Bab 3 : Perubahan

"Lenka Donovan, bisa jelaskan tentang sikapmu terhadap saudaramu sendiri?" pria yang masih terlihat muda itu menatap serius putrinya.

"Maaf?"

"Lenka, apakah kamu tau bagaimana caramu memperlakukan Noah? Dia saudaramu meski tidak ada darah Donovan di dalam tubuhnya, meski dia bukan saudara kandungmu. Tolong perlakukan dia dengan baik, Nak," ujar pria itu.

Kedua mata berwarna merah itu saling menatap, membuat keheningan di ruangan itu. Duke Donovan menatap putrinya yang sekarang terlihat seperti orang lain, sikapnya, caranya berbicara, dan auranya.

Mata merah yang berkilau, rambut panjang berwarna emas yang terurai, mulutnya yang irit bicara, dan sikapnya yang cuek. Semua yang ada di putrinya itu seperti cerminan dirinya dahulu.

"Tuan, biarkan Nona kami beristirahat! Dia sudah bekerja keras seharian ini!" rengek Mort.

"Benar Tuan, tolong bahas masalah tak penting ini besok saja," tambah Teivel.

"Tuan,"

"Tuan,"

"Tuan,"

"Tuan,"

"Diam kalian berdua atau aku tidak akan mengizinkan kalian bertemu dengan putriku!" balas Duke Donovan sekaligus mengancam Mort dan Teivel. Kedua monster itu bersembunyi di belakang Lenka ketakutan.

"Duke Donovan sangat galak. Dia sangat berbeda dengan Nona!"

"Benar. Menakutkan,"

Lenka yang dapat mendengar jelas percakapan Mort dan Teivel tertawa kecil, kemudian mengelus kepala mereka berdua supaya diam. Dia menghadap Duke Donovan dan kembali fokus pada perbincangan mereka.

"Ayah, saya sama sekali tidak memperlakukan Noah dengan buruk bahkan saya tidak menyentuhnya sama sekali," ujar Lenka membela dirinya.

"Memang benar kamu tidak menyentuhnya sama sekali. Kamu tidak melukainya sama sekali, tapi kamu melakukan diskriminasi kepada Noah, kamu mendiamkannya, kamu menjauhinya, kamu mengucilkannya Lenka," balas Duke Donovan.

"Saya tidak berniat melakukan diskriminasi kepada Noah, Ayah. Saya hanya menjaga jarak dengannya,"

Wajah Duke Donovan terlihat tertegun setelah mendengar pembelaan diri dari Lenka. "Menjaga jarak? Ayah ingin tau apa yang kamu dapatkan dengan melakukan hal itu? Apa yang kamu dapatkan dengan menjaga jarak dengan saudaramu sendiri? Katakan kepada Ayah, biarkan Ayah tau,"

Jantung Lenka berdetak lebih cepat, saking cepatnya Lenka merasakan sesuatu dalam dirinya ingin meledak, keluar dengan tekanan yang kuat dan besar.

Aura di sekitar Lenka terasa berbeda dan Duke Donovan menyadari hal tersebut. Pria itu segera beranjak dari tempat duduknya dan mendekat ke tempat putrinya berada.

"Kendalikan emosi dalam dirimu Lenka. Tahanlah sampai Ayah membawamu ke …." ucapan Duke Donovan terpotong saat tangan Lenka menyentuh tangannya.

"Lenka …."

"Saya baik-baik saja, Ayah tidak perlu membawa saya pergi dan mari lanjutkan percakapan kita hari ini," ujar Lenka.

Antara kagum, terkejut, dan lega, Duke Donovan tidak tau bagaimana perasaannya sekarang ini. Lenka berhasil menekan kekuatan sihirnya. Menekan kekuatan sihir bukan hal yang mudah dilakukan, bahkan untuk orang yang sudah berumur 20 tahun. Tetapi putrinya, Lenka berhasil melakukannya.

"Saya tidak mendapatkan apapun ketika menjaga jarak dari Noah," ujar Lenka mengembalikan topik pembicaraan.

"Lenka, kamu tidak perlu khawatir tentang posisi suksesor. Kamu adalah satu-satu orang yang berhak menempati posisi tersebut. Satu-satunya orang yang berhak menggantikan Ayah kelak. Seburuk apapun dirimu, kamu akan tetap berada di posisimu, Lenka," 

Lenka mengedipkan matanya beberapa kali, ada sesuatu yang aneh di sini. Mengapa Duke Donovan tiba-tiba membahas posisi suksesor? Apakah ada sedikit kesalahpahaman di sini?

"A-Ayah, saya tidak pernah …." sebelum Lenka menyelesaikan kalimatnya, Duke Donovan memotongnya.

"Dengan mengatakan ini, Ayah harap kamu bisa mengerti sekarang," katanya.

"Setidaknya Anda memberi saya kesempatan untuk menyatakan pendapat saya, Ayah," ujar Lenka. "Saya rasa ada sedikit kesalahpahaman di sini. Apa yang saya pikirkan, tidak seperti apa yang Anda pikirkan," lanjutnya.

"Bukankah kamu membenci Noah karena kamu mengira dia bisa menggantikanmu menjadi suksesor. Jadi supaya dia tidak bisa merebut posisimu, kamu mengusiknya terus menerus," Lenka menatap tak percaya Duke Donovan.

"Sayang sekali itu tidak benar. Sejak awal saya tau tidak ada yang bisa merebut posisi saya sebagai suksesor, karena saya, Lenka Donovan, adalah satu-satunya keturunan Anda. Seperti yang Anda katakan, seburuk apapun saya, saya akan tetap menempati posisi itu, kecuali jika saya memiliki saudara kandung. Selama beberapa hari ini saya berusaha menyiapkan pribadi saya sendiri, karena saya akan memikul beban besar di kemudian hari. Saya juga bersyukur karena Anda meminta saya berpatroli meskipun itu adalah hukuman, tetapi saya sangat menikmatinya," kata Lenka menjelaskan pemikirannya.

Duke Donovan kembali duduk, dia tidak menyangka bahwa hari ini dia mendapat beberapa kejutan dari putrinya, Lenka. Duke Donovan tidak menyangka jika putrinya yang masih berumur 13 tahun itu bisa berpikir demikian.

"Jika Ayah tidak keberatan, bolehkah Anda menceritakan sedikit kisah tentang Noah. Apapun itu, saya mohon," pinta Lenka.

Duke Donovan pun mengabulkan keinginan kecil putrinya. Karena kemurahan hati Duke Donovan, Lenka menjadi tau bahwa Noah adalah anak dari teman dekat ayahnya. Noah memiliki sifat yang pendiam dan tidak enakan, dia juga lebih suka melakukan aktivitas dalam ruangan dibanding aktivitas luar ruangan.

Ketika Lenka mendengarkan cerita Duke Donovan dengan teliti, gadis itu merasa Noah mirip dengan seseorang di kehidupan sebelumnya. Namun dia tidak bisa mengatakan siapa itu, hanya terasa familiar. Setelah itu semua selesai, mereka beristirahat untuk menyiapkan diri untuk hari selanjutnya.

Keesokan harinya seusai Lenka pulang dari berpatroli, Lenka mendapati Noah yang sedang duduk di ruang tamu. Awalnya Lenka pikir kalau Noah hanya duduk saja di sana, tapi semakin Lenka mendekat, gadis itu bisa melihat bahwa ada darah yang mengalir dari kaki anak laki-laki itu.

Luka yang ada di kaki Noah tidak terlihat seperti luka baru karena Lenka melihat beberapa bekas aliran darah yang sudah mengering di sana.

"Mort, tolong ambilkan kotak obat di kamarku," pinta Lenka kepada Mort.

Selagi Mort mengambil kotak obat, Lenka mendekati Noah. Wajah anak laki-laki itu biasa saja, seakan tidak terjadi apa-apa.

"Kakak?" panggil Noah saat Lenka berlutut di dekatnya mengecek luka yang ada di kakinya.

"Luka ini kamu dapatkan beberapa jam lalu. Mengapa kamu malah duduk bersantai di sini dan bukan mengobati lukamu sedari tadi?" tidak ada jawaban sama sekali yang dapat Lenka dengar.

Gadis itu mulai mengobati luka yang ada di kaki Noah setelah mendapatkan kotak obat. Beberapa pelayan yang tidak sengaja melewati ruang tamu pun menyaksikan kejadian tersebut, kejadian yang menurut mereka tidak akan pernah terjadi.

Hal itu jelas sekali membuat para pelayan terkejut dengan sikap nona mereka sendiri. Beberapa tidak percaya dengan kenyataan bahwa Lenka yang sekarang berbeda dengan yang dulu dan merasa curiga, tapi sebagian percaya akan perubahan yang terjadi.

Episodes
1 Bab 1 : Menjadi Antagonis
2 Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3 Bab 3 : Perubahan
4 Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5 Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6 Bab 6 : Harus Memilih
7 Bab 7 : Keputusan Egois
8 Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9 Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10 Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11 Bab 11 : Penasaran
12 Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13 Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14 Bab 14 : Hati yang Terbakar
15 Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16 Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17 Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18 Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19 Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20 Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21 Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22 Bab 22 : Percikan dalam Dada
23 Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24 Bab 24 : Malam Perayaan
25 Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26 Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27 Bab 27 : Akhir Pembasmian
28 Bab 28 : Pesta Perayaan
29 Bab 29 : Monster di Istana
30 Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31 Bab 31 : Villa (01)
32 Bab 32 : Villa (02)
33 Bab 33 : Villa (03)
34 Bab 34 : Villa (04)
35 Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36 Bab 36 : Kedai Kue
37 Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38 Bab 38 : Pemeriksaan
39 Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40 Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41 Bab 41 : Bergerak Cepat
42 Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43 Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44 Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45 Bab 45 : Lebih Sensitif
46 Bab 46 : Meminjam Bahu
47 Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48 Bab 48 : Hancur Sudah!
49 Bab 49 : Sebelum Tersesat
50 Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51 Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52 Bab 52 : Pengakuan
53 Bab 53 : Gubuk Sederhana
54 Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55 Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56 Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57 Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58 Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59 Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60 Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61 Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62 Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63 Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64 Bab 64 : Pembasmian Selesai
65 Bab 65 : Teman Masa Muda
66 Bab 66 : Berhenti! (End)
67 Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68 Special Chapter I
69 Special Chapter II
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 : Menjadi Antagonis
2
Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3
Bab 3 : Perubahan
4
Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5
Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6
Bab 6 : Harus Memilih
7
Bab 7 : Keputusan Egois
8
Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9
Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10
Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11
Bab 11 : Penasaran
12
Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13
Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14
Bab 14 : Hati yang Terbakar
15
Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16
Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17
Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18
Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19
Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20
Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21
Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22
Bab 22 : Percikan dalam Dada
23
Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24
Bab 24 : Malam Perayaan
25
Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26
Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27
Bab 27 : Akhir Pembasmian
28
Bab 28 : Pesta Perayaan
29
Bab 29 : Monster di Istana
30
Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31
Bab 31 : Villa (01)
32
Bab 32 : Villa (02)
33
Bab 33 : Villa (03)
34
Bab 34 : Villa (04)
35
Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36
Bab 36 : Kedai Kue
37
Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38
Bab 38 : Pemeriksaan
39
Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40
Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41
Bab 41 : Bergerak Cepat
42
Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43
Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44
Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45
Bab 45 : Lebih Sensitif
46
Bab 46 : Meminjam Bahu
47
Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48
Bab 48 : Hancur Sudah!
49
Bab 49 : Sebelum Tersesat
50
Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51
Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52
Bab 52 : Pengakuan
53
Bab 53 : Gubuk Sederhana
54
Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55
Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56
Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57
Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58
Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59
Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60
Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61
Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62
Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63
Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64
Bab 64 : Pembasmian Selesai
65
Bab 65 : Teman Masa Muda
66
Bab 66 : Berhenti! (End)
67
Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68
Special Chapter I
69
Special Chapter II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!