"kobar.. kasi..?" ucap suami ku tanpa mengedipkan pandangannya..
"kami ga di suruh masuk nih ?? capek tau berdiri kayak gini !!". ucap kobar seolah-olah tak terjadi apa- apa di antara kami..
'dasar manusia muka tembok, lain dulu lain sekarang.. lupa kali tuh udah menghina dan menjatuh kan harga diri orang yang sekarang ia datangi'. batin ku menggerutu melihat 2 mahkluk menjijikkan itu.
"ada apa?? lansung aja ga usah basa basi dan ga perlu masuk. dari situ juga bisa kan ngomong tujuan kedatangan kalian kemari". ucap ku ketus tanpa ada sdikitpun keramahan di wajah ku.
"eee rania woles dong shay.. kita ke sini ada perlu sama ahmad kok. bukan sama kamu !!" ucap kasi dengan gaya ala sosialitany sangat kampungan.. ya jelas kampungan orang ekspresinya
kelihatan maksa.
"udah to the poin aja. kalian mau apa ??". suami ku melangkah menyongsong mereka di ambang pintu..
"ini dek, ajari abang buat daftar akun ojol dong. biar abang juga punya kerja sampingan kayak kamu". kobar terlihat sangat percaya diri mengungkap kan maksud kedatangannya.
"huh dasar tukang nyontek. ga kreatif banget hidup kalian.. makanya kalau sekolah itu jangan suka nyotek. jadinya kebawakan sampek dah tuir- tuir pun masih aja nyontek usaha dan jalan hidup orang". ku sembur mereka dengan kata2 yang tak enak di dengar kuping mereka..
"biasa aja kali. toh nanti kalau aku udah jadi driver ojol dan dapat bonus, aku akan bagi dua bonusnya dengan kalian". kobar terlihat ingin meyakin kan..
"preeeettt!!!".. aku pergi kedalam meninggalkan mereka di yang masih setia berdiri di ambang pintu..
aku tak peduli dengan urusan mereka. lebih baik aku menyibukkan diri dengan urusan dapur ku. selagi khaira tidur. labih baik aku buru2 nyuci pirng dan berkemas rumah. kaŕna aku tak mau urusan rumah mengganggu waktu ku dalam mengurus khaira.
*****
"udah pulang tamu istimewanya yah ??". ku salurkan sedikit rasa kekecewaan ku lewat kata- kata barusan..
"udah. kok gitu ngomongnya sayang ??".
"aku ga suka mereka datang kemari. lain kali kalau kalian ada urusan silahkan bertemu di luar ya yah. mereka saudara u. tapi orang lain bagiku".
"iya.. ayah minta maaf ya bun. tadi ayah ga enak ngusir mereka dan ayah tetap bantui dia tadi supaya mereka ga serba kekurangan lagi bun.. klau mereka berkecukupan kan kita bisa tenang ga di gangguin sama mereka lagi".
"heemmmmm". jawab ku sekenanya.. karena aku sangat yakin, mereka itu tak an pernah berubah. seperti sudah di takdir kan kalau lahirnya mereka kedunia ini cuma buat nyusahi dan memandang rendah orang lain..
"pinjam hp mu yah. ibun mau lihat postingan ibu mu td". seketika aku kembali teringat akan postingan ibu mertua ku..
"loh, tapi di hp ibun kan juga bisa di lihat..!!".
"semua hal tentang mereka udah ibun blokir yah". aku tetap jujur walau sebenarnya aku gak risih melihat wajah masam suamiku saat mendengar ucapan ku.. aku paling tak bisa bermanis2 tapi sebenarnya beracun. lebih baik aku ucap kan semua yang ada dalam hati ku. karena bagai mana pun hati ini benar- benar sakit karena ulah mereka.. aku terus mencari postingan ibunya yang suami ku katakan tadi..
baru saja melihat postingan itu rasanya bila mata ini pengen loncat dari tempatnya..
"hufffttt.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments