif.

Hanya menyebutkan bahwa mereka adalah tim pelayan yang sudah di sewa, para penjaga pun langsung paham. Eve dan Oliv melangkah menuju pantry sesuai dengan arahan dari petugas yang berjaga.

"Oliv, kenapa tamu-tamunya terlihat tegang dan kaku?" Tanya Eve saat melintasi tempat duduk para tamu.

"Entahlah Ve, ini pesta pernikahan tapi suasananya sangat canggung, musik pun terkesan melow" Sahut Oliv dengan suara berbisik. Sepasang netranya melirik pianis yang bermain piano di pojok panggung. "Kau tahu ini pestanya siapa Ve?"

"Jelas ini pesta keluarga Mahardani dan Alvin Lee" Jawab Eve spontan. "Keluarga mafia, ahlinya ahli dalam berjudi, bukan pestamu Olivia" 

"Dan kau tahu pewaris tunggalnya itu siapa?"

Eve mengedikkan bahu merespon pertanyaan Oliv. "Mana aku tahu, kita hanya pelayan disini di suruh datang untuk melayani, ya datang, iya kan?"

Oliv menatap geram pada temannya lalu melanjutkan langkahnya.

Sesampainya di pantry, dua gadis itu langsung melakukan pekerjaannya sebagai pelayan.

Melalui perangkat jemala, Eve memberitahukan pada koky makanan mana saja yang habis dan harus segera di isi. Para pelayan lainnya hilir mudik membawa nampan berisi air dan makanan kecil.

"Astaga Evelyn, ternyata ini adalah pernikahan nona Ester, anak dari Alvin Lee. Kau tahu kan siapa keponakan Alvin yang bernama Kellen?" bisik Oliv tepat di telinga Eve. "Pebisnis muda yang terkenal dan memiliki julukan,__"

"Malaikat pencabut nyawa" Potong Eve cepat.

"Betul, pengusaha dengan jaringan luas hingga ke manca negara. Hampir seluruh properti apartemen, hotel dan restauran di negara kita berada di bawah kekuasaannya"

"Sudah jangan bahas dia, dia tidak bergaul dengan orang seperti kita, kitapun jangan macam-macam dengannya. Berani kita berurusan dengan dia, maka detik itu juga nyawa kita pasti melayang" Ujar Eve sembari meletakkan gelas di atas nampan. "Lebih baik kita bekerja sesuai dengan profesi kita"

Oliv mengangguk setuju. Kalau saja bukan karena bayaran yang tinggi, Eve dan Olive sudah pasti akan menolak pekerjaan ini mengingat keesokan harinya mereka akan melakukan sidang akhir semester untuk menentukan kelulusan mereka selama menempuh pendidikan di universitas tinggi negri.

Tentang Kellen Austin si pebisnis malaikat maut, semua orang tahu siapa pria itu. Dia adalah penerus ayah dan pamannya yang terkenal dengan rajanya judi.

Pria yang kerap wara-wiri di TV dan wajahnya selalu muncul baik di media cetak maupun online, selalu bisa mematahkan lawan bisnisnya dengan sangat mudah. Selain itu, wajahnya yang memiliki ketampanan mewarisi sang ayah, mampu menghipnotis para wanita papan atas.

Media selalu membahas tentang bisnis dan pergaulannya dengan para public figur. Tapi sayangnya, Evelyn atau biasa di sapa Eve tak pernah tahu seperti apa tampang dari pewaris bernama Kellen Austin itu.

Pesta mewah yang di hadiri oleh jajaran artis, pejabat tinggi, politikus dan pengusaha terkenal, tapi sayangnya pesta ini terkesan dingin dan bahkan terasa begitu mencengangkan. Entahlah, mungkin itu hanya perasaan Eve dan juga Oliv.

_______

Big hug...

Regard

Ane

Terpopuler

Comments

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

hadir kembali

2023-11-13

0

Ikhwar Toni

Ikhwar Toni

mantap

2023-08-27

0

May Tanty

May Tanty

Baru ikutan baca semoga cerita nya bagus seperti prolog nya

2023-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prologue (Awal permasalahan)
2 Pertemuan tak sengaja
3 Salah Tuduh
4 Panggilan Wawancara
5 Jawaban yang keluar dengan sangat indah
6 Surat Perjanjian Kerja
7 Queen Lyzea Mahardani
8 Bukan anak kandung
9 Memasuki apartemen mewah
10 Tuan Kaisar
11 Rencana ke Indonesia
12 Pelecehan
13 Peraturan utang piutang
14 Debaran jantung
15 Kesembuhan Pelita dan bayi tiga bulan
16 Tawaran memuakkan
17 Cemburu dan kesal
18 Jatuh Cinta??
19 Berencana balas dendam
20 Bertemu keluarga Panata & Star Company
21 Pria di balik koran
22 Hari ulang tahun
23 Cemburu tak kasat mata
24 Dimensia atau pikun
25 Anak siapa dia?
26 Dua malam sebelum pergi
27 Duduk satu seat
28 Welcome Indonesia
29 Senyuman yang mengusik pikirannya
30 Pertemuan kedua
31 IMC Hospital
32 Ikatan batin
33 Resusitasi jantung paru
34 Perasaan terikat
35 Naluri orang tua
36 Kesepakatan kerjasama
37 Opening Family Care
38 Panggilan pulang..
39 Rencana perjodohan
40 Gumaman pemimpin dapur rumah sakit
41 Flashback
42 Flashback dan tiket pesawat
43 Menginterogasi dan tatapan intimidasi
44 Tanda lahir
45 Surat perjanjian pranikah
46 Pernikahan
47 Kerinduan
48 Malam Pertama yang mencekam.
49 Antara benci dan cinta
50 Comeback Indonesia
51 Ungkapan hati
52 Kedatangan Ester
53 Rahasia
54 Pisah ranjang
55 Pergi ke Family care
56 Kemarahan dan Emosi
57 Kemarahan Alvin
58 Fakta mengejutkan
59 Keluar dari rumah
60 Hamil
61 Rayuan maut
62 Amarah dan pertemuan
63 Sindrom Couvade
64 Probabbly Seratus Persen
65 Pelukan
66 Rencana ke Korea
67 Kehamilan simpatik???
68 Ancaman
69 Menolak
70 Kemarahan
71 Penangkapan Shella
72 Permintaan Rena
73 Berusaha merayunya.
74 Menjemput Pelita
75 Ektra part 1
76 Jangan ingatkan soal itu
77 Diam-diam menghanyutkan dan Impas balas budi.
78 Tidur bertiga
79 Di atas 15.000 ft
80 Keluar dari rumah sakit
81 Teriak Histeris
82 Ketukan sepatu dari pijakan kaki
83 Pagi penuh cinta
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prologue (Awal permasalahan)
2
Pertemuan tak sengaja
3
Salah Tuduh
4
Panggilan Wawancara
5
Jawaban yang keluar dengan sangat indah
6
Surat Perjanjian Kerja
7
Queen Lyzea Mahardani
8
Bukan anak kandung
9
Memasuki apartemen mewah
10
Tuan Kaisar
11
Rencana ke Indonesia
12
Pelecehan
13
Peraturan utang piutang
14
Debaran jantung
15
Kesembuhan Pelita dan bayi tiga bulan
16
Tawaran memuakkan
17
Cemburu dan kesal
18
Jatuh Cinta??
19
Berencana balas dendam
20
Bertemu keluarga Panata & Star Company
21
Pria di balik koran
22
Hari ulang tahun
23
Cemburu tak kasat mata
24
Dimensia atau pikun
25
Anak siapa dia?
26
Dua malam sebelum pergi
27
Duduk satu seat
28
Welcome Indonesia
29
Senyuman yang mengusik pikirannya
30
Pertemuan kedua
31
IMC Hospital
32
Ikatan batin
33
Resusitasi jantung paru
34
Perasaan terikat
35
Naluri orang tua
36
Kesepakatan kerjasama
37
Opening Family Care
38
Panggilan pulang..
39
Rencana perjodohan
40
Gumaman pemimpin dapur rumah sakit
41
Flashback
42
Flashback dan tiket pesawat
43
Menginterogasi dan tatapan intimidasi
44
Tanda lahir
45
Surat perjanjian pranikah
46
Pernikahan
47
Kerinduan
48
Malam Pertama yang mencekam.
49
Antara benci dan cinta
50
Comeback Indonesia
51
Ungkapan hati
52
Kedatangan Ester
53
Rahasia
54
Pisah ranjang
55
Pergi ke Family care
56
Kemarahan dan Emosi
57
Kemarahan Alvin
58
Fakta mengejutkan
59
Keluar dari rumah
60
Hamil
61
Rayuan maut
62
Amarah dan pertemuan
63
Sindrom Couvade
64
Probabbly Seratus Persen
65
Pelukan
66
Rencana ke Korea
67
Kehamilan simpatik???
68
Ancaman
69
Menolak
70
Kemarahan
71
Penangkapan Shella
72
Permintaan Rena
73
Berusaha merayunya.
74
Menjemput Pelita
75
Ektra part 1
76
Jangan ingatkan soal itu
77
Diam-diam menghanyutkan dan Impas balas budi.
78
Tidur bertiga
79
Di atas 15.000 ft
80
Keluar dari rumah sakit
81
Teriak Histeris
82
Ketukan sepatu dari pijakan kaki
83
Pagi penuh cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!