hari ini hari ijab kabul kobar dan kasi akan di langsungkan acaranya tidak di adakan di rumah ataupun di gedung, melainkan hanya di kantor KUA. semua keluarga juga tampak sangat santai. tak ada riuh dan aktifitas yang seperti akan melangsungkan acara pernikahan. tepat pukul 10 pagi kami semua sudah akan berangkat. hanya si kasi yang mengenakan kebaya alakadarnya, kobar hanya menggunakn celana jeans dan kemeja. sementara yang lain hanya mengenakan baju biasa seperti sehari2 di rumah.
"loh. rania mana ??" ayah mertua ku celingukan mencari keberadaan rania yang tidak ia temukan di dalam mobil.
"dia blom kemari yah. dia ada 1mata kuliah hari ini mungkin sekarang udah selesai tuh" ucap bang ahmad sambil menutup pintu mobil. kami pun berangkat meninggalkan rumah. tapi yang aku heran kenapa arah mobilna berjalan ke arah tempat berlawanan dengan kantor KUA yang akan kami tuju. mobil melaju kerarah kota yang nampak padat aktifitas di jalan lintasnya. mobil berhenti tepat di depan gedung yang menjulang ke langit.
"ran. kamu mau ikut ga ?? kami tunggu di parkiran" bang ahmad berbicara melalui sambungan telepon. hah ?? sedang apa rania di gedung yang sangat mewah ini ?? aku sangat penasaran. hingga 10 menit menunggu terlihat rania berjalan ke arah mobil yang kami naiki.
"naik mobil ini aja ran. biar lebih terasa kebersamannya" ucap ibu membukakan pintu untuk rania. apa maksud ucapan ibu ?? apa ada mobil selain mobil ini ??aku mencelos melihat wajah rania yang begitu cantik. dandananya natural. tapi sangat cantik.
'huhhh.. makin sempit aja nih rasanya. udah kayak susunan ikan sarden dalam kalengnya. masih aja ngajak orang lain. hobi banget sih nyusahin orang'. batin ku meggerutu kala posisi duduk ku di dalam mobil ini semakin mepet dan sedikitpun tak bisa bergerak. namun dari sini aku dapat manangkap rania dan ibu mertuaku berbicara melalui garakan mata dan alis. di lihat dari gerak gerik alis mata ibu mertua sudah dapat ku tebak klau saat ini mereka tengah berbicara tentang kasi. sumpah, mereka sudah seperti ibu dan anak kandung saja, dalam keadaan begini saja mereka bisa berbicara tanpa mengeluarkan suara. seperti memiliki ikatan batin.
*****
akhirnya acara ijab kabul kobar dan kasi selesai. tanba ba bi bu kami lansung bergerak meninggalkan kantor KUA tersebut tanpa acara berswafoto atau sejenisnya. nampak wajah kasi begitu masam. tapi aku sangat menyukai kondisi seperti ini yang sangat menguntungkan bagiku.
"kobar.. kalian mulai hari ini tinggal di rumah paman mu dulu ya. soalnya kalau di rumah nanti bisa tiap hari ribut, di rumah kita orangnya sudah sangat bnyak". ibu mertua mengatakan itu dengan nada perintah yang suka atau tidak yang di perintah harus melakukannya. ini termasuk tidak adil bagi mereka. selain di rumah ibu mertua yang masih sangat luas jika hanya untuk menampung mereka mertua ku juga memiliki 15 rumah kontrakan. jika memang mertua ku tak mengingin kan mereka tinggal di rumah seharusnya mereka bisa menempati salah satu dari rumah kontrakan tersebut. kasi dan kobar tak bergeming. dapat aku rasakan isakan sedih di hati mereka.
"tapi bu.." kobar tampak ragu2 ingin mengutarakan isi hatinya..
"tapi apa lagi nak ?? ibu sudah berbicara pada pamanmu dan mereka setuju kalau kamu tinggal di rumah mereka. bukan untuk selamanya kalian di situ. nanti setelah kalian punya uang baru lah kalian pindah dari sana dan tinggal di rumah kontrakan. sekarang kan kamu belum punya uang. jangankan buat bayar rumah kontrakan, beli barang- barang rumah tangga pun kamu ga ada uang" ibu mertua bertitah dengan mimik wajah malasnya.
"t-tapi ibu kan punya rumah kontrakan ?? kenapa kami harus menumpang di rumah paman. dan juga di rumah ibu kamar ku pasti kosong. kami bisa tinggal di situ.."
"rumah kontrakan kita di tempati oleh orang- orang lama, aku ga tega nyuruh mereka pindah. dan kamar mu itu mau di kosong kan. mana tau rania ke rumah kita dan sesekali dia pengen nginap kan bisa tidur di kamar itu !!". ucap ayah mertua dengan tegas.
hah, aku makin tercengang melihat keistimewaan rania di mata ayah mertuaku. bahkan ia lebih tega melihat anak sulungnya hidup menumpang di rumah saudaranya demi menyediakan tempat yang nyaman untuk rania bermalam di rumahnya. benar- benar ancaman besar bagiku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments