Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon

"Caramu menggunakan pedang sudah hampir melampaui Ayah, Lenka," ujar Duke Donovan.

"Terima kasih pujiannya, Ayah. Saya tidak akan bisa semahir ini tanpa bantuan dari Ayah," balas Lenka sembari tersenyum tipis.

"Sudah menjadi kewajiban Ayah melakukan hal ini. Jangan lupa dengan jadwalmu hari ini, mengerti?" Lenka menganggukkan kepalanya, kemudian menghela napas saat ayahnya kembali ke ruangannya.

Mulai hari ini Lenka dan Noah memulai jadwal baru yang dibuatkan oleh Duke Donovan. Lenka tidak keberatan dengan perubahan jadwal tersebut karena gadis itu dapat menjaga jaraknya kembali dengan adiknya, Noah si protagonis pria.

Namun di satu sisi, Lenka cukup kecewa dengan jadwal baru miliknya. Pasalnya ada hal yang tidak sesuai dengan apa yang otaknya itu pikirkan dan hal itu adalah pertemuan bangsawan.

Pertemuan bangsawan yang dimaksud oleh ayahnya berbeda dengan pertemuan bangsawan yang dibayangkan oleh Lenka.

"Nona! Nona! Pelayan sudah menyiapkan sarapan!" kata Mort.

"Benar Nona, ayo ke ruang makan! Kami sudah lapar!" kata Teivel sembari mendorong tubuh Lenka dengan kepalanya.

Lenka pun menuruti perkataan kedua monster itu. Sebelum ke ruang makan, dia mengganti pakaiannya yang basah oleh keringat.

Duke Donovan, Lenka, dan Noah memakan sarapan mereka dalam keheningan seperti biasanya. Sedangkan Mort dan Teivel mengunyah sarapan mereka dengan sangat lahap.

Ketika sarapan, sesekali Noah melirik ke arah kakaknya. Suasana hatinya benar-benar kacau membayangkan betapa singkatnya dia bertemu dengan Lenka. Tidak hanya hari ini, tapi besok, besok, besoknya lagi, dan lagi.

Tanpa mengatakan apapun, Lenka meninggalkan meja makan setelah sarapannya habis tak tersisa. Kemudian Duke Donovan juga menyusul meninggalkan meja makan dan sekarang hanya ada Noah seorang di meja makan bersama dengan Mort dan Teivel.

"Aku tau kakak dan ayah itu sibuk, tapi bisakah mereka tidak meninggalkanku sendirian di sini?"

Noah menggerutu karena ayah dan kakaknya meninggalkan dirinya di ruang makan sendirian. Suasana hatinya yang sudah kacau kini bertambah kacau.

Sementara itu, beberapa pelayan yang menyadari ada hal yang aneh dalam diri tuan muda mereka hari ini berusaha untuk mengembalikan senyuman tuan muda mereka.

Rasanya aneh dan ada yang kurang jika mereka tidak melihat senyuman di wajah Noah, apalagi bagi para pelayan wanita yang merupakan penggemar berat Noah dan juga si koki kediaman Duke Donovan. 

"Tuan Muda, apa Anda ingin roti dengan selai kacang?"

"Anda ingin teh hijau, teh hitam, atau teh chamomile?"

"Atau mungkin Anda ingin kami menari?"

"Tu-tunggu!!! Ada apa dengan kalian?!" Noah dengan panik bertanya kepada ketiga pelayan yang sering melayani dirinya. Sikap mereka sekarang membuatnya sangat bingung.

Ketiga pelayan itu terdiam sejenak menatap tuan muda mereka dengan mata berkaca-kaca.

"Kami tidak tau apa masalah yang sedang Tuan Muda hadapi," ujar pelayan pertama, pelayan dengan rambut dikepang dua.

"Tapi Tuan Muda yang tidak tersenyum di pagi yang cerah ini membuat kami benar-benar merasa khawatir," tambah pelayan lain dengan rambut bergelombang.

"Padahal Anda selalu tersenyum apapun keadaannya. Entah itu mendung, hujan badai, ataupun di hari yang sangat terik," tambah pelayan ketiga, pelayan dengan kacamata bulat yang bertengger di hidungnya.

Noah menghela napas panjang. Laki-laki itu tidak menyangka ketiga pelayan itu sangat khawatir kepadanya dan dia tidak bermaksud membuat mereka seperti itu.

"Eve, Martha, Christine." Noah memanggil satu per satu nama pelayan tersebut. "Terima kasih telah mengkhawatirkan diriku. Aku bersyukur karena kalian khawatir kepadaku, tapi jangan hanya karena aku tidak tersenyum, kinerja kalian malah menjadi menurun."

"Tapi Tuan Muda-"

"Eve, Martha, Christine, tuan besar meminta kalian membantu nona Lenka untuk bersiap!" 

Tiba-tiba kepala pelayan datang dan membawa pekerjaan untuk ketiga pelayan yang sedang berbincang dengan Noah. Eve, Martha, dan Christine segera pergi untuk melakukan tugas yang diberikan kepada mereka.

Sebelum kepala pelayan pergi, Noah bertanya kepadanya. "Kemana kakak akan pergi sampai dia harus bersiap?"

"Nona hendak menghadiri pesta minum teh, Tuan Muda. Mungkin ada yang bisa saya bantu?"

"Ti-tidak, Paman bisa melanjutkan pekerjaan Paman."

Setelah itu, wajah Noah bertambah murung. Koki yang kebetulan ada di sana bisa menebak apa penyebab tuan mudanya itu begitu murung hari ini.

......................

Kediaman Duke Caedon.

Setiap orang yang melihat Lenka terpaku di tempatnya. Mereka memandangi sosok gadis yang begitu indah. Rambut emas yang berkilau di bawah sinar matahari, mata merah yang tenang tapi memancarkan rasa percaya diri dan keberanian, serta topeng yang menambah kesan misterius pada gadis itu.

Tidak hanya pelayan atau orang dengan status rendah yang kagum dengan kecantikan Lenka. Tetapi nona-nona bangsawan yang ada dalam pesta teh itu juga terpaku.

"Selamat pagi Nona Caedon, saya putri dari Duke Donovan, Lenka Donovan. Terima kasih telah mengundang saya dalam pesta yang Anda adakan hari ini."

Lenka membungkukkan badannya untuk menyapa setiap nona bangsawan yang ada di sana, khususnya Iris Caedon, si tuan rumah.

"Selamat pagi Nona Donovan, silahkan duduk dan selamat datang di pertemuan kami." Iris tersenyum sopan dan mempersilahkan Lenka untuk duduk.

Pesta minum teh itu pun dimulai, Lenka memasang telinga baik-baik untuk mendengarkan percakapan nona bangsawan. 

Satu menit pertama Lenka dengan setia mendengarkan percakapan. Dua menit pertama Lenka mulai bosan. Tiga menit pertama. Empat menit pertama. Lima menit pertama dan seterusnya. Lenka sangat bosan dan memilih sibuk dengan dirinya sendiri.

Memang benar apa yang otaknya katakan. Jangan pernah berekspetasi. Dan Lenka cukup kecewa karena dia memiliki ekspetasi tentang pertemuan ini.

Para gadis bangsawan yang ada di pertemuan ini hanya membicarakan tentang butik, toko makanan yang sedang populer, kisah percintaan, dan gosip.

Semua itu tidak menarik minatnya. Sama sekali tidak!!!

Iris Caedon menyadari bahwa Lenka sama sekali tidak ikut dalam percakapan. Gadis itu merasa buruk karena tidak memperlakukan tamunya dengan baik.

Sebuah ide muncul di kepalanya.

"Nona Donovan, bagaimana pasangan ideal Anda?" Iris bertanya dengan mata berbinar, kemudian diikuti oleh nona bangsawan lainnya.

Topik percintaan merupakan topik yang digemari oleh gadis bangsawan dan pasangan ideal adalah salah satunya. Iris mencoba membuat Lenka mengobrol dengan dia dan teman-temannya dengan topik tersebut.

"Entahlah, saya tidak pernah memikirkannya selama ini." Helaan napas terdengar saat Lenka menjawab pertanyaan Iris.

"Ah begini saja, bagaimana kalau Anda menceritakan tentang tunangan Anda?" ujar Iris.

"Maaf bila saya membuat kalian kecewa. Tapi sayangnya saya tidak punya tunangan."

"Apa!!!" Teriak semua nona bangsawan yang ada di sana. Mereka terkejut karena baru saja bertemu dengan orang cantik yang tidak memiliki hubungan asmara.

Terpopuler

Comments

Hana

Hana

setting waktunya di tahun berapa kok sudah ada kacamata ?

2024-02-09

1

Frando Kanan

Frando Kanan

gitu aja heboh 😒

2022-10-17

1

Reirin Mitsu

Reirin Mitsu

Wakakak, gitu aja kok kaget.😂

2022-05-15

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menjadi Antagonis
2 Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3 Bab 3 : Perubahan
4 Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5 Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6 Bab 6 : Harus Memilih
7 Bab 7 : Keputusan Egois
8 Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9 Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10 Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11 Bab 11 : Penasaran
12 Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13 Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14 Bab 14 : Hati yang Terbakar
15 Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16 Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17 Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18 Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19 Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20 Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21 Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22 Bab 22 : Percikan dalam Dada
23 Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24 Bab 24 : Malam Perayaan
25 Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26 Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27 Bab 27 : Akhir Pembasmian
28 Bab 28 : Pesta Perayaan
29 Bab 29 : Monster di Istana
30 Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31 Bab 31 : Villa (01)
32 Bab 32 : Villa (02)
33 Bab 33 : Villa (03)
34 Bab 34 : Villa (04)
35 Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36 Bab 36 : Kedai Kue
37 Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38 Bab 38 : Pemeriksaan
39 Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40 Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41 Bab 41 : Bergerak Cepat
42 Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43 Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44 Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45 Bab 45 : Lebih Sensitif
46 Bab 46 : Meminjam Bahu
47 Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48 Bab 48 : Hancur Sudah!
49 Bab 49 : Sebelum Tersesat
50 Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51 Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52 Bab 52 : Pengakuan
53 Bab 53 : Gubuk Sederhana
54 Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55 Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56 Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57 Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58 Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59 Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60 Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61 Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62 Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63 Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64 Bab 64 : Pembasmian Selesai
65 Bab 65 : Teman Masa Muda
66 Bab 66 : Berhenti! (End)
67 Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68 Special Chapter I
69 Special Chapter II
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 : Menjadi Antagonis
2
Bab 2 : Duke Donovan Tidak Tahan Dengan Sikapnya
3
Bab 3 : Perubahan
4
Bab 4 : Jadwal Baru untuk Donovan Bersaudara
5
Bab 5 : Pesta Teh Iris Caedon
6
Bab 6 : Harus Memilih
7
Bab 7 : Keputusan Egois
8
Bab 8 : Demi Bertemu dengan Dirimu
9
Bab 9 : Orang yang Sedang Dirumorkan Adalah Aku
10
Bab 10 : Pembaruan yang Cepat
11
Bab 11 : Penasaran
12
Bab 12 : Menjadi Penyusup di Rumah Sendiri
13
Bab 13 : Acara Ulang Tahun Kaisar
14
Bab 14 : Hati yang Terbakar
15
Bab 15 : Rapat dan Kritik Pedas Bangsawan
16
Bab 16 : Sindiran Nona Donovan
17
Bab 17 : Kalah Cepat dari Protagonis Wanita
18
Bab 18 : Dia Adik, Bukan Kekasih
19
Bab 19 : Utusan Dewa yang Ceroboh
20
Bab 20 : Hari Baru, Tekad Baru
21
Bab 21 : Ajakan Makan Malam
22
Bab 22 : Percikan dalam Dada
23
Bab 23 : Benar-Benar Butuh Bicara
24
Bab 24 : Malam Perayaan
25
Bab 25 : Jaga Mulutmu!
26
Bab 26 : Kelinci Kecil, Monster di Hutan
27
Bab 27 : Akhir Pembasmian
28
Bab 28 : Pesta Perayaan
29
Bab 29 : Monster di Istana
30
Bab 30 : Pertemuan Setelah Penyerangan
31
Bab 31 : Villa (01)
32
Bab 32 : Villa (02)
33
Bab 33 : Villa (03)
34
Bab 34 : Villa (04)
35
Bab 35 : Kenapa Mereka Aneh?!
36
Bab 36 : Kedai Kue
37
Bab 37 : Kembali ke Lintasan
38
Bab 38 : Pemeriksaan
39
Bab 39 : Pergi untuk Ramuan
40
Bab 40 : Gabrielle dan Pemikirannya
41
Bab 41 : Bergerak Cepat
42
Bab 42 : Pemberhentian Pertama
43
Bab 43 : Tiga Pria dalam Sebuah Tenda
44
Bab 44 : Menawan dan Mengerikan
45
Bab 45 : Lebih Sensitif
46
Bab 46 : Meminjam Bahu
47
Bab 47 : Apakah Kalian Tidak Senang?
48
Bab 48 : Hancur Sudah!
49
Bab 49 : Sebelum Tersesat
50
Bab 50 : Nona Donovan Tidak Ada
51
Bab 51 : Perjalanan di Malam Gelap
52
Bab 52 : Pengakuan
53
Bab 53 : Gubuk Sederhana
54
Bab 54 : Mimpi Gabrielle (01)
55
Bab 55 : Mimpi Gabrielle (02)
56
Bab 56 : Melanggar Kontrak (01)
57
Bab 57 : Melanggar Kontrak (02)
58
Bab 58 : Saling Memiliki Rahasia (01)
59
Bab 59 : Saling Memiliki Rahasia (02)
60
Bab 60 : Saling Memiliki Rahasia (03)
61
Bab 61 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (01)
62
Bab 62 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (02)
63
Bab 63 : Pengungkapan Cinta yang Berbeda (03)
64
Bab 64 : Pembasmian Selesai
65
Bab 65 : Teman Masa Muda
66
Bab 66 : Berhenti! (End)
67
Ucapan Terima Kasih + Pengumuman Novel Baru
68
Special Chapter I
69
Special Chapter II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!