Bab 9 Kejutan

Matthew tersenyum cerah. Selangkah demi selangkah, merapatkan jarak. Dia menyodorkan buket mawar putih kepada kekasihnya. "Untukmu, Amanda Shawnette...."

Mata Amanda sontak berkilap bahagia sembari meraih buket tersebut lalu menyesap wanginya. "Ini untukku?"

Matthew mengangguk pasti kemudian membuka kotak perhiasan yang berisikan kalung berlian. "Dan ini untukmu juga."

Amanda tertegun lantaran terheran-heran dengan semua kejutan yang disiapkan lelakinya. "I-ini untukku juga? Ta-tapi dalam rangka apa kamu membelikan aku semua ini? Hari ini bukan ulang tahunku!"

Matthew menjulurkan tangan dan membelai lembut paras sang pujaan. "Ini hanya sedikit bukti rasa cintaku. Selebihnya ada di sini, di dalam hati."

Wajah Amanda menjadi merah merona karena perlakuan manis kekasihnya itu. Dia merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia. Sebab dipertemukan dengan lelaki sebaik Matthew.

"Tapi, kamu tidak perlu memberikanku barang mahal seperti ini, Matthew. Ini terlalu mewah buatku," kata Amanda merasa tidak enak hati lantaran dia tidak terbiasa menerima pemberian dari orang lain.

"Kamu sangat cantik, hatimu juga. Kalung ini tidak ada apa-apanya dibandingkan ketulusanmu selama ini," jawab Matthew membuai perasaan Amanda. "Aku hanya ingin menyenangkan hati perempuan yang kusayangi. Jadi, terimalah..." Matthew menyorongkan kotak berbahan beludru.

"Terima kasih." Amanda menerima barang pemberian tersebut dengan senang hati. "Bisa bantu aku untuk memasangkannya?" tanya Amanda langsung membalikkan badan dan menata rambutnya ke samping.

Matthew melingkarkan kalung berlian ke leher Amanda kemudian memutar pundak kekasih itu. Kini kedua sejoli bersitatap. Berbalas kata yang tersirat dari sepasang mata penuh cinta. Bibir pun turut mewakili perasaan keduanya, melalui ciuman hangat nan bergelora.

"Terima kasih untuk semua cinta yang kamu berikan padaku. Semoga... rasa cintamu tak akan berkurang sedikit pun." Amanda berjinjit lanjut merangkum wajah kekasihnya. Dia mencumbu terlebih dahulu bibir Matthew, begitu lembut dan penuh penghayatan.

Setelah beberapa saat, Amanda melepas pagutannya. Dia mengusap lipstik yang menempel di atas bibir pasangannya. "Aku harus kembali ke Rumah Sakit sesegera mungkin. Bisakah kita makan siang sekarang juga?"

"Tentu." Matthew menuntun tangan kekasihnya menuju pinggiran pantai. Dia sudah menyiapkan satu meja dan dua kursi untuk private lunch bersama Amanda.

"Waw... romantis!" puji Amanda ketika sampai di tempat yang dimaksud dan melihat tampilan meja dengan taburan kelopak bunga di atasnya. "Ini makan siang teristimewa, Matthew. Terima kasih, aku benar-benar tersanjung...."

Matthew menarik salah satu kursi lantas membungkukkan badan dan menaruh tangan di atas perut. "Silakan duduk Tuan putri."

Amanda tertawa renyah lalu mendaratkan tubuhnya di atas kursi yang disiapkan Matthew." Thankyou so much, my Prince...."

Matthew turut tertawa dan duduk bersebrangan dengan kekasihnya. Dia bertepuk tangan dan munculah dua orang waiters beserta seorang pemain biola. Meja yang semula hanya ada kelopak bunga dan piring kosong, sekarang sudah dipenuhi beberapa santapan lezat. Perut Amanda sontak saja keroncongan sebab tadi pagi, dia melewatkan waktu sarapannya.

"Waw... ini semua makanan kesukaanku!" Bola mata Amanda tidak lepas dari memandangi makanan-makanan yang menggugah selera. Dia menyapu bibirnya berulang kali, tidak sabar untuk mencicipi semua hidangan yang tersaji di atas meja.

"Makanlah... dan habiskan semuanya," lontar Matthew yang dibalas dengan raut masam.

"Kamu mau aku gendut ya?" rajuk Amanda karena makanan yang dipesan Matthew tidak akan muat di perutnya yang kecil.

Matthew terkekeh, memperlihatkan lesung pipinya. "Kalau iya, kenapa? Kamu pasti semakin menggemaskan, baby!"

Amanda berdecih dan memutar bola matanya kesal. "Iya... sekarang bisa bilang begitu. Nanti, kalau aku berubah gemuk. Kamu pasti kabur, terus mencari perempuan lain yang lebih seksi!"

Matthew tidak merespon omelan Amanda. Dia hanya tertawa kecil karena saat seperti ini tingkah kekasihnya itu semakin membuatnya geregetan. Dia mengambil makanan menggunakan garpu dan diarahkan ke depan mulut Amanda yang tidak berhenti berkicau.

"Makanlah... lebih cepat kita menghabiskan makan siang ... lebih cepat juga akan pulang." Matthew menyodorkan potongan steak ayam, menyuapi kekasihnya itu. "Makan yang banyak, aktifitasmu sangat padat sebagai seorang midwife." Matthew kembali menyuapi Amanda. Tatapannya kali ini lebih dalam dari biasanya. Tatapan yang mampu menggetarkan hati seorang Amanda.

...***...

"Bagaimana, apa gadis itu sudah kalian temukan?" tanya Lucas pada anak buahnya. Dia memerintahkan untuk mencari tawanannya, dalam kondisi hidup ataupun sudah mati.

Semua orang suruhan Lucas menggelengkan kepala lantaran mereka tidak menemukan Ivana di mana pun juga. "Maaf, Bos. Kami tidak bisa mendeteksi keberadaan gadis itu. Dari semalam hingga siang ini, kami menyisir ke tengah laut dan pinggiran pantai. Kami pun mengerahkan penyelam profesional. Tapi anak itu tetap tidak ada."

"Bisa saja dia dimakan ikan hiu, Bos!" sahut pria berbadan kurus.

"Atau, mungkin sudah mati. Dan mayatnya terbawa ombak," timpal pria lainnya.

Lucas menggeram marah dan menyiram anak buahnya menggunakan air panas dari gelas. "Dasar otak udang kalian semua! Perkerjaan begini saja kalian tidak becus!! Aku tidak mau tahu, sore ini gadis itu harus ditemukan. Kalau tidak, aku akan memenggal kepala kalian satu per satu. Camkan itu!!!"

"I-iya, Bos!" jawab semua orang serentak, lalu berlari terbirit-birit kembali bekerja mencari Ivana lantaran takut akan ancaman Lucas, yang pastinya bukan sekedar omong kosong belaka.

"Punya anak buah, tapi tidak ada satu pun yang bisa aku andalkan. Semuanya payah...!! Brengseeekkk!!" pekik Lucas ketika antek-anteknya sudah menghilang pergi. Dia meluapkan kekesalan pada botol-botol minuman. Semua benda itu dia lempar ke sembarang arah, sembari mengerang dan mengumpat murka.

...****...

"Amanda?" panggil Matthew mesra.

"Ya?" sahut Amanda menunggu jawaban.

"Ada saus di bawah bibirmu," tunjuk Matthew pada bibirnya sendiri. Amanda gelagapan dan langsung menarik tisu untuk mengelap sisa-sisa kotoran di dagunya. Namun, saus tomat itu masih saja menempel. Matthew geleng-geleng kepala kemudian membersihkan noda makanan tersebut menggunakan ibu jarinya. "Kamu seperti anak kecil saja...."

Wajah Amanda meremang malu. Dia melengos, melihat ke arah pantai yang damai. Akan tetapi, keningnya mengerut heran karena melihat seperti ada tubuh manusia yang terombang-ambing oleh sapuan ombak.

Amanda menajamkan penglihatan dan benar saja yang dilihatnya bukanlah sebuah ilusi. Tanpa berkata apa pun, dia langsung melucuti pakaiannya dan menyisakan baju dalam saja. Gadis itu langsung berlari kencang ke arah pantai tidak mengindahkan Matthew yang berteriak memanggilnya.

"Amanda... what happen?"

"Amanda, wait!!"

"Oh, My Gosh!!" Matthew menyugar pucuk rambut lalu menariknya kasar saat Amanda mulai berenang ke tengah pantai. Dia turut melepas pakaian dan menyusul kekasihnya itu.

Amanda terus berenang tidak mempedulikan apa pun sebab dia sangat yakin dengan apa yang tertangkap oleh indra penglihatannya.

"Ayo sedikit lagi, Manda!" ucapnya di dalam hati. "Kamu pasti bisa!!"

"I got you!!" Amanda membetot tangan perempuan asing yang tubuhnya mengapung tak sadarkan diri. Dia meletakkan jari telunjuk di bawah lubang hidung perempuan tersebut. "Gadis ini masih hidup. Aku harus segera membawanya ke tepian. Semoga belum terlambat!"

Susah payah Amanda menyeret tubuh yang sudah sedikit membeku itu. Meski tenaganya pun tidak cukup kuat. Beruntung, Matthew tiba di waktu yang tepat. Dia langsung membantu kekasihnya membawa sosok asing tersebut ke pinggiran pantai.

...*****...

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

alhamdulillah. ivana selamat

2022-07-10

0

langit biru

langit biru

akhirnya terselamatkan ...kasian ivanna.

2022-06-15

1

Mbak Rin

Mbak Rin

ivana ditolong amanda.. mungkinkah nanti jodoh Matthew kak

2022-06-08

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lucas Denver
2 Bab 2 Matthew Alonzo
3 Bab 3 Kiss me
4 Bab 4 Sadis
5 Bab 5 Anggur Merah
6 Bab 6 Mata
7 Bab 7 Melepaskan Diri
8 Bab 8 Lenyap!!
9 Bab 9 Kejutan
10 Bab 10 Siuman
11 Bab 11 Pulang
12 Bab 12 Jambret...!!!
13 Bab 13 Menikah!!!
14 Bab 14 Rindu
15 Bab 15 Bertemu Kembali
16 Bab 16 Jawab, Pa...
17 Bab 17 Meloloskan Diri
18 Bab 18 Rahasia
19 Bab 19 Klub Malam
20 Bab 20 Kabur
21 Bab 21 No, Papa...
22 Bab 22 Istana Lucas Denver
23 Bab 23 Jangan Menikah!!!
24 Bab 24 Pernikahan
25 Bab 25 Gagal MP
26 Bab 26 Bebas
27 Bab 27 Ejakulasi Dini
28 Bab 28 Berpandangan Mata
29 Bab 29 Dilema Lucas
30 Bab 30 Godaan
31 Bab 31 Pintu Rahasia
32 Bab 32 Matthew Kembali
33 Bab 33 Mati
34 Bab 34 Allina
35 Bab 35 Kubur
36 Bab 36 Pergi
37 Bab 37 Memergoki
38 Bab 38 Kerja Sama
39 Bab 39 Pingsan
40 Bab 40 Meremang
41 Bab 41 Pasung
42 Bab 42 Kebakaran
43 Bab 43 Dokumen Penting
44 Bab 44 Roti Sobek
45 Bab 45 Ambulan
46 Bab 46 Televisi
47 Bab 47 Kabur
48 Bab 48 Ciuman Kedua
49 Bab 49 Ulet Bulu
50 Bab 50 Curiga
51 Bab 51 Melepasmu
52 Bab 52 Helikopter
53 Bab 53 Tertembak
54 Bab 54 Meledak
55 Bab 55 Hilang
56 Bab 56 Makan Malam
57 Bab 57 Bathtub
58 Bab 58 Mengintip
59 Bab 59 Kamu Jahat, Samuel
60 Bab 60 Saksi
61 Bab 61 Menyelinap
62 Bab 62 Senapan
63 Bab 63 Menggigil
64 Bab 64 Mayat
65 Bab 65 Kedatangan Polisi
66 Bab 66 Matthew Siuman
67 Bab 67 Ditangkap
68 Bab 68 Abigail
69 Bab 69 Allison Elizabeth
70 Bab 70 Bebas
71 Bab 71 Aku Kembali, Ivana!
72 Bab 72
73 Bab 73 Leo...
74 Bab 74 Kerinduan
75 Bab 75 Tulus
76 Bab 76 Batu
77 Bab 77 Obat
78 Bab 78 Sidang Pertama
79 Bab 79 Gagal Lagi
80 Bab 80 Donor Darah
81 Bab 81 Kritis
82 Bab 82 Janji
83 Bab 83 Tubruk
84 Bab 84 Monitor
85 Bab 85 Hidup dan Mati
86 Bab 86 Sidang Kedua
87 Bab 87 Tunggu!!!
88 Bab 88 Siapa ya?
89 Bab 89 Hakim Memutuskan...
90 Bab 90 Cemburu
91 Bab 91 Siuman
92 Bab 92 Buket Bunga
93 Bab 93 I Love You, Mom
94 Bab 94 Ivana?
95 Bab 95 Kau?
96 Bab 96 Desa
97 Bab 97 Pergi atau Kembali
98 Bab 98 Kecupp
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 Lucas Denver
2
Bab 2 Matthew Alonzo
3
Bab 3 Kiss me
4
Bab 4 Sadis
5
Bab 5 Anggur Merah
6
Bab 6 Mata
7
Bab 7 Melepaskan Diri
8
Bab 8 Lenyap!!
9
Bab 9 Kejutan
10
Bab 10 Siuman
11
Bab 11 Pulang
12
Bab 12 Jambret...!!!
13
Bab 13 Menikah!!!
14
Bab 14 Rindu
15
Bab 15 Bertemu Kembali
16
Bab 16 Jawab, Pa...
17
Bab 17 Meloloskan Diri
18
Bab 18 Rahasia
19
Bab 19 Klub Malam
20
Bab 20 Kabur
21
Bab 21 No, Papa...
22
Bab 22 Istana Lucas Denver
23
Bab 23 Jangan Menikah!!!
24
Bab 24 Pernikahan
25
Bab 25 Gagal MP
26
Bab 26 Bebas
27
Bab 27 Ejakulasi Dini
28
Bab 28 Berpandangan Mata
29
Bab 29 Dilema Lucas
30
Bab 30 Godaan
31
Bab 31 Pintu Rahasia
32
Bab 32 Matthew Kembali
33
Bab 33 Mati
34
Bab 34 Allina
35
Bab 35 Kubur
36
Bab 36 Pergi
37
Bab 37 Memergoki
38
Bab 38 Kerja Sama
39
Bab 39 Pingsan
40
Bab 40 Meremang
41
Bab 41 Pasung
42
Bab 42 Kebakaran
43
Bab 43 Dokumen Penting
44
Bab 44 Roti Sobek
45
Bab 45 Ambulan
46
Bab 46 Televisi
47
Bab 47 Kabur
48
Bab 48 Ciuman Kedua
49
Bab 49 Ulet Bulu
50
Bab 50 Curiga
51
Bab 51 Melepasmu
52
Bab 52 Helikopter
53
Bab 53 Tertembak
54
Bab 54 Meledak
55
Bab 55 Hilang
56
Bab 56 Makan Malam
57
Bab 57 Bathtub
58
Bab 58 Mengintip
59
Bab 59 Kamu Jahat, Samuel
60
Bab 60 Saksi
61
Bab 61 Menyelinap
62
Bab 62 Senapan
63
Bab 63 Menggigil
64
Bab 64 Mayat
65
Bab 65 Kedatangan Polisi
66
Bab 66 Matthew Siuman
67
Bab 67 Ditangkap
68
Bab 68 Abigail
69
Bab 69 Allison Elizabeth
70
Bab 70 Bebas
71
Bab 71 Aku Kembali, Ivana!
72
Bab 72
73
Bab 73 Leo...
74
Bab 74 Kerinduan
75
Bab 75 Tulus
76
Bab 76 Batu
77
Bab 77 Obat
78
Bab 78 Sidang Pertama
79
Bab 79 Gagal Lagi
80
Bab 80 Donor Darah
81
Bab 81 Kritis
82
Bab 82 Janji
83
Bab 83 Tubruk
84
Bab 84 Monitor
85
Bab 85 Hidup dan Mati
86
Bab 86 Sidang Kedua
87
Bab 87 Tunggu!!!
88
Bab 88 Siapa ya?
89
Bab 89 Hakim Memutuskan...
90
Bab 90 Cemburu
91
Bab 91 Siuman
92
Bab 92 Buket Bunga
93
Bab 93 I Love You, Mom
94
Bab 94 Ivana?
95
Bab 95 Kau?
96
Bab 96 Desa
97
Bab 97 Pergi atau Kembali
98
Bab 98 Kecupp

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!