Selesai makan, Yu Meng Gu berdiri dari tempat duduknya dan menoleh ke arah adik perempuannya itu, "Setelah makan, kau harus kembali ke kamarmu." Ucapnya mengingatkan, dan langsung berjalan pergi dari sana.
Yu Luan Ling sendiri hanya diam mendengar kata-kata dari kakaknya, ia menghela nafas panjang dan kembali memakan makanannya.
.....
Satu-persatu dari mereka kemudian mulai menghabiskan makanan yang ada, dan menyisakan Yoriichi seorang.
"Kalau begitu, aku pamit dulu. Selamat malam semuanya..." Yu Luan Ling sambil berdiri saat mengatakan itu.
Xiao Chen langsung menatap Yu Luan Ling, lalu tersenyum tipis, "Selamat malam juga, tuan Putri." Sahutnya sambil memberikan senyum tipis.
"Uh... Padahal sudah kubilang untuk memanggilku nona saja." Yu Luan Ling sedikit mengembungkan pipinya dan membuat dia terlihat imut di mata Xiao Chen.
"Hahahaha... Maaf, maaf. Aku kelupaan..." Balas Xiao Chen cepat.
"Kalian berdua sangat akrab ya, seperti pasangan kekasih saja. Kekekeke..." Hu Long Qie tertawa nakal saat mengatakannya.
Ucapan dari pria tampan berambut putih itu membuat Yoriichi tersedak makanannya, ia reflek melihat Mue Lian dan mendapatinya sedang menatap Hu Long Qie dengan tatapan dingin.
"Kenapa malah kau yang terkejut, saudara Yoriichi?" Hu Long Qie menepuk pundak pria berambut merah gelap itu yang masih terbatuk pelan.
Xiao Chen hanya tertawa pelan, berbeda dengan Yu Luan Ling yang pipinya sedikit memerah, "Aku pergi dulu! Sekali lagi, selamat malam!"
Yu Luan Ling langsung buru-buru pergi dari sana. Selama berjalan, dia terus menerus menggerutu dengan kepala yang sedikit menunduk, "Ugh, malunya. Tidak, tidak! Kenapa juga aku harus yang malu?!'
"Ah! Menyebalkan!" Batin Yu Luan Ling kesal.
Xiao Chen sendiri terkekeh pelan melihat Yu Luan Ling salah tingkah, "Lucu sekali, sifatnya yang itu masih tidak berubah meskipun di kehidupan kedua." Batinnya sambil tersenyum tipis.
"Ehem! Aku kenyang! Aku mau kembali ke kamarku dulu." Mue Lian bangkit berdiri, dia langsung pergi dari sana tanpa menunggu balasan dari teman-temannya.
Hu Long Qie juga bangkit berdiri, "Aku juga, hehehe... Selamat malam saudara Xiao, Yoriichi!"
"Ah, iya. Selamat malam juga..." Jawab Xiao Chen dan Yoriichi bersamaan.
Ketika kedua orang itu sudah tidak terlihat lagi, Xiao Chen langsung menghela nafas berat, "Mue Lian sepertinya tidak mau menyerah..." Gumamnya tak berdaya.
"Kau hanya perlu menunggu. Yakinlah, dia akan menyerah seiring berjalannya waktu..." Sahut Yoriichi dan kembali memakan makanannya.
"Semoga saja begitu." Ucap Xiao Chen sambil bersender di kursinya.
Di sisi lain, Hu Long Qie mengikuti Mue Lian dari belakang dan kemudian mempercepat langkahnya agar bisa sejajar dengan wanita cantik itu.
"Apa yang kau lakukan?" Mue Lian bertanya, tapi matanya masih terus fokus ke depan.
"Tentu saja kembali ke kamarku." Jawab Hu Long Qie sambil tersenyum.
Mue Lian menghentikan langkahnya, begitu juga dengan pria tampan berambut putih itu.
"Kau menyukaiku, bukan?" Tanya Mue Lian sambil menatap pria di sampingnya.
Hu Long Qie sedikit melebarkan mata, ia terdiam sejenak sebelum menganggukkan kepalanya, "Benar."
Mue Lian menghela nafas pendek, lalu berkata, "Hentikan itu. Aku sudah menyukai kakak Chen."
Hu Long Qie tersenyum lembut dan menjawab, "Aku mengetahuinya, kok."
Hu Long Qie sama sekali tidak buta, ia selalu menyadari semua reaksi orang-orang di sekitarnya. Dia hanya berpura-pura bertingkah bodoh untuk menutupi fakta bahwa Mue Lian menyukai Xiao Chen.
Mue Lian sedikit mengangkat alisnya, "Lantas, kenapa kau masih berusaha mendekatiku?" Tanyanya heran.
"Tentu saja memperjuangkanmu. Meskipun hatimu belum ada tempat untukku, bukan berarti aku harus menyerah begitu saja." Jawab Hu Long Qie cepat.
"Kau benar. Tapi sayangnya, tidak ada tempat lagi di hatiku selain kakak Chen..." Balas Mue Lian dan melanjutinya, "Aku harap kau bisa menghapus perasaanmu terhadapku sebelum kau terluka lebih dalam lagi."
Mue Lian langsung pergi dari sana usai menyelesaikan kata-katanya.
Sedangkan Hu Long Qie mematung, ia kemudian menyandarkan dirinya di dinding lalu menghela nafas panjang berulang kali.
"Sialan... Ternyata ini yang dinamakan sakit hati." Hu Long Qie memegang dadanya yang terasa sesak, "Kenapa bisa sesakit ini? Padahal aku menyukainya belum lama ini."
Hu Long Qie terdiam cukup lama, hingga akhirnya ia menegakkan badannya kembali dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua mansion.
***
Keesokan harinya, stadion sekte Delapan Api.
Seluruh penonton sudah memenuhi tribun pagi-pagi buta, mereka sama sekali tidak mau melewatkan satu pertandingan pun karena yakin kalau babak Final akan jauh lebih seru dibandingkan dengan dua babak sebelumnya.
Para peserta juga sudah bersiap di ruang tunggu, sebagian besar dari mereka melakukan pemanasan sebelum pertandingan dimulai.
Di sisi lain, Ji Pian Wei sudah berada di tengah-tengah lapangan stadion, dia melayang di udara dengan kedua tangan yang melipat di belakang pinggang.
Melihat kursi dari seluruh tribun sudah terisi penuh, Ji Pian Wei langsung menarik nafasnya dalam-dalam dan kemudian berkata dengan lantang, "Selamat datang kembali semuanya! Sekarang, turnamen sekte Delapan Api sudah mencapai babak Final, kedua puluh peserta akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan tiga posisi besar. Ayo kita berikan tepuk tangan untuk mereka karena bisa mencapai sejauh ini!"
Tepuk tangan langsung memenuhi seluruh stadion, bahkan beberapa dari mereka ada yang sampai menggunakan Qi untuk menambah kemeriahan suasana di sana.
Ji Pian Wei tersenyum, ketika tepukan tangan dari penonton mulai mereda, dia tanpa basa-basi lagi langsung memanggil nama-nama peserta untuk bertanding.
***.
Di ruang tunggu.
Yoriichi dan Yu Luan Ling dipanggil ke arena, keduanya itu langsung bangkit berdiri dari kursi.
"Aku yakin kau pasti bisa memenangkan pertandingannya, kawan!" Hu Long Qie memberikan semangat, senyum lebar terukir jelas di wajahnya.
Xiao Chen juga melakukan hal yang serupa, begitu juga dengan Mue Lian.
Yoriichi tersenyum dan mengangguk pelan, "Terima kasih." Jawabnya dan kemudian berjalan pergi menuju pintu keluar ruang tunggu.
Di sisi lain, Yu Meng Gu juga memberikan semangat kepada adik perempuannya itu.
"Terima kasih, kakak." Yu Luan Ling langsung melangkah kakinya setelah mengatakan itu.
***
Yoriichi memasuki arena dua, sedangkan Yu Luan Ling memasuki arena satu. Lawan dari mereka juga sudah memasuki arena masing-masing.
"Lawanku adalah teman Xiao Chen, dan dia juga mempunyai kemampuan yang luar biasa. Haah... Sangat merepotkan." Ang Shao menghela nafas panjang, lalu mengeluarkan sebuah pedang berwarna abu-abu.
Yoriichi mengeluarkan Katana-nya, dia kemudian memegangnya dengan tangan kiri karena ada baiknya untuk serius di awal pertandingan.
Wasit yang sudah bersiap di arena dua terdiam sejenak melihat peserta yang sudah bersiap, ia kemudian menghela nafas panjang lalu memulai pertandingan pertama di babak Final itu.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Harman LokeST
Xiao Chen menangkan terus turnamen itu
2024-02-28
0
Nur Tini
yes
2023-12-11
2
malest
👍👍
2023-02-05
1