Dokter Cantik Tuan Depresi
...༻✿༺...
...'Jiwa adalah unsur terpenting dalam hidup manusia. Jika orang memiliki ketenangan dalam pikiran, mungkin dia merupakan makhluk paling beruntung di dunia. Dari tahun ke tahun, kasus bunuh diri semakin bertambah. Itulah alasan kenapa kesehatan jiwa sangatlah penting. Terutama di zaman yang sudah digerus oleh internet dan media sosial. Bila kamu merasa sendiri dan putus asa, silahkan hubungi Red Rose. Kalian bisa menghubungi lewat chat pribadi atau kirim ke email yang tertera di profil. Jangan lupa! Berpikir positif adalah jalan menghadapi masalahmu. Good day, i hope you enjoy your life.'...
Seorang gadis menghela nafas panjang. Tepat setelah selesai mengetik kalimat panjang untuk mengisi blog-nya. Dia segera meraih gelas berisi air putih. Lalu menelannya sampai tandas.
Rebella Peters, begitulah nama aslinya. Memiliki dua kakak kandung serta seorang ayah. Bella memiliki bar kecil yang terletak di pinggiran kota New York, USA.
Pekerjaan sebagai pemilik bar hanya selingan untuk Bella. Ia sengaja memilih tempat yang sepi agar bisa mendapatkan ketenangan saat bekerja.
Menjadi psikiater adalah pekerjaan utama Bella. Saat melakukan pekerjaan itu, Bella menyebut dirinya dengan panggilan Red Rose. Hingga sekarang, semua pasiennya tidak pernah tahu mengenai identitas asli Bella.
Bukan tanpa alasan Bella menyembunyikan identitas aslinya. Semua itu dia lakukan demi privasi pasien. Sebab Bella tidak hanya menerima pasien dari kalangan orang biasa, tetapi juga orang-orang luar biasa. Seperti politikus terkenal, selebriti, bahkan kriminal.
Bella tidak pandang bulu dalam memilih pasien. Sebagai seorang dokter, tekadnya hanyalah ingin menyembuhkan. Nama Red Rose sendiri sangat terkenal. Andai pahlawan super hero itu nyata, maka begitulah posisi Red Rose dimata masyarakat. Dia misterius tetapi sangat berjasa dalam menyelamatkan orang. Para pasiennya bahkan ikut bersedia merahasiakan identitas Red Rose. Kemungkinan mereka melakukannya sebagai rasa terima kasih.
Ketika menjadi Red Rose, mungkin Bella merasa begitu di istimewakan. Namun tidak saat dia menjadi dirinya sendiri. Kala menjadi Rebella Peters, dia dianggap pecundang oleh semua orang.
Kini Bella sibuk mengendarai mobil. Ia mendatangi super market terdekat. Di sana Bella hendak mengambil semua pesanannya kepada Mr. Walter.
"Halo, Mr. Walter! Apa semuanya sudah siap?" Bella bertanya sambil keluar dari mobil. Dia melenggang dalam keadaan tangan yang dimasukkan ke saku celana.
"Hanya tinggal soda dan paperoni." Mr. Walter menjawab sambil mengusap telapak tangan beberapa kali. Bella lantas mengangkut barang pesanan satu per satu ke mobil. Tentu saja dengan bantuan tangan Mr. Walter.
Saat sibuk mengangkut barang. Terlihat dua orang perempuan yang baru keluar dari super market. Dia merupakan tetangga sekaligus teman SMA Bella. Namanya Leah. Baru selesai berbelanja bersama ibunya.
"Sedang sibuk mengambil barang pesananmu?" sapa Leah dengan angkuh. Ia tampak masih mengenakan pakaian kerja.
"Ya, bukankah kau bisa melihatnya sendiri?" sahut Bella sembari mengangkat sekotak kardus berisi botol bir.
Leah dan ibunya saling bertukar pandang. Mereka heran dengan nasib Bella yang terlihat memprihatinkan. Padahal semua orang tahu, sejak kecil Bella dikenal sebagai anak yang jenius. Populer dan selalu meraih peringkat pertama dalam berbagai bidang akademik. Bahkan saat kuliah pun Bella lulus dengan predikat cumlaude di universitas ternama Harvard.
"Lihatlah Bella sekarang. Dia bahkan memakai hodie lusuh dan tidak menyisir rambut brunette-nya." Ibunya Leah yang bernama Mia berbisik ke telinga putrinya.
"Begitulah akibatnya jika tidak punya banyak uang. Untuk apa memiliki IQ yang tinggi, jika tidak punya keuangan yang mendukung. Aku dengar uangnya habis karena pengobatan jiwa ayahnya." Leah balas berbisik.
"Aku tahu itu. Ayahnya Bella memang punya penyakit jiwa. Menurutku tujuan Bella kuliah di jurusan dokter kejiwaan hanya demi mengabdi kepada David." Mia berkomentar. Untung saja pembicaraan mereka tidak terdengar oleh Bella. Andai Bella mendengar ada orang yang menyebut ayahnya gila, maka orang tersebut harus bersiap untuk menanggung resikonya.
"Leah hari ini baru saja meraih jabatan sebagai manajer di perusahaan. Aku sangat bangga. Padahal dia hanya memiliki ijazah SMA," ungkap Mia sembari merangkul Leah dengan lembut. Dia hanya bermaksud pamer. Seperti orang tua kebanyakan.
"Thanks, Mom." Leah tersenyum seraya membalas tatapan Mia.
Bella tidak memperdulikan pembicaraan Leah dan Mia. Dia lebih menyibukkan diri mengangkat semua pesanan barang. Tanpa terasa, semua barang telah dimasukkan ke dalam mobil.
Bella segera pergi. Dia benar-benar mengabaikan Leah dan Mia yang masih asyik mengobrol. Dua ibu dan anak itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Terutama ketika melihat ketidakpedulian Bella.
Selang memakan waktu beberapa menit, Bella tiba di bar. Dua pegawainya yang bernama Cecil dan Brian segera membantu. Mereka adalah dua orang kepercayaan Bella. Tidak hanya untuk menjaga bar, namun juga melindungi rahasia besarnya sebagai Red Rose.
"Kau kedatangan tamu, Bella. Sepertinya dia gadis yang menyebalkan," ujar Cecil pelan. Ia bicara sambil menutup mulut dengan satu tangan.
"Siapa?" tanya Bella.
"Namanya Coral atau apalah itu. Aku tidak peduli," jelas Cecil malas. Dia terlihat mengambil barang-barang dari mobil.
Bella yang penasaran, melangkah memasuki bar. Nafasnya langsung dihela panjang saat menyaksikan seorang gadis berambut pirang. Namanya adalah Corine. Merupakan orang yang selalu berusaha menjatuhkan Bella ketika masih kuliah.
Corine tampak melihat-lihat keadaan bar milik Bella. Dia sesekali mengusap debu yang ada di meja. Lalu meringiskan wajah karena merasa jijik.
"Lama tidak bertemu. Aku dengar bar ini milikmu bukan?" pungkas Corine tatkala menyadari kehadiran Bella.
"Mau apa kau ke sini? Kita bahkan tidak berteman!" sahut Bella ketus. Dia sangat ingin mengusir Corine pergi.
"Aku tahu..." Corine belum berhenti melihat-lihat. Dia memeriksa beberapa gelas dan botol yang ada di atas meja.
Tanpa diduga, Corine sukses memergoki keberadaan seekor tikus di bawah meja. Dia reflek menghindar dan berteriak. Sehingga tangannya tidak sengaja menyentuh lemari yang dipenuhi debu.
"Aarkkhh! Shi*t!" rutuk Corine sembari menghentakkan satu kaki. Dahinya berkerut dalam.
Bella dan dua pegawainya cekikikan saat menyaksikan penderitaan Corine. Menurut mereka itu sangat lucu. Sikap Corine seperti orang kota yang baru saja masuk ke dunia antah berantah.
Tawa Bella pudar, saat Corine tiba-tiba ikut tertawa. Dia tentu merasa aneh, karena biasanya Corine akan marah jika ditertawakan. Lalu apa sekarang?
"Are you okay?" Bella memastikan.
Corine perlahan membersihkan tangan dan pakaian dari debu. Kemudian merapikan rambut pirangnya.
"Seharusnya aku yang bertanya begitu kepadamu. Are you okay, Bella? Karena keadaanmu sekarang benar-benar sangat menyedihkan. Apa yang terjadi kepada bintang kampus kita?" Corine berjalan mendekat. Mengamati penampilan Bella dengan remeh.
"What the..." Bella terperangah dengan sikap Corine.
"Apa gosip itu benar? Kalau ayahmu sudah gila?" Corine mencondongkan wajahnya ke arah Bella. Menyebabkan Bella yang kesal mengepalkan tinju di kedua tangan.
"Ah... aku paham alasan utama kau belajar sangat giat saat kuliah. Ternyata semua demi menyembuhkan penyakit jiwa ayahmu. Kumohon jangan berusaha terlalu keras, Bella. Di dunia ini ada beberapa penyakit jiwa yang tidak bisa disembuhkan. Aku yakin kau tahu itu. Sebagai salah satu Dokter di rumah sakit Health Miracle, mungkin kedatanganku ke sini bisa membantu." Corine berucap panjang lebar. Parahnya setelah mengucapkan perkataan yang membuat Bella tambah kesal, dia justru mengukir senyuman tak berdosa.
"AYAHKU TIDAK GILA!" pekik Bella sembari menggertakkan gigi. Dia berjalan laju menuju meja bartender. Di sana Bella mengambil teko berisi air. Tanpa basa-basi, gadis itu langsung menyiramkannya kepada Corine.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
AnysMentari
...
2023-09-11
0
AnysMentari
cinta tak mengenal orang. dia hadir x kira masa. oleh itu kita kena pandai kawal dan menjaganya
2023-09-09
0
Shinta Teja
Corinne dibaca korin.
jin dong ya, Thor?!
canda,thor....🤭😁🤣
2022-10-22
0