Bab 6 : Harus Memilih

"Apa!!!" Teriak semua nona bangsawan yang ada di sana. Mereka terkejut karena baru saja bertemu dengan orang cantik yang tidak memiliki hubungan asmara.

Mereka menatap tidak percaya kepada Lenka. Iris berdeham dan kembali ke ekspresi tenangnya. Ayahnya, Duke Caedon, mengatakan bahwa putri dari rekannya, yakni Lenka Donovan, belum memiliki tunangan. Tapi itu satu tahun lalu!!!

Iris tidak percaya bahwa putri dari rekan ayahnya ini masih saja belum memiliki tunangan. Padahal teman-temannya yang seumuran dengan Lenka sudah memiliki tunangan.

"Untuk gadis seperti Anda, pastinya tidak sulit untuk mencari calon suami," kata salah satu nona bangsawan kepada Lenka.

"Benar sekali! Atau jangan-jangan Nona Donovan berniat untuk mengincar posisi putri mahkota?"

Lenka tersenyum sopan, kemudian berkata, "Saya tidak mengincar posisi itu karena saya tau saya sama sekali tidak masuk dalam kriteria sebagai putri mahkota."

"Ngomong-ngomong saya harus kembali, karena ini sudah lewat dari tengah hari." Sekali lagi Lenka tersenyum sopan. Dia beranjak dari kursinya dan memberikan salam perpisahan sebelum pergi.

Iris yang merupakan tuan rumah dari pertemuan bangsawan ini mengantarkan Lenka sampai ke gerbang. Namun dia berhenti mendadak ketika ingat pesan ayahnya.

"Saat pulang nanti, antarkan Nona Donovan ke ruangan Ayah. Ada hal yang perlu Ayah titipkan untuk Duke Donovan."

"Uhm … Nona Donovan," panggil Iris menghentikan langkah Lenka. "Ayah saya ingin menitipkan sesuatu untuk Duke Donovan. Jadi bisakah Anda ikut saya untuk ke ruangan ayah?"

"Tentu," jawab Lenka.

Iris pun memandu Lenka ke ruangan Duke Caedon. Selama perjalanan, Lenka memperhatikan tempat yang dia lewati. Hiasan dinding yang terlihat mahal, lukisan dari pelukis terkenal, dan benda mahal lainnya.

Rumah ini sangat berbeda dengan rumahnya, rumah Duke Donovan yang menurutnya sederhana. Dinding yang dibiarkan kosong tanpa pajangan apapun. Benda antik yang hanya bisa dijumpai di kamar ayahnya. Intinya seperti tidak ada hal yang menarik sama sekali.

Setelah beberapa menit berjalan di rumah yang besar ini, akhirnya Lenka sampai di depan sebuah pintu besar. Tanpa diberitahu pun Lenka tau bahwa ruangan yang ada di balik pintu ini adalah ruangan khusus Duke Caedon.

"Ayah, Nona Donovan sudah ada di sini," ujar Iris setelah mengetuk pintu kayu di hadapannya.

"Biarkan dia masuk, Iris. Kamu boleh kembali ke pesta teh yang kamu adakan," jawab Duke Caedon.

Sebelum Iris pergi, Lenka memberikan senyum sopan sebagai tanda terima kasih. Lalu gadis itu masuk ke dalam ruangan Duke Caedon.

Seorang pria dengan rambut yang beruban sedang duduk di kursinya. Kepalanya terangkat saat Lenka melangkahkan kakinya ke dalam ruangan miliknya.

"Selamat siang Duke Caedon," sapa Lenka sembari membungkukkan badannya.

"Selamat siang Nona Donovan, terima kasih telah meluangkan waktu Anda," balas Duke Caedon.

Pria itu melihat Lenka dari atas ke bawah, gadis yang ada di depannya ini sangat mirip dengan rekannya, Duke Donovan. Dari mata, rambut, ekspresi, dan aura.

"Aku memiliki hal yang perlu disampaikan kepada Duke Donovan." Duke Caedon menyerahkan sebuah surat kepada Lenka. "Berikan surat ini kepadanya, hanya itu saja."

"Baiklah. Jika tidak ada hal lain lagi, saya akan undur diri dari tempat ini. Selamat siang Duke Caedon."

Sesampainya di rumah, Lenka melakukan olahraga ringan untuk menghilangkan rasa malasnya. Saat ini kediaman begitu sepi karena kesibukan masing-masing.

Beberapa saat kemudian, tepat pada pukul 3 sore, Duke Donovan, Mort, dan Teivel pulang dari berpatroli. Noah dan gurunya keluar dari ruang belajar.

"Nona!!!" teriak Mort dan Teivel bersamaan. Kedua monster itu langsung masuk ke pelukan Lenka dengan ekor berkibas-kibas.

"Ayah, Duke Caedon mengirimi Anda surat." Lenka menatap ayahnya yang baru saja melepas jubahnya.

"Datanglah ke ruangan Ayah nanti malam. Sekarang adalah waktu kita untuk beristirahat," balas Duke Donovan.

......................

Sesuai dengan apa yang Duke Donovan katakan, Lenka datang dengan sepucuk surat di malam hari, tepatnya setelah makan malam. Gadis itu berdiri di depan meja ayahnya, melihat beberapa surat yang ada di atas meja.

"Jadi, bagaimana pertemuan tadi?" tanya Duke Donovan kepada putrinya.

"Saya merasa bosan. Topik pembicaraan mereka tidak menarik minat saya," jawab Lenka padat.

Duke Donovan menganggukkan kepalanya paham dengan apa yang putrinya maksud. Perempuan, khususnya bangsawan, lebih suka untuk membahas makanan, pakaian, atau pasangan. Tentunya ini topik yang membosankan untuk laki-laki.

"Saya harap Ayah tidak menerima surat undangan tanpa persetujuan saya."

"Baiklah," jawab Duke Donovan. "Lalu dengan siapa saja tadi kamu mengobrol?"

Helaan napas terdengar dan itu berasal dari Lenka. "Saya tidak mengobrol dengan siapapun karena saya tidak tertarik dengan topik mereka. Hanya saja, saya sempat menjawab pertanyaan yang mereka ajukan. Dan itupun tentang laki-laki."

Duke Donovan kembali mengangguk mendengar jawaban Lenka. "Sepertinya kamu kurang menikmati pertemuan macam ini ya, Putriku? Tapi perlu Ayah ingatkan paling tidak kamu harus menunjukkan wajahmu di pergaulan bangsawan."

"Ya Ayah, saya mengerti. Akan saya ingat baik-baik."

"Sekarang beristirahatlah."

"Baik Ayah, selamat malam."

Duke Donovan melihat kepergian putrinya. Setelah suara langkah kaki benar-benar tidak terdengar, pria itu mengeluarkan surat-surat yang baru diterima olehnya.

Pria itu berencana untuk memilihkan beberapa surat undangan untuk Lenka. Pewaris tidak hanya ditentukan oleh pemimpin keluarga, tapi juga melalui persetujuan dari bangsawan lain dan yang paling penting adalah persetujuan dari orang yang berada di paling puncak.

Dengan menjalin hubungan dengan bangsawan lain, hadir dalam pergaulan kelas atas, dan juga memberikan kontribusi kepada kekaisaran, maka jalan untuk mendapatkan dukungan dari bangsawan akan sangat mudah.

Tentunya tidak semua bangsawan akan menjadi rekan, karena tidak ada keluarga bangsawan yang tidak memiliki musuh sama sekali.

Lima buah surat undangan ada di tangan Duke Donovan. Kelima surat itu berasal dari bangsawan yang memiliki relasi yang cukup baik dengannya atau dengan kata lain, keluarga bangsawan tersebut termasuk dalam daftar musuhnya.

Keesokan harinya sebelum Lenka pergi berpatroli, Duke Donovan memberikan kelima surat tersebut dan mengharuskan Lenka untuk memilih salah satu di antaranya.

Untuk Lenka, tak ada pilihan lain selain mematuhi perintah ayahnya. Gadis itu menyimpan kelima suratnya di saku celana dan segera pergi ke perbatasan. 

"Nona, kenapa Anda harus memilih salah satu surat undangan itu?" tanya Teivel begitu Lenka membaca satu per satu surat yang ada di dalam sakunya. 

"Ini perintah Ayah, ini juga penting untuk diriku supaya bisa bertahan di antara bangsawan," jawab Lenka.

Mort mendengus dan membuang muka. "Hmph! Padahal semua surat itu bukan dari bangsawan yang merupakan rekan Duke Donovan."

"Aku tidak paham kenapa pria tua itu memaksa satu-satunya pewaris untuk masuk ke sarang buaya," sambung Teivel.

Lenka mengelus kedua kepala monster itu supaya mereka berdua tenang. "Tenanglah, lagipula aku hanya akan menghadiri pertemuan yang sekiranya memang sangat penting bagiku. Seperti yang satu ini."

Lenka menunjukkan sebuah amplop yang berisi surat undangan pilihannya.

Terpopuler

Comments

Hana

Hana

memiliki relasi yang cukup baik tapi kok masuk daftar musuh ?

2024-02-21

1

Frando Kanan

Frando Kanan

bner2 krg kerjaan....emngny hrs? wajib? yg adany mendptkn hidup menyedihkn 🙄.....Tau jika itu terjadi? mka org yg paksa itu bkl jd iblis 😏

2022-10-17

1

Reirin Mitsu

Reirin Mitsu

Wah, apa itu?

2022-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menjadi Antagonis
2 Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3 Bab 3 : Perubahan
4 Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5 Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6 Bab 6 : Harus Memilih
7 Bab 7 : Keputusan Egois
8 Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9 Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10 Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11 Bab 11 : Penasaran
12 Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13 Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14 Bab 14 : Hati yang Terbakar
15 Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16 Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17 Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18 Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19 Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20 Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21 Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22 Bab 22 : Percikan dalam Dada
23 Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24 Bab 24 : Malam Perayaan
25 Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26 Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27 Bab 27 : Akhir Pembasmian
28 Bab 28 : Pesta Perayaan
29 Bab 29 : Monster di Istana
30 Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31 Bab 31 : Villa (01)
32 Bab 32 : Villa (02)
33 Bab 33 : Villa (03)
34 Bab 34 : Villa (04)
35 Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36 Bab 36 : Kedai Kue
37 Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38 Bab 38 : Pemeriksaan
39 Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40 Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41 Bab 41 : Bergerak Cepat
42 Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43 Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44 Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45 Bab 45 : Lebih Sensitif
46 Bab 46 : Meminjam Bahu
47 Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48 Bab 48 : Hancur Sudah!
49 Bab 49 : Sebelum Tersesat
50 Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51 Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52 Bab 52 : Pengakuan
53 Bab 53 : Gubuk Sederhana
54 Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55 Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56 Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57 Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58 Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59 Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60 Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61 Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62 Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63 Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64 Bab 64 : Pembasmian Selesai
65 Bab 65 : Teman Masa Muda
66 Bab 66 : Berhenti! (End)
67 Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68 Special Chapter I
69 Special Chapter II
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 : Menjadi Antagonis
2
Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3
Bab 3 : Perubahan
4
Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5
Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6
Bab 6 : Harus Memilih
7
Bab 7 : Keputusan Egois
8
Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9
Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10
Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11
Bab 11 : Penasaran
12
Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13
Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14
Bab 14 : Hati yang Terbakar
15
Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16
Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17
Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18
Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19
Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20
Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21
Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22
Bab 22 : Percikan dalam Dada
23
Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24
Bab 24 : Malam Perayaan
25
Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26
Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27
Bab 27 : Akhir Pembasmian
28
Bab 28 : Pesta Perayaan
29
Bab 29 : Monster di Istana
30
Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31
Bab 31 : Villa (01)
32
Bab 32 : Villa (02)
33
Bab 33 : Villa (03)
34
Bab 34 : Villa (04)
35
Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36
Bab 36 : Kedai Kue
37
Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38
Bab 38 : Pemeriksaan
39
Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40
Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41
Bab 41 : Bergerak Cepat
42
Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43
Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44
Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45
Bab 45 : Lebih Sensitif
46
Bab 46 : Meminjam Bahu
47
Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48
Bab 48 : Hancur Sudah!
49
Bab 49 : Sebelum Tersesat
50
Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51
Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52
Bab 52 : Pengakuan
53
Bab 53 : Gubuk Sederhana
54
Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55
Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56
Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57
Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58
Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59
Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60
Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61
Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62
Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63
Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64
Bab 64 : Pembasmian Selesai
65
Bab 65 : Teman Masa Muda
66
Bab 66 : Berhenti! (End)
67
Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68
Special Chapter I
69
Special Chapter II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!