Whoosh!
Aura membunuh tiba-tiba saja keluar dari tubuh Yoriichi, "Dasar keparat.... Setelah ribuan tahun lamanya, kau menampakkan diri lagi?!"
Yoriichi sebenarnya sudah melupakan nama itu, dia berjanji tidak akan mengingatnya lagi sebelum menjadi kuat.
Je Liang terkekeh pelan, "Aura membunuhmu begitu kental, berapa banyak makhluk hidup yang sudah kau bunuh?" Je Liang menggeleng pelan, senyumnya sama sekali tidak memudar.
Yoriichi hanya bisa merapatkan gigi dan berusaha menahan amarahnya, dia bisa membaca basis kultivasi Je Liang karena orang itu tidak berniat menyembunyikannya. Perbedaan kekuatan antara mereka berdua begitu jauh, untuk sekarang Yoriichi tidak mungkin bisa mengalahkannya.
Whoosh!
Dalam sekejap, Yoriichi menghilang dari sana dan melesat kabur keluar Mansion. Yoriichi bukanlah orang bodoh yang mengutamakan kemarahannya, dia masih bisa berpikir jernih meskipun saat ini ingatan-ingatan kelam terlintas di otaknya.
"Kupikir kau akan menyerang setelah mengetahui identitasku."
Tiba-tiba saja Je Liang muncul di hadapan Yoriichi dan menyerangnya dengan tapak yang sudah dilapisi dengan Qi.
Bam!
Yoriichi melebarkan mata dan terpental jauh kebelakang, tubuhnya terseret di tanah dan berhenti ketika menabrak pohon yang cukup besar.
"Keugh..." Yoriichi menggertakkan gigi, ia seperti merasa organ dalamnya baru saja berpindah tempat.
"Oh, sepertinya aku terlalu lembut..." Je Liang mengeluarkan sebuah tombak di tangan kirinya, "Kau mungkin tidak tau, tapi tombak ini sudah membunuh cukup banyak ras Slayer."
Je Liang terkekeh pelan, sedangkan Yoriichi mulai bangkit berdiri dengan mata yang sudah memerah karena marah, "Kau..."
Whooosh!
Aura True Immortal bintang 9 merembes keluar dari tubuh Yoriichi, yang membuat tanah di sekitarnya retak. Katana Yoriichi kemudian menjadi merah darah, "Garis Darah Pemburu: Peningkatan Fisik!"
Dalam sekejap otot Yoriichi membesar, kekuatan fisiknya meningkat lima kali lipat dari sebelumnya dan berlaku sampai 12 jam ke depan.
Senyum Je Liang memudar melihat itu, "Bagaimana bisa kau menguasai seni Garis Darah Pemburu?" Tanyanya dengan mata yang menyipit.
Je Liang ingat sekali kalau dirinya sudah menghanguskan seluruh buku bela diri yang diciptakan oleh ras Slayer tanpa tersisa sedikitpun, tapi bagaimana mungkin Yoriichi bisa mempelajarinya? Apalagi yang diperlihatkannya sudah sampai tahap sempurna.
Yoriichi mendengus dingin sebelum maju dengan kecepatan yang sulit dilihat oleh mata, aura pedangnya juga sudah dilepaskan dan membuat kecepatannya sedikit meningkat.
Je Liang menerima serangan Yoriichi dengan santai, keduanya bertukar serangan cukup lama dan sama-sama tidak memberikan celah untuk lawan.
"Berat sekali..." Yoriichi terus-menerus mengumpat dalam hati, "Kalau begini terus bisa-bisa aku yang mati!"
Je Liang tersenyum tipis melihat raut wajah Yoriichi, ia kemudian menghentakkan kakinya dan muncul tanah yang meruncing seperti tombak dari bawah.
Yoriichi yang sedikit telat menyadarinya langsung terluka di bagian kaki, ia melompat mundur sambil mengeluarkan sebuah pil dari cincin penyimpanan.
"Ah... Merepotkan sekali." Je Liang dapat melihat luka di kaki Yoriichi yang perlahan pulih.
Whooosh!
Tanpa memberikan kesempatan lagi, Je Liang melesat maju dan tombaknya sudah dilapisi Qi yang membuat ketajaman serta kekuatannya meningkat.
"Water Whale Art - Gerakan Ketiga."
Tombak Je Liang mengeluarkan percikan air, gerakannya menjadi sederhana dari sebelumnya akan tetapi dengan daya penghancur yang kuat.
Yoriichi berdecak kesal saat merasakan serangan Je Liang menjadi tambah kuat setiap waktunya, ia kemudian mengeluarkan beberapa jurusnya agar bisa membuat jarak dengan lawannya.
***
Di restoran Ombak Laut, banyak orang yang mendekati meja rombongan Xiao Chen, mulai dari bertukar salam dan memberikan sejumlah hadiah dengan alasan apresiasi untuk Xiao Chen yang berhasil menduduki juara dua.
Xiao Chen jelas mengetahui kalau semua itu hanya untuk membangun relasi dengannya, akan tetapi dirinya tetap menerima semua hadiah yang diberikan.
"Kakak Chen... Bukankah sebaiknya menolak semua hadiah itu?" Bisik Mue Lian setelah orang-orang yang mendatangi meja mereka pergi.
Xiao Chen mengangkat alisnya, "Kenapa aku harus menolaknya?"
Mue Lian terdiam sejenak sebelum menjawab, "Bukankah kamu seharusnya sudah tau kalau mereka ingin membangun relasi. Dengan menerima semua hadiah yang mereka berikan, cepat atau lambat kamu akan direpotkan..."
Xiao Chen tertawa kecil mendengarnya, "Nona Lian, semua hadiah yang mereka berikan hanyalah langkah awal. Mereka pasti tau kalau hadiah-hadiah ini tidak akan cukup untuk membangun relasi denganku, mengingat bakat yang kumiliki. Dan juga, tidak mungkin bagi mereka untuk bertemu kembali denganku dalam waktu dekat, karena tidak ada yang mengetahui tempat tinggalku kecuali kau dan Guru."
Mue Lian mencerna penjelasan Xiao Chen sebelum mengangguk paham, ketika ingin mengatakan sesuatu beberapa pelayanan datang sembari membawa makanan yang sudah dipesan.
"Ini pesanannya... Tuan, Nona."
"Terima kasih..." Xiao Chen tersenyum tipis, dan ketika para pelayan itu pergi ia langsung menatap Yong Shu dan Mue Lian, "Ayo makan..."
Mue Lian mengangguk, sedangkan Yong Shu sudah mulai memakan makanannya dengan lahap.
***
Di luar restoran Ombak Laut.
Yong Shu dan Mue Lian sedang menunggu Xiao Chen yang menyelesaikan pembayaran, keduanya mengobrol santai untuk mengisi waktu yang kosong.
"Guru? Kupikir kamu langsung pergi..." Ucap Xiao Chen saat keluar dari restoran.
"Aku hanya ingin menyampaikan kalau kau harus menyediakan bahan makanan untuk tiga orang, setidaknya untuk beberapa bulan ke depan. Dan, belikan LianLian topeng atau kain tipis yang bisa menutupi wajahnya..." Yong Shu berpesan, lalu menatap Mue Lian, "LianLian apa kamu yakin ingin ikut dengan Xiao Chen?"
Mue Lian mengangguk cepat dan menjawab, "Iya, Kakek."
"Bagaimana dengan rumah dan juga orang tuamu?" Tanya Yong Shu penasaran.
Mue Lian tersenyum tipis dan mengatakan kalau orang tuanya sudah lama tiada, mengenai masalah rumah mungkin dia akan mengosongkannya nanti.
Yong Shu mengelus dagunya dan berpikir sejenak, "Kalau begitu, kosongkan saja rumahmu sekarang..."
"Eh, tapi untuk pergi ke kota Ruxiong akan memakan waktu tiga hari, itupun jika terus berlari seharian."
"Chen'er, apa kau keberatan menemani LianLian ke rumahnya?" Tanya Yong Shu penasaran.
Xiao Chen terdiam sejenak sebelum menggeleng pelan, "Tidak, Guru."
"Bagus, kalian berdua langsung pergi ke kota Ruxiong setelah menyelesaikan urusan di rumah anak yang bernama Yoriichi itu. LianLian siapkan barang-barang yang diperlukan karena kamu akan tinggal di Gua dalam waktu yang lama."
"Aku mengerti, Kakek."
Yong Shu mengangguk pelan, "Kuberikan waktu yang paling lama dua minggu untuk kembali ke Gua. Seandainya kau belum sampai saat itu, aku akan mencari dan memberikan hukuman pada kalian berdua..."
Xiao Chen dan Mue Lian cukup terkejut mendengarnya, namun mereka berdua hanya bisa mengiyakan ucapan Yong Shu.
"Aku pergi..."
Dalam sekejap, Yong Shu menghilang dari tempatnya. Tanpa membuang waktu lagi, Xiao Chen kemudian mengajak Mue Lian pergi ke Mansion Yoriichi.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> GIFT >> COMMENT.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Harman LokeST
nice nice nice nice nice nice
2024-02-28
0
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuussssss Xiao Chen
2024-02-28
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
👍👍💪💪💪
2024-02-24
1