Bab 7 : Keputusan Egois

Lenka menunjukkan sebuah amplop yang berisi surat undangan pilihannya. Surat undangan yang ada di tangannya itu berbeda dengan surat undangan lainnya. Karena surat yang sedang dia pegang adalah surat khusus kepala keluarga.

Jika tidak salah, undangan ini adalah undangan pertemuan bangsawan yang selalu Duke Donovan hadiri setiap bulannya.

Tujuan dari pertemuan bangsawan yang satu ini adalah kerja sama, bisnis, dan masalah suksesor. Surat undangan inilah yang Lenka cari! Sebuah acara yang memang mendukung masa depannya di dunia fantasi ini!

Sementara itu, di kediaman Duke Donovan.

"Haish, heran sekali dengan keluarga bangsawan yang satu ini. Apa yang mereka lakukan sampai otak mereka begitu pintar?" Seseorang sedang bergumam sembari mengoreksi angka-angka di depannya.

Orang itu adalah guru khusus Noah yang merupakan salah satu guru profesional yang ada di kekaisaran.

Umurnya kira-kira hampir kepala enam, tapi seorang profesional tetaplah profesional. Usia bukanlah hambatan untuk profesinya selama ini karena dia masih mengajar di akademi.

Melihat pria yang sudah tua itu bercucuran keringat di dahinya, Noah selaku murid pria itu menjadi khawatir.

"Guru bisa beristirahat bila kelelahan. Tolong jangan memaksakan tubuh guru yang sudah tua ini," kata Noah khawatir.

"Terima kasih karena sudah khawatir dengan kakek tua ini. Tapi aku akan memberikan tugas tambahan jika kamu menyebutku tua dengan wajah polosmu itu." 

Sebuah perempatan muncul di dahi pria tua itu. Dia merasa kesal karena dipanggil tua, meski itu adalah fakta.

Bukannya menampilkan ekspresi bersalah atau meminta maaf, Noah malah menampilkan ekspresi antusiasnya yang berhasil membuat gurunya bertambah kesal.

"Guru ingin memberikan tugas tambahan? Benarkah itu?" tanya Noah dengan mata berbinar.

"Benar. Tapi jika kamu tidak menginginkan-"

"Saya menginginkannya guru! Saya menginginkannya!" kata Noah cepat.

Pria tua itu menghela napas, kemudian menyerahkan setumpuk kertas di depan Noah. Kertas yang memang sudah dia persiapkan jauh-jauh hari jika dirinya kehabisan materi untuk diajarkan.

"Itu tugas tambahannya. Mungkin dalam beberapa pertemuan lagi kamu bisa mengikuti ujian umum terbatas di akademi," kata sang guru.

"Baik, guru. Saya tidak sabar menunggu hari itu!" balas Noah.

Ketika jam berdentang, Noah dan gurunya keluar dari ruang belajar. Pelajaran mereka sudah selesai hari ini dan sekarang Noah akan melanjutkan jadwalnya.

Jantungnya berdegup kencang sekarang. Dia gugup dengan guru baru yang akan mengajarnya seni pedang.

Ayahnya bilang gurunya ini adalah ksatria utama di salah satu keluarga bangsawan di lain kekaisaran. Setelah sekian tahun, akhirnya dia mengambil cuti yang cukup lama untuk kembali ke kampung halamannya.

"…. Ah, itu dia putraku," ujar Duke Donovan saat Noah sedang berjalan mendekat.

Seorang pria dengan tubuh kekar berdiri di dekat Duke Donovan. Tidak salah lagi jika itu adalah guru baru Noah. Tampangnya lebih mengerikan dari Duke Donovan karena bekas luka di wajahnya.

"Tuan Muda, selamat siang," sapa pria kekar itu kepada Noah sambil tersenyum.

"Selamat siang juga tuan. Saya Noah, mohon kerjasamanya," balas Noah.

"Nah, karena kalian sudah bertemu dan saling menyapa, saya akan kembali ke ruangan saya. Mohon bantuan Anda untuk mengajarkannya seni pedang, Sir Ethan, dan Noah, lakukan yang terbaik." 

"Baik Ayah!"

"Baik Yang Mulia!"

Duke Donovan tersenyum sopan kemudian masuk kediamannya.

"Ah akhirnya …." Sir Ethan menghela napas panjang setelah kepergian Duke Donovan. Pria itu menghela napas satu kali lagi dan tersenyum lebih ramah.

Setelah itu mereka memulai pelajaran.

Sir Ethan tidak semenakutkan yang Noah bayangkan. Dia merupakan tipe orang yang santai dan mudah bersosialisasi. Dia adalah kebalikan dari ayahnya.

Saat langit mulai berwarna jingga, Sir Ethan mengakhiri pelajarannya meski Duke Donovan memintanya untuk melatih Noah sampai petang.

Sir Ethan melirik laki-laki di sebelahnya yang sedang bercucuran keringat. Laki-laki yang menurutnya condong dalam hal intelektual daripada harus mengayunkan pedang.

"Apa ada sesuatu di wajah saya?" tanya Noah.

"Ya, ada sesuatu di wajahmu. Wajah yang tampan," balas Sir Ethan.

"Sir Ethan juga tak kalah tampan dari Noah." 

Suara seorang gadis menyita perhatian kedua laki-laki yang sedang beristirahat. Noah senang dengan kehadiran gadis itu, sedangkan mata Sir Ethan membulat terkejut.

"Selamat sore Sir Ethan. Saya putri Duke Donovan, senang bertemu dengan Anda." Senyuman sopan terukir di wajah Lenka.

"Se-selamat sore Nona Donovan, senang bertemu dengan Anda!"

Saat ini suasana terasa begitu berat, khususnya untuk Sir Ethan yang benar-benar tegang sekarang. Gadis yang baru saja datang itu memiliki aura yang sama kuatnya dengan Duke Donovan.

"Saya akan kembali, kalian bisa melanjutkan latihan. Selamat sore." Lenka kembali tersenyum sopan sebelum meninggalkan kedua orang itu.

"Tuan Muda, boleh saya sedikit bertanya?"

"Ya?"

"Beberapa hari lalu saya pulang, tentu saja untuk masuk ke wilayah ini harus ada yang mendampingi supaya terhindar dari serangan monster," ujar Sir Ethan membuka pertanyaannya.

"Gadis yang mendampingi saya selama perjalanan mirip dengan Nona Donovan. Maaf sebelumnya … uh-"

"Anda tidak perlu minta maaf dan benar itu adalah kakak," potong Noah. "Sir Ethan, ayo latihan satu kali lagi! Lalu Anda bisa kembali untuk beristirahat!"

......................

Seusai makan malam Lenka datang kepada Duke Donovan. Gadisitu meletakkan surat yang dia pilih di depan ayahnya.

"Ini pertemuan yang akan saya hadiri, Ayah," katanya.

Duke Donovan pun mengambil surat itu dan membacanya. Alangkah terkejutnya dia saat surat pilihan putrinya itu adalah undangan pertemuan bulanan khusus untuknya.

"Bisakah kamu memilih undangan yang lain?" tanya Duke Donovan kepada putrinya.

"Saya tidak mau." Dengan tegas Lenka mengatakannya. "Bukankah pertemuan bangsawan yang ini lebih menguntungkan? Di sana saya dapat bertemu dengan kepala keluarga dan calon penerusnya," tambahnya.

"Memang benar Lenka, pemikiranmu memang tidak salah. Tapi pertemuan ini cukup berisiko bagimu, apalagi kamu itu perempuan."

Lenka menundukkan kepalanya. Benar sekali bahwa pertemuan yang dia pilih itu berisiko. Hanya kaum adam saja yang ada di sana dan yang pasti kehadirannya tidak mungkin diterima baik oleh mereka.

Ditertawakan, dihina, dan direndahkan. Itulah yang akan Lenka alami bila datang ke sana.

"Saya tidak akan mengubah pilihan saya."

"Kamu siap dengan segala sesuatu yang akan terjadi?" tanya Duke Donovan.

"Ya, saya siap!"

"Semua perbuatanmu di sana adalah tanggung jawabmu. Jika terjadi sesuatu, Ayah tidak akan ikut campur. Kamu siap dengan itu?"

"Ya, saya siap!" jawab Lenka lagi dengan tegas.

Helaan napas terdengar. Duke Donovan memandang putrinya. "Baiklah. Pukul sebelas kita akan berangat dari kediaman. Kamu bisa beristirahat sekarang."

"Terima kasih telah menyetujui keputusan saya yang egois ini, Ayah."

Terpopuler

Comments

Reirin Mitsu

Reirin Mitsu

Ya Allah, si Noah beneran giat banget belajar. Guru auto ketar-ketir ngasih tugas.

2022-05-16

8

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menjadi Antagonis
2 Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3 Bab 3 : Perubahan
4 Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5 Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6 Bab 6 : Harus Memilih
7 Bab 7 : Keputusan Egois
8 Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9 Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10 Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11 Bab 11 : Penasaran
12 Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13 Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14 Bab 14 : Hati yang Terbakar
15 Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16 Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17 Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18 Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19 Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20 Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21 Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22 Bab 22 : Percikan dalam Dada
23 Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24 Bab 24 : Malam Perayaan
25 Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26 Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27 Bab 27 : Akhir Pembasmian
28 Bab 28 : Pesta Perayaan
29 Bab 29 : Monster di Istana
30 Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31 Bab 31 : Villa (01)
32 Bab 32 : Villa (02)
33 Bab 33 : Villa (03)
34 Bab 34 : Villa (04)
35 Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36 Bab 36 : Kedai Kue
37 Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38 Bab 38 : Pemeriksaan
39 Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40 Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41 Bab 41 : Bergerak Cepat
42 Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43 Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44 Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45 Bab 45 : Lebih Sensitif
46 Bab 46 : Meminjam Bahu
47 Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48 Bab 48 : Hancur Sudah!
49 Bab 49 : Sebelum Tersesat
50 Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51 Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52 Bab 52 : Pengakuan
53 Bab 53 : Gubuk Sederhana
54 Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55 Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56 Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57 Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58 Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59 Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60 Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61 Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62 Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63 Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64 Bab 64 : Pembasmian Selesai
65 Bab 65 : Teman Masa Muda
66 Bab 66 : Berhenti! (End)
67 Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68 Special Chapter I
69 Special Chapter II
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 : Menjadi Antagonis
2
Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3
Bab 3 : Perubahan
4
Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5
Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6
Bab 6 : Harus Memilih
7
Bab 7 : Keputusan Egois
8
Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9
Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10
Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11
Bab 11 : Penasaran
12
Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13
Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14
Bab 14 : Hati yang Terbakar
15
Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16
Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17
Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18
Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19
Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20
Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21
Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22
Bab 22 : Percikan dalam Dada
23
Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24
Bab 24 : Malam Perayaan
25
Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26
Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27
Bab 27 : Akhir Pembasmian
28
Bab 28 : Pesta Perayaan
29
Bab 29 : Monster di Istana
30
Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31
Bab 31 : Villa (01)
32
Bab 32 : Villa (02)
33
Bab 33 : Villa (03)
34
Bab 34 : Villa (04)
35
Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36
Bab 36 : Kedai Kue
37
Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38
Bab 38 : Pemeriksaan
39
Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40
Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41
Bab 41 : Bergerak Cepat
42
Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43
Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44
Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45
Bab 45 : Lebih Sensitif
46
Bab 46 : Meminjam Bahu
47
Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48
Bab 48 : Hancur Sudah!
49
Bab 49 : Sebelum Tersesat
50
Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51
Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52
Bab 52 : Pengakuan
53
Bab 53 : Gubuk Sederhana
54
Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55
Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56
Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57
Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58
Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59
Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60
Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61
Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62
Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63
Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64
Bab 64 : Pembasmian Selesai
65
Bab 65 : Teman Masa Muda
66
Bab 66 : Berhenti! (End)
67
Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68
Special Chapter I
69
Special Chapter II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!