hari ini aku awali hari ku dengan mengucapkan syukur yang tak terhingga karena masih di beri kesepatan bangun dari tidur dengan keadaan sehat dan juga umur panjang. Walau rasa perih di hati yang ku terima dari keluarga suami ku masih tetap membuat ku meringis, aku tetap tak menyalah kan sang pencipta atas takdir yang kini tengah ku jalani.
hari ini dan satu minggu ke depan suami ku mendapat jadwal jam kerja shift malam. mungkin ia baru akan tiba di rumah sore hari nanti, semenjak ia nyambi jadi driver ojol ia memang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. ia hanya menyapa aku dan khaira melalui panggilan video. hanya sekedar menyapa dan juga menanyakan kabar kami. walau waktunya ia habiskan untuk bekerja, namun ia tetap memberikan perhatian- perhatian kecilnya di setiap ada kesempatan. tepat pukul 17.20 ia sudah tiba di rumah. setelah memarkirkan motornya ia lansung masuk, ia memamerkan gigi putihya ketika melihat aku dan khaira, sekejap mata khaira turun dari pangkuan ku dan mengejar ayahnya.
"eit eiiitttt.. tunggu d situ nak. ayah seharian di luar. tunggu ayah mandi dulu ya. setelahnya ayah pasti bermain dengan mu ya nak" ia gegas ke kamar mandi membersihkan diri, setelah 10 menit ia keluar dan menghapiri kami. ia tampak lebih segar. namun wajah lelahnya tak bisa ia sembunyikan walau ia memasang senyum yang taķ pernah pudar di bibirnya.
"hai dua wanita kesayangan ayah !!" ucapnya sambil mencium kening aku dan khaira. lalu memilih duduk di sisi ku sambil. memangku khaira. ia senderkan kepalanya di bahu ku.
"mau makan ?? biar ibun ambilkan ya.."
"mau bun. tapi bentaran lagi ya. masih pengen gini dulu. laparnya masih bisa ayah tahan kok" ia lanjut menemani khaira bermain bersama kucing kesayangannya. setengah jam berlalu ia beranjak menuju dapur.
"mau ke mana yah ??" aku memanggilnya sambil berlari kecil menyusulnya.
"mau ambil nasi bun, udah ga bisa kompromi lagi ni cacing2 di perut" ujarnya sambil mengusap perutnya..
"udahhhh.. sini biar ibun aja yang abilin. ayah kan capek seharian bekerja" aku berjalan mendahuluinya.. lalu mengambilkan makanan untuknya yng sudah menunggu di meja makan.
"makasih sayang.." ucapnya sembari mulai menyendok nasi ke mulutnya.
"sama- sama loh, oh iya yah. kalau ibun kerja boleh ya ??" aku memanfaat kan waktu ini untuk mengutarakan maksud hatiku. karena ini adalah waktu yang tepat. ia mendongak ke arah ku, sejenak ia terdiam dan melanjut kan makannya lagi. ia masih tak memberi jawaban atas ucapan ku tadi. setelah ia menghabiskan makananya ia berdiri dan menggamit tangan ku.
"ayo bun, nanti khaira nangis kalau kita kelamaan di sini. ia piķir nanti kita entah ke mana" ucapnya sambil menepuk- nepuk punggung tangan ku dengan lembut. sesampainya di ruang tv kami lansung bergabung sama khaira yang masih betah bermain dengan kucing kesayangannya.
"oh iya, ayah hampir lupa. ini bun penghasilan ojol ayah hari ini" ia memberikan uang yang barusan ia ambil di kantong celana tranning yang ia kenakan. dan aku hitung jumlahnya 210 ribu.
"alhamdulillah rezeky ayah hari ini banyak ya yah" aku sumbringah. tak bisa menyembunyikan rasa Senang dan bersyukur ku atas rezeky yang ia bawa pulang hari ini.
"iya bun. tadi udah ayah ambil juga buat isi bensin. sisanya segitu deh" ucapnya sambil merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha ku sebagai bantalnya..
"hemmmm nyamannya.." ucap nya lagi sambil menggesekan wajahnya di perut ku.
"cuma buat bensin ?? trus apa ayah ga sarapan dan makan siang ??" aku menatap wajahnya yang ia sembunyikan di perut ku.
"mmmm itu bun. ayah tadi pagi sarapan kok. kalau shift malam tiap paginya selalu di kasih sarapan bun. tadi pagi telur rebus, roti dan teh manis".
"siangnya ayah makan apa ??"
"hemmm makan wajah, senyum dan suara ibun tadi siang pas video call". ia tertawa sambil menggelitiki pinggang ku.
"iiiiihhhhhh apaan sih yah. orang serius juga. malah dia becanda" aku memancungkan bibir ku pertanda aku merajuk.
"cieeee yang lagi ngerujak. eh merajuk. makin cantik tau" ia makin menggoda ku. aku berusaha keras agar tak terpengaruh gombalannya. kami saling diam. setelah beberapa menit aku merasakan hembusan nafasnya yang mengenai kulit perut ku makin teratur. saat aku singkap baju ku. ternyata benar saja. ia sudah terlelap.. aku sangat kasian melihatnya kecapean. ini lah salah satu alasan kenapa aku ingin bekerja. selain aku tak tahan selalu di katai parasit dan menumpang hidup oleh ibunya. aku jugA tak tega melihat ia yang bekerja hampir 24 jam agar bisa memberiku nafkah lebih. karena gajinya sudah terpotong sebagian untuk cicilan bang. tapi yaaaaa.. sepertinya aku harus lebih getol merayunya agar memberi izin. saat ini tak ada jawaan darinya. akan aku coba di lain waktu. Ku haris bisa bekerja lagi. aku sangat jengah dengan ucapan ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments