Prasangka Buruk Ibu Mertuaku

Prasangka Buruk Ibu Mertuaku

1. jangan lupa, aku menantumu

"mau pindahan Bu ?"

"oh iya Bu, ini anak ku yang mau pindah ke sini. katanya mau coba mandiri dulu. biar tau tanggung jawab katanya Bu"

"kapan mau pindahannya Bu ?, masih lama ya ?. soalnya rumahnya itu masih kotor banget trus rumput di sekeliling rumahnya juga udah tinggi- tinggi"

"besok Bu, ga apa- apa. biar nanti anak ku yang bersihkan. anak ku orangnya sangat rajin Bu. tapi jangan tanya istrinya gi mana, ga bisa di harapkan" cicit ibu mertuaku pada salah satu calon tetangga ku nanti. aku yang mendengar dan melihatnya cuma bisa bergumam dalam hati 'wow, bernyali besar sekali dia. di hadapan ku pun dia menjatuhkan ku di setiap ada kesempatan'

aku tetap melanjutkan ritual bersih- bersih nya. setelah selesai menyapu, aku lansung ambil posisi duduk sambil memainkan game pada hp ku. melihat ku yang tengah asik main game tentu saja tanduk banteng ibu mertuaku tumbuh secepat kilat..

"hei, enak ya duduk- duduk sambil main hp. apa ga bisa lihat ini rumah tu masih sangat kotor. kamu pel kek lantainya. ini malah main game, kayak otak mu ga ada aja" ucap mertuaku sambil berkacak pinggang..

"loh Bu, kenapa marah- marah??. kan ibu yang bilang sama calon tetangga ku nanti kalau aku itu ga bisa di harapkan ?? "

"dasar menantu kurang ajar, gitu aja sakit hati.. kecil banget sih hati kamu !" dia berlalu dengan mimik wajah yang buat emosi siapa saja yang melihatnya pasti akan meledak.

aku tetap melanjutkan game di hp ku tanpa mau ambil pusing dengan tingkah dan ucapan ibu mertuaku. silahkan dia mau bilang apa, yang jelas bukan hati ku yang kecil. tapi memang ia saja yang tak pernah mau sedikit pun menghargai ku.. toh dia cuma bisa tunjuk sana tunjuk sini, marah- marah ga karuan dan sok buta saat melihat aku yang susah payah buat mengerjakan sesuatu.

°°~~°°

keesokan harinya kami pindahan, kami menyewa mobil pick up untuk mengangkut barang.. di saat suamiku dan adiknya sibuk mengangkat barang- barang ke dalam pick up, anak sulung yang merupakan anak kesayangan ibu mertuaku malah sibuk ngatur- ngatur dan nyuruh- nyuruh layaknya seorang bos. padahal kalau ku lihat, dari pertama dia datang sampai lah proses pindahan kami hampir selesai sedikitpun tangannya menyentuh barang- barang kami apalagi ikut andil membantu suamiku dan adiknya.. ya.. ia persis seperti ibunya, mungkin karena ia anak kesayangan. jadi sifat dan perilakunya sama seperti ibu yang mengagungkan dan memuja dirinya..

setelah selesai mengangkut barang- barang. semua keluarga suamiku sudah berkumpul di rumah yang akan kami tempati. sudah menjadi tradisi di keluarga suami ku, kalau pindahan rumah itu akan di adakan acara makan- makan di rumah yang baru di tempati.. untuk itu lah semua keluarga harus berkumpul. suara keramaian yang di berasal dari mulut masing- masing orang keluarga suamiku sangat riuh terdengar. ya, selera humor keluarga suamiku sangat tinggi. bahkan di setiap ada acara apapun suasananya pastilah ramai dan seru, aku juga salut dengan keluarga suami ku yang sangat kompak. tapi dari sekian banyaknya keluarga suami ku yang sudah berkumpul. aku tak melihat istri dari anak sulung mertuaku, bahkan anak- anaknya pun gak ku lihat. yang kulihat cuma mertuaku yang sibuk mengisi rantang buat bekal di bawa pulang oleh anak sulungnya. itulah hebatnya menantunya yang itu, karena dia istri dari anak kesayangan. sudah pasti dia juga jadi kesayangan dalam semua kondisinya tetap lah ia yang d puji- puji oleh mertuaku.

mataku melotot melihat rantang yang di isi yang akan di bawa anak sulung mertuaku. isi rantangnya sangat banyak, Bahkan saking banyaknya tak akan habis untuk di makan seharian jika cuma buat keluarga kecil anak sulungnya itu..

ku dekati mertuaku lalu aku berbisik "kok ga semuanya aja di masukkan ke rantangnya Bu, biar yang makan enak itu cuma anak dan mantu kesayangan ibu. yang udah capek bantu- bantu kami hari ini biarkan aja puasa" gegas aku pergi meninggalkan ibu mertuau yang sudah tersulut emosi. dia berlari menyusul ku dari belakang ia tarik jilbab yang menutupi kepalaku. "hei anak setan. apa hak mu mengatur apapun yang ku lakukan. itu memang hak anakku. yang ku bekalkan pun juga di beli dengan uang anakku. apa tidak boleh abangnya ikut menikmati apapun yang di beli dengan uang anakku ?? sadar diri kau Rania, kau cuma numpang hidup sama anakku" teriaknya seperti kesetanan sambil menjambak rambutku..

sontak semua yang berada di rumah yang baru ku tempati itu menghentikan semua aktifitasnya. semua melihat dan berlari kearah kami berada. melihat kegaduhan kami suamiku berusaha melerai dan menengahi antara aku dan ibunya. setelah tangan ibunya terlepas dari rambutku suami ku menarikku menjauh dari ibunya. tampak yang lain juga ikut menenangkan ibu mertuaku itu.. sementara yang lainnya lagi mencoba menenangkan aku. tapi yang ada ibu mertuaku bukan mereda ataupun mendingin. ia malah makin menjerit memaki dan menyuarakan sumpah serapahnya terhadapku. melihat hal itu suami ku balik berteriak kearah ibunya "diam Bu!!, bu, setan apa yang merasuki ibu. pasti gara- gara anak kesayangan ibu kan ?? ibu ga terima Rania begitu karena menyangkut anak kesayangan ibu. lagian yang di lakukan Rania itu benar Bu, yang lain belum makan. tapi ibu sudah pindahkan semua jenis makanan ke dalam rantang buat anak, menantu dan cucu- cucu kesayangan ibu. kalau ibu ga bisa diam. silahkan pulang Bu". ucap suamiku sambil menunjuk ke arah pintu keluar dari rumah ku..

ibu mertuaku menangis. terlihat langkah kakinya tertatih menuju ke arah yang di tunjukkan jari telunjuk suamiku. tapi sebelum sampai sampai ke pintu keluar ibu mertuaku tiba- tiba membalikkan badannya kearah kami dan berkata "dasar perempuan ******, anak setan. dalam waktu singkat kau buat anakku......"

"cukup Bu, cukup.. jangan pernah lagi ibu mengatai Rania dengan kata- kata buruk. ingat Bu, dia juga menantu ibu. jika ibu berkata buruk tentangnya. berarti aku sama buruk dengannya. karena aku yang menikahi Rania" belum selesai ibu mertuaku menghina ku suami ku lansung membalas perkataan ibu mertuaku..ia berlalu dengan cepat.. aku rasanya tidak percaya, suamiku rela menentang ibunya demi membelaku. sebesar itu kah rasa cinta dan sayangnya terhadap ku ??

ya, yang ia katakan memang benar. ibu mertua ku tak boleh lupa.. aku adalah menantunya. istri dari salah satu anaknya.. ia juga harus sadar bahwa ucapannya adalah doa. sebagai seorang ibu ia harusnya lebih bisa menjaga lisannya. jika aku ia katakan anak setan dan perempuan ******. namun apakah anaknya akan lebih baik dari aku istrinya.. ??

Terpopuler

Comments

puspitasari

puspitasari

mulut mertua mita di jahit itu
kakak aku mampir ya

2023-02-18

1

Ajiba Chan

Ajiba Chan

ya ampun mulut mertua kok kyak gitu sih...

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!