Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Daun-daun menari saat angin berhembus. Seorang gadis dengan celana hitam panjang berjalan di antara batang pohon yang menjulang tinggi dengan diikuti oleh dua ekor monster.

Suara keluar dari daun-daun kering yang dipijak oleh gadis itu dan juga monster-monsternya. Matanya yang merah mengawasi sekitar dengan teliti.

"Kalian merasakan sesuatu? Aku tidak merasakan apapun di sini," kata gadis itu.

"Kami pun sama Nona. Kami tak merasakan adanya monster lain di sini!" balas kedua monster tersebut.

Hutan begitu sunyi, hanya ada alam yang membuat melodi yang indah. Gadis itu meletakkan belatinya di tanah dan duduk di sampingnya.

Dia menyandarkan punggungnya ke batang pohon dan menikmati setiap udara yang masuk ke tubuhnya.

"Nona Lenka, apa Nona tau jika kami sebenarnya ingin mencabik-cabik pria-pria yang tidak berguna, bodoh, dan br*****k itu kemarin? Mengapa Anda malah menahan kami?!"

"Ya! Berani sekali mereka merendahkan Anda dan tuan besar! Aku ingin mencabut lidahnya agar mereka tidak bisa bicara!"

Lenka tertawa mendengar penuturan kedua monsternya, Mort dan Teivel. Kedua tangannya terangkat dan mengelus kepala keduanya.

"Aku juga ingin melakukan hal yang lebih saat itu. Tetapi aku sadar bahwa itu belum saatnya. Diriku belum cukup kuat," balas Lenka.

"Kemampuan Anda dalam menggunakan pedang dan tombak sudah bagus!"

"Sihir Anda juga bagus! Bahkan Duke Donovan sendiri kalah dari Anda!"

"Bukan itu, Mort, Teivel. Posisiku sekarang ini tidak cukup kuat untuk mereka. Aku saja masih menumpang hidup di kediaman Ayah. Jika saja aku keluar dari kediaman, sebenarnya aku adalah orang miskin," jelas Lenka.

Ketiganya mengakhiri pembicaraan mereka dan memilih untuk beristirahat sejenak.

Ini adalah hutan yang Putra Mahkota katakan. Hutan wilayah milik Marquess Doyle yang katanya ada monster. Tetapi selama Lenka berlatih dan berjalan-jalan, gadis itu tak merasakan apapun.

Semuanya tampak baik-baik saja dan normal.

Tapi tidak mungkin juga Putra Mahkota berbohong tentang hal yang serius ini. Apalagi dengan luka yang laki-laki itu dapatkan.

Sembari kembali ke istana, Lenka juga berpikir.

Lenka rindu kepada kediamannya, kamarnya, dan semua isinya. Tetapi apa yang dapat dia perbuat karena kaisar belum juga membuat keputusan.

Sejak terakhir kali mereka bertemu, yaitu saat rapat, kaisar masih belum menampakkan sosoknya di istana. Dia mendengar dari beberapa pelayan, bahwa kaisar hanya menemui putranya saja.

Lenka bertanya-tanya mengapa kaisar membuat keputusan ini sangat lama. Memang benar ini menyangkut banyak orang, tetapi beliau tidak melakukan apapun.

" … Anda sangat berbeda dengan Nona Donovan! Apa benar Anda adiknya?"

"Ya memang aku adalah adiknya. Memangnya kakak dan adik harus punya sifat yang sama begitu?!"

"He-hei kalian berdua … tenanglah."

"Diam kamu dasar penggoda! Jangan ikut campur!"

Lenka melihat keributan itu dari kejauhan. Tiga orang yang sedang bergerombol dan tiga orang lainnya yang berusaha menjaga jarak mereka.

Saking asiknya berdebat satu sama lain, ketiga orang yang sedang bertengkar itu tidak menyadari kedatangan Lenka.

"Nona, syukurlah Anda sudah kembali. Tolong hentikan keributan ini Nona, kami tidak tahan dengan perdebatan mereka," pinta seorang pelayan, Christine, kemudian didukung oleh kedua rekannya.

Lenka menghela napas panjang. Dia tak menyangka kalau pertemuannya dengan Gabrielle akan membuat Noah memusuhi si protagonis wanita asli.

......................

...Flashback...

...On...

"Mulut Anda manis juga ya, Tuan Utusan Dewa."

"Bu-bukan begitu Nona Donovan!"

"Lalu apa maksud Anda?" tanya Lenka dengan tatapan dingin dan mengancam. Seth jelas menjadi sangat ketakutan dan gugup menerima tatapan Lenka.

Seth sangat ingin menjawab, tetapi suaranya seperti terjebak di lehernya.

"Ta-tapi apa yang dikatakan oleh Seth adalah benar!" teriak seseorang di depan pintu, Gabrielle.

"A-Anda adalah satu-satunya gadis bangsawan yang memiliki keberanian besar. I-intinya Anda sangat mengagumkan!" kata Gabrielle lagi dengan menggebu-gebu.

Lenka menatap Gabrielle bingung. Ada urusan apa sampai protagonis wanita ini datang kepadanya? Ini aneh dan tidak benar!

"Kakak, ganti perbanku sekarang. Ini sudah waktunya." Lenka berbalik dan mendapati adiknya, Noah, dengan wajah masam.

Sebelum dia bisa berbicara, Noah menariknya keluar ruangan sembari berkata, "Jangan pernah mencoba mendekati Kakak lagi, dasar pria penggoda."

...Off...

......................

"Kalian, kenapa ribut-ribut begini?" tanya Lenka kepada tiga orang protagonis yang sedang beradu mulut.

Mereka menolehkan kepala bersamaan dan wajah gembira terlihat ada pada mereka.

"Kakak, syukurlah kamu sudah pulang. Aku ingin me-"

"Nona Donovan, ayo kita sedikit berjalan-jalan di ibukota. Mungkin pasar atau tempat lainnya. Saya percaya Anda belum sempat pergi jalan-jalan bukan?" ujar Gabrielle memotong perkataan Noah.

Laki-laki dengan rambut abu-abu itu menatap Gabrielle kesal. Menurutnya gadis itu sangat mengganggu, mengganggu hubungannya dengan Lenka.

Kakak tidak mungkin mau. Kakak tidak mungkin mau berjalan-jalan dengan gadis menyebalkan ini. kata Noah dalam hati.

Namun sayangnya, Lenka menerima ajakan Gabrielle dan pergi dengan gadis itu keluar istana.

Eve, Martha, dan Christine yang melihat reaksi Noah, segera menepuk-nepuk bahu laki-laki itu guna meredakan amarahnya.

"Tuan Muda tenanglah. Memang inilah tantangan Anda berada di ibukota," kata Martha.

"Apa itu berarti kakak jenuh denganku?"

"Tentu saja tidak! Meski banyak orang yang lebih menarik perhatian nona, nona Lenka masih menganggap keberadaan Anda itu ada, Tuan Muda!" balas Eve.

"Tapi Anda bisa saja tersingkir karena saking banyaknya orang yang menarik perhatian nona!" tambah Christine.

"Cu-cukup! Aku tak tahan lagi mendengarnya. Kalian bisa masuk, aku akan pergi menyusul kakak." Noah langsung pergi meninggalkan istana dan menyusul Lenka.

Beruntungnya bagi dia yang segera menemukan dimana Lenka berada, karena pergerakan Lenka dan Gabrielle yang begitu lambat.

Noah mengawasi kedua gadis itu dari kejauhan. Matanya hanya berfokus pada Lenka seorang.

"Ibukota itu mengerikan, kali ini saja kakak sudah berhasil direbut dariku. Dan yang merebut adalah gadis seperti dia?!" Noah menatap gadis yang sedang merangkulkan tangannya di lengan Lenka dengan manja, kemudian berdecak kesal.

"Seharusnya aku yang ada di samping kakak hari ini," katanya.

Kali ini Noah benar-benar menguji tingkat kesabarannya. Dengan mata kepalanya sendiri, Noah harus melihat Lenka yang meluangkan waktu dan tenaga untuk orang lain selain dirinya dan Duke Donovan. 

Lenka dibawa kesana kemari oleh Gabrielle. Masuk ke sebuah toko, keluar, lalu masuk ke toko lain.

Itu melelahkan.

Tetapi ….

"Apa yang Anda katakan barusan tentang Nona Donovan?!"

"Aku bilang dia adalah gadis yang dibesarkan tanpa perhatian. Jika dia mendapat perhatian yang cukup, mana mungkin dia menggunakan topeng sepanjang hari." kata seseorang dengan nada mengejek.

Terpopuler

Comments

antie

antie

next thor

2022-05-17

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menjadi Antagonis
2 Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3 Bab 3 : Perubahan
4 Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5 Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6 Bab 6 : Harus Memilih
7 Bab 7 : Keputusan Egois
8 Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9 Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10 Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11 Bab 11 : Penasaran
12 Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13 Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14 Bab 14 : Hati yang Terbakar
15 Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16 Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17 Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18 Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19 Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20 Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21 Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22 Bab 22 : Percikan dalam Dada
23 Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24 Bab 24 : Malam Perayaan
25 Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26 Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27 Bab 27 : Akhir Pembasmian
28 Bab 28 : Pesta Perayaan
29 Bab 29 : Monster di Istana
30 Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31 Bab 31 : Villa (01)
32 Bab 32 : Villa (02)
33 Bab 33 : Villa (03)
34 Bab 34 : Villa (04)
35 Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36 Bab 36 : Kedai Kue
37 Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38 Bab 38 : Pemeriksaan
39 Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40 Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41 Bab 41 : Bergerak Cepat
42 Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43 Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44 Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45 Bab 45 : Lebih Sensitif
46 Bab 46 : Meminjam Bahu
47 Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48 Bab 48 : Hancur Sudah!
49 Bab 49 : Sebelum Tersesat
50 Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51 Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52 Bab 52 : Pengakuan
53 Bab 53 : Gubuk Sederhana
54 Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55 Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56 Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57 Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58 Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59 Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60 Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61 Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62 Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63 Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64 Bab 64 : Pembasmian Selesai
65 Bab 65 : Teman Masa Muda
66 Bab 66 : Berhenti! (End)
67 Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68 Special Chapter I
69 Special Chapter II
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 : Menjadi Antagonis
2
Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3
Bab 3 : Perubahan
4
Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5
Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6
Bab 6 : Harus Memilih
7
Bab 7 : Keputusan Egois
8
Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9
Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10
Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11
Bab 11 : Penasaran
12
Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13
Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14
Bab 14 : Hati yang Terbakar
15
Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16
Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17
Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18
Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19
Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20
Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21
Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22
Bab 22 : Percikan dalam Dada
23
Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24
Bab 24 : Malam Perayaan
25
Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26
Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27
Bab 27 : Akhir Pembasmian
28
Bab 28 : Pesta Perayaan
29
Bab 29 : Monster di Istana
30
Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31
Bab 31 : Villa (01)
32
Bab 32 : Villa (02)
33
Bab 33 : Villa (03)
34
Bab 34 : Villa (04)
35
Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36
Bab 36 : Kedai Kue
37
Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38
Bab 38 : Pemeriksaan
39
Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40
Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41
Bab 41 : Bergerak Cepat
42
Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43
Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44
Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45
Bab 45 : Lebih Sensitif
46
Bab 46 : Meminjam Bahu
47
Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48
Bab 48 : Hancur Sudah!
49
Bab 49 : Sebelum Tersesat
50
Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51
Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52
Bab 52 : Pengakuan
53
Bab 53 : Gubuk Sederhana
54
Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55
Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56
Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57
Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58
Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59
Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60
Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61
Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62
Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63
Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64
Bab 64 : Pembasmian Selesai
65
Bab 65 : Teman Masa Muda
66
Bab 66 : Berhenti! (End)
67
Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68
Special Chapter I
69
Special Chapter II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!