Keheningan di antara mereka berdua terjadi selama beberapa saat. Yoriichi kemudian membuka mulutnya dan berkata, "Aku tidak tau jawaban pastinya, saudara Xiao. Tapi ada kemungkinan, perasaan sesakmu hanya kebetulan muncul di waktu yang tepat."
Xiao Chen sedikit mengangkat alis dan menatap Yoriichi di sampingnya, "Kebetulan? Memangnya itu bisa terjadi?" Tanya Xiao Chen penasaran.
Yoriichi mengangguk, "Bisa, soalnya aku pernah merasakannya sendiri. Perasaan sedih, marah dan penuh penyesalan tiba-tiba saja memenuhi hatiku tanpa alasan yang jelas. Dan pada saat itu, pikiranku langsung dipenuhi dengan ingatan yang kelam." Jawab Yoriichi menceritakan pengalamannya, lalu melanjuti "Meskipun agak sedikit berbeda denganmu, tetapi aku yakin kalau kita mempunyai kasus yang sama."
Xiao Chen terdiam cukup lama setelah mendengarnya, "Kalau begitu, bagaimana dengan perasaan familiar saat aku bertemu dengannya pertama kali?" Tanya Xiao Chen penasaran.
"Kalau yang itu, aku juga tidak tau. Tapi, bisa jadi waktu kecil kalian pernah bertemu secara singkat dan kamu sama sekali tidak mengingatnya..." Jawab Yoriichi dengan nada sedikit ragu.
"Pernah bertemu? Hm... Apakah ingatan dari pemilik tubuh ini sebelumnya tidak kudapatkan sepenuhnya?" Xiao Chen bertanya-tanya dalam hati, ia begitu serius saat memikirkan itu.
Yoriichi yang melihat raut wajah serius Xiao Chen hanya tersenyum tipis, lalu tatapannya kembali ke arah layar yang menampilkan pertandingan dari ketiga arena.
.....
Satu batang dupa berlalu.
Hu Long Qie dan Mue Lian kembali ke ruang tunggu. Mereka berdua kemudian berjalan ke tempat Xiao Chen dan Yoriichi berada.
"Makanan apa yang kau bawa?" Tanya Xiao Chen ketika kedua orang itu tiba.
"Aku membawa paha ayam bakar, saudara Xiao." Jawab Hu Long Qie, lalu bertanya, "Apa kau ingin memakannya sekarang?"
Xiao Chen mengangguk sebagai tanda kalau dirinya mau. Hu Long Qie juga menanyakan pertanyaan yang sama kepada Yoriichi, dan pria berambut merah gelap itu memberikan jawaban yang sama.
Hu Long Qie tersenyum, ia menciptakan dua wadah dari elemen es dan empat potong paha ayam muncul di atas kedua piring es itu.
"Kalau masih kurang bilang saja, aku membeli cukup banyak ayam bakar." Hu Long Qie berkata, sambil mengulurkan kedua tangannya.
"Woah, elemen es! Baru pertama kali aku melihatnya." Xiao Chen berdecak kagum, lalu menerima piring es tersebut, "Terima kasih, saudara Long."
Berbeda dengan Xiao Chen, Yoriichi sesaat menunjukkan reaksi marah yang begitu mendalam.
Tentu saja pria tampan berambut putih itu menyadarinya, "Apakah kau tidak menyukai ayam bakar, saudara Yoriichi?" Tanya Hu Long Qie penasaran.
Yoriichi tersentak pelan, lalu menggelengkan kepalanya "Tidak, aku menyukainya" Jawabnya singkat, dan dia mengambil keempat ayam yang ada di piring es tersebut, "Terima kasih..."
Yoriichi langsung memakan potongan ayam itu usai mengatakannya. Sedangkan Hu Long Qie terdiam sejenak sebelum melenyapkan piring es di tangan kanannya.
"Sama-sama." Hu Long Qie kemudian duduk di samping Mue Lian.
Xiao Chen sendiri tidak menghiraukan tingkah Yoriichi, ia yakin kalau orang itu mempunyai masa lalu yang kelam tentang es.
***
Sudah setengah hari berlalu, babak semi-final akhirnya selesai dan hanya ada 20 orang peserta saja yang lolos. Xiao Chen, Yoriichi, Mue Lian dan Hu Long Qie adalah salah satu peserta yang lanjut ke babak final.
Pihak turnamen sekte Delapan Api kemudian mengumumkan kalau pertandingan babak Final akan dilanjutkan esok hari jam sembilan pagi. Mereka juga mengatakan kalau penonton bebas untuk menunggu atau keluar dari stadion, tetapi jika ingin menonton lagi harus kembali membayar.
Para penonton yang mendengar itu langsung bergemuruh, beberapa dari mereka ada yang merasa kesal tetapi sebagian besar mengatakan kalau itu bukanlah ide yang buruk. Mereka juga butuh istirahat, bukan hanya para peserta saja.
Penonton dari tribun kelas satu dua dan tiga mulai membubarkan diri, termasuk pihak Kekaisaran.
***
Ruang tunggu.
Para peserta yang lolos ke babak Final disatukan ke dalam satu ruangan, mereka tidak mengobrol dengan sesama kecuali bagi mereka yang sudah saling mengenal.
Saat ini Xiao Chen sedang mengobrol dengan teman-temannya, ia kemudian bangkit berdiri dan berkata, "Aku akan pergi sebentar..."
Tanpa menunggu jawaban dari ketiga temannya itu, Xiao Chen langsung melangkahkan kakinya.
Mue Lian memiringkan kepala, alisnya sedikit mengerut ketika melihat pria tampan itu sedang menghampiri seseorang.
"Oh, bukankah saudara Xiao sedang menghampiri wanita itu?" Hu Long Qie menatap seorang wanita berambut hitam panjang yang sedang duduk dengan mata terpejam.
"Kalau tidak salah dia adalah Yu Luan Ling. Seorang putri dari Kerajaan Yu, di benua selatan." Yoriichi memastikan identitas dari wanita tersebut.
"Benarkah? Wah... Selera saudara Xiao tidak main-main rupanya." Hu Long Qie berdecak kagum saat mengatakan itu.
Mue Lian sendiri yang mendengar semua itu langsung merapatkan giginya, ia mengepalkan kedua tangannya dengan erat saat melihat Xiao Chen berada dihadapan Yu Luan Ling.
Yoriichi yang menyadari tingkah Mue Lian langsung menggelengkan kepalanya pelan, "Percintaan memang rumit, ya. Makanya aku lebih memilih hidup menyendiri selama ribuan tahun." Batin Yoriichi diam-diam.
Di sisi lain, ketika Xiao Chen sampai, Yu Meng Gu yang duduk di samping adiknya langsung bangkit berdiri.
Perlu diketahui, hampir seluruh anggota keluarga Yu mengikuti turnamen sekte Delapan Api, kecuali Yu Han Ling. Dan sayangnya, Yu Cao Shan kalah pada babak Penyisihan kemarin.
"Apa yang ingin kau lakukan di sini?" Tanya Yu Meng Gu dengan dagu yang sedikit terangkat.
Xiao Chen langsung menangkupkan tangannya, "Salam, Pangeran. Saya kemari hanya mau mengobrol dengan kalian..." Jawab Xiao Chen dengan sopan, lalu melanjuti, "Dan saya harap, tidak ada dendam berkelanjutan di antara kita."
Mata Yu Meng Gu sedikit menyipit ketika mendengar itu, ketika ia membuka mulut dan ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba saja adik perempuannya bangkit berdiri.
"Sungguh kebetulan, aku juga memiliki niat mengobrol denganmu." Yu Luan Ling tersenyum, "Kamu kenal aku, bukan?"
Xiao Chen tersenyum tipis, "Tentu saja. Anda adalah putri Yu Luan Ling, orang yang dulu mengizinkan saya untuk naik ke atas kapal..." Jawabnya cepat.
Yu Luan Ling terkekeh pelan, "Padahal dulu tinggi kita sama, tapi sekarang... Sungguh perkembangan yang luar biasa." Pujinya sambil berdecak kagum.
Xiao Chen menggaruk kepalanya yang gatal sambil tertawa pelan, semua perkembangannya ini berkat latihan dan juga sumberdaya dari gurunya.
Yu Meng Gu yang melihat mereka akrab dalam waktu dekat sedikit keheranan, namun ia tidak memikirkannya lebih jauh dan kembali duduk di kursinya.
Yu Meng Gu melipat kedua tangannya di depan dada dan memejamkan mata, ia terlalu malas untuk menanggapi Xiao Chen.
Xiao Chen sendiri yang melihat Yu Meng Gu tidak menyukai kehadirannya diam-diam tersenyum masam, ia sedikit menyesal karena bertindak kasar sewaktu di Penginapan Xunshen.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Harman LokeST
fresh fresh fresh fresh fresh fresh
2024-02-28
0
Nur Tini
nyesel atau menyesal
2023-12-11
1
malest
keren keren
2023-02-05
1