hari ini jadwal gajian suami ku. ia sudah janji sehabis bekerja nanti ia akan lansung pulang untuk membawa aku dan khaira ke sebuah wahana bermain. ia memang sangat sayang pada anak kami. terbukti saat khaira sakit dan membutuhkan biaya pengobatan suamiku tahan bekerja 24 jam untuk mendapatkan biayanya.
baru saja suami ku berangkat kerja ketika aku baru membalikkan badan ingin masuk ke rumah ada motor yang datang kencang lansung naik keteras rumah kami. dengan gaya mengerem mendadaknya trus sang pengendara lansung lompat dari motornya itu. ya itu kobar. anak sulung mertua ku yang paling tersayang.
"ran.. ibu nyuruh aku ambil duit kemari". ucapnya sambil menyisir rambutnya dengan jari dan kacaan di kaca jendela rumah. yang membuat aku pengen muntah melihat gayanya.
"duit apa sih bang ?? macam rumah kami tempat gudang duit kalian saja".
"hah. jangan belagak begok. ya jatah duit bulanan ibu lah".
"tunggu suamiku pulang, gajinya nanti ia ambil sekalian pulang kerja. kalau sekarang ya ga adalah".
"mana mungkin nggak ada. itu yang kamu pakai duit juga kan ?? jadi sini, ibu perlu duit sekarang !!". tunjukya mengarah pada cincin yang ku pakai dengan nada suara membentak.
"enak aja main asal tunjak tunjuk cincin orang, ga mau. ini cincin pemberian ayah ku, bukan cincin nenek moyang kalian". hardik ku tak mau kalah darinya. tapi tanpa terlintas di pikiran ku ia dengan gesit bergerak secepat kilat menarik paksa cincin yang ku pakai hingga terlepas dari jariku dan dengan secepat kilat juga ia nyalakan motornya dan pergi dari rumah kami. ingin rasanya ku teriaki maling agar dia di hajar masa. tapi akal sehat ku masih bekerja dengan baik. aku terus istigfar dengan mengusap dadaku yang sesak melihat tingkah abang suami ku itu.
ketika pulang kerja suamiku yang sudah janji mau membawa kami ke wahana bermain membatal kan janjinya. katanya tadi ibunya memberi kabar kalau di rumahnya di adakan pesta ulang tahun cucu kesayangannya itu. aku rasanya enggan untuk ke sana. tapi suamiku terus memaksa jadi dengan berat hati ku turuti kemauan suamiku.
baru saja memasuki gang rumah mertuaku sudah terlihat dekor yang sangat mewah untuk acara ultah anak seusia dia apalagi dengan keadaan perekonomian mereka begitu. sanak famili suamiku juga tampak sudah ramai dan ada juga yang menyambut kami dengan senyuman.
"hei ahmad, mana sumbangan mu untuk acara ini". ucap bang kobar pada suamiku. telihat suami ku memberikan uang merah lebih dari satu lembar padanya.
"buuuuuuuuu !! lihat ini cuma 200 ribu, nanti kalau mereka makan jangan kasih pakai daging. cukup sayur dan nasinya saja". sontak semua orang yang hadir menoleh ke arahnya. karena suaranya sangat lantang dan wajahnya seperti mengejek. suami ku hanya tertunduk malu.
"yaaaaa 200 ribu cuma bisa untuk jadi lap piring doang bang". ucap mayana tertawa seperti mengolok. ku lihat kak kasi juga sama tertawanya. ingin aku membalas tapi adik ibu mertuaku sudah memberiku kode agar aku tak membalas. aku masih menghargainya, karena dari awal aku menikah dengan suamiku ia lah satu2nya yang memasang badan untuk membelaku.
acara ulang tahunnya pun di mulai. aku berdoa agar acaranya cepat selesai. karena semenit di sini serasa setahun bagiku. tak ikuti acaranya mau seperti apapun. aku menyibukkn diri dengan memainkan hp ku. sementara suami dan anak ku juga tengah melihat video2 tentang pembelajaran agama islam. setelah acara ultah selesai, acara makan- makan pun di mulai. orang- orang sibuk mengantri untuk mengambil makanan.sementara kami masih sibuk dengan hp kami. hingga adik ibu mertuaku datang menyuruhku mengambil kan makanan. karena kata dia uang 200 ribu itu tidak sedikit. yaaa, adik ibu mertuaku memang benar. bang kobar saja yng tidak bersyukur. padahal dengan suamiku memberikan 200 ribu padanya maka uang untuk ku akan tinggal 800 ribu. bulan ini aku tak akan memberikan uang jatah ibu mertua ku lagi. karena cincin ku telah mereka ambil. bahkan jika di jual uang yang di dapat bisa berkali lipat dari jatah bulanan ibu mertuaku.
aku mengambil makanan untuk kami bertiga. ketika aku ingin kembali duduk tiba2 mayana melirik isi piring ku.
"kok dikit kali makannya kak ??".
"oh ini.. iya may, karena aku makan untuk hidup. bukan hidup untuk makan". ku balikkan ucapannya yang tadi mempermalukan kami. serentak sanak famili yang hadir tertawa mendengar ucapan ku..
"diet kau may..". ucap mereka bersamaan.
memang tepat ucapan ku. tak pantas ia juga ikuy mengolok- olok kami, kalau boleh di bilang ia tak sadar bentuk. badan sudah mengalahkan postur badak. tapi apapun jenis makanannya akan tetap masuk ke dalam lambungnya. apalagi jika makan bakso, 3 mangkok pun ia bisa habiskan walaupn ia baru makan nasi. ia berlalu dengan muka masamnya. aku tau, dia pasti akan menyusun fitnahan demi fitnahan yang akan ia tujukan pada ku. tapi aku tak peduli. masa bodoh dengannya.
ku lanjut kan makan. tapi belum juga ada separuh dari makanan di piring ku yang ku habiskan. ibu mertuaku naik ke panggung, aku melihatnya. mungkin ia ingin menyanyi.
"selamat menikmati hidangannya sodara- sodra ku dan juga tamu yang hadir saat ini. terimakasih atas doa- doa terbaik kalian untuk khansa cucuku. besar harapan kami ia tumbuh jadi wanita yang bisa membawa marwah keluarga dan juga jadi kebanggaan kami semua. ia kesayangan kami semua. apapun yang ia minta kami pasti memberikannya, termasuk juga acara yang meriah ini. ia sangat pintar, cantik dan juga penurut. tentunya semua berkat didikan ayah, ibu dan saya sebagai neneknya. ayahya juga sangat berbakti pada saya. dari keempat anak saya cuma 1 yang tidak berbakti pada saya. tapi saya tak sakit hati. mungkin saya salah memberinya restu untuk menikah dengan pilihanyA sendiri.....". kuping ku sangat panas mendengarnya.
"hei buuuuu.. !!! jaga ucapan mu. cantik, pintar dan penurut kata mu ?? kau bandingkan wajah cucu mu itu dengan anak ku bu. dari ujung kak sampai rambut pun tetap cucumu itu kalah jauh dari anak ku. apa kalian tak malu, mengadakan acara ulang tahun mewah dari hasil menjual cincin ku ?? kalian pikir itu cincin nenek moyang kalian apa ?? didikan ayah dan ibunya ?? ayahnya yang maling itu dan ibunya yang berbisa seperti ular itu ?? suamiku tak salah memilihku. tapi yang salah itu ia lahir dari ibu seperti mu dan saudara seperti mereka. ku catat sebagai hutang cincin ku yang kalian ambil tadi pagi. jika tidak kalian ganti dalam waktu dekat. akan aku lapor ke polisi. karena cara kobar mengambil cincin itu tadi pagi seperti "MALING" itu yang ibu bilang didikan yang ibu banggakan ??". ku banting piring yang ada di tangan ku. suamiku pun ikut bangkit dari duduknya. kami pergi dari tempat itu. tak peduli berapa pasang mata yang melihat dan berapa banyak kuping yang mendengarkan. yang jelas mereka begitu tak tau malu. bahkan tanpa berfikir malah dengan sengaja mempermalukan orang. hanya orang yang tak waras saja yang bisa melakukan itu semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments