stelah kejadian acara ulang ahun itu aku sengaja menutup akses komunikasi dengan keluarga mertua ku. bukan karena dendam tapi aku rasanya sudah terlanjur kecil hati..
sejak kejadìan itu juga suami ku sekarang jadi jarang tepat waktu pulang kerumah. kadang jika sedang shift malam ia baru pulang ke rumah pukul 15.00 keesokan harinya. tapi aku tetap gunakan fikiran positif ku. mungkin karena kejadian itu dia tau kalau aku tak mungkin mau ke rumah ibunya lagi. jadi setiap pulang kerja pasti ia singgah ke tempat ibunya dan beristirahat di sana..
walau aku tak menyukai ibu dan saudara- saudara mertua ku. tapi aku tak pernah melarang suami ku untuk kerumah ibunya. apalagi menghasut suami ku untuk membenci ibu dan saudara- saudaranya, aku tetap menjaga batasan ku. biarlah dengan ku mereka bermusuhan asal jangan suami ku juga bermusuhan dengan mereka. karena mau bagai mna pun hubungan darah itu lebih kental jika di bandingkan dengan air..
*****
"assalamualaikum.. selamat sore buat kedua wanita kesayangan ayah..". ucap suami ku ketika ia masuk ke rumh dan melihat kami di ruang tv..
"walaikumsalam.. waaaaa khaira itu ayah pulang nak". kami larut dalam interaksi kehangatan keluarga kecil kami.. aku membiarkan khaira mengajak ayahnya bermain. karena aku yakin. sang ayah pasti sudah beristirahat di tempat ibunya tadi..
aku hanya mngamati khaira dan ayahnya sedang bermain. entah hanya perasaan ku. dari raut wajah suamiku trlihat jika ia sangat capek dan mengantuk.. tapi jika ia sampai di rumah slalu dengan wajah capek dan mengantuknya. lalu seharian yang ia habis kan di tempat ibunya ia gunakan untuk apa ??
batin ku slalu berkata- kata entah ke mana-mana.. ku hrla nafas dalam dan membuangnya secara perlahan.. ingin rasanya aku mencari kejelasan. tapi mungkin ini bukan waktu yang tepat.. aku harus bersabar karena jika kita menyakan sesuatu yang bersifat menyelidiki bukan pada waktu yang tepat, bisa- bisa akan muncul keributan..
"khaira, ayo nak main- mainnya sama ibun aja. ayahnya mau istirahat". ku ambil khaira dari gndongan suamiku dan meletakannya di sepeda bulat yang biasa ia pakai untuk melatíhnya berjalan.
"ini yah di makan dulu. ayah pasti lapar bukan ??". ku beri kan sepiring nasi lengkap dengan lauk pauknya pada suamiku.
"lapar sangat sayang.. makasih ya udah perhatian banget sebagai istri. ibun tau aja klau ayah dri pgi blum makan apa- apa".
DEG..
sontak jiwa penasaran ku meronta-ronta. jika ia belum makan dari pagi. lalu ke mana ia seharian ?? apa mungkin di rumah ibunya ia tak di kasih makan ?? tapi jika ia tak di kasih makan kenapa ia tak pulang ?? bukan kah ia tau kalau aku slalu menyiapkan makanan untuknya. lalu kenapa harus ia menahan lapar seharian ??
batin ku terus saja berpetualang..
"pelan2 makannya yah. ga ada yang minta kok". ucap ku sambil tersenyum.
"ayah sangat lapar bun. di tambah lagi ibun masaknya enak banget. ini aja ayah mau nambah.." ia berdiri membawa piringnya ke belakang dan kembali dengan piring yang sudah terisi penuh kembali. degan senyum sumbringah ia kembali duduk di sebelah ku..
"di dunia ini ayah paling beruntung, dapat istri yang paket komplit.. cantik, baik hati, penyayang, rajin, pintar masak dan pintar juga buat menyenangkan hati suaminya".
"issss gembel !! eh salah maksudnya gombal.." ucap ku sambil mencubit perutnya..
"auuuhh sakit tau. tapi ibun suka kaaaänn..??" ucapya dengan nada suara seperti mengejek..
"tuh kan !! sok sokan muji- muji.. ternyata bohong". aku memonyongkan bibir seperti tengah merajuk..
"beneran loh sayang.. kalau boongan untuk apa ayah susah payah kerja dri malam hingga sore hari begini ?? ya buat membalas kebaikan dan ketulusan ibun sama ayah laa sayang??".
"haaaaahhh kerjaaa ??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments