Wasit diam-diam menghela nafas panjang, dan kemudian memulai pertandingannya.
Whoosh!
Xiao Chen dan Fang Xiang langsung melesat maju, sorakan penonton semakin keras karena hampir seluruh perhatian tertuju ke arena satu.
Trang!
Suara besi berbenturan terdengar, Xiao Chen merapatkan gigi karena tak menyangka serangan lawannya sangat berat.
Elemen angin kemudian melapisi tubuh Xiao Chen, ia kemudian membelakangi Fang Xiang dan menyerangnya dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat dengan mata biasa.
Fang Xiang sedikit terkejut, ia mencoba untuk menghindari semua serangan itu akan tetapi ada beberapa tebasan yang mengenainya.
"Cepat sekali..." Fang Xiang mengangkat sudut bibirnya, lalu menutup semua luka sayatan di tubuhnya dengan Qi.
Xiao Chen kembali melesat maju, tidak ingin memberikan waktu kepada Fang Xiang untuk berpikir. Dia melakukan gerakan Zig-Zag untuk membingungkan lawannya.
Fang Xiang menyipitkan mata, helaan nafas kemudian keluar dari mulutnya dan aura biru menyelimuti tubuhnya, "Segel Phoenix Air, kekuatan yang telah hilang." Gumam Fang Xiang, dan seketika kekuatan serta kecepatannya meningkat berkali-kali lipat dari sebelumnya.
Whoosh!
Fang Xiang menghilang dalam sekejap dari tempatnya, dan itu membuat Xiao Chen berhenti karena terkejut.
Sesaat setelah berhenti, Xiao Chen melebarkan mata saat merasakan hawa keberadaan yang kuat di belakangnya. Ketika dia ingin melihat ke belakang, tiba-tiba saja tubuhnya terpental ke depan.
Whooosh!
Bam!
Xiao Chen menabrak array, dan tubuhnya kini dipenuhi dengan luka lebam, "Sialan. Cepat sekali..." Batinnya sambil menggertakkan gigi.
"Kalau aku menggunakan pedang untuk menyerangmu, mungkin tubuhmu sudah terbelah menjadi dua..." Fang Xiang tersenyum tipis saat mengatakan itu.
"Hahahaha... Oh, ya?" Xiao Chen bangkit berdiri, "Kalau begitu, aku tidak akan bermain-main lagi..."
Whooosh!
Elemen angin seketika menyelimuti tubuh Xiao Chen, kali ini anginnya lebih kuat dari sebelumnya. Dia memegang erat pedang Azure Dragon, lalu melesat maju ke depan.
Fang Xiang yang melihat itu menjadi terkejut melihat kecepatan Xiao Chen, "Hanya menggunakan elemen angin, kecepatannya meningkat sampai seperti itu?!" Gumamnya tak percaya, dan kemudian melesat maju.
Trang!
Trang!
Trang!
Suara benturan besi kembali terdengar, akan tetapi yang sekarang jauh lebih keras dari sebelumnya. Para penonton yang menyaksikan pertarungan itu tidak bisa untuk tidak bersorak, adrenalin mereka semua meningkat dan membuat hasrat bertarung mereka memuncak.
Xiao Chen bertarung dengan seluruh kemampuan pedang yang ia miliki, dan itu membuatnya jauh lebih unggul dibanding Fang Xiang.
Fang Xiang sendiri mengetahui fakta itu, padahal ia sudah mencoba menggunakan berbagai macam teknik, akan tetapi permainan pedangnya masih saja kalah telak seolag Xiao Chen sudah melalui pertarungan semacam ini ribuan kali.
"Kamu hanya unggul dalam kecepatan saja, tapi dalam hal yang lainnya? Hehehe... Jangan berharap lebih, Pangeran." Xiao Chen berkata di sela-sela pertarungan.
Fang Xiang yang mendengarnya menjadi marah, dan ia semakin serius dalam pertarungan ini. Aura membunuhnya sedikit merembes keluar, tetapi dengan segera ditariknya kembali.
Xiao Chen yang berhasil memprovokasi lawannya hanya terkekeh pelan, ia tidak mau melewati batas karena memancing amarah Fang Xiang adalah sebuah ide yang buruk.
"Sialan. Energi spiritualku sudah terkuras banyak karena menggunakan segel ini, kemampuannya benar-benar tidak masuk akal. Siapa sebenarnya dia?" Fang Xiang membatin, perasaan ngeri mulai tertanam di dalam hatinya.
Fang Xiang terus menyerang menggunakan tanpa melakukan jeda sedikitpun, keringat mulai membanjiri tubuhnya dan akhirnya aura biru yang menyelimutinya perlahan memudar.
Meski basis kultivasi Fang Xiang berada di Saint bintang sembilan, tetapi segel Phoenix Air menguras lautan energi spiritualnya dengan cepat.
Xiao Chen yang melihat Fang Xiang sudah menunjukkan tanda-tanda kelelahan langsung melakukan serangan yang lebih agresif dari sebelumnya, ia melakukan itu agar lawannya menjadi panik sehingga tidak fokus dengan pertahanan dan memilih untuk menyerang penuh.
Tentu saja rencana Xiao Chen berhasil, Fang Xiang sekarang hanya berfokus pada penyerangan dan membiarkan banyak celah kosong pada pertahanannya
Xiao Chen tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, kedua pedangnya dialiri dengan Qi tebal dan serangannya menjadi lebih berat dari sebelumnya.
Fang Xiang melebarkan mata karena menyadari ada sesuatu yang salah, tetapi dia terlambat sebelum pedang Xiao Chen mengenai perutnya.
Bam!
Fang Xiang terpental ke belakang dan menabrak array pembatas, muntahan darah keluar dari mulutnya karena beberapa organ dalamnya ada yang terluka.
Hal itu mengejutkan wasit, dan dia dengan segera menghampiri Fang Xiang yang terluka. Para penonton juga terkejut melihatnya, mereka tidak mengira kalau Xiao Chen melakukan serangan yang bisa membuat seorang Pangeran Kekaisaran terluka parah.
Xiao Chen sendiri masih terlihat santai, pedangnya yang menusuk perut Fang Xiang sudah dilapisi dengan Qi tebal, jadi orang itu tidak akan mendapatkan luka yang membuatnya cacat.
"Akhirnya selesai juga, sungguh melelahkan..."
Pedang Azure Dragon menghilang dari kedua tangannya, Xiao Chen kemudian menunggu wasit yang sedang memeriksa keadaan Fang Xiang.
***
Tribun kelas pertama.
Kaisar Fang Lin tidak mengatakan apa-apa dan masih duduk diam di tempatnya. Dia tau kalau anaknya terluka parah, tetapi sama sekali tidak bereaksi karena luka yang diterima oleh Fang Xiang tidak ada gejala serius.
"Anak itu, apa dia memperhitungkan kekuatan serangannya?" Batin Fang Lin penasaran, sekarang ia jauh lebih tertarik dengan Xiao Chen.
"Apa kau sudah bertanya kepada Patriark sekte Serigala Emas?" Fang Lin bertanya dan seorang pria paruh baya muncul di sampingnya.
"Sudah, Yang Mulia." Jawab pria paruh baya itu, lalu menjelaskan informasi yang telah didapatkannya
Beberapa saat kemudian, Fang Lin mengangguk pelan dan mengelus dagunya, "Yong Shu, ya. Dia pasti ada di sini, kan?" Tanya Fang Lin memastikan.
"Iya, Yang Mulia. Dia ada di tribun kelas dua..." Jawab pria paruh baya itu, lalu menunjukkan ke satu arah, "Lebih tepatnya dia ada di sana, Yang Mulia..."
Fang Lin langsung melihat ke tempat yang ditunjuk pria paruh baya itu, ia kemudian memejamkan mata dan kesadaran spiritual dengan cepat menyebar ke tribun tersebut.
Di dalam kesadaran spiritualnya, Fang Lin mencari sosok yang mempunyai hawa keberadaan yang kuat. Tapi, setelah menyusuri tribun tersebut berulang kali, dia sama sekali tidak menemukan sosok yang dimaksudnya.
"Tidak ada..." Gumam Fang Lin dan bertanya, "Apa kau yakin dia ada di sana?"
"Saya sangat yakin, Yang Mulia. Informasi tersebut sudah dipastikan beberapa saat yang lalu..." Jawab pria paruh baya itu, dan dengan segera menimpalinya, "Haruskah saya memanggil dia, Yang Mulia?"
Fang Lin menggelengkan kepala, "Tidak perlu, pergilah."
"Baik, Yang Mulia. Saya izin undur diri..." Sahut pria paruh baya itu dan menghilang dari tempatnya dalam sekejap.
"Sepertinya dia menyembunyikan hawa keberadaannya." Batin Fang Lin, lalu menghela nafas panjang sembari mengangkat pundaknya, "Ya, sudahlah. Tidak perlu dilanjutkan lagi..."
Fang Lin kemudian mengamati arena kembali, atau lebih tepatnya melihat keadaan putranya itu.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuutttttt
2024-02-28
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Jooosssss 👍
2024-02-23
1
Nur Tini
wah melukai pangeran.... ada baik dan tidak
2023-12-11
1