Berencana balas dendam

Usai makan siang, Eve kembali ke meja kerjanya, ia sempat terkejut dengan posisi sang atasan yang duduk di kursi miliknya.

Pria itu, duduk bersandar dengan satu tangan menopang dagu, tampak dari wajahnya yang menampilkan gurat masam.

Ada apa dengannya? kenapa duduk di meja kerjaku. Lantas, kenapa wajahnya jelek sekali?

Pelan, Eve melangkahkan kakinya. Menghampiri bos sialan yang terasa amat sangatlah sialan.

"Maaf tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya sedikit takut.

"Dari mana kau?"

"M-makan siang pak"

"Cek semua laporan ini, satu jam selesai"

Eve langsung memusatkan perhatian pada setumpukan berkas-berkas penting di atas meja, matanya membola seakan tak percaya.

Sebanyak ini, dia memberiku waktu satu jam?

Satu lagi bukti yang mengatakan kalau pria sialan ini memang tidak waras.

"Kerjakan sekarang juga!"

Setelah mengatakan itu, Kellen berdiri lalu melangkah memasuki ruangannya, sementara ekor mata Eve terus membuntutinya.

"Maafkan putraku"

Tiba-tiba ada suara seorang pria yang menggema dari arah belakang. Dia adalah Pandu ayah dari bos gilanya.

"B-bapak"

Pandu menghampiri Eve.

"Maaf jika putraku membebanimu dengan setumpukan pekerjaan ini" katanya setelah berdiri tepat di depan Eve.

"Tidak masalah pak, ini tanggung jawab saya"

"Maukah kau berteman denganku?" Pandu mengulurkan tangan.

Eve terhenyak dengan ajakannya. Sama sekali tak menyangka jika pemimpin tertinggi di tempatnya bekerja menawarkan sebuah pertemanan.

Siapa aku, kenapa bos dari Panata mengajakku berteman?

"Nona Eve, maukah kau berteman denganku?" ajaknya sekali lagi.

"Pak, siapa saya? saya hanya karyawan biasa tapi malah mendapatkan penawaran luar biasa dari petinggi perusahaan besar ini"

"Jangan merendah, karena itu artinya, kau merendahkan istri saya"

"M-maksud bapak?"

"Istri saya juga orang biasa, dia bukan wanita dari kalangan high class, tapi karena sikapnya yang lembut, dia bisa menjadi istri dari pria sepertiku. Bahkan mungkin nasibnya lebih buruk darimu"

"Maaf pak, tapi saya tidak bermaksud merendahkan istri bapak"

"Kau tahu, dia adalah yatim piatu, di tinggalkan oleh orang tuanya sejak masih kecil, dia wanita tangguh. Itu sebabnya saya mencintainya"

Tidak ada yang lebih buruk dari nasibku pak, karena akulah orang yang paling buruk nasibnya.

"Kau, juga harus jadi wanita mandiri seperti istriku" tambahnya dengan sorot serius. "Kita berteman?" Pandu sedikit menggerakkan-gerakkan tangan yang ia sodorkan.

Sempat ragu, akhirnya Eve menerima uluran tangan Pandu.

"Kita berteman" ucap Eve canggung. Mereka saling berjabat tangan tanda kesepakatan pertemanan.

"Okey kawan, selamat mengerjakan setumpukan berkas di atas mejamu. Semangat!"

"Baik tuan"

"Eh!!! panggil saya kawan"

"I-iya kawan" sahut Eve tergagap.

"Nah, begitu dong"

"I-iya pak, eh kawan"

Pandu tergelak, lalu mengusap lengan Eve bagian atas.

"Saya temui anak saya dulu"

"Iya pak silahkan"

Pandu mengoreksi panggilanya dengan lirikan mata tajam.

"Kawan maksud saya pak"

Pria itu tersenyum kemudian melangkah masuk.

 

"Kau benar-benar ingin ku ha_"

Kellen memenggal ucapannya begitu netranya mendapati sang daddy memasuki ruangan.

"Daddy?"

"Kau mau ngomong apa tadi?"

"T-tidak dad"

"Apa kau mau mengomeli asistenmu karena masuk tanpa mengetuk pintu?"

"Wajar kalau El memarahinya, itu tidak sopan. Daddy juga tahu kan?"

"Harusnya kau paham siapa yang masuk tanpa mengetuk pintu, dan siapa yang masuk selalu mengetuk pintu"

"Iya iya, ada apa Daddy datang kemari? Star company tidak ada masalah kan?"

"Tidak" jawab Pandu seraya menarik kursi lalu duduk. "Daddy mendapat perintah dari mommy untuk memintamu makan malam bersama kami. Genma juga merindukanmu, jadi datanglah ke rumah, makan malamlah bersama kami"

"Iya dad, nanti El datang"

"Ajak juga asistenmu yang imut itu"

"Kenapa harus ajak dia si dad?" Kellen berkata sambil mengemasi berkas yang sudah selesai ia cek. "Pakai bilang imut segala, kalau mommy tahu, El yakin akan lihat kepala daddy di gantung sama mommy"

"Mommy tidak akan tahu kalau kau tidak mengadu padanya"

"Dia daun muda dad, awas kalau daddy jatuh cinta padanya"

"Haha kau mau bersaing dengan daddymu?"

"Maksud daddy apa?" Kellen mencebik.

"Daddy atau kau yang jatuh cinta, hmm?"

Kellen tergagap, keringat dingin tiba-tiba merembes melalui celah pori-porinya.

"Ada apa El?"

"A-ada apa memangnya?"

Dengan susah payah Kellen menormalkan ekspresi wajahnya yang kian gugup, detak jantung di dalam sana juga tak mau tenang.

"Seorang atasan, tidak akan pernah memberikan tugas melebihi batas porsinya. Masa iya kau memberikan tugas pada asistenmu sebanyak itu dalam waktu satu jam" Pandu mendengkus geli.

"Daddy saja tidak yakin kau bisa menyelesaikannya dalam waktu satu jam"

"Daddy ngomong apa si"

Kellen berusaha menghindari tatapan sang ayah yang kian menghujam.

"Apa maksudmu memberikan pekerjaan sebanyak itu?"

"An-anu dad"

"Anu apa? anu jatuh cinta?" seloroh Pandu.

"Mana mungkin El jatuh cinta pada gadis sialan itu? daddy ngaco,,, hahh ada-ada saja"

"Kellen Kellen" pria paruh baya itu menggelengkan kepala berulang kali. "Kalau sikapmu seperti ini, kau akan kalah gesit dengan pria lain. Kau pasti akan di tolak untuk yang kedua kalinya"

"Ben" gumam Kellen lirih namun masih bisa di dengar oleh Pandu.

"Ada apa dengan Ben?"

"T-tidak dad"

Hening, mereka sempat terdiam untuk beberapa saat.

"Bagaimana dengan schedule kalian ke Indonesia?" tanya Pandu serius.

"Bulan depan dad"

"Ingat, sesampainya di sana langsung kunjungi makam kakek nenek"

"Itu pasti"

"Jangan lupa juga menyambangi rumah tuan Gautama, minta dukungan darinya untuk membuka kembali rumah sakit milik Aunty Tania"

"Itu sudah ku atur dad"

"Daddy dengar putri pertamanya seorang dokter, minta dia untuk mengepalai Family care. Bilang pada mereka kalau kau akan berusaha mencari putrinya yang hilang dan mengembalikannya"

"Iya dad"

"Dia pemilik starlight plaza dan Angkasa group, kau bisa datang ke kantornya untuk meminta dukungan darinya. Tawarkan kerja sama juga"

"Siap daddy"

"Okey nak, kalau begitu daddy permisi, jangan lupa nanti malam datang ke rumah, daddy mommy serta adikmu menantimu"

Kellen mengangguk, lalu mencium punggung tangan Pandu sebelum melangkah keluar.

Sepasang matanya berkilat menatap punggung sang daddy, Emosinya singgah ketika mengingat kematian sang tante.

"Daddy, aku memang berniat mencari bayi itu, tapi jika ku temukan, aku akan menyiksanya terlebih dulu sebelum ku kembalikan pada pria yang sudah memenjarakan aunty Tania"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

YAKIN LO MAU SIKSA TU BAYI, TPI SAAT INI LO MMG SDH MNYIKSANYA...

2023-07-02

0

double A

double A

tania itu bukannya anak dari ibu nya pandu dan ayah nya Alvin ya??

2022-09-15

1

Mirnawati Djarni

Mirnawati Djarni

JD ga sabaran nich,tp agak lupa sch ttg Tania yg msk pnjra.mw BCA ulg tp d no brp

2022-06-22

2

lihat semua
Episodes
1 Prologue (Awal permasalahan)
2 Pertemuan tak sengaja
3 Salah Tuduh
4 Panggilan Wawancara
5 Jawaban yang keluar dengan sangat indah
6 Surat Perjanjian Kerja
7 Queen Lyzea Mahardani
8 Bukan anak kandung
9 Memasuki apartemen mewah
10 Tuan Kaisar
11 Rencana ke Indonesia
12 Pelecehan
13 Peraturan utang piutang
14 Debaran jantung
15 Kesembuhan Pelita dan bayi tiga bulan
16 Tawaran memuakkan
17 Cemburu dan kesal
18 Jatuh Cinta??
19 Berencana balas dendam
20 Bertemu keluarga Panata & Star Company
21 Pria di balik koran
22 Hari ulang tahun
23 Cemburu tak kasat mata
24 Dimensia atau pikun
25 Anak siapa dia?
26 Dua malam sebelum pergi
27 Duduk satu seat
28 Welcome Indonesia
29 Senyuman yang mengusik pikirannya
30 Pertemuan kedua
31 IMC Hospital
32 Ikatan batin
33 Resusitasi jantung paru
34 Perasaan terikat
35 Naluri orang tua
36 Kesepakatan kerjasama
37 Opening Family Care
38 Panggilan pulang..
39 Rencana perjodohan
40 Gumaman pemimpin dapur rumah sakit
41 Flashback
42 Flashback dan tiket pesawat
43 Menginterogasi dan tatapan intimidasi
44 Tanda lahir
45 Surat perjanjian pranikah
46 Pernikahan
47 Kerinduan
48 Malam Pertama yang mencekam.
49 Antara benci dan cinta
50 Comeback Indonesia
51 Ungkapan hati
52 Kedatangan Ester
53 Rahasia
54 Pisah ranjang
55 Pergi ke Family care
56 Kemarahan dan Emosi
57 Kemarahan Alvin
58 Fakta mengejutkan
59 Keluar dari rumah
60 Hamil
61 Rayuan maut
62 Amarah dan pertemuan
63 Sindrom Couvade
64 Probabbly Seratus Persen
65 Pelukan
66 Rencana ke Korea
67 Kehamilan simpatik???
68 Ancaman
69 Menolak
70 Kemarahan
71 Penangkapan Shella
72 Permintaan Rena
73 Berusaha merayunya.
74 Menjemput Pelita
75 Ektra part 1
76 Jangan ingatkan soal itu
77 Diam-diam menghanyutkan dan Impas balas budi.
78 Tidur bertiga
79 Di atas 15.000 ft
80 Keluar dari rumah sakit
81 Teriak Histeris
82 Ketukan sepatu dari pijakan kaki
83 Pagi penuh cinta
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prologue (Awal permasalahan)
2
Pertemuan tak sengaja
3
Salah Tuduh
4
Panggilan Wawancara
5
Jawaban yang keluar dengan sangat indah
6
Surat Perjanjian Kerja
7
Queen Lyzea Mahardani
8
Bukan anak kandung
9
Memasuki apartemen mewah
10
Tuan Kaisar
11
Rencana ke Indonesia
12
Pelecehan
13
Peraturan utang piutang
14
Debaran jantung
15
Kesembuhan Pelita dan bayi tiga bulan
16
Tawaran memuakkan
17
Cemburu dan kesal
18
Jatuh Cinta??
19
Berencana balas dendam
20
Bertemu keluarga Panata & Star Company
21
Pria di balik koran
22
Hari ulang tahun
23
Cemburu tak kasat mata
24
Dimensia atau pikun
25
Anak siapa dia?
26
Dua malam sebelum pergi
27
Duduk satu seat
28
Welcome Indonesia
29
Senyuman yang mengusik pikirannya
30
Pertemuan kedua
31
IMC Hospital
32
Ikatan batin
33
Resusitasi jantung paru
34
Perasaan terikat
35
Naluri orang tua
36
Kesepakatan kerjasama
37
Opening Family Care
38
Panggilan pulang..
39
Rencana perjodohan
40
Gumaman pemimpin dapur rumah sakit
41
Flashback
42
Flashback dan tiket pesawat
43
Menginterogasi dan tatapan intimidasi
44
Tanda lahir
45
Surat perjanjian pranikah
46
Pernikahan
47
Kerinduan
48
Malam Pertama yang mencekam.
49
Antara benci dan cinta
50
Comeback Indonesia
51
Ungkapan hati
52
Kedatangan Ester
53
Rahasia
54
Pisah ranjang
55
Pergi ke Family care
56
Kemarahan dan Emosi
57
Kemarahan Alvin
58
Fakta mengejutkan
59
Keluar dari rumah
60
Hamil
61
Rayuan maut
62
Amarah dan pertemuan
63
Sindrom Couvade
64
Probabbly Seratus Persen
65
Pelukan
66
Rencana ke Korea
67
Kehamilan simpatik???
68
Ancaman
69
Menolak
70
Kemarahan
71
Penangkapan Shella
72
Permintaan Rena
73
Berusaha merayunya.
74
Menjemput Pelita
75
Ektra part 1
76
Jangan ingatkan soal itu
77
Diam-diam menghanyutkan dan Impas balas budi.
78
Tidur bertiga
79
Di atas 15.000 ft
80
Keluar dari rumah sakit
81
Teriak Histeris
82
Ketukan sepatu dari pijakan kaki
83
Pagi penuh cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!