Janda Kembang & Bad Guy

Janda Kembang & Bad Guy

Bab 1 Lucas Denver

"Ampun Tuan, tolong berikan lagi tambahan waktu. Saya pasti akan melunasi semua utang berikut bunganya," pinta seorang pria dengan wajah mencium lantai sebab kaki seseorang menindih kepalanya.

Seseorang tersebut menyeringai kejam lantas menekan dan memutar-mutar sepatunya di atas kepala pria malang itu. "Aku sudah memberimu perpanjangan waktu, Omran. Sekarang, sudah tidak ada lagi toleransi. Kamu bayar semua utang serta bunganya, atau aku patahkan lehermu ini?"

"A-ampun Tuan Lucas... saat ini saya benar-benar tidak memiliki uang sepersen pun. Tuan bisa ambil semua perabotan dan sertifikat rumah saya sebagai jaminan," kata Omran membuat kesepakatan.

Pria bernama Lucas tertawa terbahak-bahak lalu melempar puntung rokok ke arah kepala Omran lanjut mematikannya menggunakan tapak sepatu. "Rumah butut ini mau kamu jadikan jaminan, Omran? Yang benar saja! Bahkan untuk membayar bunganya pun, tidak cukup!!"

Lucas memerintahkan anak buahnya untuk mengobrak-abrik seisi rumah. Kursi dan meja sudah tidak berada pada tempatnya. Keadaan hunian sederhana itu telah porak poranda dengan serpihan kaca di mana-mana sebab para anak buah Lucas telah memecahkan semua jendela.

"Ambilkan pecahan kaca itu padaku!" titah Lucas pada salah satu anak buah. Senyumnya semakin menakutkan. Sudah dipastikan pikiran jahat berkelibatan di dalam otaknya.

"Ini Bos," ucap anak buah Lucas memberikan pecahan kaca lalu kembali ke tempat semula seraya memainkan janggut tipisnya. Bibir-bibir kehitam-hitaman menyunggingkan senyuman tipis lantaran sudah tidak sabar dengan apa yang akan terjadi di depan mata.

Lucas mengangkat kakinya dari atas kepala Omran. Dia memainkan pecahan kaca dengan cara diputar-putar. Matanya tak lepas dari tubuh pria yang masih dalam posisi bersimpuh mencium lantai. Semburat kebengisan sangat jelas dari raut wajahnya. "Angkat pria tua bangka ini dan pegang tangannya kuat-kuat!!"

Dua orang bertubuh besar langsung melakukan apa yang diperintahkan bos-nya. Masing-masing dari mereka memegangi tangan Omran agar tidak bisa melarikan diri.

"Mau apa kamu?" bentak Omran yang sudah memiliki firasat buruk sebab dia menilik benda tajam yang berada di genggaman Lucas.

Lucas terkekeh. "Lihat wajah keriputmu, Omran! Penuh dengan keringat, mau aku tambahi darah segar?"

"Ma-maksud Tuan?" Omran terbata-bata sudah tak sanggup lagi berbicara dengan jelas. Hanya kedua mata yang terlihat penuh tanda tanya.

"Omran... Omran. Kenapa kamu ketakutan seperti itu? Aku bukanlah malaikat mautmu, jadi tenanglah sedikit!" Lucas menggoreskan serpihan kaca tersebut ke atas pipi Omran dan meninggalkan luka yang lumayan dalam.

"Ahgrh..." erang Omran menahan rasa pedih. Darah segar menetes dari atas pipi bercampur air mata yang tiba-tiba berderai.

"Lagi?" tanya Lucas. Tanpa perasaan, pria berusia enam puluh tahun itu kembali melukai wajah kisut Omran dengan benda tajam tersebut. Dia nampak menikmati saat Omran memekik kesakitan. Mulutnya terbuka lebar, suara gelak tawa menggema di dalam bangunan yang saat ini acak-acakkan. "Ini hukuman karena kamu telah berani bermain-main denganku, Omran! Aku sudah memberimu kelonggaran waktu. Tapi, kamu malah menyia-nyiakannya. Jadi, rasakan saja akibatnya!"

Teriakan Omran semakin mengencang sebab Lucas menendang betisnya menggunakan ujung sepatu membuat kaki renta itu bergetar nyeri.

"Ampuni saya Tuan Lucas. Saya janji akan melunasi utang-utang saya. Tapi, tolong berikan waktu satu minggu lagi," pinta Omran berharap pria yang seusia dengannya bisa berbaik hati memberi perpanjangan waktu.

Seorang pria dengan kaca mata hitam di atas kepala menghampiri Lucas lantas membisikkan sesuatu ke telinganya. Bibir kehitaman itu mengukir senyuman yang berbeda dari sebelumnya.

"Omran, apa benar kamu memiliki seorang putri yang sangat cantik?" tanya Lucas menatap bola mata pria yang tengah dia tekan. "Aku dengar, gadismu itu adalah kembang desa di sini. Benarkah itu?" tanyanya lagi dengan mata tak berhenti menatap.

"Sa-saya tidak memiliki anak, Tuan." Omran berdusta untuk menjaga keselamatan putrinya.

"Benarkah?" tekan Lucas. "Aku bisa membaca matamu, Omran. Jadi, aku bisa tahu apa kamu sekarang tengah berbohong atau tidak...!!" Lucas menyabet perut Omran menggunakan benda yang dia genggam. Tetesan berwarna merah saga, menembus kemeja putih miliknya.

"Su-sudah Tuan... saya mengaku kalah." Suara Omran terdengar parau, sorotan manik matanya sedikit meredup.

"Jadi?" tanya Lucas.

"Iya Tuan, saya memiliki seorang anak perempuan. Usianya saat ini menginjak dua puluh tiga tahun," ungkap Omran dengan berat hati. Dia tahu pasti kalau setelah ini pria yang terkenal kaya raya, tetapi sangat kejam itu akan menjadikan putri semata wayangnya sebagai istri keenam.

"Di mana dia sekarang?" Lucas terus saja bertanya. Dia amat penasaran dengan paras bak bidadari yang dikatakan oleh anak buahnya.

Omran menelan saliva sebelum menjawab. "Anak saya berada di kota P, Tuan. Di sana dia bekerja sebagai bidan, di salah satu Rumah Sakit."

Lucas memainkan bibirnya menggunakan lidah. Membayangkan dara muda berusia dua puluh tiga tahun, hasrat kelakiannya sontak saja terbangun. "Tunjukkan foto anakmu itu. Kalau dia masuk dalam kriteria istri keenam, aku anggap utang kita lunas!"

"Ma-maksud Tuan?" Omran berpura-pura tidak mengerti makna dari selorohan Lucas.

Lucas menggepit kuat kedua rahang Omran. "Sangat mudah dimengerti seharusnya. Jadi, jangan berlagak bodoh di hadapanku. Atau aku akan menghancurkan sel-sel otakmu sampai kamu benar-benar menjadi orang bodoh!!"

"Maaf, Tuan... saya mengaku salah!" balas Omran setelah cengkeraman tangan Lucas di mulutnya terlepas.

"Mana foto anakmu? Aku tidak akan memintanya lagi setelah ini. Kalau kamu masih saja bermain-main..." Lucas menjeda ucapannya. Dia menggerakan ke lima jarinya di depan leher.

Omran lagi-lagi menelan ludah membayangkan kalau kepala yang menyatu dengan leher akan terputus dari urat-uratnya. "Di-di laci meja sudut ada album foto. Di situ banyak gambar anak perempuan saya. Tuan bisa mengambilnya."

Lucas menggerakkan kepala ke samping sebagai tanda perintah pada bawahannya. Pria berkepala gundul mengangguk dan berjalan menuju meja sudut yang dimaksudkan oleh Omran. Dia membuka laci tersebut lalu mengeluarkan sebuah album foto yang sedikit usang.

"Ini, Bos!" Pria itu menyerahkan barang yang dia ambil dari dalam laci.

Lucas tersenyum tipis seraya menatap Omran kemudian membuka album itu selembar demi selembar. Kedua bibirnya tertarik sempurna dengan binar mata bercahaya. "Waw... anakmu benar-benar seperti bidadari, Omran! Dia sangat cantik dan tubuhnya begitu sempurna."

"Lalu apa yang Tuan inginkan dari putriku?" Omran ingin memastikan niat yang terselubung di dalam hati seorang Lucas Denver.

Lucas tergelak. "Berikan gadis cantikmu itu padaku! Semua utang yang kamu miliki, aku anggap lunas!!"

"Anakku dijadikan alat pembayaran utang?" Omran terus saja bertanya. Tetapi, di dalam hatinya antara setan dan malaikat tengah bertikai. Di satu sisi dia merasa bersalah karena sang anak menjadi korban atas kebiasan buruk dirinya yang senang berjudi dan bermain wanita jalangg. Namun, satu sisi lain dia berpikir akan menjadi keuntungan tersendiri bila memiliki menantu seorang saudagar kaya raya.

"Menurutmu?" cibir Lucas. "Suruh dia pulang secepatnya! Atau jangan salahkan, apabila anak buahku menyeret putrimu itu ke hadapanku!"

"Ba-baik, Tuan. Saya akan memintanya pulang minggu ini," ujar Omran pasrah karena sudah tidak memiliki jalan keluar yang lain atas kesulitan hidupnya.

"Aku tunggu!!" Lucas mengibaskan tangan menyuruh anak buahnya untuk melepaskan Omran dan pergi dari hunian yang kondisinya sudah mengkhawatirkan.

...*****...

...Bismillah... semoga setelah ini bisa lebih fokus berkarya 🙏...

Terpopuler

Comments

Alriani Hespiapi

Alriani Hespiapi

ceritanya menyedihkan,semoga tidak berjumpa di kehidupan nyata

2022-07-16

2

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

ayah yg bejat anak yg jadi tumbal

2022-07-10

2

Ulfa

Ulfa

ohh rupanya omran juga salah...

2022-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lucas Denver
2 Bab 2 Matthew Alonzo
3 Bab 3 Kiss me
4 Bab 4 Sadis
5 Bab 5 Anggur Merah
6 Bab 6 Mata
7 Bab 7 Melepaskan Diri
8 Bab 8 Lenyap!!
9 Bab 9 Kejutan
10 Bab 10 Siuman
11 Bab 11 Pulang
12 Bab 12 Jambret...!!!
13 Bab 13 Menikah!!!
14 Bab 14 Rindu
15 Bab 15 Bertemu Kembali
16 Bab 16 Jawab, Pa...
17 Bab 17 Meloloskan Diri
18 Bab 18 Rahasia
19 Bab 19 Klub Malam
20 Bab 20 Kabur
21 Bab 21 No, Papa...
22 Bab 22 Istana Lucas Denver
23 Bab 23 Jangan Menikah!!!
24 Bab 24 Pernikahan
25 Bab 25 Gagal MP
26 Bab 26 Bebas
27 Bab 27 Ejakulasi Dini
28 Bab 28 Berpandangan Mata
29 Bab 29 Dilema Lucas
30 Bab 30 Godaan
31 Bab 31 Pintu Rahasia
32 Bab 32 Matthew Kembali
33 Bab 33 Mati
34 Bab 34 Allina
35 Bab 35 Kubur
36 Bab 36 Pergi
37 Bab 37 Memergoki
38 Bab 38 Kerja Sama
39 Bab 39 Pingsan
40 Bab 40 Meremang
41 Bab 41 Pasung
42 Bab 42 Kebakaran
43 Bab 43 Dokumen Penting
44 Bab 44 Roti Sobek
45 Bab 45 Ambulan
46 Bab 46 Televisi
47 Bab 47 Kabur
48 Bab 48 Ciuman Kedua
49 Bab 49 Ulet Bulu
50 Bab 50 Curiga
51 Bab 51 Melepasmu
52 Bab 52 Helikopter
53 Bab 53 Tertembak
54 Bab 54 Meledak
55 Bab 55 Hilang
56 Bab 56 Makan Malam
57 Bab 57 Bathtub
58 Bab 58 Mengintip
59 Bab 59 Kamu Jahat, Samuel
60 Bab 60 Saksi
61 Bab 61 Menyelinap
62 Bab 62 Senapan
63 Bab 63 Menggigil
64 Bab 64 Mayat
65 Bab 65 Kedatangan Polisi
66 Bab 66 Matthew Siuman
67 Bab 67 Ditangkap
68 Bab 68 Abigail
69 Bab 69 Allison Elizabeth
70 Bab 70 Bebas
71 Bab 71 Aku Kembali, Ivana!
72 Bab 72
73 Bab 73 Leo...
74 Bab 74 Kerinduan
75 Bab 75 Tulus
76 Bab 76 Batu
77 Bab 77 Obat
78 Bab 78 Sidang Pertama
79 Bab 79 Gagal Lagi
80 Bab 80 Donor Darah
81 Bab 81 Kritis
82 Bab 82 Janji
83 Bab 83 Tubruk
84 Bab 84 Monitor
85 Bab 85 Hidup dan Mati
86 Bab 86 Sidang Kedua
87 Bab 87 Tunggu!!!
88 Bab 88 Siapa ya?
89 Bab 89 Hakim Memutuskan...
90 Bab 90 Cemburu
91 Bab 91 Siuman
92 Bab 92 Buket Bunga
93 Bab 93 I Love You, Mom
94 Bab 94 Ivana?
95 Bab 95 Kau?
96 Bab 96 Desa
97 Bab 97 Pergi atau Kembali
98 Bab 98 Kecupp
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 Lucas Denver
2
Bab 2 Matthew Alonzo
3
Bab 3 Kiss me
4
Bab 4 Sadis
5
Bab 5 Anggur Merah
6
Bab 6 Mata
7
Bab 7 Melepaskan Diri
8
Bab 8 Lenyap!!
9
Bab 9 Kejutan
10
Bab 10 Siuman
11
Bab 11 Pulang
12
Bab 12 Jambret...!!!
13
Bab 13 Menikah!!!
14
Bab 14 Rindu
15
Bab 15 Bertemu Kembali
16
Bab 16 Jawab, Pa...
17
Bab 17 Meloloskan Diri
18
Bab 18 Rahasia
19
Bab 19 Klub Malam
20
Bab 20 Kabur
21
Bab 21 No, Papa...
22
Bab 22 Istana Lucas Denver
23
Bab 23 Jangan Menikah!!!
24
Bab 24 Pernikahan
25
Bab 25 Gagal MP
26
Bab 26 Bebas
27
Bab 27 Ejakulasi Dini
28
Bab 28 Berpandangan Mata
29
Bab 29 Dilema Lucas
30
Bab 30 Godaan
31
Bab 31 Pintu Rahasia
32
Bab 32 Matthew Kembali
33
Bab 33 Mati
34
Bab 34 Allina
35
Bab 35 Kubur
36
Bab 36 Pergi
37
Bab 37 Memergoki
38
Bab 38 Kerja Sama
39
Bab 39 Pingsan
40
Bab 40 Meremang
41
Bab 41 Pasung
42
Bab 42 Kebakaran
43
Bab 43 Dokumen Penting
44
Bab 44 Roti Sobek
45
Bab 45 Ambulan
46
Bab 46 Televisi
47
Bab 47 Kabur
48
Bab 48 Ciuman Kedua
49
Bab 49 Ulet Bulu
50
Bab 50 Curiga
51
Bab 51 Melepasmu
52
Bab 52 Helikopter
53
Bab 53 Tertembak
54
Bab 54 Meledak
55
Bab 55 Hilang
56
Bab 56 Makan Malam
57
Bab 57 Bathtub
58
Bab 58 Mengintip
59
Bab 59 Kamu Jahat, Samuel
60
Bab 60 Saksi
61
Bab 61 Menyelinap
62
Bab 62 Senapan
63
Bab 63 Menggigil
64
Bab 64 Mayat
65
Bab 65 Kedatangan Polisi
66
Bab 66 Matthew Siuman
67
Bab 67 Ditangkap
68
Bab 68 Abigail
69
Bab 69 Allison Elizabeth
70
Bab 70 Bebas
71
Bab 71 Aku Kembali, Ivana!
72
Bab 72
73
Bab 73 Leo...
74
Bab 74 Kerinduan
75
Bab 75 Tulus
76
Bab 76 Batu
77
Bab 77 Obat
78
Bab 78 Sidang Pertama
79
Bab 79 Gagal Lagi
80
Bab 80 Donor Darah
81
Bab 81 Kritis
82
Bab 82 Janji
83
Bab 83 Tubruk
84
Bab 84 Monitor
85
Bab 85 Hidup dan Mati
86
Bab 86 Sidang Kedua
87
Bab 87 Tunggu!!!
88
Bab 88 Siapa ya?
89
Bab 89 Hakim Memutuskan...
90
Bab 90 Cemburu
91
Bab 91 Siuman
92
Bab 92 Buket Bunga
93
Bab 93 I Love You, Mom
94
Bab 94 Ivana?
95
Bab 95 Kau?
96
Bab 96 Desa
97
Bab 97 Pergi atau Kembali
98
Bab 98 Kecupp

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!