Episode 12

Lelaki itu tersenyum getir, biasa wajahnya selalu memendam amarah, kini wajahnya terlihat begitu sendu. Mata sinisnya kini berganti dengan mata yang meneduhkan.

Lelaki itu membuka jaket yang ia pakai dan meletakannya di tubuh mungil Megi. Topi jaket itu, di buatnya menutupi sebagian wajah Megi.

Tanpa banyak berkata dia menggendong tubuh mungil Megi memasuki mobil hitam legamnya itu.

"Kenapa sendiri? Dimana Mika?" Tanya nya tanpa basa basi.

"Kak Mika ada urusan, kak."

"Kenapa gak tunggu dia? kalok lu di culik Mirza gimana?"

"Bagaimana pun kak Mirza masih kakak aku, kak."

Sean melemparkan senyumnya kesamping. Jijik mendengar ucapan Megi yang terdengar munafik baginya.

"Apa dia manusia, gue rasa dia binat*ng." ucap Sean spontan.

Megi memperhatikan setiap lekuk wajah Sean. Ia memang tampan, wajahnya terlihat macho dan gayanya yang maskulin.

Hanya saja, kata-kata yang selalu keluar dari bibirnya hampir semua makian.

Tapi kenapa saat berada di dekatnya, hati Megi terasa sangat nyaman. Apalagi pelukan yang di berikan Sean saat di pemakaman, itu bagaikan sesuatu yang mampu membuat beban Megi sirna begitu saja.

Mengingat kejadian itu membuat jantung Megi berdetak tak beraturan. Mulai tumbuh rona merah di wajah pucatnya. Megi seperti tersipu malu saat memandang wajah Sean.

Sempurna, Sean mampu menggeser posisi Pandu di hati Megi dalam waktu singkat. Entah sejak kapan, tapi yang pasti saat ini Megi tak lagi mampu membuang pandangannya dari lelaki bengis itu.

Tak banyak kata yang terucap dari bibirnya, jangan kan kata yang manis, hampir semua ucapannya adalah makian. Tapi kenapa dengan cepat Sean mampu menembus hati Megi.

Megi memanglah remaja labil, perasaannya mampu berubah secepat kilat saat menemukan tempat nyaman lainnya. Tapi kali ini rasa itu berbeda, ia melihat Sean berbeda dari Pandu.

Sean bagaikan malaikat pengganti yang dikirimkan untuk menggantikan Papa. Sean bisa saja melakukan hal yang buruk pada malam ia di beli oleh Sean. Tapi Sean membuktikan bahwa ia masih memiliki hati nurani, ia masih bisa melepaskan Megi.

Itu membuktikan bahwa ia lelaki yang baik, sebenarnya.

Sadar ada sepasang mata yang sedang menatapnya, Sean memandang Megi tajam. Seperti tak suka wajahnya terlihat oleh orang lain. Megi yang sadar akan hal itu hanya mampu menundukan kepalanya.

"Lu gak bisa kalok gak kerja disitu lagi? lu bisa jadi resepsionis di hotel gue!" ucap Sean memecah keheningan.

"A... ku... a... ku..."

"Apa sekarang lu gagu juga?" bentak Sean kasar.

Lelaki itu memang tidak bisa mengucapkan hal manis walau sepatah katapun. Megi mungkin salah telah jatuh cinta pada lelaki bengis seperti dia.

Sean menghentikan mobilnya di depan rumah Megi. Ia turun dengan cepat dan membuka pintu rumahnya.

Seperti lupa dengan kenyataan, Megi mengumbar kembali senyum palsunya sambil membuka pintu.

"Assalamualaikum Pa... pa." ia kembali tersadar pada kenyataan yang membuatnya kembali lemas.

Di buka jaket yang ia kenakan tadi.

Tas ransel imut yang di pakainya terlepas dari lengan tangannya, ia kembali menutup wajahnya dan duduk bersimpuh. Kembali mengeluarkan bening air matanya yang sudah mulai mengering tadi.

Sean yang melihat itu hanya terdiam di sebalik setir mobilnya. Apa yang harus ia lakukan, ia bukan orang yang mampu menenangkan keadaan.

Mungkin jika air mata itu bukan dari mata indah Megi, sulut amarah Sean sudah meledak keluar.

Baginya air mata Wanita itu hanya sandiwara, tapi mana mungkin Megi bersandiwara saat ini. Pada siapa ia mau menunjukan dramanya itu. Orang yang ia sebut itu sudah tak berada di dunia.

Pada ia? Sean tersenyum dengan pikirannya sendiri. Untuk apa Megi bersandiwara padanya.

Kalau hanya untuk menarik perhatiannya, ia tak perlu menangis sampai tergugu begitu.

Di biarkan gadis itu menangis sendiri, badan kecilnya bergetar akibat tangisan sesegukan.

Sean hanya menghela nafas dan mengacak-acak rambutnya.

Lalu ia turun dari mobilnya dan melangkah mendekat. Ia berjongkok di sebelah Megi sambil memegang kepalanya.

"Hey... gue gak tau cara menghentikan tangisan. Lu gak bisa kalok gak cengeng?"

Megi seperti tak mendengar ucapan Sean ia masih terus menangis tergugu.

Sean semakin bingung dengan keadaan ini, ia hanya menggaruk kepalanya.

"Udah... tangisan elu itu gak berguna saat ini." ucapnya dengan sabar.

Megi mendongakkan kepalanya dan menatap wajah lelaki bengis itu. Tega ia mengucapkan hal itu pada gadis yang tengah di rundung pilu.

"Tolong dong jangan nangis lagi." ucapnya sedikit membentak.

Semakin keras saja tangisan Megi mendengar ucapan Sean yang mulai kasar.

Ia kembali membenamkan wajahnya di atas kedua lututnya.

Semakin keras tangisan Megi, semakin kalut rasa hati Sean. Seperti tak mampu menguasai keadaan, Sean berdiri dan menendang keras pintu rumah Megi.

"Diam...!" suara Sean menggelegar.

Sontak Megi tercekat dari tangisnya dan menatap wajah Sean lekat-lekat. Benar-benar lelaki ini, benar-benar gila.

Megi terkejut setengah mati, matanya menatap Sean nanar. Ia seperti mendengar petir yang menggelegar. Sontak membuat tangisannya berhenti begitu saja.

"Bersihin lutut elu, dan tidur sana." perintah Sean masih dengan suara lantang.

Tanpa banyak berkata, Megi masuk kedalam kamar nya dan menutup pintunya dengan keras.

Sean yang mendengarnya sedikit terlompat kaget, di elus dada bidangnya lalu kembali mengacak-acka rambut nya.

"Ada apa Sean?" suara itu kembali membuat Sean kaget dan langsung menoleh kearah suara itu bertanya.

"Dari mana lu Mik?" Tanya Sean melihat Mika yang sedang memarkirkan sepedanya di depan teras rumah sederhananya.

"Ngurus berkas keberangkatan gue." jawab Mika sambil menghempaskan bokong nya di kursi teras depan rumah.

"Mana Megi?" tanya nya kembali.

"Abis gue buat nangis dia. Mungkin lagi merajuk di kamar."

Mika tersenyum getir dan menggeleng, tangan nya sibuk mengeluarkan berkas dari dalam amplop kuning. Ia melihat sederet kertas ditangannya itu, dan kembali menghela nafas.

"Gue balik ya." ucap Sean sambil berjalan melewati Mika.

"Mau ngopi?" tanya Mika yang membuat langkah Sean terhenti.

Sean menghela nafas dan kembali, duduk di sebelah Mika. Bukan karena kopi ia kembali, tapi saat Mika bilang begitu, berarti ia butuh teman bicara.

Mika masuk kedalam dan menyiapkan dua cangkir kopi robusta. Aroma seduhan kopi itu mengusik pencium Sean yang berada di teras rumah.

Dulu aroma ini sering tercium di rumah keluarga Mika, om Affandy adalah orang pecinta kopi. Banyak jenis kopi yang di simpan dirumah keluarga Mika dulu.

Sean kembali merindukan saat-saat itu.

Sebelum pikirannya jauh masuk kedalam masa lalu, Sean mencoba mengalihkan pikirannya dengan mengambil berkas yang di bawa pulang Mika tadi.

Sertifikat untuk berlayar dan juga ijazah Ankapin miliknya. Mika beneran ingin kembali, untuk melangkah ke perairan, lalu Megi?

Mika datang dengan dua gelas kopi di tangannya, meletakkan nya di atas meja dan menggeser berkasnya agar kopi yang ia bawa tidak mengotori kertas berharga miliknya.

"Lu serius, Mik?" tanya Sean sesaat setelah Mika duduk.

"Gue serius, Sean." ucapnya sambil merapikan berkas itu.

"Megi, gimana?" tanya nya kembali.

"Lu bantuin gue ya."

"Gak waras lu Mik. Tadi aja gue udah buat dia nangis, kalok dia sama gue, bisa mati muda adik lu." ucap Sean terus terang. Ia sadar bahwa ia bukan lelaki lembut dan dewasa seperti Mika.

"Gue tau lu waras kok, lu gak sekejam Mirza juga."

Sean membuang pandangan nya, ia kembali membakar sebatang rokok.

"Lu, konyol Mik." ucap Sean yang bingung harus mengatakan apa.

Ia kenal Mika, saat ia sudah bertekad maka tak akan ada yang mampu mengahalanginya. Ia banyak menghabiskan waktunya untuk mendapatkan ijazah Ankapin itu.

Menjadi seorang taruna juga bukan hal mudah, tapi seperti tak peduli, Mika mampu melewati itu semua dengan sangat baik.

Karena itu om Affandy lebih menyiapkan mental Mirza jadi penerusnya, karena keinginan Mika menjadi seorang Captain kapal gak akan mungkin bisa di larang. Ia tak punya hobi duduk diam di balik komputer.

Tapi ini terlalu bahaya, ada Megi yang harus di pikirkan nya. Megi bisa kehilangan segalanya jika ia tinggali begitu saja. Ada beruang bengis yang sedang mengancam Megi sekarang.

"Megi itu punya bakat, Sean. Jemari lentiknya itu memiliki banyak keahlian, ia mewarisi bakat Tante gue yang bekerja sebagai fashion designer. Megi mampu membuat design yang bagus padahal ia kuliah baru setahun." ucap Mika dengan senyum bersalah.

"Sean, gue cuma pingin lu jaga Megi setahun ini saja. Setelah itu aku akan bawa Megi kembali ke Beijing. Aku ingin dia kembali meraih mimpinya sebagai interior design, karena bakat ia lebih menonjol disana."

"Lalu kenapa gak lu bawa dia kesana sekarang aja?"

"Sean, gue gak punya cukup uang sekarang."

"Lu tinggal bilang berapa jumlahnya, gue akan berikan." ucapnya sambil mengeluarkan kepulan asap dari bibirnya.

"Gampang banget ya hidup lu, sekarang hidup lu cuma ngandelin uang kah?" ucapan Mika membuat Sean tertegun.

Maksud ia bukan ingin menghina keadaan hidup Mika. Ia cuma merasa tak sanggup jika harus menjaga Megi. Ia bukan lelaki bertanggung jawab seperti Mika. Bagaimana jika Megi tidak merasa nyaman hidup dengannya.

"Sorry, gue gak maksud gitu, sob. Gue cuma gak sanggup aja, gue gak sanggup jadi kakak yang baik, kayak elu." ucap Sean mencoba menjelaskan.

"Gue tau, gue udah janji sama Papa lu. Tapi..." Sean menggantung kalimatnya.

"Rena dan Megi itu berbeda Sean. Megi itu penurut, dia lembut. Gue yakin lu bisa jagain dia."

"Yakin lu, dia itu penurut?" ucap Sean menaiki sebelah alisnya

Perasaan dari tadi Megi selalu membangkang perintahnya.

"Megi itu adik yang baik, Sean. Dia akan mengajari lu, jadi kakak yang baik nantinya." ucap Mika santai.

Sean kembali menghela nafasnya sambil menghisap kembali sebatang rokok di tangannya.

Mengeluarkan gumpalan asap dari bibirnya.

"Jujur ini berat buat gue, Mik. Gue sekarang bukan gue yang dulu lagi. Gue aja gak bisa ngendaliin hidup gue, Mik." ucapnya sambil menempelkan kepalanya di dinding. Pandangannya menuju ke langit-langit plafon teras.

"Sean, apa yang sebenarnya terjadi sama elu?" ucap Mika mencoba membuat bibir Sean terbuka.

Terpopuler

Comments

Mifta Siregar

Mifta Siregar

😭😭😭😭😭😭

2024-11-01

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

😭😭😭

2023-08-06

0

Ilan Irliana

Ilan Irliana

mika..ajk z megy..ksian megy..

2020-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Epidode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Epidode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Epidode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 End
145 Season 2 (01)
146 02
147 03
148 04
149 Season 2 (05)
150 Season 2 (06)
151 Season 2 (07)
152 08
153 09
154 10
155 11
156 12
157 13
158 14
159 15
160 16
161 17
162 18
163 19
164 20
165 21
166 22
167 23
168 24
169 25
170 26
171 27
172 28
173 29
174 30
175 31
176 32
177 33
178 34
179 35
180 36
181 37
182 38
183 39
184 40
185 41
186 42
187 43
188 44
189 45
190 46
191 47
192 48
193 49
194 50
195 51
196 52
197 53
198 54
199 55
200 56
201 57
202 58
203 59
204 60
205 61
206 62
207 63
208 64
209 65
210 66
211 67
212 68
213 69
214 70
215 71
216 72
217 73
218 74
219 75
220 76
221 77
222 78
223 79
224 80
225 81
226 82
227 83
228 84
229 85
230 86
231 87
232 88
233 89
234 90
235 91
236 92
237 93
238 94
239 95
240 96
241 97
242 98
243 99
244 100
245 101
246 102
247 103
248 104
249 105
250 106
251 107
252 108
253 109
254 110
255 111
256 112
257 113
258 114
259 115
260 116
261 117
262 118
263 119
264 120
265 121
266 122
267 123
268 124
269 125
270 126
271 127
272 128
273 129
274 130
275 131
276 132
277 133
278 134
279 135
280 136
281 137
282 138
283 139
284 140
285 141
286 142
287 143
288 End
289 Extra Part 01
290 Extra Part 02
291 Extra Part 03
Episodes

Updated 291 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Epidode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Epidode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Epidode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
End
145
Season 2 (01)
146
02
147
03
148
04
149
Season 2 (05)
150
Season 2 (06)
151
Season 2 (07)
152
08
153
09
154
10
155
11
156
12
157
13
158
14
159
15
160
16
161
17
162
18
163
19
164
20
165
21
166
22
167
23
168
24
169
25
170
26
171
27
172
28
173
29
174
30
175
31
176
32
177
33
178
34
179
35
180
36
181
37
182
38
183
39
184
40
185
41
186
42
187
43
188
44
189
45
190
46
191
47
192
48
193
49
194
50
195
51
196
52
197
53
198
54
199
55
200
56
201
57
202
58
203
59
204
60
205
61
206
62
207
63
208
64
209
65
210
66
211
67
212
68
213
69
214
70
215
71
216
72
217
73
218
74
219
75
220
76
221
77
222
78
223
79
224
80
225
81
226
82
227
83
228
84
229
85
230
86
231
87
232
88
233
89
234
90
235
91
236
92
237
93
238
94
239
95
240
96
241
97
242
98
243
99
244
100
245
101
246
102
247
103
248
104
249
105
250
106
251
107
252
108
253
109
254
110
255
111
256
112
257
113
258
114
259
115
260
116
261
117
262
118
263
119
264
120
265
121
266
122
267
123
268
124
269
125
270
126
271
127
272
128
273
129
274
130
275
131
276
132
277
133
278
134
279
135
280
136
281
137
282
138
283
139
284
140
285
141
286
142
287
143
288
End
289
Extra Part 01
290
Extra Part 02
291
Extra Part 03

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!