"Lenka Donovan, bisa jelaskan tentang sikapmu terhadap saudaramu sendiri?" pria yang masih terlihat muda itu menatap serius putrinya.
"Maaf?"
"Lenka, apakah kamu tau bagaimana caramu memperlakukan Noah? Dia saudaramu meski tidak ada darah Donovan di dalam tubuhnya, meski dia bukan saudara kandungmu. Tolong perlakukan dia dengan baik, Nak," ujar pria itu.
Kedua mata berwarna merah itu saling menatap, membuat keheningan di ruangan itu. Duke Donovan menatap putrinya yang sekarang terlihat seperti orang lain, sikapnya, caranya berbicara, dan auranya.
Mata merah yang berkilau, rambut panjang berwarna emas yang terurai, mulutnya yang irit bicara, dan sikapnya yang cuek. Semua yang ada di putrinya itu seperti cerminan dirinya dahulu.
"Tuan, biarkan Nona kami beristirahat! Dia sudah bekerja keras seharian ini!" rengek Mort.
"Benar Tuan, tolong bahas masalah tak penting ini besok saja," tambah Teivel.
"Tuan,"
"Tuan,"
"Tuan,"
"Tuan,"
"Diam kalian berdua atau aku tidak akan mengizinkan kalian bertemu dengan putriku!" balas Duke Donovan sekaligus mengancam Mort dan Teivel. Kedua monster itu bersembunyi di belakang Lenka ketakutan.
"Duke Donovan sangat galak. Dia sangat berbeda dengan Nona!"
"Benar. Menakutkan,"
Lenka yang dapat mendengar jelas percakapan Mort dan Teivel tertawa kecil, kemudian mengelus kepala mereka berdua supaya diam. Dia menghadap Duke Donovan dan kembali fokus pada perbincangan mereka.
"Ayah, saya sama sekali tidak memperlakukan Noah dengan buruk bahkan saya tidak menyentuhnya sama sekali," ujar Lenka membela dirinya.
"Memang benar kamu tidak menyentuhnya sama sekali. Kamu tidak melukainya sama sekali, tapi kamu melakukan diskriminasi kepada Noah, kamu mendiamkannya, kamu menjauhinya, kamu mengucilkannya Lenka," balas Duke Donovan.
"Saya tidak berniat melakukan diskriminasi kepada Noah, Ayah. Saya hanya menjaga jarak dengannya,"
Wajah Duke Donovan terlihat tertegun setelah mendengar pembelaan diri dari Lenka. "Menjaga jarak? Ayah ingin tau apa yang kamu dapatkan dengan melakukan hal itu? Apa yang kamu dapatkan dengan menjaga jarak dengan saudaramu sendiri? Katakan kepada Ayah, biarkan Ayah tau,"
Jantung Lenka berdetak lebih cepat, saking cepatnya Lenka merasakan sesuatu dalam dirinya ingin meledak, keluar dengan tekanan yang kuat dan besar.
Aura di sekitar Lenka terasa berbeda dan Duke Donovan menyadari hal tersebut. Pria itu segera beranjak dari tempat duduknya dan mendekat ke tempat putrinya berada.
"Kendalikan emosi dalam dirimu Lenka. Tahanlah sampai Ayah membawamu ke …." ucapan Duke Donovan terpotong saat tangan Lenka menyentuh tangannya.
"Lenka …."
"Saya baik-baik saja, Ayah tidak perlu membawa saya pergi dan mari lanjutkan percakapan kita hari ini," ujar Lenka.
Antara kagum, terkejut, dan lega, Duke Donovan tidak tau bagaimana perasaannya sekarang ini. Lenka berhasil menekan kekuatan sihirnya. Menekan kekuatan sihir bukan hal yang mudah dilakukan, bahkan untuk orang yang sudah berumur 20 tahun. Tetapi putrinya, Lenka berhasil melakukannya.
"Saya tidak mendapatkan apapun ketika menjaga jarak dari Noah," ujar Lenka mengembalikan topik pembicaraan.
"Lenka, kamu tidak perlu khawatir tentang posisi suksesor. Kamu adalah satu-satu orang yang berhak menempati posisi tersebut. Satu-satunya orang yang berhak menggantikan Ayah kelak. Seburuk apapun dirimu, kamu akan tetap berada di posisimu, Lenka,"
Lenka mengedipkan matanya beberapa kali, ada sesuatu yang aneh di sini. Mengapa Duke Donovan tiba-tiba membahas posisi suksesor? Apakah ada sedikit kesalahpahaman di sini?
"A-Ayah, saya tidak pernah …." sebelum Lenka menyelesaikan kalimatnya, Duke Donovan memotongnya.
"Dengan mengatakan ini, Ayah harap kamu bisa mengerti sekarang," katanya.
"Setidaknya Anda memberi saya kesempatan untuk menyatakan pendapat saya, Ayah," ujar Lenka. "Saya rasa ada sedikit kesalahpahaman di sini. Apa yang saya pikirkan, tidak seperti apa yang Anda pikirkan," lanjutnya.
"Bukankah kamu membenci Noah karena kamu mengira dia bisa menggantikanmu menjadi suksesor. Jadi supaya dia tidak bisa merebut posisimu, kamu mengusiknya terus menerus," Lenka menatap tak percaya Duke Donovan.
"Sayang sekali itu tidak benar. Sejak awal saya tau tidak ada yang bisa merebut posisi saya sebagai suksesor, karena saya, Lenka Donovan, adalah satu-satunya keturunan Anda. Seperti yang Anda katakan, seburuk apapun saya, saya akan tetap menempati posisi itu, kecuali jika saya memiliki saudara kandung. Selama beberapa hari ini saya berusaha menyiapkan pribadi saya sendiri, karena saya akan memikul beban besar di kemudian hari. Saya juga bersyukur karena Anda meminta saya berpatroli meskipun itu adalah hukuman, tetapi saya sangat menikmatinya," kata Lenka menjelaskan pemikirannya.
Duke Donovan kembali duduk, dia tidak menyangka bahwa hari ini dia mendapat beberapa kejutan dari putrinya, Lenka. Duke Donovan tidak menyangka jika putrinya yang masih berumur 13 tahun itu bisa berpikir demikian.
"Jika Ayah tidak keberatan, bolehkah Anda menceritakan sedikit kisah tentang Noah. Apapun itu, saya mohon," pinta Lenka.
Duke Donovan pun mengabulkan keinginan kecil putrinya. Karena kemurahan hati Duke Donovan, Lenka menjadi tau bahwa Noah adalah anak dari teman dekat ayahnya. Noah memiliki sifat yang pendiam dan tidak enakan, dia juga lebih suka melakukan aktivitas dalam ruangan dibanding aktivitas luar ruangan.
Ketika Lenka mendengarkan cerita Duke Donovan dengan teliti, gadis itu merasa Noah mirip dengan seseorang di kehidupan sebelumnya. Namun dia tidak bisa mengatakan siapa itu, hanya terasa familiar. Setelah itu semua selesai, mereka beristirahat untuk menyiapkan diri untuk hari selanjutnya.
Keesokan harinya seusai Lenka pulang dari berpatroli, Lenka mendapati Noah yang sedang duduk di ruang tamu. Awalnya Lenka pikir kalau Noah hanya duduk saja di sana, tapi semakin Lenka mendekat, gadis itu bisa melihat bahwa ada darah yang mengalir dari kaki anak laki-laki itu.
Luka yang ada di kaki Noah tidak terlihat seperti luka baru karena Lenka melihat beberapa bekas aliran darah yang sudah mengering di sana.
"Mort, tolong ambilkan kotak obat di kamarku," pinta Lenka kepada Mort.
Selagi Mort mengambil kotak obat, Lenka mendekati Noah. Wajah anak laki-laki itu biasa saja, seakan tidak terjadi apa-apa.
"Kakak?" panggil Noah saat Lenka berlutut di dekatnya mengecek luka yang ada di kakinya.
"Luka ini kamu dapatkan beberapa jam lalu. Mengapa kamu malah duduk bersantai di sini dan bukan mengobati lukamu sedari tadi?" tidak ada jawaban sama sekali yang dapat Lenka dengar.
Gadis itu mulai mengobati luka yang ada di kaki Noah setelah mendapatkan kotak obat. Beberapa pelayan yang tidak sengaja melewati ruang tamu pun menyaksikan kejadian tersebut, kejadian yang menurut mereka tidak akan pernah terjadi.
Hal itu jelas sekali membuat para pelayan terkejut dengan sikap nona mereka sendiri. Beberapa tidak percaya dengan kenyataan bahwa Lenka yang sekarang berbeda dengan yang dulu dan merasa curiga, tapi sebagian percaya akan perubahan yang terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
dk
good job lenka 👍👍👍😁
2024-05-26
0