Di sebuah ruang sempit dan hanya diterangi oleh lampu pijar, seorang pria tengah duduk sembari menikmati lintingan tembakau yang dicampur dengan lembaran marijuana. Ia menyesap candu dengan penuh penghayatan. Candu yang mampu membuatnya lupa akan daratan. Pikirannya kini terbang melayang, akal sehat terkikis akan halusinasi yang membayangi diri.
Ia membiarkan jiwa lemahnya dikuasai oleh barang terkutuk itu. Kepulan asap semakin memutih di udara. Ia tertawa, dalam keheningan jua kesendirian.
Di saat jiwanya semakin melambung tak terjangkau, derap langkah cepat sedikit menyadarkannya. Susah payah ia membuka kedua kelopak mata untuk melihat siapa yang datang menemuinya tengah malam begini.
"Lapor, Bos!!" ucap lelaki yang baru saja datang tanpa permisi. "Saya membawa kabar baik buat Bos!" ucapnya lagi penuh percaya diri. Ia sangat yakin kalau pemimpinnya itu akan senang mendengar berita terbaru darinya.
"Ada kabar apa, John? Kenapa mendatangiku selarut ini? Apa ada urusan yang lebih penting dari nyawamu, hingga berani-beraninya mengganggu waktu terbaikku?!" tanya Lucas dengan mata teler karena efek dari zat narkotika yang telah dia sesap. Meski begitu, dia masih bisa mendengar secara jelas dan merespon dengan baik perkataan anak buahnya.
"Target kita tercapai, Bos! Di gudang, sudah ada sepuluh anak perempuan yang akan kita kirim ke Manila untuk kita jual dan dijadikan budak sek-s di sana!" ungkap John.
"Bagus... aku puas dengan kinerjamu, John. Berapa usia mereka? Seperti yang aku minta, 'kan?" tanya Lucas memastikan. "Aku tidak mau kalau perempuan yang kamu bawa sudah lapuk dan tidak menarik!" Dia ingin menjual gadis-gadis berusia remaja karena mereka memiliki harga jual yang fantastis.
"Seperti yang Bos inginkan. Anak itu rata-rata berusia 15 sampai 19 tahun," jawab John bangga berhasil melewati tantangan yang diberikan oleh Lucas kepadanya. Dia sangat yakin kalau bos-nya itu bakal memberikan bonus akan kerja kerasnya selama dua minggu terakhir.
Lucas tertawa riang. "Antarkan aku ke gudang, sekarang! Siapa tahu ada yang bisa aku cicipi. Lumayanlah... sekedar untuk bersenang-senang, bukan?"
"Siap, Bos! Mari, saya bantu berdiri." John menghampiri Lucas, untuk memapah pria mabuk itu. Dia melingkarkan sebelah lengan bos-nya ke atas leher lalu berjalan perlahan menuju gudang di mana para perempuan malang disekap.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka kini sudah sampai di tempat yang pintunya digembok dan dijaga oleh beberapa pria bertubuh besar dan berotot kekar. Lucas sudah tidak sabar ingin melihat bagaimana tampilan gadis-gadis manis yang menjadi korban penculikan dan ada juga yang sengaja dijual oleh orang tua mereka.
"Buka pintunya!" titah John pada anak buah yang berjaga di depan pintu. Salah seorang dari mereka menganggukkan kepala lanjut membuka gembok dan melepas rantai yang melingkar di antara dua handle pintu.
Lucas menarik lengannya dari pundak John. Dia masuk ke dalam ruangan, berjalan sempoyongan. Menerobos kegelapan demi hasrat yang saat ini tengah bergejolak. Gadis-gadis yang berada di dalam ruangan tersebut, meringkukkan badan dan saling berhimpitan berbagi perlindungan.
"Nyalakan lampunya! Kalau gelap begini, bagaimana aku bisa melihat paras mereka?" teriak Lucas pada anak buahnya. Lampu pijar menyala, menyoroti wajah-wajah ketakutan dan kengerian.
Gadis-gadis itu menjerit saat Lucas membetot tangan salah satu dari mereka. Gadis berperawakan semampai, dengan rambut pirang sebatas pinggang.
"Saya mau dibawa ke mana, Tuan? Saya ingin bersama adik saya!" rengek gadis itu berpegangan pada tangan saudaranya.
"Kita akan bersenang-senang. Akan aku ajarkan bagaimana menikmati indahnya dunia!" Lucas menarik lebih kencang tangan kanannya. Sementara sang adik tidak melepaskan tangan kirinya.
Tanpa disuruh, anak buah Lucas mendekati gadis yang duduk di atas lantai sembari menangis. Dia menampar gadis tersebut berulang kali. Dan akhirnya pegangan tangannya terlepas, sang kakak dibawa paksa oleh Lucas. Sedangkan dirinya, menangis sesenggukan memikirkan nasib saudaranya.
"Jangan bawa Kakakku... a-atau bila perlu bawa aku juga, asal bisa bersama dengannya..." isak gadis yang belum diketahui namanya. Dia meraung-raung menatap pilu tubuh sang kakak diseret kasar oleh pria asing baru saja dilihatnya.
"Berisik!!!" bentak John lalu mencengkeram kedua pipi gadis itu agar berhenti meraung. "Kakakmu tidak akan pergi lama. Dia hanya akan melayani Bos Lucas malam ini. Besok pagi, dia pasti sudah kembali." John melepaskan tangannya dengan kasar. Hingga tubuh gadis itu terjungkal ke samping.
"Me-melayani bagaimana maksudnya?"
"Kamu benar ingin tahu, anak manis? Apa kamu ingin merasakannya juga, hm...?" John menurunkan resleting celana dan mengeluarkan kejantannannya. "Isap!!"
Gadis tersebut geleng-geleng kepala dan memejamkan mata ketakutan dengan apa yang mencuat di depan mata. "Aku tidak mau!!"
John menjambak rambut perempuan yang dia sekap, hingga wajahnya mendongak dan meringis kesakitan. "Isap kataku!!"
"Tidak mau!!" Perempuan muda itu melengoskan muka. Jangankan untuk menyesap, mencium baunya saja dia sudah ingin muntah.
John kembali memukul wajah sang gadis kemudian memberikan ancaman agar bersedia menuruti kehendaknya. "Kalau kamu tidak mau, tidak apa-apa. Tetapi, aku tidak bisa menjamin keselamatan kakakmu itu!"
"Jangan apa-apakan dia. Aku mau melakukan apa pun yang kamu suruh, tapi biarkan kakakku hidup." Sangat terpaksa, gadis berusia tujuh belas tahun itu harus melayani hasrat John menggunakan bibir mungilnya. Dia berkali-kali menahan napas sebab aroma tidak sedap yang menempel di indra penciumannya.
"Lagi apa, Bos?" sentak anak buah John karena melihat gerak-gerik mencurigakan dari pria bertubuh tambun itu. "Hati-hati, Bos! Kalau Tuan Lucas tahu soal ini, pasti akan marah besar. Bos, 'kan, tahu bagaimana kejamnya dia?!"
John gelagapan dan langsung saja memasukkan kembali barang pribadinya lanjut menarik resleting celana dengan rapat. "Selama kamu tutup mulut, nyawa kita aman. Tapi sekali saja kamu membuka mulut, habis!!"
Pria tambun itu menarik tubuhnya, bersigera keluar dari gudang sebelum Lucas kembali dan mengetahui kelakuan bejatnya.
Sementara di ruangan lain, seorang gadis tengah dirundung nestapa. Harga dirinya tercabik-cabik, seperti kain yang semula melekat di atas tubuh. Kini bercerai berai di atas lantai.
Lucas melucuti seluruh pakaian yang menutupi kemolekan tubuh perempuan malang itu lanjut merobeknya hingga tak berbentuk. "Kamu harus melayaniku, kalau mau selamat!"
"Tidak, Tuan. Jangan..." jerit sang gadis karena Lucas tiba-tiba menggigit leher jenjangnya.
"Jangan apa? Jangan berhenti?" Lucas tergelak bernada melecehkan.
"Tolong lepaskan saya, Tuan. Saya ingin pulang..." rengeknya berharap agar Lucas iba. Namun, bukan Lucas namanya kalau dia memiliki rasa kasihan. Dia terkenal sebagai pria kejam dan tak bernurani. Si tangan besi, yang bersikap semena-mena karena kekuasaan yang dimiliki.
Lucas Denver, saudagar kaya raya yang menyimpan rahasia besar serta kelam karena terlibat dalam jaringan mafia human trafficking juga prostitusi antar dua negara. Sudah banyak perempuan-perempuan yang menjadi korban akan kebiadabannya.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
lovely
mniijikan smoga ananda tidak jatuh ke tangan Lukas 😡
2022-07-25
0
lina
musnahin bae lucas
2022-07-19
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kejamnya. semoga kita selalu dilindungi dari hal2 begini. ingat 2 orang gadisku.. 😭😥
2022-07-10
2