11. saingan.

pov. mayana

aku mayana, dari kecil aku tak pernah merasakan hidup berkecukupan. selain ayah ku yang tidak memiliki pekerjaan, adik- adik ku yang berjumlah 8 orang dan juga masih kecil- kecil juga menjadi salah satu bobroknya perekonomian kami. kadang aku iri melihat teman ku yang bisa makan enak dan punya ini itu yang di berikan orang tuanya. sedang kan kami untuk makan sehari- hari saja ibu ku hutang di kedai milik mertua ku sekarang. sering kali aku melihat ibu ku di bentak dan di kasari saat di mintai membayar hutang. aku juga tak bisa apa- apa. karena memang pada kenyataannya hutang kami semakin lama semakin menumpuk dan kami tak bisa membayarnya.

*****

saat itu aku masih kelas dua sekolah menengah pertama (smp). dengan modal kecantikan wajah aku mencoba medekati suami ku. ibarat gayung bersambut, keberanian ku untuk menyatakan cinta padanya tak mendapat penolakan. ia juga mengakui kalau ia mau mengenal ku lebih dekat lagi. berjalan 3 bulan pacaran kami pun melakukan hubungan badan layaknya suami istri. hingga suatu hari aku melihat ibu ku di tagih hutang oleh ibu mertua ku. rasanya aku marah, kesal dan ingin saja secepatnya mengakhiri hidup miskin kami..

hingga timbul lah ide licik di pikiran ku. aku mendatangi pacar ku yang kini jadi suamiku dan aku katakan kalau aku tengah hamil. bodohnya ia yang lansung percaya tanpa meminta bukti terlebih dahulu. saat itu juga aku ia ajak untuk bertemu ayah, ibu dan keluarga besarnya.

"bu, aku menghamili mayana dan kami ingin menikah" sontak semua keluarganya yang ada di sana terkejut dan tampak juga ibu mertua ku lansung terisak.

"mengapa kalian semua diam ?? aku kan sudah bilang kalau kami akan menikah !!" tampaknya calon suami ku mulai emosi karena semua keluarganya diam tanpa menimpali apapun kecuali ekspresi terkejut mereka.

"kamu yakin mayana benar- benar hamil rasdi ??" barulah bang ahmad memulai mengintrogasi kami. calon suami ku hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"kamu ingin menikahinya dengan umur mu yang masih menginjak 14 tahun dan sama sekali tidak punya pekerjaan ??" lagi- lagi calon suamiku menjawabnya dengan angguķn kepala. nampak bang ahmad menarik nafas panjang dan membuangnya kasar..

"lalu mau kamu kasih makan apa istrimu nanti. trus apa kata orang- orang kalau dari kita 4 bersaudara malah yang paling kecil yang lebih dulu menikah. apa kamu tak gunakan fikiran mu rasdi ??" kak imah juga nampak keberatan dengan keputusan kami. dasar kak imah yang sok benar. padahal aku pernah melihatnya masuk ke hotel dengan seorang laki- laki. aku mengedar kan pandangn melihat mereka satu persatu. hanya ayahnya dan bang kobar lah yang saat ini tak menunjukkan reaksinya. sementara ibunya masih larut di tengah tangis dan entah apa yg kini ia pikirkan.

"begini saja di, kita bawa mayana ke dokter kandungan dulu untuk mengeceķ kebenarannya. aku rasanya kurang yakin kalau pacar mu ini hamil !!" lagi bang ahmad mencoba membuat pendirian calon suamiku goyah.. aku hanya menyikut lengan suami ku agar ia tidak goyah dan semoga saja ia bisa bersikeras untuk meyakinkan keluarganya kalau aku benar- benar hamil. pokoknya hamil boongan ku ini tak boleh terbongkar. karena ini jalan satu- satunya untuk ku keluar dari jerat kemiskinan.

Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!