8. tukang contek

namun bukannya menjawab suamiku malah fokus menyunyah makanannya hingga yang tadi masih di dalam piring pun habis ia pindahkan ke dalam perutnya hingga kandas..

setelah ia mengantar piring kotornya ke belakang ia kemali duduk di samping ku..

"ayah tadi bilang kerja. apa sekarang kerja di pabrik sudah hampir 24 jam kerjanya yah ??".

"ya ga la sayang.. masih 8jam kayak dulu kok.."

"lah terus kenapa udah 3 minggu ini ayah slalu di luar rumah hampir 24 jam ?? emangny ayah ke mana ??"..

"ya kerja lah". ucapnya enteng..

"iyaaa.. tapi kerja apa ?? sementara di pabrik masih 8 jam aj kok jam kerjanya.. jadi sisanya ke mana ??". bisa meledak juga emosiku jika lama2 begini..

"ya kerja loh sayang. tapi bukan di pabrik.. ayah kerja sampingan ojek online bun. maaf ya bun, ayah ga izin ibun dlu. niatnya ayah mau ngasih kejutan kalau bonusnya dah cair nanti. tapi dari pada nanti lama- lama bisa bikin kita ribut makanya ayah bilang sekarang aja. padahal 1 minggu lagi dah cair loh bun bonusnya". ucap suami ku sambil menaut kan jari- jark tangan kami dan mengelus punggung tangan ku dengan jari telunjuknya.

"b-bonus ?? emang ada bonusny yah ??".

"ada dong bun, ayah kan driver baru.. jadi kalau dalam 30 hari ayah bisa dapat 100 orderan. ayah dapat bonus 500rb".

"wowwwww, jadi sekarang ayah sudah dapat 100 orderan ya ??".

"total hari ini ayah udah dapat 164 orderan bun..!!".

"cieeeeeeeee jadi lagi banyak duit dong suami ibun ??". goda ku sambil menunjuk kan wajah menggemaskan ke arahnya..

"huu'ummm.. ayah belikan ke ini nih. niatnya nanti sekalian bonusnya ayah kasih ke ibun. tapi takut keburu ibun marah ya sekarang aja lah ayah kasihnya". ia berdiri sambil merogoh ke bawah jok motornya. di sana aku melihat ada jaket dan juga helm berwarna hijau.. ia kembali duduk di sisi ku sambil membawa kotak kecil berwarna merah dan ia berikan pada ku..

"jj-jadi ini ayah belikan dari hasil ojol ya ya yah ??" ia menjawab hanya dengan anggukan kepala.

"alhamdulillah ya allah..". aku lansung memeluknya. sebuah cincin emas berukuran 6 gram dengan cepat melingkar di jari manis ku.. ini lah mengapa kita perlu menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan sesuatu tanpa emosi.. coba kalau aku gunakan emosiku. pasti yang ada hingga saat ini kmi bukan romantisan tapi ribut mulu..

"ayah pikir ibun sudah tau. makanya ayah udah bertekat ngasih nya hari ini.."

deg..

ucapannya membuat ku mengurai pelukan kami..

"maksudnya ??"

"iya.. td ayah lihat ibu upload foto ayah yang lagi beli cincin ini di fbnya. ayah pikir ibun udah liat postingan ibu".

deg..

perasaan ku jadi ngilu saat mendengar ucapan suami ku barusan. aku sudah menutup semua jalur komunikasi yang ada di hp ku untuk mereka. tanpa aku sadari kalau sesuatu tentang mereka masih bisa aku dengar dari suami ku. aku larut dengan fikiran ku sendiri. tanpa aku sadari kobar dan istrinya yang munafik itu sudah berdiri di ambang pintu rumah kami..

"hah kalian ??". aku tak bisa menyembunyikan keterkejutan ku saat melihat sosok mereka di ambang pintu.. begitu pun suami ku. ia terlihat beberapa kali mengerjap kan mata. mungkin itu salah satu bentuk ketidak percayaannya dengan apa yang sedang ia lihat.

"kobar.. kasi... ??".

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!