Bab 4 Sadis

Di sebuah ruang sempit dan hanya diterangi oleh lampu pijar, seorang pria tengah duduk sembari menikmati lintingan tembakau yang dicampur dengan lembaran marijuana. Ia menyesap candu dengan penuh penghayatan. Candu yang mampu membuatnya lupa akan daratan. Pikirannya kini terbang melayang, akal sehat terkikis akan halusinasi yang membayangi diri.

Ia membiarkan jiwa lemahnya dikuasai oleh barang terkutuk itu. Kepulan asap semakin memutih di udara. Ia tertawa, dalam keheningan jua kesendirian.

Di saat jiwanya semakin melambung tak terjangkau, derap langkah cepat sedikit menyadarkannya. Susah payah ia membuka kedua kelopak mata untuk melihat siapa yang datang menemuinya tengah malam begini.

"Lapor, Bos!!" ucap lelaki yang baru saja datang tanpa permisi. "Saya membawa kabar baik buat Bos!" ucapnya lagi penuh percaya diri. Ia sangat yakin kalau pemimpinnya itu akan senang mendengar berita terbaru darinya.

"Ada kabar apa, John? Kenapa mendatangiku selarut ini? Apa ada urusan yang lebih penting dari nyawamu, hingga berani-beraninya mengganggu waktu terbaikku?!" tanya Lucas dengan mata teler karena efek dari zat narkotika yang telah dia sesap. Meski begitu, dia masih bisa mendengar secara jelas dan merespon dengan baik perkataan anak buahnya.

"Target kita tercapai, Bos! Di gudang, sudah ada sepuluh anak perempuan yang akan kita kirim ke Manila untuk kita jual dan dijadikan budak sek-s di sana!" ungkap John.

"Bagus... aku puas dengan kinerjamu, John. Berapa usia mereka? Seperti yang aku minta, 'kan?" tanya Lucas memastikan. "Aku tidak mau kalau perempuan yang kamu bawa sudah lapuk dan tidak menarik!" Dia ingin menjual gadis-gadis berusia remaja karena mereka memiliki harga jual yang fantastis.

"Seperti yang Bos inginkan. Anak itu rata-rata berusia 15 sampai 19 tahun," jawab John bangga berhasil melewati tantangan yang diberikan oleh Lucas kepadanya. Dia sangat yakin kalau bos-nya itu bakal memberikan bonus akan kerja kerasnya selama dua minggu terakhir.

Lucas tertawa riang. "Antarkan aku ke gudang, sekarang! Siapa tahu ada yang bisa aku cicipi. Lumayanlah... sekedar untuk bersenang-senang, bukan?"

"Siap, Bos! Mari, saya bantu berdiri." John menghampiri Lucas, untuk memapah pria mabuk itu. Dia melingkarkan sebelah lengan bos-nya ke atas leher lalu berjalan perlahan menuju gudang di mana para perempuan malang disekap.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka kini sudah sampai di tempat yang pintunya digembok dan dijaga oleh beberapa pria bertubuh besar dan berotot kekar. Lucas sudah tidak sabar ingin melihat bagaimana tampilan gadis-gadis manis yang menjadi korban penculikan dan ada juga yang sengaja dijual oleh orang tua mereka.

"Buka pintunya!" titah John pada anak buah yang berjaga di depan pintu. Salah seorang dari mereka menganggukkan kepala lanjut membuka gembok dan melepas rantai yang melingkar di antara dua handle pintu.

Lucas menarik lengannya dari pundak John. Dia masuk ke dalam ruangan, berjalan sempoyongan. Menerobos kegelapan demi hasrat yang saat ini tengah bergejolak. Gadis-gadis yang berada di dalam ruangan tersebut, meringkukkan badan dan saling berhimpitan berbagi perlindungan.

"Nyalakan lampunya! Kalau gelap begini, bagaimana aku bisa melihat paras mereka?" teriak Lucas pada anak buahnya. Lampu pijar menyala, menyoroti wajah-wajah ketakutan dan kengerian.

Gadis-gadis itu menjerit saat Lucas membetot tangan salah satu dari mereka. Gadis berperawakan semampai, dengan rambut pirang sebatas pinggang.

"Saya mau dibawa ke mana, Tuan? Saya ingin bersama adik saya!" rengek gadis itu berpegangan pada tangan saudaranya.

"Kita akan bersenang-senang. Akan aku ajarkan bagaimana menikmati indahnya dunia!" Lucas menarik lebih kencang tangan kanannya. Sementara sang adik tidak melepaskan tangan kirinya.

Tanpa disuruh, anak buah Lucas mendekati gadis yang duduk di atas lantai sembari menangis. Dia menampar gadis tersebut berulang kali. Dan akhirnya pegangan tangannya terlepas, sang kakak dibawa paksa oleh Lucas. Sedangkan dirinya, menangis sesenggukan memikirkan nasib saudaranya.

"Jangan bawa Kakakku... a-atau bila perlu bawa aku juga, asal bisa bersama dengannya..." isak gadis yang belum diketahui namanya. Dia meraung-raung menatap pilu tubuh sang kakak diseret kasar oleh pria asing baru saja dilihatnya.

"Berisik!!!" bentak John lalu mencengkeram kedua pipi gadis itu agar berhenti meraung. "Kakakmu tidak akan pergi lama. Dia hanya akan melayani Bos Lucas malam ini. Besok pagi, dia pasti sudah kembali." John melepaskan tangannya dengan kasar. Hingga tubuh gadis itu terjungkal ke samping.

"Me-melayani bagaimana maksudnya?"

"Kamu benar ingin tahu, anak manis? Apa kamu ingin merasakannya juga, hm...?" John menurunkan resleting celana dan mengeluarkan kejantannannya. "Isap!!"

Gadis tersebut geleng-geleng kepala dan memejamkan mata ketakutan dengan apa yang mencuat di depan mata. "Aku tidak mau!!"

John menjambak rambut perempuan yang dia sekap, hingga wajahnya mendongak dan meringis kesakitan. "Isap kataku!!"

"Tidak mau!!" Perempuan muda itu melengoskan muka. Jangankan untuk menyesap, mencium baunya saja dia sudah ingin muntah.

John kembali memukul wajah sang gadis kemudian memberikan ancaman agar bersedia menuruti kehendaknya. "Kalau kamu tidak mau, tidak apa-apa. Tetapi, aku tidak bisa menjamin keselamatan kakakmu itu!"

"Jangan apa-apakan dia. Aku mau melakukan apa pun yang kamu suruh, tapi biarkan kakakku hidup." Sangat terpaksa, gadis berusia tujuh belas tahun itu harus melayani hasrat John menggunakan bibir mungilnya. Dia berkali-kali menahan napas sebab aroma tidak sedap yang menempel di indra penciumannya.

"Lagi apa, Bos?" sentak anak buah John karena melihat gerak-gerik mencurigakan dari pria bertubuh tambun itu. "Hati-hati, Bos! Kalau Tuan Lucas tahu soal ini, pasti akan marah besar. Bos, 'kan, tahu bagaimana kejamnya dia?!"

John gelagapan dan langsung saja memasukkan kembali barang pribadinya lanjut menarik resleting celana dengan rapat. "Selama kamu tutup mulut, nyawa kita aman. Tapi sekali saja kamu membuka mulut, habis!!"

Pria tambun itu menarik tubuhnya, bersigera keluar dari gudang sebelum Lucas kembali dan mengetahui kelakuan bejatnya.

Sementara di ruangan lain, seorang gadis tengah dirundung nestapa. Harga dirinya tercabik-cabik, seperti kain yang semula melekat di atas tubuh. Kini bercerai berai di atas lantai.

Lucas melucuti seluruh pakaian yang menutupi kemolekan tubuh perempuan malang itu lanjut merobeknya hingga tak berbentuk. "Kamu harus melayaniku, kalau mau selamat!"

"Tidak, Tuan. Jangan..." jerit sang gadis karena Lucas tiba-tiba menggigit leher jenjangnya.

"Jangan apa? Jangan berhenti?" Lucas tergelak bernada melecehkan.

"Tolong lepaskan saya, Tuan. Saya ingin pulang..." rengeknya berharap agar Lucas iba. Namun, bukan Lucas namanya kalau dia memiliki rasa kasihan. Dia terkenal sebagai pria kejam dan tak bernurani. Si tangan besi, yang bersikap semena-mena karena kekuasaan yang dimiliki.

Lucas Denver, saudagar kaya raya yang menyimpan rahasia besar serta kelam karena terlibat dalam jaringan mafia human trafficking juga prostitusi antar dua negara. Sudah banyak perempuan-perempuan yang menjadi korban akan kebiadabannya.

...*****...

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

mniijikan smoga ananda tidak jatuh ke tangan Lukas 😡

2022-07-25

0

lina

lina

musnahin bae lucas

2022-07-19

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

kejamnya. semoga kita selalu dilindungi dari hal2 begini. ingat 2 orang gadisku.. 😭😥

2022-07-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lucas Denver
2 Bab 2 Matthew Alonzo
3 Bab 3 Kiss me
4 Bab 4 Sadis
5 Bab 5 Anggur Merah
6 Bab 6 Mata
7 Bab 7 Melepaskan Diri
8 Bab 8 Lenyap!!
9 Bab 9 Kejutan
10 Bab 10 Siuman
11 Bab 11 Pulang
12 Bab 12 Jambret...!!!
13 Bab 13 Menikah!!!
14 Bab 14 Rindu
15 Bab 15 Bertemu Kembali
16 Bab 16 Jawab, Pa...
17 Bab 17 Meloloskan Diri
18 Bab 18 Rahasia
19 Bab 19 Klub Malam
20 Bab 20 Kabur
21 Bab 21 No, Papa...
22 Bab 22 Istana Lucas Denver
23 Bab 23 Jangan Menikah!!!
24 Bab 24 Pernikahan
25 Bab 25 Gagal MP
26 Bab 26 Bebas
27 Bab 27 Ejakulasi Dini
28 Bab 28 Berpandangan Mata
29 Bab 29 Dilema Lucas
30 Bab 30 Godaan
31 Bab 31 Pintu Rahasia
32 Bab 32 Matthew Kembali
33 Bab 33 Mati
34 Bab 34 Allina
35 Bab 35 Kubur
36 Bab 36 Pergi
37 Bab 37 Memergoki
38 Bab 38 Kerja Sama
39 Bab 39 Pingsan
40 Bab 40 Meremang
41 Bab 41 Pasung
42 Bab 42 Kebakaran
43 Bab 43 Dokumen Penting
44 Bab 44 Roti Sobek
45 Bab 45 Ambulan
46 Bab 46 Televisi
47 Bab 47 Kabur
48 Bab 48 Ciuman Kedua
49 Bab 49 Ulet Bulu
50 Bab 50 Curiga
51 Bab 51 Melepasmu
52 Bab 52 Helikopter
53 Bab 53 Tertembak
54 Bab 54 Meledak
55 Bab 55 Hilang
56 Bab 56 Makan Malam
57 Bab 57 Bathtub
58 Bab 58 Mengintip
59 Bab 59 Kamu Jahat, Samuel
60 Bab 60 Saksi
61 Bab 61 Menyelinap
62 Bab 62 Senapan
63 Bab 63 Menggigil
64 Bab 64 Mayat
65 Bab 65 Kedatangan Polisi
66 Bab 66 Matthew Siuman
67 Bab 67 Ditangkap
68 Bab 68 Abigail
69 Bab 69 Allison Elizabeth
70 Bab 70 Bebas
71 Bab 71 Aku Kembali, Ivana!
72 Bab 72
73 Bab 73 Leo...
74 Bab 74 Kerinduan
75 Bab 75 Tulus
76 Bab 76 Batu
77 Bab 77 Obat
78 Bab 78 Sidang Pertama
79 Bab 79 Gagal Lagi
80 Bab 80 Donor Darah
81 Bab 81 Kritis
82 Bab 82 Janji
83 Bab 83 Tubruk
84 Bab 84 Monitor
85 Bab 85 Hidup dan Mati
86 Bab 86 Sidang Kedua
87 Bab 87 Tunggu!!!
88 Bab 88 Siapa ya?
89 Bab 89 Hakim Memutuskan...
90 Bab 90 Cemburu
91 Bab 91 Siuman
92 Bab 92 Buket Bunga
93 Bab 93 I Love You, Mom
94 Bab 94 Ivana?
95 Bab 95 Kau?
96 Bab 96 Desa
97 Bab 97 Pergi atau Kembali
98 Bab 98 Kecupp
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 Lucas Denver
2
Bab 2 Matthew Alonzo
3
Bab 3 Kiss me
4
Bab 4 Sadis
5
Bab 5 Anggur Merah
6
Bab 6 Mata
7
Bab 7 Melepaskan Diri
8
Bab 8 Lenyap!!
9
Bab 9 Kejutan
10
Bab 10 Siuman
11
Bab 11 Pulang
12
Bab 12 Jambret...!!!
13
Bab 13 Menikah!!!
14
Bab 14 Rindu
15
Bab 15 Bertemu Kembali
16
Bab 16 Jawab, Pa...
17
Bab 17 Meloloskan Diri
18
Bab 18 Rahasia
19
Bab 19 Klub Malam
20
Bab 20 Kabur
21
Bab 21 No, Papa...
22
Bab 22 Istana Lucas Denver
23
Bab 23 Jangan Menikah!!!
24
Bab 24 Pernikahan
25
Bab 25 Gagal MP
26
Bab 26 Bebas
27
Bab 27 Ejakulasi Dini
28
Bab 28 Berpandangan Mata
29
Bab 29 Dilema Lucas
30
Bab 30 Godaan
31
Bab 31 Pintu Rahasia
32
Bab 32 Matthew Kembali
33
Bab 33 Mati
34
Bab 34 Allina
35
Bab 35 Kubur
36
Bab 36 Pergi
37
Bab 37 Memergoki
38
Bab 38 Kerja Sama
39
Bab 39 Pingsan
40
Bab 40 Meremang
41
Bab 41 Pasung
42
Bab 42 Kebakaran
43
Bab 43 Dokumen Penting
44
Bab 44 Roti Sobek
45
Bab 45 Ambulan
46
Bab 46 Televisi
47
Bab 47 Kabur
48
Bab 48 Ciuman Kedua
49
Bab 49 Ulet Bulu
50
Bab 50 Curiga
51
Bab 51 Melepasmu
52
Bab 52 Helikopter
53
Bab 53 Tertembak
54
Bab 54 Meledak
55
Bab 55 Hilang
56
Bab 56 Makan Malam
57
Bab 57 Bathtub
58
Bab 58 Mengintip
59
Bab 59 Kamu Jahat, Samuel
60
Bab 60 Saksi
61
Bab 61 Menyelinap
62
Bab 62 Senapan
63
Bab 63 Menggigil
64
Bab 64 Mayat
65
Bab 65 Kedatangan Polisi
66
Bab 66 Matthew Siuman
67
Bab 67 Ditangkap
68
Bab 68 Abigail
69
Bab 69 Allison Elizabeth
70
Bab 70 Bebas
71
Bab 71 Aku Kembali, Ivana!
72
Bab 72
73
Bab 73 Leo...
74
Bab 74 Kerinduan
75
Bab 75 Tulus
76
Bab 76 Batu
77
Bab 77 Obat
78
Bab 78 Sidang Pertama
79
Bab 79 Gagal Lagi
80
Bab 80 Donor Darah
81
Bab 81 Kritis
82
Bab 82 Janji
83
Bab 83 Tubruk
84
Bab 84 Monitor
85
Bab 85 Hidup dan Mati
86
Bab 86 Sidang Kedua
87
Bab 87 Tunggu!!!
88
Bab 88 Siapa ya?
89
Bab 89 Hakim Memutuskan...
90
Bab 90 Cemburu
91
Bab 91 Siuman
92
Bab 92 Buket Bunga
93
Bab 93 I Love You, Mom
94
Bab 94 Ivana?
95
Bab 95 Kau?
96
Bab 96 Desa
97
Bab 97 Pergi atau Kembali
98
Bab 98 Kecupp

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!