Xiao Chen tidak terlalu mempermasalahkannya, dia hanya menunjukkan tatapan dingin kepada orang-orang yang berani mengumpatnya dan membuat jumlah mereka mulai berkurang.
Ketika restoran yang dimaksud Yong Shu sudah mulai terlihat, ada empat orang yang menghalangi ketiganya. Tiga di antara mereka mempunyai basis kultivasi True Immortal awal, sedangkan satunya berada di ranah Golden Core akhir.
"Apa tujuan kalian?" Xiao Chen menaikkan alisnya.
"Hahaha... Perkenalkan, namaku adalah Juan Ye. Aku adalah putra tunggal dari Patriark sekte Daun Semanggi Empat! Salah satu sekte aliran putih terbesar di Dunia."
Juan Ye mempunyai wajah yang terbilang tampan, hanya saja tubuhnya yang gemuk mengurangi rupanya itu. Dia mengenakan jubah hijau mewah dengan lambang semanggi daun empat di belakang punggung, tiga kultivator lainnya juga mengenakan jubah yang sama.
"Nona Mue Lian... Aku sudah mendengar rumor tentang kecantikanmu. Dan setelah melihatmu sekarang, aku paham kalau rumor itu tidak dilebih-lebihkan." Juan Ye tersenyum lebar, matanya memandang Mue Lian dengan nafsu, "Bagaimana kalau kau menjadi istriku, kupastikan masa depanmu akan menjadi sangat cerah."
"Huh? Kenapa juga aku harus menjadi istrimu, sedangkan aku pernah di lamar oleh seseorang yang jauh lebih baik darimu. Apa kau tidak menyadari, wajah menjijikanmu itu hampir membuatku mual." Mue Lian memberikan sorot mata yang dingin saat menyampaikan itu.
"Berani sekali kau berbicara seperti itu pada Tuan muda!" Kultivator True Immortal yang menjadi pengawal Juan Ye maju dan hendak memberikan hukuman, langkahnya terhenti ketika Xiao Chen memberikan sebuah peringatan.
"Jangan membuat masalah, kau tidak akan lolos jika bertindak lebih jauh." Xiao Chen mengibaskan tangannya dan membuat ketiga kultivator True Immortal itu menjadi waspada.
Xiao Chen mengeluarkan medali Kekaisaran yang baru saja didapatkannya, "Masih berani?"
Juan Ye menyipitkan mata dan senyumannya memudar, "Ah, sepertinya kau mempunyai koneksi dari Kekaisaran, ya. Merepotkan sekali..." Juan Ye mendengus kesal sebelum pergi dari sana bersama tiga pengawalnya.
Xiao Chen hanya menggeleng pelan dan kembali menyimpan medali Kekaisaran. Mue Lian berterima kasih karena Xiao Chen telah membantunya, Yong Shu yang sedari tadi diam kembali melanjutkan langkahnya.
***
Xiao Chen dan yang lainnya sampai di restoran yang bernama Ombak Laut, ketiganya kemudian masuk ke dalam sana dan mencari tempat duduk di lantai dasar.
Suasana di dalam sana cukup ramai, sebagian besar dari mereka adalah seorang kultivator. Kedatangan rombongan Xiao Chen menjadi pusat perhatian banyak orang, beberapa dari mereka yang mengenali Xiao Chen dan Mue Lia langsung membicarakannya.
"Bukankah dia si juara Dua di Turnamen Delapan Api?"
"Kalau tidak salah yang di sebelahnya adalah Mue Lian, banyak pria yang menyukainya."
"Aku iri sekali. Bersama Dewi Mue Lian adalah suatu keberkahan dalam hidup."
"Kau seperti tidak pernah melihat wanita cantik saja, bodoh."
"Hmph! Memangnya kenapa? Mau ribut?!"
"Oh! Kau berani?"
"Sejak kapan aku takut, bajingan!"
Kegaduhan mulai memenuhi ruangan tersebut, salah satu penjaga di ranah Nascent Soul langsung menengahi keduanya dan meminta untuk tidak berkelahi.
Yong Shu menggelengkan kepalanya pelan, "Lebih baik kau menyembunyikan wajah cantikmu ke depannya, LianLian."
Xiao Chen tersedak nafasnya sendiri saat mendengar itu, "LianLian?"
Yong Shu hanya tertawa kecil dan tidak mau menanggapi muridnya itu, Mue Lian tersenyum canggung mendengarnya, "Baiklah, Kakek. Setelah ini aku akan membeli sesuatu yang dapat menutup wajahku..."
"Ngomong-ngomong, kita pergi ke lantai dua saja. Di sini terlalu berisik..."
Baru sesaat setelah Yong Shu mengatakan itu, seorang pelayan pria datang sambil tersenyum, "Tuan, apakah anda ingin makan di lantai dua?"
"Iya..."
"Kalau begitu, mari saya antarkan..." Pelayan pria itu meminta rombongan Xiao Chen untuk mengikutinya.
***
Di lantai dua, ketika rombongan Xiao Chen sampai, ada beberapa pasang mata yang memerhatikan mereka, tidak sedikit dari mereka adalah peserta dan penonton di Turnamen sebelumnya.
Pelayan pria itu membawa rombongan Xiao Chen duduk di meja dekat dinding, dia kemudian meletakkan tiga menu makanan di atas meja.
"LianLian pesan makanan sepuasmu, Xiao Chen yang akan membayar seluruh tagihannya nanti..." Yong Shu mengatakan itu dengan suara yang sedikit keras.
Xiao Chen yang mendengar itu langsung terbatuk pelan, "Kenapa aku, Guru?"
"Kau baru saja mendapatkan banyak uang, Chen'er. Uangmu adalah uangku, dan jangan pernah berpikir sebaliknya karena uangku adalah uangku." Jawab Yong Shu sambil tersenyum lebar.
Xiao Chen menahan nafasnya dan berusaha untuk tidak mengumpat, ia kemudian menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Sesuai yang dikatakan Guru, kau boleh memesan makanan yang kau inginkan, nona Lian."
Mue Lian mengangguk pelan sambil tersenyum, ia kemudian memesan beberapa makanan dan satu minuman.
Xiao Chen dan Yong Shu juga melakukan hal yang sama, kakek tua itu tanpa ragu memesan arak termahal dengan jumlah yang banyak.
Pelayan pria itu mencatat seluruh pesanan rombongan Xiao Chen, lalu izin pergi dari sana setelah mereka selesai memesan.
"Guru, setelah ini aku akan pergi ke Mansion Yoriichi sebentar. Apa guru mau ikut?"
Yong Shu menaikkan alisnya, "Oh, ternyata kau berteman dengannya."
Xiao Chen mengangguk, Yong Shu terdiam sejenak sebelum menggelengkan kepala, "Aku tidak ikut."
"Ah, berarti Guru akan kembali ke Gua sendiri lebih dulu?"
Yong Shu mengangguk, "Iya. Bagaimana denganmu, LianLian?"
Mue Lian tersentak dan kemudian mengatakan kalau dirinya ingin ikut bersama Xiao Chen.
"Baiklah. Berhati-hatilah kalian berdua, jangan sampai larut malam..."
"Ngomong-ngomong, apakah Kakak Chen dan Kakek tinggal di Gua?"
"Ya, bisa dibilang begitu. Namun itu hanya tempat sementara saja untuk aku latihan tertutup." Jawab Xiao Chen cepat.
"Kalau hanya untuk latihan tertutup, kenapa tidak di rumahku saja? Di kota Ruxiong, aku punya rumah yang cukup luas untukmu dan Kakek tinggal."
Xiao Chen ingin menjawab, tetapi Yong Shu mendahuluinya, "Di sana ada sesuatu yang belum Chen'er selesaikan..."
Mue Lian mengangguk paham dan tidak bertanya lebih jauh lagi.
***
Yoriichi menghela nafas pelan melihat Mansion megah di depannya, "Harus kuapakan tempat ini?" Tanyanya dalam hati, tidak ada niat baginya untuk menempati Mansion ini dalam waktu yang lama.
"Apa kuberikan saja pada saudara Xiao? Tapi masalahnya, apakah dia mau menempatinya? Dia kan juga seorang pengembara..."
Yoriichi terdiam sejenak sambil mengelus dagunya, matanya melebar ketika ada seseorang yang menepuk pundak kirinya.
"Buat aku saja kalau kau tidak menginginkannya..."
Suara berat terdengar jelas di telinga Yoriichi, pemuda berambut merah gelap itu mengeluarkan Katana-nya dan melakukan serangan dengan sangat cepat.
Whoosh.
"Wah! Itu berbahaya!" Pria paruh baya itu berseru dan menangkap Katana Yoriichi dengan tangan kiri.
Terdapat seorang pria paruh baya berjubah merah tua sedang tersenyum, mempunyai wajah yang tegas dan dia mengenakan sebuah gelang besi polos di tangan kanannya.
"Siapa kau?" Yoriichi mengerutkan alisnya, ia mencoba mengukur kemampuan orang di depannya namun gagal.
"Hahahaha... Namaku adalah Je Liang. Ngomong-ngomong, apa ingatanmu buruk? Seharusnya kau mengenal aku, bukan?"
Je Liang kemudian melepas tangan kirinya yang memegang Katana Yoriichi.
Yoriichi sendiri langsung melompat mundur, kerutan alisnya semakin menjadi karena merasa pernah mendengar nama itu.
Bersambung....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Jika Author mempunyai salah yang membuat hati kalian tersinggung, tolong dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuutttttt
2024-02-28
0
malest
bagus bagus
2023-02-06
2
Ismadi Alvaro
topppp
2022-05-12
3