Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan

Tubuh Noah membeku sesaat setelah dia membuka pintu kamar Lenka. Darahnya mengalir lebih cepat dan terasa panas saat melihat kakaknya yang sedang berdekatan dengan seseorang.

Mort dan Teivel yang siap menghalangi dirinya mundur, merasa terancam oleh tatapan yang diberikan oleh Noah.

"Siapa kamu? Berani-beraninya orang asing sepertimu masuk ke kamar Kakakku!" geram Noah ketika mendekati Lenka dan orang asing yang sedang berbaring.

"Noah, kendalikan dirimu. Dia bukan orang sembarangan yang bisa ka-" 

"Diam Kak. Biarkan aku mengurus orang yang tak punya sopan santun ini." Noah memotong perkataan Lenka dan membuat Lenka menjauh dari si orang asing.

"Noah! Berhenti!" teriak Lenka saat adiknya mencengkeram leher orang asing itu.

"Kakak biarkan aku menyingkirkan orang ini!" katanya setengah berteriak dan mendorong tubuh Lenka untuk menjauh dari dirinya.

Namun ….

"Ah!" pekik Lenka saat kepalanya terbentur jendela.

Benturan itu cukup keras dan membuat kulitnya sedikit lecet. Noah segera berjongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan Lenka. 

Wajah yang tadinya mengekspresikan rasa kesal dan marah, kini mengekspresikan rasa khawatir dan bersalah.

"Ka-Kakak, ma-maafkan aku! Dahi Kakak terluka!" kata Noah panik.

"Sudah, tidak apa-apa. Sebentar lagi juga sembuh," balas Lenka berusaha menenangkan Noah.

Mata Noah berkaca-kaca dengan tangannya yang menyentuh dahi Lenka dengan lembut. Dia merasa bersalah karena telah mendorong gadis itu. Noah lebih merasa bersalah karena tidak mendengarkan Lenka.

Lenka menyentuh tangan Noah, meminta laki-laki itu untuk tenang. Dia juga tersenyum. Bukan untuk menenangkan, tapi senyum kemenangan.

Ya benar sekali, Lenka hanya bersandirwara sekarang. Tetapi lukanya adalah asli. Yang penting tujuannya tercapai, yakni menghentikan Noah yang baru saja menggila.

Air mata mulai menetes dari mata Noah, laki-laki itu menangis karena luka kecil yang ada di dahi Lenka.

Lenka menggelengkkan kepalanya melihat Noah. Dia berdiri dan mengulurkan tangannya ke Noah. "Berhentilah menangis, karena aku baik-baik saja. Dan lebih baik kamu membantu diriku mengobati Putra Mahkota," ujar Lenka.

"Pu-Putra Mahkota?!"

......................

Suasana istana kekaisaran sangat ramai. Puluhan kereta kuda dari beberapa keluarga bangsawan yang menjemput tuan mereka.

Pesta ulang tahun Kaisar yang telah selesai mengharuskan para bangsawan untuk kembali ke kediaman dan wilayah mereka masing-masing. Namun ada juga bangsawan yang belum pulang dan tetap tinggal di istana atas perintah Kaisar.

"Tuan Muda Donovan, saya akan segera mengirimkan surat kepada Anda secepat mungkin. Saya sangat senang bisa bertemu dengan Anda," ucap seorang gadis bangsawan.

"Saya juga akan mengundang Anda ke acara yang saya adakan nantinya!" tambah yang lain.

Nona-nona bangsawan lainnya juga ikut berbicara membuat suasana menjadi seperti di pasar. Noah tersenyum dan dengan halus meminta mereka untuk pulang segera.

Laki-laki itu menghela napas setelah tak ada lagi yang mengerubungi dirinya dan memutuskan untuk kembali masuk.

"Tuan Muda benar-benar hebat! Dalam beberapa hari saja Anda sudah memiliki banyak penggemar!" seru Martha dari belakang.

"Mau itu nona ataupun Tuan Muda, mereka populer di kalangan bangsawan!" balas Eve.

"Kalian ini. Apa kalian tidak mengemasi barang kakak? Acara kan sudah selesai," tanya Noah kepada kedua pelayan itu.

"Uhm, nona meminta kami untuk tidak mengemasi miliknya. Oh, tapi kami sudah mengemasi barang milik Tuan Muda!"

"Tunggu, dimana kakak sekarang?!"

"Nona tadi bersama dengan tuan besar."

Noah menggigit bibir bagian bawah miliknya. Dia berpikir keras, kemana kira-kira Duke Donovan dan Lenka pergi.

Sementara itu di bagian lain dari istana kekaisaran, di sebuah ruangan dengan meja bundar. Kaisar, Putra Mahkota, para menteri, beberapa bangsawan, dan orang dari kuil sedang duduk dengan wajah serius.

Atmosfer di ruangan itu memanglah cukup berat.

Mereka tengah memikirkan dan merenungkan mengenai masalah baru yang mereka hadapi saat ini. Dengan korban pertama adalah calon kaisar masa depan, yakni Putra Mahkota.

"Ini bukan kali pertamanya Putra Mahkota terluka. Tetapi luka kali ini lebih parah dari luka sebelumnya," ujar sang Kaisar.

"Tetapi bukannya monster hanya ada di wilayah Duke Donovan? Mengapa bisa sampai wilayah Marquess Doyle?" ujar salah satu menteri memancing reaksi yang lain.

"Benar! Duke Donovan apa Anda bisa menjelaskannya? Bagaimana bisa ada monster di wilayah selain wilayah Anda?"

Semua mata kini tertuju kepada Duke Donovan, pria berambut emas yang sedari tadi diam saja. Orang-orang dibuatnya kesal karena dia masih sempat meminum teh dengan santai.

"Apa gunanya Anda sebagai pemimpin wilayah jika Anda tidak bertanggungjawab kepada tugas utama Anda, Duke Donovan," kata seorang bangsawan yang tak lain adalah Duke Roan.

Suasana menjadi riuh. Ada yang mulai menyalahkan dan mengkritik Duke Donovan dengan pedas.

Di tengah suasana yang begitu kacau, Duke Donovan masih tetap terlihat tenang. Begitu juga Lenka yang sedang berdiri di belakang kursi ayahnya.

"Lenka, jangan pernah berlebihan memikirkan perkataan orang. Jadilah tuli untuk sementara," bisik Duke Donovan kepada putrinya.

Ayah dan anak itu membiarkan para bangsawan yang sedang menggebu-gebu memakinya berhenti setelah kehabisan napas. Di sanalah suasana menjadi cukup terkendali.

"Kalian sudah selesai memaki?" tanya Duke Donovan setelah semuanya berhenti bicara. "Pertama, mengenai monster yang ada di luar wilayah, saya memang tidak tau bagaimana itu bisa terjadi. Tetapi yang pasti, tak ada satupun monster yang keluar dari wilayah saya.

Yang kedua, mengenai tanggungjawab. Bukan hanya saya saja, tetapi juga Marquess Doyle dan juga Putra Mahkota. Mengapa Putra Mahkota tidak langsung membawa masalah ini kepada Kaisar? Apa Marquess Doyle tak pernah memantau wilayahnya sampai-sampai ada makhluk yang seharusnya tak ada di sana?

Ketiga, mengenai tugas utama. Tugas utama saya sebagai pemimpin wilayah adalah memastikan kesejahteraan rakyatnya. Lalu tugas utama saya sebagai kepala keluarga adalah menafkahi dan melindungi keluarga, mengambil keputusan, mengurus rumah tangga, mengasuh anak, dan membina hubungan antar anggota keluarga."

Semua orang terdiam mendengar penuturan Duke Donovan yang begitu panjang. Mereka juga tak bisa membalas kembali Duke Donovan, khususnya bangsawan yang tadi mengkritiknya dengan pedas.

Suasana menjadi benar-benar canggung dan tak ada seorang pun berani untuk membuka mulutnya.

"Sudah-sudah, mari kita kembali ke topik utama kita. Mengenai monster yang ada di wilayah Marquess Doyle," kata seseorang memecahkan keheningan yang mencekam.

"Anda memang benar Tuan Utusan Dewa. Sepertinya Nona Angelo ingin mengatakan sesuatu," ujar Kaisar.

Seketika, semua mata tertuju kepada seorang gadis yang terlihat panik. Gadis yang seperti boneka, cantik dan lemah.

"Uh … uhm, mu-mungkin saya tau apa yang membuat masalah ini muncul, Yang Mulia …." katanya lirih.

Terpopuler

Comments

Hasan

Hasan

yah si pembawa bencana disana ya otomatis pada ngumpul disana🤣🤣🤣

2024-03-12

0

~N.V~

~N.V~

ada benernya juga

2024-03-11

0

Hana

Hana

waktu di acara ulang tahun kaisar kan ada momen dimana Kaisar meminta Lenka memilih salah satu kerajinan dan menyerahkannya saat makan malam.

Kenapa tidak diceritakan lebih lanjut mengenai maksud dan tujuan Kaisar menitahkan hal itu pada Lenka ? dan kerajinan apa yang akhirnya dipilih Lenka ?

2024-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menjadi Antagonis
2 Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3 Bab 3 : Perubahan
4 Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5 Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6 Bab 6 : Harus Memilih
7 Bab 7 : Keputusan Egois
8 Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9 Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10 Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11 Bab 11 : Penasaran
12 Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13 Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14 Bab 14 : Hati yang Terbakar
15 Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16 Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17 Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18 Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19 Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20 Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21 Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22 Bab 22 : Percikan dalam Dada
23 Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24 Bab 24 : Malam Perayaan
25 Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26 Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27 Bab 27 : Akhir Pembasmian
28 Bab 28 : Pesta Perayaan
29 Bab 29 : Monster di Istana
30 Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31 Bab 31 : Villa (01)
32 Bab 32 : Villa (02)
33 Bab 33 : Villa (03)
34 Bab 34 : Villa (04)
35 Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36 Bab 36 : Kedai Kue
37 Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38 Bab 38 : Pemeriksaan
39 Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40 Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41 Bab 41 : Bergerak Cepat
42 Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43 Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44 Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45 Bab 45 : Lebih Sensitif
46 Bab 46 : Meminjam Bahu
47 Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48 Bab 48 : Hancur Sudah!
49 Bab 49 : Sebelum Tersesat
50 Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51 Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52 Bab 52 : Pengakuan
53 Bab 53 : Gubuk Sederhana
54 Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55 Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56 Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57 Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58 Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59 Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60 Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61 Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62 Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63 Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64 Bab 64 : Pembasmian Selesai
65 Bab 65 : Teman Masa Muda
66 Bab 66 : Berhenti! (End)
67 Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68 Special Chapter I
69 Special Chapter II
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 : Menjadi Antagonis
2
Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3
Bab 3 : Perubahan
4
Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5
Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6
Bab 6 : Harus Memilih
7
Bab 7 : Keputusan Egois
8
Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9
Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10
Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11
Bab 11 : Penasaran
12
Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13
Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14
Bab 14 : Hati yang Terbakar
15
Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16
Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17
Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18
Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19
Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20
Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21
Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22
Bab 22 : Percikan dalam Dada
23
Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24
Bab 24 : Malam Perayaan
25
Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26
Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27
Bab 27 : Akhir Pembasmian
28
Bab 28 : Pesta Perayaan
29
Bab 29 : Monster di Istana
30
Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31
Bab 31 : Villa (01)
32
Bab 32 : Villa (02)
33
Bab 33 : Villa (03)
34
Bab 34 : Villa (04)
35
Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36
Bab 36 : Kedai Kue
37
Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38
Bab 38 : Pemeriksaan
39
Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40
Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41
Bab 41 : Bergerak Cepat
42
Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43
Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44
Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45
Bab 45 : Lebih Sensitif
46
Bab 46 : Meminjam Bahu
47
Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48
Bab 48 : Hancur Sudah!
49
Bab 49 : Sebelum Tersesat
50
Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51
Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52
Bab 52 : Pengakuan
53
Bab 53 : Gubuk Sederhana
54
Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55
Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56
Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57
Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58
Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59
Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60
Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61
Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62
Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63
Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64
Bab 64 : Pembasmian Selesai
65
Bab 65 : Teman Masa Muda
66
Bab 66 : Berhenti! (End)
67
Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68
Special Chapter I
69
Special Chapter II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!