Legenda Raja Kultivator 2
Terima kasih untuk kalian yang tetap membaca Novel ini. Cerita akan dilanjutkan, namun di karya yang baru. Jadi, jika ada yang baru membaca novel ini, tolong baca dulu karya author sebelumnya dengan judul 'Legenda Raja Kultivator'.
***
Tribun Kelas Pertama.
Jong Hyun yang tidak sengaja menyadari reaksi rombongan Yu sedikit mengangkat alisnya. Dia sendiri adalah penerus utama Klan Jong, sekaligus tunangan dari Yu Han Ling.
"Apa kamu mengenali orang itu?" Jong Hyun bertanya kepada Yu Han Ling yang duduk di sebelahnya.
"Oh, maksudmu pria bertopeng itu?" Yu Han Ling bertanya untuk memastikan.
Jong Hyun hanya mengangguk, dan wanita cantik bergaun putih itu langsung menceritakan pertemuan mereka di pelabuhan serta konflik sewaktu di penginapan.
Jong Hyun terdiam sejenak usai mendengar cerita dari tunangannya itu, ia kemudian menatap Xiao Chen yang sedang memasuki arena ketiga.
"Anak itu... Apa dia kuat?" Jong Hyun bertanya, namun matanya masih tetap tertuju ke arena.
Yu Han Ling mengangkat pundaknya, "Entahlah. Tapi yang pasti, dia lebih kuat dari adik bungsu..."
Jong Hyun tidak bertanya lebih jauh lagi dan memilih untuk memerhatikan pertandingan.
***
Arena ketiga.
Wasit kini sedang menjelaskan peraturan kepada kedua peserta, Xiao Chen dan Xiao Jung.
Xiao Jung adalah saudara laki-laki Xiao Chen, atau lebih tepatnya saudara kandung dari pemilik tubuh Xiao Chen sebelumnya.
Xiao Jung adalah seorang pria tampan bermata tajam, mengenakan jubah biru cerah dengan beberapa awan putih sebagai desainnya. Murid paling jenius di sekte Awan Putih, sekaligus putra tertua dari Patriark Xiao Feng.
Beberapa saat kemudian, wasit mundur beberapa puluh meter usai menjelaskan peraturan. Xiao Jung sendiri mengeluarkan tombak panjang berwarna biru, ia tersenyum tipis dan berkata, "Menyerah saja, kawan. Jika kau meneruskan ini, aku bisa saja membuatmu cacat seumur hidup."
Tentu saja Xiao Jung tidak tau kalau lawannya saat ini adalah adiknya sendiri, Xiao Chen.
Xiao Chen tertawa, dan tawanya menarik perhatian para penonton, tidak terkecuali rombongan Kekaisaran.
Di sisi lain, Yong Shu berdiri dari kursinya dan alisnya sedikit mengerut, "Ada apa... Kenapa Chen'er bertingkah seperti itu?" Batinnya bertanya-tanya.
Namun Yong Shu segera duduk kembali ketika salah satu penonton yang duduk di belakangnya marah.
Kembali ke arena. Xiao Jung sedikit mengangkat alisnya ketika melihat tingkah lawannya, "Apa kau sudah gila?"
"Hahahahaha... Padahal aku hampir melupakannya. Tapi, setelah mendengar namamu, amarah yang sudah lama kupendam bergejolak seketika..." Xiao Chen kemudian membuka topengnya perlahan, "Lama tidak bertemu, Kakak..."
Xiao Jung melebarkan matanya secara sempurna, dan kemudian dia tertawa sambil menatap hina adiknya itu.
Para penonton yang menyaksikan itu kebingungan, hingga salah satu dari mereka berkata dengan lantang mengenai identitas Xiao Chen.
"Oh, oh!!! Dia! Dia adalah putra bungsu dari Patriark sekte Awan Putih!"
"Apa?! Benarkah itu?"
"Tunggu, kalau tidak salah namanya adalah Xiao Chen, kan? Kabarnya dia sudah angkat kaki dari sekte Awan Putih beberapa tahun yang lalu!"
"Memangnya apa yang terjadi?"
"Entahlah... Tapi dari rumor yang kudengar, keluarganya hanya menganggap dia sebagai sampah, dan sepertinya dia memilih angkat kaki karena muak dianggap seperti itu."
"Wahahahaha... Ini akan menyenangkan! Balas dendam dari sang adik yang dicampakkan! Ayo kita bertaruh, dasar para bajingan!"
Seluruh penonton dari tribun kelas dua dan tiga bersorak kegirangan, suara gemuruh mereka bahkan menggetarkan stadion selama beberapa saat.
Masing-masing dari mereka langsung memasang taruhan untuk pertarungan yang akan dilakukan kedua bersaudara itu, dan kebanyakan dari mereka bertaruh kepada Xiao Jung.
***
Tribun Kelas Pertama.
Kaisar Fang Lin melipat kedua tangannya di depan dada, di sebelahnya terdapat seorang pria paruh baya yang sedang menjelaskan asal usul Xiao Chen.
"Begitu, ya. Dia hanya anak yang tidak berbakat dari sekte Awan Putih..." Gumam Fang Lin, lalu dengan segera menimpali, "Tapi, apa kau yakin itu adalah informasi yang valid?"
"Saya sangat yakin, Yang Mulia." Jawab pria paruh baya itu tanpa ragu.
Fang Lin kembali menatap arena dan terdiam sejenak, "Pergi. Cari informasi tentang anak itu secepat mungkin..." Titahnya dengan suara tenang.
"Sesuai perintah anda, Yang Mulia..."
Pria paruh baya itu langsung menghilang dari tempatnya tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
***
Tribun kelas dua.
Rombongan sekte Awan Putih begitu terkejut ketika melihat itu, terutama Juan Sheng, pelayan yang merawat Xiao Chen sedari kecil.
"T-tuan muda...?" Gumam Juan Sheng tak percaya.
"Aku terkejut adik ada di sini. Namun yang lebih mengejutkan lagi, dia membongkar identitasnya dihadapan kakak tertua. Lucu sekali..." Xiao Mei-Mei terkekeh pelan. Dia adalah anak urutan ketiga, putri tunggal Xiao Feng.
Xiao Fei menghela nafas pendek, "Xiao Chen. Aku akan membawamu pulang, dasar bocah sialan...." Gumamnya pelan.
Xiao Mei-Mei yang tidak sengaja mendengar itu langsung menoleh ke arah kakak keduanya, "Huh, untuk apa kita melakukan itu? Biarkan saja dia menjadi gelandang. Dia hanyalah sampah, dan sekte kita bukanlah tempat untuk menampubh sampah sepertinya." Balas Xiao Mei-Mei dengan nada kesal.
Xiao Fei memutar bola matanya malas dan tidak mengatakan apa-apa lagi, ia terlalu malas menanggapi adik perempuannya itu. Sedangkan Xiao Mei-Mei, terus menerus mengutuk Xiao Chen dalam hatinya.
***
Arena Ketiga.
"Wah, wah. Rumor tentang aku bisa menyebar sampai sejauh ini? Sepertinya ada seseorang yang membayar mahal, ya." Xiao Chen mengangkat sudut bibirnya.
Xiao Jung tidak menjawab dan hanya mendengus pelan.
Wasit yang berada di dalam arena ketiga tidak membuang waktu lagi, dia dengan segera memulai pertandingannya.
Xiao Chen mengeluarkan sepasang pedang Azure Dragon, sedangkan Xiao Jung sudah melesat maju ke tempat adiknya berada.
Pertarungan dimulai, Xiao Jung menyerang adiknya tanpa ragu dan matanya sedikit melebar saat melihat Xiao Chen dapat menangkis seluruh serangannya dengan mudah.
"Ternyata kau sudah berkembang ya, bedebah kecil." Xiao Jung mengeluarkan beberapa tekniknya disertai dengan kecepatan yang luar biasa.
Perlu diketahui, basis kultivasi Xiao Jung berada di ranah Saint bintang delapan dengan kekuatan fisik yang bisa menghancurkan sebuah gunung.
Xiao Chen mendengus pelan, kecepatannya hampir tidak bisa menyamai kakaknya karena gelang besi yang dikenakannya. Namun bukan berarti Xiao Chen berada diposisi kalah, ia saja bahkan belum memakai setengah dari kekuatan penuhnya.
Sorakan dari penonton memenuhi stadion, seluruh perhatian tertuju ke arena tiga dan hanya sedikit saja yang memerhatikan dua arena lainnya.
Para penonton takjub melihat Xiao Chen yang bisa menyamai Xiao Jung, dan beberapa dari mereka ada yang mulai bertaruh besar kepada Xiao Chen.
Di sisi lain, Fang Lin mengamati pertarungan yang dilakukan kedua bersaudara itu dengan raut wajah serius, "Menarik. Kemampuan mereka setara dengan veteran Kekaisaran... Dua bersaudara itu sungguh jenius." Gumamnya pelan.
Fang Lin berniat merekrut mereka berdua, tetapi ia harus mencari tau terlebih dahulu perselisihan yang terjadi di antara Xiao Chen dan juga sekte Awan Putih.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
sam juned arema
yes
2024-05-14
0
Harman LokeST
Xiao Chen kalahkan semua lawan lawanmu
2024-02-28
1
Mas Bos
apa ga beresiko ke Xiao Chen
membuka identitas aslinya
kepada para kakaknya
sedangkan umurnya belum 17 tahun
2024-02-27
0