Episode 9

Plaaak... sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Mirza.

Kini tangan halus Megi yang menampar nya.

Tak sanggup lagi, jika harus mendengar kakaknya menghina orang lain yang bermaksud baik melindungi ia.

"Cukup kak... Mau sampai kapan kakak terus menyalahkan aku atas meninggalnya Mama?" ucap Megi datar.

"Bukan aku yang meminta Mama melahirkan aku, bukan aku yang meminta harta Papa bangkrut, bukan aku yang membawa Papa pergi. Kakak menyalahkan aku atas kesedihan yang kakak alami, kakak terlalu egois, bahkan untuk meyakinkan diri kakak sendiri pun kakak gak mampu."

Sebuah tamparan melayang dari tangan putih Mirza,  belum sempat mendarat di pipi Megi, tangan Sean lebih dulu menangkapnya. Membalikan tamparan itu yang membuat sudut bibir Mirza kembali berdarah.

"Jangan pernah sentuh apa yang menjadi tanggung jawab gue, sekarang." ucap Sean dengan mata sinisnya.

Megi yang mendengar perkataan Sean langsung melihat ekspresi wajah Sean. Kini lelaki itu membara bak api yang menyala, wajahnya merah padam tersulut api amarah.

Menyadari keadaan akan terus memburuk, Megi memutuskan untuk mengajak mereka kembali kerumah.

Mencoba untuk mendinginkan dua orang yang saat ini sedang berada di depannya, melindungi ia sepenuh jiwa.

Tapi baru berjalan tiga langkah, baku hantam terjadi kembali antara Mika dan Mirza. Kini Mika pun juga ikut terluka. Melihat kejadian itu warga membawa Mirza menjauh dari pemakaman.

Mereka sudah tak lagi heran melihat dua orang kakak beradik itu saling pukul. Semenjak mereka pindah ke rumah kecil itu, Mika dan Mirza sudah beberapa kali melakukan adu jotos.

Mirza memang lebih sering di kenal sebagai biang onar di kampung. Sebab itu Mirza jarang lagi kelihatan di rumahnya.

Sementara warga yang lain kembali kerumah kecil Mika dan Megi, untuk membereskan sisa-sisa pemakaman dan mengadakan acara tahlilan.

Megi duduk termenung di bibir ranjang tidur Papanya. Sementara tamu yang lain sudah pulang, menyisakan beberapa orang ibu-ibu kampung yang membereskan sisa acara tahlilan tadi.

Mika mendekat dan meraih ujung kepala adiknya. Sementara sepasang mata hanya memperhatikan dari luar kamar.

"Kemarin aku masih menyuapi papa makan siang kak. Papa masih bercanda denganku kak." Megi kembali meneteskan bulir beningnya.

"Ikhlas Megi. Biar papa tenang disana." bujuk Mika lembut.

"Aku masih mencium aroma Papa kak. Papa masih disini bareng kita kak."

"Megi."

"Kak... Aku masih tidur sambil peluk papa kemarin kak. Malam ini kenapa Papa biarin aku tidur sendiri kak. Kak bilang sama Papa pulang kak, Megi disini sendiri kak." Megi memeluk badan tegap milik Mika.

Mika hanya bungkam, tak tau harus menyuarakan apa. Ia pun sama hancurnya, namum apa yang bisa ia lakukan. Ini kehendak Tuhan bukan kehendak manusia.

Sepasang bola mata yang dari tadi memperhatikan kini mulai mengembun. Sean keluar dari rumah itu dan duduk di bangku depan rumah Mika.

Di keluarkannya sebatang rokok dan menyalakan apinya. Menghisap dengan santai lalu menghembuskannya perlahan. Tetapi sesak yang ia rasakan di dalam dada tidak mau ikut terhempas bersama asap rokok itu.

"Nak ganteng, kami pulang dulu ya." ucap salah satu Ibu-ibu yang sedari tadi membereskan rumah ini.

"Iya... Terima kasih Bu." ucap Sean sembari menyalami Ibu itu sebelum keluar dari teras rumah Mika.

"Dijaga itu adik perempuannya, pasti berat saat ini menjadi dia." ucap salah seorang Ibu berbadan bulat.

"Sabar ya kalian." sambung seorang lagi

Sean hanya tersenyum dan mengangguk, membiarkan para Ibu-ibu itu pergi meninggalkan rumah Mika.

Melihat keadaan yang sepi, Sean berniat untuk kembali pulang juga.

Ia mencari Mika kedalam, namun Mika tidak muncul di sudut manapun.

Ia hanya melihat Megi yang sedang tengkurap mencium bantal bekas Papanya, memeluk erat seakan ia sedang memeluk Papanya.

'Andai Rena juga begitu, pasti keluarga itu akan lebih baik' ucapnya dalam hati.

Lalu Sean tersenyum sendiri, Apa bedanya ia dengan Mirza yang selalu menyalahkan Adiknya atas apa yang menimpah keluarganya. Ia marah setengah mati mendengar Mirza berbicara seperti itu, tapi ia juga sama saja.

Sean berjalan memasuki kamar itu, dimana kemarin siang ia melihat Affandy dengan bercak darah di dadanya. Membayangkan kejadian itu langkah Sean terhenti, ia pun tidak sanggup jika mengingat hal itu.

Lalu bagaimana Megi mampu menahan itu?

Sean menghentikan langkahnya yang ingin masuk kedalam kamar. Ia mengurungkan niatnya dan kembali ke ruang depan.

Menghempaskan bokongnya ke lantai ruangan itu, tak lama Mika masuk ke dalam.

"Sean, Lu nginep malam ini kan?"

"Gue, gak bisa. Ada adik perempuan lu disini." tolak Sean langsung.

Mika hanya menghela nafas panjang, ia mendekat ke tubuh kekar Sean.

"Mau temeni gue begadang?" tanya Mika sambil menepuk bahu Sean.

Tanpa banyak berkata, Sean dan Mika keluar dari rumah yang pengap itu. Mereka memilih duduk di kursi kayu bawah pohon mangga di depan rumah Mika.

Sean kembali membakar sebatang rokok, kali ini Mika juga mengikuti kelakuan Sean. Mereka menghembuskan asap itu berbarengan.

Sean menatap Mika dengan ujung matanya, di lihatnya wajah Mika yang saat ini sedang kacau. Sesekali ia menyisir rambut gondrongnya kebelakang menggunakan tangannya. Sengaja ia melepaskan ikatan rambutnya selesai tahlilan tadi.

Rambut lurus nya yang saat ini masih berada di atas bahu, di biarkan tertiup angin malam yang membawa kenangan pahit yang hinggap di benaknya.

Mika menjatuhkan puntungan rokok yang baru dua kali di hisapnya itu.

"Gue rasa, rokok gak bisa menghibur hati gue."

Sean hanya memandang Mika dengan sudut matanya, ia masih menghisap batang rokok yang saat ini menempel di dua jarinya.

"Beberapa kali Papa nanyakin elu, ke gue."

Seperti terlepas sendiri, rokok di jarinya terjatuh ke tanah saat mendengar perkataan Mika.

"Saat Papa datang menjenguk gue di asrama Taruna, Papa selalu nanya in elu. Dia bilang dia rindu sama lu."

"Sorry, Mik. Gue..." Sean menggantung kalimatnya, tak tahu harus berkata apa.

Perasaan bersalah kini menjalar ke hati Sean. Ia selama ini tidak pernah berusaha untuk menghubungi sahabatnya ini. Padahal ia tahu, mudah sekali baginya untuk mencari jejak mereka. Tapi kemana dia saat itu, entahlah.

"Gue tau, Papa udah nganggep lu putra keduanya. Sebagian ilmu Papa di berikan untuk lu dan Mirza. Bagi Papa lu sama seperti Mirza." ucap Mika kembali, matanya menerawang jauh ke masa lalu.

Sean bukan hanya sahabatnya, tapi ia lebih dari itu. Hampir setiap waktu ia habiskan bersama. Walaupun mereka sering bertengkar, tak lama mereka pasti akan kembali membaik.

Rumah Mika selalu terbuka untuk Sean, terkadang Sean juga menginap dirumah Mika selama berhari-hari. Dari dulu hidup Sean memang tidak baik, ia sering lari dari rumahnya dan menumpang di rumah Mika.

Papa, memang seorang pengusaha terkenal di bidang properti, usahanya terus melambung tinggi. Tapi Papa lelaki yang hebat, ia masih sering mengurus anak-anaknya dirumah. Di tengah kesibukannya, Papa masih sempat mengunjungi Megi di Beijing.

Bukan hanya Mika dan Mirza, Papa juga ikut berperan dalam pembentukan karakter Sean. Hampir setiap sabtu dan minggu, Sean dan Mirza di gembleng dengan dunia bisnis.

Mika yang melihat mereka hanya tertawa, bukan Papanya tidak sayang padanya, tapi Papanya lebih paham. Mika tidak suka bermain di dunia bisnis, Mika lebih suka berpetualang bebas mengikuti arah angin.

Disana Sean mengambil separuh ilmu dari dunia bisnis. Kesuksesan yang ia raih hari ini sedikit banyak adalah campur tangan dari om Fandy. Rayen ia bukan seorang pengusaha sukses dulunya, tapi walaupun Rayen tidak sibuk, Sean merasa hubungannya sangat jauh dengan lelaki yang berdarah sama dengannya.

"Gue gak tau keadaan kalian seburuk ini Mik. Gue salah sama kalian, gue bener-bener bodoh..." ucapnya dengan mengacak-acak rambut gondrongnya.

Saat bersama Mika ia mampu menunjukan sisi lain di dirinya itu. Mika bukan cuma sahabat, tapi sifat Mika yang dari dulu dewasa juga bagaikan kakak untuknya.

"Hana, perempuan itu membuat gue melupakan semua yang penting dari masa lalu gue. Hana, dia yang menyeret gue jauh dari segalanya." ucap Sean sambil memukul-mukul dahinya dengan tumbukannya sendiri. Ada rasa geram yang membuat Sean marah saat menyebut nama itu.

Mika menarik gepalan tangan Sean yang sedari tadi ia pukulkan di dahinya.

"Hana, yang membuat elu jadi begini, kan?" ucap Mika sambil menatap wajah Sean.

Sean hanya bisa tertunduk, rahangnya mengatup dengan keras sampai menimbulkan gretakan pada gesekan kedua giginya.

"Hana, gue udah sering bilang sama lu kan. Dia gak pantes buat lu." sambung Mika dengan nada sedikit keras.

"Gue gak bisa Mika, gue gak bisa narik diri gue dari pesona Hana. Dia..." sean menggantungkankan kalimatnya.

"Hana, pernah nembak gue saat dia masih pacaran sama elu."

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

sedih banget aku waktu megi nhobrol sama mika😭😭😭😭

2023-08-05

0

🏕️𝕽ᵗᵐLing𝕽𝖍'𝖘😎 𝕽z

🏕️𝕽ᵗᵐLing𝕽𝖍'𝖘😎 𝕽z

Jan sampe tar Hana balik lagi y klo
Sean dah sama mego

2020-07-04

0

ratmie lutfy

ratmie lutfy

nex

2020-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Epidode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Epidode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Epidode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 End
145 Season 2 (01)
146 02
147 03
148 04
149 Season 2 (05)
150 Season 2 (06)
151 Season 2 (07)
152 08
153 09
154 10
155 11
156 12
157 13
158 14
159 15
160 16
161 17
162 18
163 19
164 20
165 21
166 22
167 23
168 24
169 25
170 26
171 27
172 28
173 29
174 30
175 31
176 32
177 33
178 34
179 35
180 36
181 37
182 38
183 39
184 40
185 41
186 42
187 43
188 44
189 45
190 46
191 47
192 48
193 49
194 50
195 51
196 52
197 53
198 54
199 55
200 56
201 57
202 58
203 59
204 60
205 61
206 62
207 63
208 64
209 65
210 66
211 67
212 68
213 69
214 70
215 71
216 72
217 73
218 74
219 75
220 76
221 77
222 78
223 79
224 80
225 81
226 82
227 83
228 84
229 85
230 86
231 87
232 88
233 89
234 90
235 91
236 92
237 93
238 94
239 95
240 96
241 97
242 98
243 99
244 100
245 101
246 102
247 103
248 104
249 105
250 106
251 107
252 108
253 109
254 110
255 111
256 112
257 113
258 114
259 115
260 116
261 117
262 118
263 119
264 120
265 121
266 122
267 123
268 124
269 125
270 126
271 127
272 128
273 129
274 130
275 131
276 132
277 133
278 134
279 135
280 136
281 137
282 138
283 139
284 140
285 141
286 142
287 143
288 End
289 Extra Part 01
290 Extra Part 02
291 Extra Part 03
Episodes

Updated 291 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Epidode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Epidode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Epidode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
End
145
Season 2 (01)
146
02
147
03
148
04
149
Season 2 (05)
150
Season 2 (06)
151
Season 2 (07)
152
08
153
09
154
10
155
11
156
12
157
13
158
14
159
15
160
16
161
17
162
18
163
19
164
20
165
21
166
22
167
23
168
24
169
25
170
26
171
27
172
28
173
29
174
30
175
31
176
32
177
33
178
34
179
35
180
36
181
37
182
38
183
39
184
40
185
41
186
42
187
43
188
44
189
45
190
46
191
47
192
48
193
49
194
50
195
51
196
52
197
53
198
54
199
55
200
56
201
57
202
58
203
59
204
60
205
61
206
62
207
63
208
64
209
65
210
66
211
67
212
68
213
69
214
70
215
71
216
72
217
73
218
74
219
75
220
76
221
77
222
78
223
79
224
80
225
81
226
82
227
83
228
84
229
85
230
86
231
87
232
88
233
89
234
90
235
91
236
92
237
93
238
94
239
95
240
96
241
97
242
98
243
99
244
100
245
101
246
102
247
103
248
104
249
105
250
106
251
107
252
108
253
109
254
110
255
111
256
112
257
113
258
114
259
115
260
116
261
117
262
118
263
119
264
120
265
121
266
122
267
123
268
124
269
125
270
126
271
127
272
128
273
129
274
130
275
131
276
132
277
133
278
134
279
135
280
136
281
137
282
138
283
139
284
140
285
141
286
142
287
143
288
End
289
Extra Part 01
290
Extra Part 02
291
Extra Part 03

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!