Xiao Chen menyipitkan mata setelah bertukar beberapa serangan dengan Mue Lian, permainan belati wanita cantik itu sungguh sangat unik di matanya, meski sudah beberapa kali melihat dia bertanding sebelumnya tetapi tetap saja Xiao Chen merasa kagum saat berhadapan langsung dengannya.
"Aku penasaran, darimana dia belajar semua itu..." Xiao Chen bergumam, ia kemudian melapisi kedua pedangnya dengan kobaran api.
Xiao Chen tidak lagi berniat menyembunyikan elemen apinya karena memang hal itu sudah diketahui oleh semua orang yang ada di stadion.
Di sisi lain, pertarungan Yoriichi dan Yu Meng Gu berlangsung cukup sengit. Meski begitu, Yoriichi tidak mengeluarkan Qi-nya terlalu banyak, dia memilih untuk menghematnya karena yakin bisa memenangkan pertandingan ini.
Berbeda dengan pemikiran Yoriichi, Yu Meng Gu memutuskan untuk mengeluarkan semua kemampuan yang dia miliki. Bahkan dengan semua itu, Yoriichi masih dapat mengimbanginya tanpa mengeluarkan ekspresi kesulitan.
Sedangkan di arena satu, Yu Luan Ling tidak berada dalam kondisi yang bagus. Lawannya, Hao Wenli, dapat memojokkannya dengan mudah.
Hao Wenli adalah putri angkat dari Patriark sekte Delapan Api, Du Chungge.
Dulunya kedua orang tua Hao Wenli adalah petinggi di sekte Delapan Api, namun setelah mereka berdua meninggal dalam suatu misi, Patriark menebus kesalahannya dengan cara mengangkat Hao Wenli menjadi anaknya.
Hao Wenli adalah seorang perempuan dengan tubuh spesial, dia dapat mengingat apa saja yang dilihatnya selama beberapa kali dan itu menjadikannya sebagai jenius di sekte Delapan Api.
***
Pertarungan dari ketiga arena berlangsung cukup lama, hingga akhirnya pertarungan di arena dua berakhir dan Yoriichi keluar sebagai pemenangnya karena Yu Meng Gu memilih untuk menyerah.
Tidak lama setelah itu, pertandingan di arena satu juga berakhir dan Hao Wenli keluar sebagai pemenangnya. Tentu saja hal tersebut mengejutkan para penonton, mereka tak menyangka kalau Yu bersaudara akan kalah di waktu yang sama.
Di arena tiga, pertandingan masih terus berlangsung, keduanya bertarung dengan sengit dan tidak ada dari mereka yang memberikan celah untuk beristirahat.
Xiao Chen sendiri berpikir keras di sela-sela pertarungan, ia merasa kalau gerakan Mue Lian terasa sedikit familiar jika diperhatikan lebih lama.
"Nona Lian, apa sebenarnya kita pernah bertemu?"
Setelah mereka berdua saling menjaga jarak, Xiao Chen tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya.
Mue Lian mengatur nafasnya yang memburu sebelum menjawab, "Tentu saja. Kita sudah pernah bersama dalam waktu yang lama, hanya saja kau tidak akan pernah mengingatnya."
Jawaban yang diberikan Mue Lian membuat alis Xiao Chen mengerut, "Apa maksudmu?"
Mue Lian kembali melesat dan tidak ada niat baginya untuk memberitahu Xiao Chen.
"Seni belati elang, gerakan ketiga." Mue Lian melakukan beberapa serangan yang tidak bisa diprediksi oleh Xiao Chen, dan membuat pria tampan itu menerima beberapa sayatan yang cukup dalam.
Xiao Chen berdecak pelan melihat Mue Lian enggan memberikan jawaban dari pertanyaannya, aura panas kemudian keluar dari tubuh Xiao Chen dan membuat wanita cantik itu mundur menjauh.
Sesaat setelah itu, lima bola api melayang di punggung Xiao Chen dan hawa panasnya sampai menembus keluar array, "Jurus api: Bola api."
Whoosh!
Kelima bola api tersebut bergerak di udara dengan sangat cepat, Mue Lian yang melihatnya langsung mengeluarkan hawa dingin di tubuhnya, "Jurus air: Perisai air..."
Tembok air dengan ukuran yang lumayan besar muncul di depan Mue Lian, serangan bola api tersebut kemudian membenturnya dan menghasilkan ledakan besar serta kepulan asap putih yang memenuhi arena tiga.
Xiao Chen sudah mengira hal itu terjadi, dia langsung bergerak maju di antara kepulan asap putih.
Ketika baru menempuh setengah jarak ke tempat Mue Lian berada, tiba-tiba saja kepulan asap putih menghilang dan Mue Lian sudah membuang belatinya ke lantai arena.
Tentu saja hal tersebut mengejutkan Xiao Chen, tidak terkecuali para penonton yang menyaksikan jalannya pertandingan itu.
"Kenapa dia menyerah?"
"Oh, dewiku yang manis.... Kenapa kau menyerah?"
"Ah, sepertinya dewiku sudah tidak mempunyai tenaga untuk melanjutkan pertandingan."
Sebagian besar dari mereka bergemuruh, dan ada beberapa dari mereka yang memaksa untuk pertandingan dilanjutkan karena sedang seru-serunya.
Wasit di arena ketiga dengan segera mengumumkan kalau Xiao Chen adalah pemenangnya dan membuat sebagian kecil penonton kecewa.
Xiao Chen tidak terlalu peduli ketika mendengar itu, dia langsung berjalan mendekati Mue Lian yang sedang menyimpan belatinya ke cincin penyimpanan.
"Nona Lian, aku ingin kamu menjawab pertanyaanku tadi."
Xiao Chen ingin menyelidiki lebih jauh, dia begitu penasaran kenapa ingatan dari pemilik tubuh ini sebelumnya tidak dirinya dapatkan seratus persen.
Mue Lian menatap Xiao Chen dalam diam, lalu berkata setelah menghela nafas panjang "Mau kuceritakan sekalipun, aku tidak yakin kau akan mempercayainya."
Kata-kata Mue Lian membuat Xiao Chen sedikit kesal, "Aku yang akan menentukannya." Sahutnya dengan raut wajah serius.
"Kalau begitu, aku akan memberitahunya jika kau menjanjikan satu hal." Mue Lian berjalan mendekati Xiao Chen sampai berjarak kurang dari satu meter.
Tentu saja yang dilakukan Mue Lian membuat penonton yang melihatnya menjadi ricuh, terutama mereka yang menjadi penggemar wanita cantik itu.
"Hoi, bajingan! Cepat jauhi dewiku!"
"Sialan kau, Xiao Chen! Jika berani menyentuh kulit dewiku walau sedikit saja, kau akan menerima akibatnya."
"Keparat! Kalau kau melakukan sesuatu pada dewiku, jangan harap untuk melihat matahari besok pagi!"
Para penggemar berat Mue Lian melakukan sumpah serapah kepada Xiao Chen, mereka mengatakan semua itu tanpa peduli kalau Xiao Chen lebih kuat dari mereka.
"Di sini terlalu ramai, ayo bicara di dalam ruang tunggu." Xiao Chen berbalik, dan melangkahkan kakinya.
Mue Lian tersenyum senang mendengarnya dan dia langsung mengikuti pemuda tampan itu dari belakang. Di sisi lain, Ji Pian Wei mengumumkan kalau pertandingan terakhir untuk ketiga peserta yang lolos akan dimulai dalam satu batang dupa lagi.
Di saat itu juga, ketiga wasit di dalam arena menghilangkan array pertahanan, dan salah satu dari mereka kemudian menyatukan ketiga arena menjadi satu dengan elemen tanah.
Arena menjadi lebih luas dan nantinya itu akan menjadi tempat untuk ketiga peserta yang lolos bertarung satu sama lain.
Array pertahanan level delapan juga dipasang oleh ahli array dari sekte Delapan Api. Mereka sengaja meningkatkan satu level pertahanan array karena yakin kalau pertandingan akhir yang nantinya dilakukan ketiga peserta akan memberikan dampak yang besar, terlebih lagi Xiao Chen bisa menghancurkan array level tujuh hanya dengan kekuatan fisiknya saja.
Di ruang tunggu, Xiao Chen dan Mue Lian sedang duduk bersebelahan. Tidak jauh dari mereka berdua terdapat Yoriichi dan juga Hao Wenli, keduanya sama-sama sedang memejamkan mata sambil melipat kedua tangan di depan dada.
Yoriichi sendiri tau kalau Xiao Chen dan Mue Lian ingin membicarakan sesuatu yang penting, jadi dia memilih untuk tidak mengganggu dan duduk tenang di kursinya.
"Jadi, apa perjanjian yang ingin kau ajukan?" Tanya Xiao Chen sambil menoleh ke sampingnya, "Aku tidak akan menyetujuinya jika itu di luar kemampuanku."
Mue Lian mengangguk paham, "Aku mengerti. Kau hanya perlu berjanji akan membawaku kemanapun kau pergi, kita harus berpetualang bersama dan tidak boleh berpisah jika terjadi konflik atau semacamnya."
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Ir - one - Immortal God War
Yes🌟🌟🌟🌟🌟🌟
2024-06-07
0
Harman LokeST
up up up up up up ⭐⭐⭐⭐⭐⭐
2024-02-28
0
Nur Tini
bagus... siapa sebenarnya mue lian ya...
2023-12-11
2