Lady Donovan, Si Gadis Monster
Kisah ini bermula ketika monster menyerang Kekaisaran Zephyra. Sang protagonis wanita yang merupakan Orang Pilihan Dewa menyampaikan bahwa Kekaisaran sedang dalam bahaya dan membutuhkan kekuatan dari kuil suci.
Monster yang terus menyerang dan menghancurkan kekaisaran membuat Kaisar memutuskan menurunkan perintah untuk melakukan pembasmian monster dalam skala kecil. Meskipun pembasmian tersebut dalam skala kecil, korban tidak dapat terhindarkan. Salah satu korban yang memicu konflik adalah Duke Donovan, ayah dari tokoh antagonis.
Lenka Donovan menyandang gelar Duchess di usianya yang masih 16 tahun. Dia menggantikan ayahnya, Duke Donovan, yang telah meninggal akibat ikut dalam pembasmian monster.
Karena tidak terima dengan kenyataan tersebut, kepedihan, dan kehilangan, Lenka mengusik protagonis wanita dengan menggunakan kekuatan yang dia miliki. Sayangnya para protagonis pria yang sedang berlomba-lomba untuk mendapatkan sang protagonis wanita melindunginya.
Dengan alasan cinta mereka melakukan apapun untuk memenangkan hati protagonis wanita. Mereka mengatasdasarkan cinta ketika menghukum orang yang mengusik protagonis wanita.
Mereka tuli dan buta karena cinta. Mereka tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh orang lain kecuali sang protagonis wanita, gadis pujaan hati mereka. Dan Lenka menjadi salah satu korban dari para protagonis pria.
Monster yang terus berdatangan itu mengincar protagonis wanita, kemungkinan besar monster itu mengincar nyawa sang protagonis wanita. Tetapi para protagonis pria tidak menghiraukan kebenaran yang Lenka sampaikan dan malah memenggal kepalanya.
Akhir yang sudah biasa bagi tokoh antagonis agar tokoh protagonis dapat hidup bahagia di akhir cerita. Namun bagaimana jika kalian berada di posisi antagonis tersebut? Seperti gadis yang satu ini?
Seorang gadis yang kira-kira berusia 13 tahun sedang menatap tulisan yang baru saja ditulis olehnya. Mata merahnya menatap tenang lembaran tersebut.
Dia menutup matanya, mengambil udara sebanyak-banyaknya dan menghembuskan udara itu keluar.
"Nona, waktunya makan siang. Tuan Duke dan Tuan Muda sudah menunggu Anda di ruang makan," kata seorang pelayan dari ambang pintu.
Pelayan itu tampak ketakutan meski berbicara dari jarak yang jauh. Tetapi siapa pelayan yang tidak akan takut dengan nona kecil mereka ini? Nona galak, cerewet, dan jahat.
"Bawa makananku ke kamar. Sampaikan kepada Ayah kalau aku akan makan di dalam kamar," ujar gadis itu kepada pelayan tadi.
"Ba-Baik Nona!" pelayan itu segera pergi untuk menyampaikan pesan nona kecil yang dia layani. Dia berjalan terburu-buru bahkan sampai menabrak pelayan lainnya, tapi teman-teman pelayannya itu memberikan toleransi.
Di ruang makan dengan ukuran yang sedang, seorang pria dan seorang anak laki-laki seumuran gadis tadi sedang menunggu kedatangan seseorang. Ketika pelayan pribadi gadis tadi datang, mereka berdua menoleh dan menampilkan ekspresi bertanya-tanya.
"Tu-Tuan, Nona, Nona berkata bahwa beliau akan makan siang di dalam kamarnya," kata si pelayan menyampaikan pesan nona kecilnya kepada pria yang sedang duduk tadi.
Pria itu menganggukkan kepalanya, tanda bahwa dia menerima pesan tersebut. Lalu pelayan itu membawa piring yang berisi makan siang ke kamar nona kecilnya.
Hari itu kediaman terasa sangat sunyi. Kesunyian itu terasa sedikit aneh karena orang-orang yang ada di kediaman tersebut tidak mendengar suara nona mereka. Membuat para penghuni merasa heran.
Gadis berusia 13 tahun tadi meregangkan tubuhnya. Dia menatap kertas yang terletak di atas mejanya sekarang yang berisi nama-nama laki-laki yang perlu gadis itu jauhi.
"Tidak kusangka aku akan terlahir kembali sebagai antagonis," bisik gadis itu pada dirinya sendiri. Dia melirik ke arah pelayan yang sedari tadi terus berdiri di ambang pintu.
Seberapa jahat Lenka Donovan sampai membuat pelayan pribadinya ketakutan seperti itu? Dan apa perbuatan jahat yang Lenka Donovan lakukan di umur 13 tahun?! Padahal Lenka Donovan tidak dimanja seperti tokoh antagonis lainnya. Ayahnya, Duke Donovan, sangat tegas dan tidak pilih kasih.
"Kamu bisa pergi sekarang, dan datang saat aku memanggilmu," perintah Lenka kepada pelayan pribadinya.
Lenka, nama gadis itu sekarang, dia sangat lega saat pelayannya sudah pergi. Dia segera menutup dan mengunci pintu kamarnya.
"Aku baru saja mati muda karena kecelakaan, pekerjaanku sudah mapan, bahkan aku merupakan pegawai teladan di kantor. Tapi tiba-tiba aku kehilangan itu semua dalam satu malam hanya karena kurang fokus saat berkendara dan akhirnya tertabrak oleh truk?! Perjuanganku selama dua puluh tujuh tahun itu menjadi sia-sia. Dan yang lebih parah lagi, aku sama sekali tidak mengingat siapa namaku," ujar gadis itu.
Dia mengambil selembar kertas dan melihat nama-nama yang tertulis di atasnya.
"Miklan Emery, Duke Roan, Killian Lemuel, Ian Lemuel, Seth, dan Noah Donovan," gadis tersebut membaca nama yang tertulis di kertas.
"Sekarang aku menjadi Lenka Donovan yang merupakan tokoh antagonis yang akan mati di tangan para protagonis pria ini. Kehidupan pertamaku terasa sedikit sia-sia, aku tidak ingin kehidupan keduaku ini sia-sia dan mati muda lagi. Pertama aku perlu beradaptasi dengan kekuatan Lenka dan lingkungan baru ini," lanjut Lenka.
Kali ini tekadnya sudah bulat. Tekad untuk bertahan hidup sebagai tokoh antagonis, hidup sebagai Lenka Donovan.
Lenka menyambar beberapa buku yang ada di rak buku, gadis itu berkutat dengan buku-buku tersebut tanpa istirahat. Dia penasaran, dia ingin tau, dia haus akan informasi yang ada di dunia ini, khususnya tentang dirinya sekarang. Lenka Donovan.
Selama dua hari satu malam Lenka tidak keluar dari kamar sama sekali. Tetapi dia tidak lupa untuk makan sesuai dengan jadwal. Sikapnya kali ini membuat Duke Donovan terheran-heran.
Setelah pria itu keluar dari ruang kerjanya, sebuah ide terbesit di dalam kepalanya. Dia akan mengunjungi putrinya sebentar lagi bersama dengan putra angkatnya, Noah. Jujur saja Duke Donovan sangat rindu mendengar suara putrinya selama dua hari ini.
Duke Donovan dan Noah mengunjungi Lenka, mereka berdua sudah berada di depan kamar gadis itu.
"Lenka, boleh Ayah masuk sebentar?" tanya Duke Donovan sebelum masuk, tapi tidak ada jawaban. Dia mengulanginya beberapa kali dan tetap tidak mendapat jawaban.
Di antara khawatir dan heran, Duke Donovan pun membuka pintu kamar Lenka, pria itu berpikir bahwa mungkin saja Lenka sudah tidur di jam segini. Tetapi kenyataannya tidak seperti apa yang pria itu pikirkan.
Ketika Duke Donovan membuka pintu kamar Lenka, pria itu melihat putrinya sedang menggores telapak tangannya dengan pisau kecil.
"Lenka, apa yang sedang kamu lakukan?!" teriak Duke Donovan segera berlari ke arah putrinya. Dia merebut pisau kecil itu dari tangan putrinya. "Lenka, apa yang sedang kamu lakukan?! Apa yang kamu lakukan dengan melukai dirimu sendiri?!" tanya Duke Donovan lagi.
"Saya sedang berlatih, Ayah," jawab Lenka polos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Murni Dewita
👣
2024-07-21
2
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
2024-07-17
1
Hanachi
dua puluh tujuh tahun going to tiga belas tahun. 😄
2024-02-09
1